Numeracy
Latest Publications


TOTAL DOCUMENTS

33
(FIVE YEARS 32)

H-INDEX

0
(FIVE YEARS 0)

Published By STKIP Bina Bangsa Getsempena

2502-6887, 2355-0074

Numeracy ◽  
2021 ◽  
Vol 8 (2) ◽  
pp. 128-142
Author(s):  
Nur Sulistianingsih ◽  
Mohammad Faizal Amir
Keyword(s):  

Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan performa (aktivitas dan keterampilan) berpikir kritis siswa sekolah dasar dalam pembelajaran matematika melalui penerapan model group investigation (GI). Metode penelitian menggunakan penelitian tindakan kelas dengan model Kemmis dan Taggart. Subjek penelitian yaitu siswa kelas IV SDN Jenggot berjumlah 18 siswa pada semester ganjil tahun ajaran 2021-2022. Teknik pengumpulan data adalah observasi aktivitas kritis dan tes berpikir kritis. Analisis data berpatokan pada indikator keberhasilan dengan minimal nilai aktivitas kritis dan keterampilan berpikir kritis minimal 70% tuntas. Hasil penelitian adalah aktivitas kritis pada akhir siklus mengalami peningkatan 23,06%, sedangkan keterampilan berpikir kritis pada akhir siklus mengalami peningkatan 13,25%. Oleh karenanya, penerapan model GI dapat meningkatkan performa berpikir kritis siswa sekolah dasar.


Numeracy ◽  
2021 ◽  
Vol 8 (2) ◽  
pp. 113-127
Author(s):  
Hafsah Adha Diana ◽  
Veni Saputri

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui penerapan dan perbedaan peningkatan kemampuan berpikir kritis siswa berbasis soal numerasi dan kecerdasan emosional antara siswa yang memperoleh pembelajaran langsung dengan model PjBL-STEAM yang ditinjau dari kemampuan awal. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah mixed method tipe sequential explanatory. Kelas eksperimen diberi perlakuan berupa model PjBL-STEAM, sedangkan kelas kontrol berupa model pembelajaran langsung. Populasi penelitian ini adalah siswa SMAI Panglima Besar Soedirman Bekasi kelas  XI MIPA tahun ajaran 2021/2022. Data penelitian berupa hasil tes kemampuan berpikir kritis berbasis soal numerasi, angket kecerdasan emosional. lembar observasi PjBL-STEAM dan hasil wawancara siswa yang terpilih. Sebelum digunakan, instrumen telah melalui uji validitas isi, validitas konstruk, dan validitas empirik. Analisis data dalam penilitian ini adalah Anava dua jalur untuk peningkatan kemampuan berpikir kritis berbasis soal numerasi, dan uji-t untuk angket kecerdasan emosional. Dan data kualitatif bersifat induktif. Hasil penelitian menunjukan bahwa: (1) Peningkatan kemampuan berpikir kritis berbasis numerasi siswa dengan kemampuan awal matematika tinggi yang mendapat perlakuan model PjBL-STEAM lebih tinggi dibandingkan siswa yang mendapat perlakuan model pembelajaran langsung, (2) Kecerdasan emosional siswa yang mendapat perlakuan model PjBL-STEAM lebih tinggi dibandingkan dengan siswa yang mendapat perlakuan model pembelajaran langsun, (3) Penerapan model PjBL-STEAM membuat siswa mampu membangun kecakapan dalam dunia nyata, seperti bekerjasama, mengambil keputusan, inisiatif, komunikasi, pemecahan masalah dan manajemen diri sehingga dapat meningkatkan kemampuan berpikir kritis siswa berbasis soal numerasi (4) Peningkatan kemampuan berpikir kritis siswa yang mendapat perlakuan model PjBL secara keseluruhan lebih tinggi dibandingkan dengan siswa yang mendapat perlakuan model pembelajaran langsung.


