Jurnal Ilmiah Teknologi Pertanian Agrotechno
Latest Publications


TOTAL DOCUMENTS

52
(FIVE YEARS 44)

H-INDEX

0
(FIVE YEARS 0)

Published By Universitas Udayana

2548-8023, 2503-0523

2021 ◽  
Vol 6 (2) ◽  
pp. 70
Author(s):  
Leony Agustine ◽  
Amanullah Thaariqa Tri Wibowo ◽  
Begananda Begananda
Keyword(s):  

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: 1) besarnya kandungan unsur hara Sulfur di tanah sawah, Wilayah Bendungan Arca Kiri, Kabupaten Banyumas, 2) agihan unsur hara Sulfur di tanah sawah, Wilayah Bendungan Arca Kiri, Kabupaten Banyumas, dan 3) rekomendasi takaran pupuk Sulfur di tanah sawah, Wilayah Bendungan Arca Kiri, Kabupaten Banyumas. Penelitian dilaksanakan di tanah sawah, Wilayah Bendungan Arca Kiri, Kabupaten Banyumas, dan dilanjutkan dengan analisis tanah di Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP), Yogyakarta. Penelitian dilaksanakan pada bulan September sampai November 2015. Penelitian dilakukan dengan penetapan titik sampel yang didasarkan pada sistem purposive random sampling atas dasar Satuan Lahan Homogen (SLH). Satuan Lahan Homogen disusun dengan menumpangsusunkan (overlay) Peta Administrasi, Peta Kelerengan, dan Peta Jenis Tanah. Jumlah sampel adalah 8 yang terletak di 5 desa. Variabel yang diamati meliputi kandungan unsur hara Sulfur, DHL, pH (H2O), dan KB tanah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kandungan unsur hara Sulfur di kedua SLH tergolong tinggi, yaitu pada SLH A1 mencapai 86,20 ppm dan SLH A2 mencapai 85,33 ppm. Rekomendasi takaran pupuk Sulfur untuk SLH A1 adalah 10,64 kg S/ha dan SLH A2 adalah 14,60 kg S/ha.


2021 ◽  
Vol 6 (2) ◽  
pp. 62
Author(s):  
Novia Agustina ◽  
Shanti Fitriani

The steamed cake is one of the popular foods. It has a good taste, a soft texture, a sweet taste, and varies in shape. The steamed cake in this study was made from red bean flour and white sweet potato flour. The purpose of the utilization of red bean flour and white sweet potato flour is to diversify food products. The purpose of this research was to formulate the red bean flour and white sweet potato flour imparting the best-steamed cake’s quality. A completely randomized design (CRD) with five treatments and three replications was applied. The treatment was the red bean flour and white sweet potato flour ratios, namely KUJ1 (80:20), KUJ2 (70:30), KUJ3 (60:40), KUJ4 (50:50), and KUJ5 (40:60). The data obtained were analyzed statistically using analysis of variance (ANOVA) and followed by Duncan's Multiple Range Test (DMRT) at the 5% level. The results showed that the ratios of red bean flour and white sweet potato flour significantly affected chemical (moisture content, ash content, protein content, fat content, carbohydrate content, crude fiber content) parameters but did not significantly influence sensory test parameters (descriptive and hedonic). The best quality was developed by the KUJ1(80:20) formulation which constituted: moisture of 33.86%, ash content of 1.19%, the protein content of 9.74%, the fat content of 1.09%, the carbohydrate content of 54.13%, and crude fiber content of 12.34% with a description of brownish-white, between red beans and sweet potatoes aroma, the taste between red beans and sweet potatoes and soft tenderness, liked by the panelist.


