Jurnal Pangan dan Agroindustri
Latest Publications


TOTAL DOCUMENTS

117
(FIVE YEARS 76)

H-INDEX

1
(FIVE YEARS 1)

Published By Brawijaya University

2685-2861

2021 ◽  
Vol 9 (4) ◽  
pp. 196-207
Author(s):  
Adhima Adhamatika ◽  
◽  
Erni Sofia Murtini ◽  
Keyword(s):  

Bidara merupakan tanaman tradisonal yang daunnya mengandung tinggi polifenol sehingga berpotensi untuk dikembangkan menjadi produk teh herbal. Pengeringan daun bidara sangat berpengaruh terhadap kualitas rasa, warna, dan aroma teh. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji pengaruh – pengaruh yang dapat ditimbulkan dari metode pengeringan dan persentase teh kering terhadap karakteristik sampel seduhan teh bidara yang dibuat pada penelitian ini. Desain penelitian digunakan RAKF 2 faktor. Faktor pertama meliputi metode pengeringan yang sering digunakan dalam pengeringan teh yaitu pengeringan kabinet, sangrai, dan sinar matahari. Faktor 2 meliputi persentase penggunaan teh kering yaitu 1%, 3%, dan 5% dengan masing-masing 3 kali ulangan. Respon yang diuji meliputi warna, pH, fenol, flavonoid, aktivitas antioksidan, tanin, dan uji organoleptik yang dilakukan dengan uji hedonik. Penelitian ini menunjukkan bahwa teh daun bidara terbaik dihasilkan dari pengeringan sinar matahari dengan presentase penggunaan teh kering sebesar 5% dengan nilai fenol, flavonoid, tanin, antioksidan, dan skor hedonik paling optimal.


2021 ◽  
Vol 9 (4) ◽  
pp. 241-250
Author(s):  
Centhya Victorin Maitimu ◽  

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh natrium benzoat dan waktu penyimpanan terhadap mutu kimia dan mikrobiologi selai pala. Penelitian dilakukan secara acak lengkap dengan dua variabel yaitu natrium benzoat dan waktu penyimpanan dengan dua ulangan. Hasilnya menunjukkan bahwa konsentrasi natrium benzoat dapat mempertahankan kandungan vitamin C hingga penyimpanan 15 hari. Namun penambahan 250 mg natrium benzoat pada penyimpanan 15 hari dapat mengawetkan selai pala dengan kandungan vitamin C 0.138 mg/100g bahan, total asam 9.25 mg/100g bahan dan nilai pH 2.00. Sedangkan penambahan natrium benzoat 750 mg dapat mengawetkan selai pala hingga 60 hari ditunjukkan dengan jumlah koloni terendah (25 x 10-3 CFU/ml) yang memenuhi standar mutu Indonesia (SNI). Kesimpulannya, produksi selai pala dengan penambahan natrium benzoat layak untuk memperpanjang waktu penyimpanan.


2021 ◽  
Vol 9 (4) ◽  
pp. 216-226
Author(s):  
Dini Novita Sari ◽  
◽  
Azizah Azizah ◽  
Keyword(s):  

Penelitian pengaruh dari campuran effervescent terhadap sifat fisik dan kimiawi serta preferensi panelis pada serbuk effervescent daun pegagan. Rancangan penelitian dengan RAL yaitu tiga ulangan dan lima perlakuan. Data dianalisis dengan statistik anova dan dilanjutkan dengan DNMRT pada taraf signifikansi 5%. Perlakuan yaitu penambahan effervescent mix sebanyak 40%, 45%, 50%, 55%, dan 60%. Pengamatan fisik terdiri dari waktu kelarutan dan analisis kimia yaitu pH, kadar air, kadar klorofil, aktivitas antioksidan, kadar polifenol, dan daya terima. Produk terbaik berdasarkan organoleptik, karakterisasi fisik dan kimiawi adalah produk D yang ditambahkan campuran effervescent 55%. Hasil evaluasi organoleptik pada produk D adalah pada warna 60%, rasa 55% dan aroma 50%. Analisis fisik hasilnya yaitu 63.33 detik untuk waktu kelarutan dan pengamatan kimia 6.9% kadar air, pH 5.6, aktivitas antioksidan 24.97%, kadar polifenol 1.77 mg/ml, dan kadar klorofil 10.79 mg/L.