Numeracy ◽  
2021 ◽  
Vol 8 (2) ◽  
pp. 102-112
Author(s):  
Muhammad Fendrik

Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan informasi secara objektif dan mengkaji tentang adanya perbedaan peningkatan kemampuan penalaran matematis siswa yang memperoleh pembelajaran dengan pendekatan Realistic Mathematics Education (RME) dengan siswa yang memperoleh pembelajaran secara konvensional ditinjau dari kemampuan siswa dan level sekolah. Penelitian ini menggunakan metode eksperimen dengan desain penelitian “control group pretest-posttest design”. Subjek penelitian melibatkan 205 orang siswa kelas IV yang berasal dari SDN 67 Pekanbaru, SDN 180 Pekanbaru, dan SDN 170 Pekanbaru yang termasuk dalam Kecamatan Bukit Raya Kota Pekanbaru, Riau. Masing-masing sekolah terdiri dari dua kelas, yakni Kelas A yang dijadikan kelompok kelas eksperimen dan Kelas B yang dijadikan kelompok kelas kontrol. Data diperoleh dari tes kemampuan penalaran matematis berupa 25 butir soal pilihan ganda. Data statistik yang diperoleh diuji normalitas, homogenitas, dengan tingkat signifikansi 0,05 dan rerata skor gain dengan menggunakan analisa ANOVA dua jalur program SPSS versi 23. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pembelajaran dengan menggunakan pendekatan RME dapat meningkatkan kemampuan penalaran matematis siswa lebih baik secara signifikan, dibandingkan kelompok siswa yang mengikuti pembelajaran secara konvensional. Pada siswa yang mendapatkan pembelajaran RME dengan tingkat kemampuan tinggi memiliki peningkatan kemampuan penalaran matematis yang lebih baik dibandingkan dengan siswa yang berkemampuan sedang dan rendah. Begitu juga terhadap level sekolah yang baik lebih baik bila dibandingkan dengan level sekolah yang cukup dan kurang.


Numeracy ◽  
2021 ◽  
Vol 8 (2) ◽  
pp. 90-101
Author(s):  
Asep Nurangaji ◽  
Dona Fitriawan ◽  
Rustam Rustam

Penelitian ini bertujuan untuk mengungkap pemahaman konseptual mahasiswa tentang fungsi. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif berbentuk survey. Penelitian ini dilaksanakan di Untan dengan subyeknya adalah mahasiswa program studi pendidikan matematika dengan jumah 33 mahasiswa. Metode yang digunakan adalah metode deskriptif berbentuk survey. Teknik pengumpulan datanya adalah teknik pengukuran dengan alat pengumpulan data adalah tes tertulis berbentuk uraian, tes ini digunakan untuk mengukur pemahaman konseptual mahasiswa tentang fungsi. Hasil penelitian menunjukan bahwa pemahaman konseptual mahasiswa tentang fungsi dilihat dari kemampuan menyatakan ulang definisi fungsi reratanya tidak ada, kemampuan menyajikan fungsi dari representasi tabel menjadi rumus fungsi reratanya 18 mahasiswa, sedangkan kemampuan menyatakan grafik fungsi menjadi rumus fungsi reratanya satu mahasiswa dan kemampuan memberikan alasan terkait konsep fungsi reratanya 13 mahasiswa. Dari paparan pembahasan di atas dapat disimpulkan bahwa pemahaman konseptual tentang fungsi dari mahasiswa dilihat per indikator adalah sebagai berikut. 1) kemampuan menyatakan ulang definisi fungsi meskipun tidak ada satupun mahasiswa yang memilikinya, tetapi potensi kemampuan itu ada dengan munculnya definisi fungsi sebagai aturan, himpunan atau sebagai relasi; 2) kemampuan untuk memberikan alasan, sebagian besar mahasiswa sudah memilikinya yaitu alasan mengapa rumus dikatakan rumus fungsi ada 18 mahasiswa dan 28 mahasiswa, secara keseuruhan kemampuan pemahaman konseptual memberikan alasan terkait konsep fungsi dimiliki oleh rerata 13 mahasiswa; 3) kemampuan menyatakan fungsi dalam berbagai representasi.