2021 ◽  
Vol 6 (2) ◽  
pp. 85
Author(s):  
Andreas Lawe Belang ◽  
James Ngginak ◽  
Sonya Titin Nge

Rumput laut merupakan kelompok tumbuhan tingkat rendah yang tergolong dalam ganggang (algae). Berbagai macan species rumput laut berpeluang untuk diproduksi menjadi ice cream. Ice cream merupakan produk pangan beku yang sangat populer di seluruh dunia dan sangat digemari oleh anak-anak maupun orang dewasa yang tentunya memiliki kandungan nutrisi tinggi. Penelitian ini bertujuan untuk untuk mengetahui kadar protein, tekstur dan rasa ice cream berbahan dasar rumput laut Kappaphycus alvarezii. Metode penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 3 perlakuan dan 4 kali ulangan. Analisis data menggunakan one way Anova. Formulasi perlakuan yang digunakan P1 (15% Kappaphycus alvarezii ), P2 (30% Kappaphycus alvarezii ) dan P3 (45% Kappaphycus alvarezii ). Hasil penelitian terbukti Kappaphycus alvarezii dapat dijadikan sebagai bahan baku alternatif pembuatan ice cream. Berdasarkan analisis one way anova dan uji lanjut DMRT menunjukkan terdapat pengaruh yang signifikan pada kandungan kadar protein P1 yaitu sebesar 0.12792 %. Sedangkan hasil uji organoleptik terkait parameter tekstur ice cream berdasarkan analisis  one way anova menunjukkan tekstur tidak terdapat pengaruh yang signifikan sehingga tidak dilanjutkan pada uji DMRT dengan nilai P2 sebesar 4,36 %. Sedangkan uji organoleptik untuk aspek rasa berdasarkan analisis one way anova menunjukkan tidak terdapat pengaruh yang signifikan sehingga tidak dilanjutkan pada uji DMRT dengan nilai P1 sebesar 4,45 %.


2021 ◽  
Vol 6 (2) ◽  
pp. 56
Author(s):  
Made Ari Giri ◽  
Bambang Priyanto ◽  
Joko Gagung

Tanaman Kemangi (Ocimum basillicum) merupakan tanaman yang mempunyai berbagai kegunaan. Manfaatnya antara lain sebagai tanaman obat, dan penghasil minyak atsiri. Selain itu, tanaman Kemangi juga dapat dijadikan pangan sehari-hari. Namun pada saat ini produksi tanaman kemangi masih rendah disebabkan oleh pertumbuhan gulma yang sulit dikendalikan sehingga menyebabkan permintaan pasar masih belum dapat terpenuhi. Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk meningkatkan hasil produksi tanaman kemangi adalah dengan menekan pertumbuhan gulma dengan pengggunaan mulsa pada saat budidaya. Tujuan Penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh penggunan berbagai jenis mulsa terhadap pertumbuhan dan produksi tanaman kemangi. Rancangan penelitian yang digunakan yaitu Rancangan Acak Kelompok (RAK) menggunakan 4 perlakuan yang diulang sebanyak 6 kali. Perlakuan teridiri dari: Parameter pengamatan meliputi tinggi tanaman, jumlah daun, jumlah cabang, berat segar tanaman dan juga faktor lingkungan yaitu kelembapan tanah dan pH tanah. Analisa data menggunakan analisis of variance (ANOVA) jika terdapat beda nyata maka dilanjutkan menggunakan uji DMRT (Duncan Multiple Range Test) ?= 5%. Hasil penelitian menunjukan bahwa penggunaan mulsa jerami padi dapat berpengaruh secara signifikan terhadap tinggi tanaman, jumlah daun, jumlah cabang, berat segar tanaman serta pH tanah. Untuk perlakuan mulsa pelastik hitam perak berpengaruh signifikan terhadap kelembapan tanah.