2021 ◽  
Vol 9 (4) ◽  
pp. 208-215
Author(s):  
Raskita Saragih ◽  
◽  
Ermiziar Tamizi ◽  
Shinta Leonita ◽  
◽  
...  

The study aims to analyze the profile of non-essential and essential amino acids in the peels and herbal tea products made from red and green melinjo peels. The processing of melinjo seeds into chips in Pandeglang Regency in Banten Provence, produces large amounts of melinjo peels waste. The processed tea from red and green melinjo peels contains polyphenol compounds, antioxidants, protein and amino acids that are good for health. The processing stages of the melinjo peel tea by sorting the peels for red and green melinjo peels, then washed, made them into thin slices, and dried using an oven blower at 65oC of temperature for 4 hours. Both green and red melinjo peels tea were analyzed for the amino acid profile using the UPLC method. Based on the results of the analysis, it was found that the amino acid content of melinjo peels and melinjo peels tea, both green and red, consisted of 7 non-essential amino acids and 8 essential amino acids. L-glutamic acid and L-aspartic acid are the highest amino acid components which can give melinjo peels tea a characteristic aroma and taste.


2021 ◽  
Vol 9 (4) ◽  
pp. 233-240
Author(s):  
Hanifah Khairiah ◽  
◽  
Muhammad Ridwan ◽  

Tandan kosong kelapa sawit (TKKS) yang merupakan sumber gula mengandung selulosa yang tinggi (75-80%), sehingga memiliki potensi besar untuk dijadikan bioetanol. Tujuan penelitian adalah menggunakan kembali tandan kosong kelapa sawit sebagai bahan utama dalam pembuatan bioetanol generasi II dengan melakukan pengembangan proses. Proses pertama yaitu pretreatment dengan menambahkan NaOH dan H2SO4 2%, dilanjutkan proses fermentasi menggunakan perbandingan Saccharomyces cerevisiae and Aspergillus oryzae dengan perbandingan 5,10,15 dan 20% selama 7 hari. Terakhir adalah proses destilasi pada suhu 79 oC. Berdasarkan hasil penelitian, larutan NaOH lebih banyak menurunkan kadar lignin dan hemiselulosa sebesar 12.22% dan 45.17%, sedangkan selulosa mengalami kenaikan sebesar 71.34%. pada proses fermentasi, maka didapatkan variasi konsentrasi dan waktu optimum proses fermentasi pada penelitian ini adalah penambahan konsentrasi Saccharomyces cerevisiae 5%, dengan volume bioetanol yang dihasilkan sebesar 14.4 ml, densitas 0.8757 g/ml dan kadar glukosa yang tertinggal sebanyak 8.48%.


2021 ◽  
Vol 9 (4) ◽  
pp. 251-259
Author(s):  
Yelia May Danga Ndia ◽  
◽  
Yessy Tamu Ina ◽  
Alexander Kaka ◽  
◽  
...  

This study aims to determine the different concentrations of palm sugar on the physicochemical and organoleptic properties of chicken jerky. This study used RAL with 4 treatments and 5 replications, namely soaking chicken meat with a concentration of palm sugar 10%-40%. Observation variables were water content, pH, antioxidant and organoleptic. The data obtained include data on water content, pH and organoleptic then analyzed by ANOVA at 95% level. While the total antioxidants were tested descriptively. The results of the analysis showed that the concentration of palm sugar 10%-40% contained water content (8.52-10.52%), the concentration of palm sugar 10-40% (6.33-5.64%) The higher the concentration of palm sugar in chicken meat jerky In chicken, the lower the pH, the antioxidants produced in each treatment of palm sugar were 10% - 40% (79.28% - 83.23%) and 40% palm sugar could increase the panelists' acceptance of organoleptic.


2021 ◽  
Vol 9 (4) ◽  
pp. 227-232
Author(s):  
Ratna Ariani Nilateja Putri ◽  
◽  
Alia Rahmi ◽  
Agung Nugroho ◽  
◽  
...  

