Jurnal PROGRESS Wahana Kreativitas dan Intelektualitas
Latest Publications


TOTAL DOCUMENTS

79
(FIVE YEARS 35)

H-INDEX

0
(FIVE YEARS 0)

Published By Universitas Wahid Hasyim Semerang

2620-3243, 2338-6878

2021 ◽  
Vol 9 (2) ◽  
pp. 219
Author(s):  
Fauzul Andim ◽  
A.Saiful Aziz

AbstractEducation is the right of all citizens regardless of origin, caste or physical condition of a person, including children with disabilities. As mandated in the Constitution Number 20 of 2003 concerning the National Education System in article 5 paragraphs 1 and 2 it is stated that "Every citizen has the same right to obtain quality education and "Every citizen who has physical, mental, intellectual and or social workers have the right to special education” (UU Sisdiknas 2003). Therefore, Islamic religious education must also be given to children with special needs, one of which is mentally retarded children, of course in the learning process using different learning strategies from the learning strategies applied to formal school students.Keywords: Mental retardation, Learning StrategyAbstrakPendidikan sebagai hak seluruh warga negara tanpa membedakan asal-usul, kasta maupun keadaan fisik seseorang, termasuk anak-anak yang memiliki kecacatan. Sebagaimana di amanatkan dalam UUD Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional pada pasal 5 ayat 1 dan 2 dinyatakan bahwa “Setiap warga negara mempunyai hak yang sama untuk memperoleh pendidikan yang bermutu dan “Setiap warga Negara yang memiliki kelainan fisik, mental, intelektual dan atau sosial berhak memperoleh pendidikan khusus” (UU Sisdiknas 2003). Oleh sebab itulah pendidikan agama Islam juga harus diberikan kepada anak berkebutuhan khusus salah satunya adalah anak Tunagrahita, tentunya dalam proses pembelajarannya menggunakan strategi pembelajaran yang berbeda dengan strategi pembelajaran yang diterapkan pada siswa sekolah formal.Kata kunci: Tunagrahita, Strategi Pembelajaran


2021 ◽  
Vol 9 (2) ◽  
pp. 286
Author(s):  
Abdul Khamid ◽  
Muchamad Chairul Umam

This study aims to determine how the strategies carried out during distance learning (PJJ) during the Covid-19 pandemic outbreak of PAI IAIN Salatiga undergraduate students. Then the impact of the advantages or positives from the implementation of distance learning (PJJ), as well as the inhibiting factors. This research uses a qualitative approach. Primary data were collected using google form and secondary data from articles or journals, books and literature related to this research. From this research, it is known that the strategy for implementing distance learning (PJJ) in Salatiga is to take advantage of technological developments such as: zoom meetings, whatsapp groups, google forms, google classroom, google meet, and youtube. As for the positive or supporting impacts, namely: a) knowing the various applications and developments in science and technology, b) anticipating the rate of spread of the Covid-19 virus outbreak, c) PJJ is more lenient in time without requiring to come to the campus, it is enough to learn from their respective homes, d) material well and can spend more time with family. While the inhibiting effects are: a) lack of understanding in understanding the material, b) lack of maximal in lectures due to signal constraints, c) lack of interaction from student to lecturer or student to other students, d) most of them give assignments without the delivery of material first.


2021 ◽  
Vol 9 (2) ◽  
pp. 208
Author(s):  
Ahmad Mustafidin

AbstractThe failure to have a dialogue between religious understanding and social reality in Indonesia, which is multicultural, plural, and diverse, is the root of social conflicts with religious backgrounds. The failure to dialogue understanding is experienced by hardline groups who do not want to tolerate and find it difficult to compromise with the understanding of other religions that are different. The main commitment of religious moderation to tolerance makes it the best way to deal with religious radicalism that threatens religious life itself and, in turn, affects the life of community, nation and state unity.Keyword: Moderation of Religion, IndonesianAbstrakKegagalan dalam mendialogkan pemahaman agama dengan realitas sosial di Indonesia yang multikultural, plural, dan beragam merupakan akar dari konflikkonflik sosial berlatarbelakang agama. Kegagalan mendialogkan pemahaman dialami oleh kelompok garis keras yang tidak mau mentolelir dan sulit berkompromi dengan pemahaman agama lain yang berbeda. Komitmen utama moderasi beragama terhadap toleransi menjadikannya sebagai cara terbaik untuk menghadapi radikalisme agama yang mengancam kehidupan beragama itu sendiri dan, pada gilirannya, mengimbasi kehidupan persatuan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.Kata Kunci: Moderasi Beragama, Indonesia