Numeracy ◽  
2021 ◽  
Vol 8 (2) ◽  
pp. 83-89
Author(s):  
Asrar Aspia Manurung ◽  
Marah Doly Nasution ◽  
Khairun Nisah

Tujuan penelitian ini untuk mengembangkan Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) menggunakan strategi belajar small group work pada materi bangun ruang sisi datar dan menghasilkan Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) yang memenuhi kriteria valid, praktis dan efektif. Penelitian ini menggunakan ADDIE yang meliputi Analysis (analisis), Design (desain), Development (Pengembangan), Implementation (Implementasi), and Evaluation (Evaluasi). Pada penelitian pengembangan ini peneliti membatasi tahap pengembangan sampai pada tahap Development (pengembangan). Subjek penelitian ini adalah siswa SMP kelas VIII. Instrumen yang digunakan untuk mengukur kevalidan LKPD (Lembar Kerja Peserta Didik) yang dikembangkan ini adalah angket penilain oleh guru matematika, untuk mengukur kepraktisan LKPD instrument yang digunakan adalah angket respon peserta didik dan untuk mengukur keefektifan LKPD instrumen yang digunakan adalah tes hasil belajar peserta didik menggunakan LKPD melalui strategi small group work  pada materi bangun ruang sisi datar. Kevalidan RPP dan LKPD dinilai dari penilaian rata-rata untuk RPP dan LKPD yang dinilai oleh dua dosen ahli dan satu guru matematika. Keefektifan LKPD yang dikembangkan ditinjau dari nilai tes hasil belajar peserta didik kelas VIII SMP.


Numeracy ◽  
2021 ◽  
Vol 8 (1) ◽  
pp. 73-85
Author(s):  
Dani Hanifatuzzahra ◽  
Harina Fitriyani

This study aims to obtain an overview of the characteristics and levels of metacognitive ability of junior high school students as seen from the melancholic and choleric personality types according to Hippocrates-Galenus. The results of this study are expected to be used as consideration for teachers in designing mathematics lessons that pay attention to personality types and students' metacognitive processes. A qualitative descriptive approach was chosen to answer the research objectives. At the same time, the research subjects were two grade VII students with melancholic and choleric personality types in one of the Muhammadiyah Junior High Schools in Jepara. The purposive sampling technique used in this research to subject selection. Data collection techniques used personality type questionnaires, metacognition tests, and interviews. Data analysis used three steps, namely data reduction, data presentation and conclusion drawing. The results showed that melancholic and choleric students had different characteristics and levels of metacognition. Melancholic students are at the metacognitive level between tacit use and aware use, while the rest of the cholerics are at the tacit use metacognition level. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan gambaran tentang karakteristik dan jenjang kemampuan metakognisi siswa SMP yang dilihat dari tipe kepribadian melankolis dan koleris menurut Hippocrates-Galenus. Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan guru dalam mendesain pembelajaran matematika yang memperhatikan tipe kepribadian dan proses metakognisi siswa. Pendekatan deskriptif kualitatif dipilih untuk menjawab tujuan penelitian. Sedangkan subjek penelitian adalah dua orang siswa kelas VII yang bertipe kepribadian melankolis dan koleris di salah satu SMP Muhammadiyah di Jepara. Adapun teknik pemilihan subjek penelitian menggunakan teknik purposive sampling. Teknik pengumpulan data menggunakan angket tipe kepribadian, tes metakognisi, dan wawancara. Analisis data menggunakan tiga langkah yakni reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa siswa melankolis dan koleris memiliki karakteristik dan jenjang metakognisi berbeda. Siswa melankolis berada pada jenjang metakognisi antara tacit use dan aware use, sedangkan sisa koleris berada pada jenjang metakognisi tacit use. Kata Kunci: Metakognisi, Melankolis, Koleris, Jenjang Metakognisi


Numeracy ◽  
2021 ◽  
Vol 8 (1) ◽  
pp. 58-72
Author(s):  
M. Gunawan Supiarmo ◽  
Turmudi ◽  
Elly Susanti

This study aims to describe students' computational thinking processes in solving PISA questions on change and relationship content based on self-regulated learning. This type of research is a descriptive study with a qualitative approach carried out in class VIII MTS Daruttauhid Malang. The research data consisted of students' answers, think aloud, and semi-structured interview results. Students' computational thinking skills are seen through indicators, including decomposition, pattern recognition, abstraction and algorithmic thinking. The results of the study inform that students 'computational thinking skills who have high and moderate levels of self-regulated learning do not have a significant difference, because students' computational thinking skills are limited to the pattern recognition stage. The problem-solving steps applied by students are less coherent because abstraction and algorithms has not been done in solving the PISA questions. Abstrak Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan proses berpikir komputasional siswa dalam menyelesaikan soal PISA konten change and relationship berdasarkan self-regulated learning. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif yang dilaksanakan pada siswa kelas VIII MTS Daruttauhid Malang. Data penelitian terdiri atas jawaban siswa, think aloud, dan hasil wawancara semi terstruktur. Kemampuan berpikir komputasional siswa dilihat melalui indikator, antara lain dekomposisi, pengenalan pola, abstraksi dan berpikir algoritma. Hasil penelitian menginformasikan bahwa kemampuan berpikir komputasional siswa yang mempunyai tingkat self-regulated learning tinggi dan sedang tidak memiliki perbedaan yang signifikan, karena kemampuan berpikir komputasional siswa terbatas pada tahap pengenalan pola. Adapun langkah pemecahan masalah yang diaplikasikan siswa kurang koheren karena belum dilakukan abstraksi dan berpikir algoritma dalam menyelesaikan soal PISA tersebut. Kata Kunci: Berpikir Komputasional, Self-Regulated Learning, Change and Relationship