Emergency food supplies the daily human energy needs during emergencies. This research aimed to determine the effects of storage periode of cereal flakes made from sweet potatoes (Ipomoea batatas) and foxtail millet (Setaria italica) on the chemical, microbiological, and sensory properties. The composition of cereal flakes used was 75% of sweet potato flour and 25% of jewawut flour. Cereal flakes were tested for proximate levels (moisture, ash, protein, fat, and carbohydrate), crude fiber content, TPC, and sensory. The change observed after 40 days storage at 40⁰C and RH 70% were 0.61-2.51% in moisture content, 2.29 - 1.91% in ash content, 7.44-7.19% in protein content, 18.79-18.09% in fat content, 70.88 - 70.40% in carbohydrate content, 5.28 - 4.98% in crude fiber content, and TPC 5.5x101 - 3.1x103 cfu/g. Forty days observation showed that cereal flakes remained in good quality for consumption based on SNI 01-4270-1996. The product is adequate as an alternative of emergency food.


2021 ◽  
Vol 9 (3) ◽  
pp. 139-147
Author(s):  
Macicha Elvira Yuniar ◽  
◽  
Dewi Nur Azizah ◽  

Sosis merupakan produk olahan daging yang memiliki nilai gizi tinggi. Pada pembuatan sosis diperlukan bahan tambahan lain sebagai pengisinya. Pati kentang memiliki kadar amilopektin sebesar 78.96% yang baik dalam pembentukan tekstur apabila digunakan sebagai bahan pengisi. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui karakteristik sosis daging sapi dengan penambahan pati kentang dan mengetahui konsentrasi pati kentang yang tepat untuk menghasilkan produk dengan karakteristik yang baik dan disukai panelis. Desain penelitian yang digunakan terdiri dari satu faktor yaitu perbedaan konsentrasi pati kentang dengan 4 perlakuan (10%; 20%; 30%; 40%) dan 1 ulangan. Secara keseluruhan, karakteristik sosis daging sapi dengan penambahan pati kentang memiliki warna merah dan berbintik, aroma daging dan rempah, tekstur kenyal, dan rasa gurih. Sosis daging sapi dengan konsentrasi pati kentang 30% memperoleh nilai rata-rata tertinggi terhadap kesukaan panelis pada seluruh atribut yang meliputi warna, aroma, tekstur, dan rasa.


2021 ◽  
Vol 9 (3) ◽  
pp. 155-164
Author(s):  
Harijono Harijono ◽  
◽  
Lulus Mualimin ◽  
Teti Estiasih ◽  
Siti Narsito Wulan ◽  
...  

Wedang uwuh merupakan minuman tradisional khas daerah Yogyakarta yang telah dilaporkan memiliki aktivitas tinggi antioksidan. Penelitian ini bertujuan untuk optimasi formula bahan herbal kayu secang, jahe, kayu manis, kapulaga dan cengkeh untuk pembuatan wedang uwuh yang mempunyai aktivitas tinggi antioksidan sebagai kontrol berat badan dan kadar glukosa darah. Rancangan percobaan ini menggunakan True Experimental Design: Post Test Only Control Group Design. Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa formulasi wedang uwuh mampu sebagai kontrol berat badan dan kadar glukosa darah.


2021 ◽  
Vol 9 (3) ◽  
pp. 173-180
Author(s):  
Bambang Dwiloka ◽  
◽  
Robby Rusdiansyah ◽  
Yoyok Budi Pramono ◽  
◽  
...  

Penelitian ini dilakukan dengan tujuan mengetahui karakteristik asam lemak tak jenuh dan kolesterol olahan daging kalkun dalam produk sosis yang berbahan dasar potongan komersial karkas yang berbeda bagian yang terdiri dari dada dan paha. Percobaan yang dilakukan dalam rancangan acak kelompok (RAK) yaitu 2 perlakuan dengan 4 kali ulangan. (T1) sebagai perlakuan potongan karkas dada dan (T2) sebagai perlakuan potongan karkas paha. Parameter pertama yang diujikan adalah asam lemak tak jenuh dan parameter kedua adalah kolesterol. Hasil penelitian ini yaitu adanya perbedaan potongan komersial karkas yang dapat mempengaruhi kualitas asam lemak tak jenuh dan kolesterol sosis daging kalkun. Sosis dengan potongan komersial karkas dada dapat menurunkan kandungan kolesterol (88.5%) dibandingkan karkas paha (89.1 %) dan memiliki kandungan asam lemak yang lebih tinggi (63.47%) dibandingkan karkas paha (60.86%) sehingga memberi manfaat untuk kesehatan.


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document