2021 ◽  
Vol 9 (2) ◽  
pp. 232
Author(s):  
Ulya Himawati

Pendidikan karakter dalam islam biasa dikenal dengan pendidikan akhlak. Pendidikan akhlak tersebut sudah diperkenalkan oleh Allah SWT melalui perilaku Rasulullah SAW. pada universitas bercorak islami seperti Universitas Wahid Hasyim. Universitas yang tidak hanya berfokus pada ilmu pegetahuan semata namun juga menanamkan karakter islami Ahlussunah Wal Jama’ah guna menunjang kemampuan hardskill serta softskill mahasiswanya untuk mempersiapkan kebutuhan dan persaingan pada era mendatang. Sejalan dengan prinsip NU yang telah merumuskan beberapa prinsip dalam hal mengantisipasi persoalan sosial keagamaan, yaitu tasamuh (toleran), tawazun (seimbang/harmoni), tawasut (moderat), ta’adul (keadilan), dan amar ma’ruf nahi munkar. Sejalan dengan prinsip tersebut penelitian ini mengupas tentang bagaimana penerapan atau implementasi pendidikan karakter islam dalam kelas bahasa Inggris. Diketahui bahwa bahasa Inggris adalah bahasa universal. Bahasa yang dimiliki oleh barat, sehingga bahasa tersebut akan secara tidak langsung akan terpengaruh oleh budaya barat. Oleh karenanya, misi universitas wahid hasyim yang Ahlussunah Wal Jama’ah dan mempertimbangkan akhlak dari Rasulullah, peneliti menggabungkan karakter tersebut untuk mengetahui seberapa jauh penggunaan pendidikan karakter Islam pada universitas wahid hasyim. Hasil dari penelitian ini adalah dosen telah menerapkan pendidikan karakter Islam dalam kelas bahasa Inggris.  Sehingga mahasiswa mendapatkan karakter islam dalam kelas yang sejalan dengan misi universitas. Namun, pendidikan karakter islam yang diterapkan oleh dosen saat ini masih berbeda-beda dalam penyampaian, sehingga hasilnya juga berbeda. Hal inilah yang mendasari peneliti memberikan Focus Group Discussion yang kemudian disepakati untuk pertemuan rutin sebelum semester dimulai. Kemudian dosen-dosen juga menginginkan kolaborasi pembuatan modul yang sesuai dengan karakter Islam yang ada di lingkup universitas wahid hasyim.  Sehingga tidak ada perbedaan penyampaian dan hasil dari penerapan pendidikan karakter islam dalam kelas bahasa Inggris.


2021 ◽  
Vol 9 (2) ◽  
pp. 263
Author(s):  
Muhamad Syaikhul Alim ◽  
Achmad Munib

Abstract: This article describes Religious Moderation Education in Islam, especially about the portrait and development of religious moderation education in madrasas. The crucial issues to be answered regarding moderation education in Islam in Madrasahs are (1) What is meant by religious moderation? (2) What are the characteristics of religious moderation in Islam? (3) and how is the portrait and development of religious moderation education in madrasas? To answer this problem, library research is carried out by exploring various literatures in the form of books, articles, journals, scientific opinions related to Islamic moderation to then be analyzed descriptively . The findings of this study include: Islamic moderation is understood as a balance between strong beliefs and tolerance in which there are Islamic values that are built on the basis of a straight and moderate mindset and not excessive. Madrasas are seen as one of the Islamic educational institutions that have succeeded in bringing moderate Islam in their educational praxis, therefore they deserve to be examples of religious moderation education for other educational institutions. To strengthen madrasas, they can develop mainstreaming of Islamic moderation, among others through: formulating a vision and mission oriented towards Islamic moderation, developing a comprehensive curriculum that incorporates Islamic moderation values, optimizing habituation and madrasa culture as a strategy for internalizing Islamic moderation character values, and developing programs strengthening Islamic moderation. Keywords: Education, Religious Moderation, Madrasah. Abstrak: Artikel ini memaparkan Pendidikan Moderasi Beragama dalam Islam khususnya tentang potret dan pengembangan pendidikan moderasi beragama di madrasah. Adapun permasalahan krusial yang hendak dijawab terkait pendidikan moderasi dalam Islam di Madrasah yakni (1) Apa yang dimaksud moderasi beragama? (2) Bagaimanakah karakteristik moderasi beragama dalam Islam? (3) dan bagaimanakah potret dan pengembangan pendidikan moderasi beragama di madrasah?Untuk menjawab masalah tersebut ditempuh penelitian kepustakaan (library research) dengan melakukan eksplorasi berbagai literatur baik berupa buku- buku, artikel, jurnal, opini ilmiah terkait moderasi Islam untuk kemudian dianalisis secara deskriptif. Temuan dari kajian ini antara lain: Moderasi Islam dipahami sebagai keseimbangan antara keyakinan yang kokoh dengan toleransi yang di dalamnya terdapat nilai-nilai Islam yang dibangun atas dasar pola pikir yang lurus dan pertengahan serta tidak berlebihan. Madrasah dipandang sebagai salah satu institusi pendidikan Islam yang berhasilmembawakan Islam moderat dalam praksis pendidikannyakarenanya layak menjadi contoh pendidikan moderasi beragama bagi institusi pendidikan lainnya. Untuk memantapkan madrasah dapat mengembangkan pengarusutamaan moderasi islam antara lain melalui: perumusan visi dan misi berorientasi moderasi Islam, pengembangan kurikulum yang komprehensif yang menginsersi nilai-nilai moderasi Islam, Optimalisasi habituasi dan budaya madrasah sebagai strategi internalisasi nilai-nilai karakter moderasi Islam, dan mengembangkan program penguatan moderasi Islam. Kata Kunci : Pendidikan, Moderasi beragama, Madrasah.