Numeracy ◽  
2021 ◽  
Vol 8 (1) ◽  
pp. 41-57
Author(s):  
Dyoty Auliya Vilda Ghasya ◽  
Asmayani Salimi ◽  
Rio Pranata

The research aims to describe the learning planning of Mathematics subjects that have been made by teachers in grade IV, V and VI elementary schools, describing the pattern of implementation of distance learning in mathematics subjects grade IV, V and VI elementary school, describing the difficulty of teachers in carrying out distance learning in mathematics subjects grade IV, V and VI elementary school , describe the difficulties of grade IV, V and VI elementary school students in following distance learning in Mathematics subjects, describe the advantages of the implementation pattern of distance learning in mathematics grade IV, V and VI elementary school, and describe the opinions of parents or guardians of students on distance learning of Mathematics subjects grade IV, V and VI elementary school during the COVID-19 pandemic. This study uses qualitative research approach with exploration study type. The result of this study is distance learning in mathematics subjects grade VI, V and VI elementary schools there are conducted online and mixed. The implementation of distance learning in mathematics subjects grade VI, V and VI received a variety of responses from teachers, students and parents or guardians. Abstrak Penelitian bertujuan untuk mendeskripsikan perencanaan pembelajaran mata pelajaran Matematika yang telah di buat oleh guru pada kelas IV, V dan VI sekolah dasar, mendeskripsikan pola pelaksanaan pembelajaran jarak jauh mata pelajaran Matematika kelas IV, V dan VI sekolah dasar, mendeskripsikan kesulitan guru dalam melaksanakan pembelajaran jarak jauh pada mata pelajaran Matematika kelas IV, V dan VI sekolah dasar, mendeskripsikan kesulitan siswa kelas IV, V dan VI sekolah dasar dalam mengikuti pembelajaran jarak jauh pada mata pelajaran Matematika, mendeskripsikan kelebihan pola pelaksanaan pembelajaran jarak jauh mata pelajaran Matematika kelas IV, V dan VI sekolah dasar, dan mendeskripsikan pendapat orang tua atau wali murid terhadap pembelajaran jarak jauh mata pelajaran Matematika kelas IV, V dan VI sekolah dasar pada masa pandemi COVID-19. Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian kualitatif dengan jenis studi eksplorasi. Adapun hasil dari penelitian ini adalah pembelajaran jarak jauh pada mata pelajaran matematika kelas VI, V dan VI sekolah dasar ada yang dilaksanakan secara online maupun campuran. Pelaksanaan pembelajaran jarak jauh pada mata pelajaran matematika kelas VI, V dan VI mendapatkan berbagai respon dari guru, siswa dan orang tua atau wali murid. Kata Kunci:  Pembelajaran Jarak Jauh, Matematika, Kelas Tinggi Sekolah Dasar


Numeracy ◽  
2021 ◽  
Vol 8 (1) ◽  
pp. 1-24
Author(s):  
Imanuel Yosafat Hadi Manapa