2021 ◽  
Vol 6 (2) ◽  
pp. 80
Author(s):  
Nurhaya Kusmiah ◽  
Abdul Waris ◽  
Ishak Manggabarani

Coffee is one of the potential plantation commodities in Indonesia. Currently, coffee processing has been a common practice in creating processed coffee with a distinctive aroma and taste through the fermentation process to increase the selling price of coffee in the market. This study aims to test the extent of fermentor designed with the application of digital fuzzy to be able to provide a perfect fermentation process so that it can improve the quality of coffee beans or ground coffee. The method used is a Completely Randomized Design to see whether fermentation using a fermenter can improve the quality of coffee beans. Based on the research conducted, the results obtained that the performance of the fermenter is very good, characterized by no overshoot and offset. Testing the quality of the fermented coffee beans showed that the pulp was easily separated, the color of the beans was darker, it is notated by L* = 31.63, the total acid was about 20%, and the pH of coffee products is 6 which is classified as safe for consumption.


2021 ◽  
Vol 6 (2) ◽  
pp. 47
Author(s):  
Muna Yuniarti ◽  
Sri Anggreni Lindawati ◽  
I Gusti Agung Arta Putra

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aktivitas antimikroba kefir susu sapi yang diinkubasi pada tempurung kelapa hijau muda terhadap Staphylococcus aureus dan Escherichia coli. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan tiga perlakuan dan lima ulangan. Ketiga perlakuan yaitu: kefir susu sapi yang diinkubasi didalam wadah toples atau kontrol (P0), kefir susu sapi yang diinkubasi pada tempurung kelapa hijau muda tanpa daging (P1), kefir susu sapi yang diinkubasi pada tempurung kelapa hijau muda dengan daging (P2). Variabel yang diamati yakni aktivitas antimikroba kefir terhadap Staphylococcus aureus ATCC 3351, Escherichia coli ATCC 8739 dan nilai pH serta total bakteri asam laktat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa aktivitas antimikroba kefir terhadap Staphylococcus aureus ATCC 3351 dan Escherichia coli ATCC 8739 pada semua perlakuan (P2, P1dan P0) menunjukkan perbedaan yang tidak nyata (P>0,05) dengan diameter zona bening 10,50 11,30 mm dan 9,70 11,03 mm, diikuti dengan nilai pH pada perlakuan P2 (3,95), P1 (4,11), dan P0 (4,38) secara statistika berbeda nyata (P<0,05), dan total bakteri asam laktat pada P2, P1 dan P0 masing-masing sebesar 14,3 x 106 CFU/g; 13,5 x 106 CFU/g dan 8,1 x 106 CFU/g berbeda tidak nyata (P>0,05). Kesimpulan dari penelitian ini ialah kefir susu sapi yang diinkubasi pada tempurung kelapa hijau muda mempunyai aktivitas antimikroba terhadap Staphylococcus aureus ATCC 3351 dan Escherichia coli ATCC 8739


2021 ◽  
Vol 6 (1) ◽  
pp. 1
Author(s):  
Nunuk Helilusiatiningsih

Pokak eggplant fruit in Indonesia was quite abundant as a wild plant. The research aimed to test antioxidant activity and phytochemical compounds of Pokak eggplant plant. The research method used quantitative analysis: DPPH and phytochemical moisture content. The results are fresh fruit research results: water content 82.2%, ash content 1.64%, protein 9.77%, fat 4.63%, carbohydrates 4.54%, Vitamin C 3.78%, phenol 33.95 mg/g, Tannins 0.94 mg/g, Flavonoids 1,38 mg/g, DPPH 85.58%. Seeds: water content 39.90%, ash 1.16%, protein 6.22%, fat 0.48%, carbohydrates 52.97%, Vitamin C 2.46%, phenol 21.84 mg/g, Tannins 0.52 mg/g, Flavonoids 2.32 mg/g, DPPH 86.88%. Dry stem: water content 6.88%, ash content 7.92%, protein 14.28%, fat 6.90%, carbohydrate 64.02%, Vitamin C 0.13%, phenol 92.14 mg/g, Tannin 1.61 mg/g, Flavonoids 8.04 mg/g, DPPH 78.47%. Fruit skin: water content 58.16%, ash content 0.26%, protein 5.74%, fat 0.32%, carbohydrates 35.29%, Vitamin C 1.34%, phenol 25.53 mg/g, Tannins 0.53 mg/g, Flavonoids 2.76 mg, DPPH 85.49%. Fresh Leaves: water content 58.16%, ash content 0.26%, protein 5.74%, fat 0.32%, carbohydrates 35.29%, Vitamin C 1.34%, phenol 25.53 mg/g, Tannins 0.53 mg/g, Flavonoids 2.76 mg/g, DPPH 85.49%. Dried Leaves: water content 7.52%, ash content 7.52%, protein 25.84%, fat 3.67%, carbohydrates 50.52%, Vitamin C 1.31%, phenol 12.87 mg/g, Tannins 0.20 mg/g, Flavonoids 1.76 mg/g, DPPH 64.50%.


2021 ◽  
Vol 6 (1) ◽  
pp. 17
Author(s):  
Muhammad Helmy Abdillah

Tandan kosong kelapa sawit (TKKS) merupakan hasil samping (by product) dari pengolahan tandan buah segar kelapa sawit (TBS) menjadi crude palm oil (CPO). Dalam 10 tahun terkhir (2010-2020), jumlah perkebunan kelapa sawit dan pabrik kelapa sawit (PKS) terus meningkat, sejalan dengan minat dunia internasional terhadap hasil minyak yang diolah dari TBS, namun hal tersebut memiliki dampak besar pada keberadaan TKKS yang jumlahnya semakin banyak di landfill area pabrik. Pemanfaatan TKKS sebagai pembennah tanah menjadi potensi menguntungkan. Keuntungan bagi PKS yang dapat mengurangi penumpukan TKKS dan keuntungan bagi petani dapat memanfaatkan TKKS sebagai kompos guna membenahi tanah pertanian. Namun pemanfaatan TKKS sebagai kompos cukup sulit dilakukan, sebab bahan yang alot dan kuat. Oleh karena itu, perlu cara pendekomposisian yang efektif dengan tingkat kehancuran yang tinggi serta kompos yang dihasilkan memenuhi standar mutu. Tujuan dari penelitian ini untuk menilai kecepatan peningkatan temperatur dan kelembaban yang menentukan proses dekomposisi bahan serat TKKS serta menilai kualitas kompos dengan perlakuan berbeda. Penelitian ini menggunakan True Experimental Design faktorial dengan kelompok kontrol dan kelompok perlakuan. Kelompok kontrol (B0) yaitu serat TKKS yang tidak diberikan bioaktivator, sedangkan kelompok perlakuan yaitu serat TKKS yang diberikan bioaktivator dengan faktor tunggal berupa jenis bioaktivator yang diberikan dalam pembuatan TKKS menjadi kompos. Faktor tersebut yakni B1 (cairan EM4 500 ml + 500 ml air kondensasi AC), B2 (cairan MOL kombinasi leri, sisa sayuran dan keong mas Pomacea canaliculata 500 ml + 500 ml air kondensasi AC), B3 (leri dan bonggol pisang 500 ml + 500 ml), B4 (cairan Palm Oil Mill Effluent/ POME 1000 ml). Hasil yang diperoleh dari penelitian ini yakni kecepatan dan kestabilan peningkatan temperatur dan kelembaban pada pekan pertama dan stabil turun hingga pekan ke sembilan (60 hari) yakni berturut-turut adalah perlakuan B2; B4; B3; B1; B0. Perlakuan B2 dan B4 dapat mendegradasi material serat TKKS lebih efektif, terlihat dari indeks C/N rasio yakni 21,18 dan 24,10 yang memenuhi kriteria SNI 19-7030-2004.