Ethnomatematics presents as a bridge between culture and mathematics. Awareness of the importance of preserving culture early on and presenting the context of real situations in the mathematical learning process is the basis of this research. Ethnomatematika sourced from the local culture of Alor Regency is very rich and can be used as a media of mathematics learning but has not been explored in depth. The purpose of this study is to associate ethnomatematics of Alor Regency with the context of learning in elementary schools. This research is qualitative with an explorative, descriptive, and ethnography approach. Data retrieval techniques using interviews, observations, and documentation. Data collection was carried out in January to February 2021. The results of the study found elements of ethnomatematics derived from traditional clothing and accessories, dowry, traditional clothing, earthenware, war tools, musical instruments, fishing instruments, traditional houses, and traditional games. Ethnomatematics product can be used on the basic competencies of plane geometry, solid geometry, symmetry, mirroring, symmetry, arithmetic, interline relationships, angular types, inter-angle relationships, and measurements in elementary schools. Abstrak Etnomatematika hadir sebagai sarana untuk menjembatani antara budaya dan matematika. Kesadaran akan pentingnya melestarikan budaya sejak dini dan menghadirkan konteks situasi nyata dalam proses pembelajaran matematika merupakan landasan dilakukannya penelitian ini. Etnomatematika yang bersumber dari budaya lokal Kabupaten Alor sangat kaya dan dapat digunakan sebagai media pembelajaran matematika namun selama ini tidak dieksplorasi secara mendalam. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengaitkan etnomatematika Kabupaten Alor dengan konteks pembelajaran di sekolah dasar. Penelitian merupakan kualitatif dengan pendekatan eksploratif, deskriptif, dan etnografi. Teknik pengambilan data menggunakan wawancara, observasi, dan dokumentasi.  Pengumpulan data dilakukan pada bulan Januari hingga Februari 2021. Hasil penelitian menemukan unsur etnomatematika yang berasal dari pakaian adat beserta asesorisnya, mas kawin, pakaian adat, gerabah, alat perang, alat musik, alat menangkap ikan, rumah adat, serta permainan masyarakat lokal. Produk etnomatematika ini dapat digunakan sebagai media pembelajaran pada kompetensi dasar bangun datar, bangun ruang, kesimetrisan, pencerminan, aritmatika, hubungan antar garis, jenis-jenis sudut, hubungan antar sudut, dan pengukuran di sekolah dasar. Kata Kunci:  Etnomatematika, Media Pembelajaran Matematika, Sekolah Dasar


Numeracy ◽  
2021 ◽  
Vol 8 (1) ◽  
pp. 25-40
Author(s):  
Winda Listya Safitri ◽  
Yudi Darma ◽  
Rahman Haryadi

This research aimed to know: (1) Validity; and (2) Practicality of the mathematics learning module with the inquiry method on the ability to think critically in the material of squares and triangles. This research used research and development with the model used the ADDIE. The subject of this research was student class VII in SMP Cahaya Harapan Tayan. The tools of data collection were the validation sheet of material experts, media experts, student responses questionnaires, and teacher responses questionnaires. Data analysis technique used descriptive quantitative. The result of this research showed that the average score of material validity was 84,6%  and media validity was 85,3%  with very decent category, and the practicality was  83% with very decent category. It can be concluded that the mathematics learning module with the inquiry method developed was feasible to be used to improve critical thinking skills in the material of squares and triangles in students of class VII SMP. Abstrak Penelitian bertujuan untuk mengetahui: (1) Kevalidan; dan (2) Kepraktisan modul pembelajaran matematika dengan metode inkuiri terhadap kemampuan berpikir kritis dalam materi Segi empat dan Segitiga. Metode penelitian menggunakan research and development dengan model ADDIE (Analysis-Design-Develoment-Implementation-Evaluation). Subjek dalam penelitian ini terdiri atas subjek pengembangan yaitu tiga validator yang merupakan 2 orang dosen program studi pendidikan matematika dan seorang validator lain merupakan guru SMP Cahaya Harapan Tayan dan subjek ujicoba produk yaitu kelas VII SMP Cahaya Harapan Tayan.. Instrumen pengumpulan data berupa lembar validasi ahli materi, ahli media, angket respon siswa, dan angket respon guru. Teknik analisis data menggunakan deskriptif kuantitatif. Berdasarkan hasil analisis, diperoleh skor rata-rata kevalidan materi dan media sebesar 84,6% dan 85,3% dengan kategori sangat valid , serta kepraktisan 83% dengan kategori sangat praktis. Disimpulkan bahwa modul pembelajaran matematika dengan metode inkuiri yang dikembangkan layak digunakan untuk meningkatkan kemampuan berpikir kritis dalam materi Segi empat dan Segitiga pada siswa kelas VII SMP. Kata Kunci: Modul, Inkuiri, Kemampuan Berpikir Kritis


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document