2021 ◽  
Vol 6 (1) ◽  
pp. 32
Author(s):  
Anak Agung Ngurah Gde Sapteka ◽  
I Wayan Krisma Kartika ◽  
I Putu Adhi Satria ◽  
I Gede Galang Wididana ◽  
Nyoman Anom Dewa Brata Paramartha ◽  
...  
Keyword(s):  

Keterbatasan air merupakan salah satu permasalahan utama petani dalam pertanian maka penggunaan sistem irigasi harus dapat mengaliri air dengan efektif dan efisien pada lahan pertanian. Mengatasi permasalahan petani tersebut, penelitian ini mengusulkan kendali otomatis dan pemantauan pada irigasi dalam sistem pertanian yang disebut dengan smart irrigation. Smart irrigation ini mengalirkan air dengan menyesuaikan kelembaban tanah yang dibutuhkan tanaman pada perkebunan dan menyesuaikan ketinggian air yang dibutuhkan tanaman pada persawahan. Smart irrigation ini dilengkapi sensor soil moisture YL-69 yang akan mengukur kelembaban tanah yang dapat diaplikasikan di kebun dan sensor ultrasonic HC-SR07 yang akan mengukur ketinggian air yang dapat diaplikasikan di sawah. Kelebihan smart irrigation ini selain dapat menyesuaikan dengan kodisi kebutuhan air terhadap tanaman, juga dilengkapi dengan pengaturan rentang batas normal melalui aplikasi Android. Sehingga, smart irrigation dapat diatur dengan mudah oleh petani menyesuaikan dengan tanaman yang akan ditanam, tanpa mengubah pengkodean untuk mikrokontroler. Smart irrigation juga dilengkapi dengan kontrol manual dari Android, serta antisipasi jika terjadi gangguan pada sensor dan memudahkan petani dalam melakukan irigasi. Dalam pengujian sensor ultrasonik pada ketinggian air 8 cm diperoleh rata-rata galat (error) sebesar 3,318966875 persen. pengujian sensor soil moisture pada tanah basah diperoleh rata-rata galat (error) sebesar 0,692159283 persen. Dengan demikian sensor soil moisture dan  sensor ultrasonik dapat digunakan dengan baik pada smart irrigation  di kebun maupun sawah.


2021 ◽  
Vol 6 (1) ◽  
pp. 39
Author(s):  
Elsita Rambu Kahi

Salah satu komoditi perairan NTT yang sangat potensial adalah rumput laut. Berbagai macan spesis rumput laut berpeluang untuk diproduksi menjadi nori. Nori adalah lembaran rumput laut yang memiliki kandungan nutrisi tinggi. Penelitian ini bertujuan untuk untuk mengetahui karakteristik fisikokimia produk nori yang berbahan dasar rumput laut Kappaphycus alvarezii dan daun kelor (Moringa oleifera L.) Metode peneletian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 3 perlakuan dan 3 kali ulangan. Analisis data menggunakan one-way Anova (anova satu jalur), kemudian dilanjutkan dengan Duncan’s New Multiple Range (DNMRT). Perlakuan yang digunakan adalah nori formulasi rumput laut Kappaphycus alvarezii dengan daun kelor yaitu P1 (100% Kappaphycus alvarezii), P2 (80% Kappaphycus alvarezii: 20% daun kelor) dan P3 (60% Kappaphycus alvarezii: 40% daun kelor). Hasil penelitian menunjukan bahwa formulasi Kappaphycus alvarezii dan daun kelor terbukti dapat dijadikan sebagai bahan baku alternatif pembuatan nori. Nori Kappaphycus alvarezii dan daun kelor memiliki kandungan protein 0,043 %, kadar abu 7,0 %, hasil uji organoleptik terkait parameter warna nori menunjukan warna hijau kecoklatan. Sedangkan uji organoleptik untuk aspek tekstur menunjukan pengaruh yang signifikan yakni pada perlakuan ketiga (P3 54,00%). Uji organoleptik untuk aspek rasa menunjukan terdapat pengaruh yang signifikan pada perlakuan kesatu (P1 51,00%).


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document