2021 ◽  
Vol 9 (2) ◽  
pp. 195
Author(s):  
Inayah Inayah

The development of Islamic education in Indonesia, among others, is marked by the gradual emergence of various educational institutions, ranging from very simple ones, to stages that are considered modern and complete. The research method in this article is qualitative with library research. Literature research through library research based on literature. This study aims to photograph the model of Islamic education in the archipelago. The results of this study indicate that changes in Islamic educational institutions, both classical and modern; starting from homes, mosques, Islamic boarding schools, schools to boarding schools and Islamic universities is a metamorphosis of Islamic educational institutions in the archipelago.


2021 ◽  
Vol 9 (2) ◽  
pp. 172
Author(s):  
Kholfan Taqo Sidqi

KOMPARASI PEMIKIRAN TAN MALAKA TENTANG KONSEP PENDIDIKAN KERAKYATAN DENGAN WAJAH PENDIDIKAN INDONESIA ERA MILENIAL Oleh Kholfan Zubair Taqo Sidqi Dosen FAI Unwahas Semarang ([email protected]) Abstrak Konsep Pendidikan kerakyatan yang diusung oleh Tan Malaka dengan mengedepankan kearifan lokal, membekali anak didik dengan keterampilan nyata agar berguna bagi bangsanya. Apalagi Pendidikan yang mampu menjangkau segenap lapisan masyarakat, seiring dengan tujuan dasar negara Indonesia. Pendidikan yang mendesain sekolah sebagai keluarga, agaknya mampu memperjelas tugas seorang guru sebagai Pendidik. Anak didik juga dipacu tidak sekedar masalah akademik belaka, namun aspek rohaniah nya mampu dikembangkan secara seimbang. Melalui Pendidikan kerakyatan, mampu memanusiakan pendidik dan anak didik, segenap warga sekolah mampu bergotong royong demi mewujudkan ambisi bangsa, serta mengangkat harkat dan martabat bangsa Indonesia. Apabila fenomena Pendidikan era milenial kini keluar dari apa yang di cita-citakan para pendiri negara Indonesia, konsep Pendidikan kerakyatan mampu memberikan kontribusi sebagai Pendidikan yang mengembalikan marwah cita – cita luhur bangsa. Kata kunci; Tan Malaka, sekolah kerakyatan, dan Pendidikan Indonesia era milenial. Abstract The concept of populist education promoted by Tan Malaka emphasizes local wisdom, equipping students with real skills to be useful for their nation. Moreover, capable education reach all levels of society, in line with the basic objectives of the Indonesian state. Education that designs schools as families, seems to be able to clarify the duties of a teacher as an educator. Protege too it is not only an academic problem, but its spiritual aspects can be developed in a balanced manner. Through populist education, able to humanize educators and students, all school members are able to work together to create the nation's ambition, as well as uplifting the dignity of the Indonesian nation. If the phenomenon of millennial era education is now out of what is being desired The aspirations of the founders of the Indonesian state, the concept of populist education is able to contribute as education that returns the noble ideals of the nation. Keywords; Tan Malaka, populist education, and Indonesian education in the millennial era.


2021 ◽  
Vol 9 (2) ◽  
pp. 152
Author(s):  
Ummu Jauharin Farda ◽  
Anas Rohman ◽  
Achmad Mustofa

 AbstracThe role of parental attention in supervising the child's learning process at home during the Covid-19 pandemic, parents become teachers automatically, accompany children's learning, help explain subject matter to children, provide means of accessing learning from home such as laptops, smart phones and others. , facilitate internet access. Inhibiting factors in the child's learning process at home during the Covid-19 pandemic include: limited internet access or quotas, not having a lektop or gaadged, lack of parental attention, difficulty in understanding lessons due to the online learning process, while supporting factors include the availability of tools online learning, the existence of student interest in the online learning process, the motivation of parents and the healthy condition of students. This research method is a field research or field research. Research Subjects, the subjects to be studied are school children in RT 002 RW 001, Sekayu Village, Semarang City. The object of this research will be carried out in RT 002 RW 001 Sekayu Village, Semarang City. Analysis of the data used is non-statistical analysis but with qualitative analysis. The condition of the Covid-19 pandemic in RT 002 RW 001, Sekayu Village, Semarang City, from an economic point of view, is not very influential but from an educational perspective it shows that it is very influential because of the readiness of schools and students to participate in online learning.Keywords: Parental Attention, Learning Process, Covid pandemic AbstrakPeran perhatian orang tua dalam mengawasi proses belajar anak di rumah pada masa pandemi Covid-19 orang tua menjadi guru secara otomatis, menemani belajar anak, membantu menjelaskan materi pelajaran kepada anak, memberikan sarana mengakses belajar dari rumah seperti laptop, smart phon dan lain-lain, menfasilitasi akses internet. Faktor penghambat dalam terhadap proses belajar anak di rumah pada masa pandemi Covid-19 diantaranya: keterbatasan akses internet atau kuota, tidak memiliki lektop atau gaadged, kurangnya Perhatian orang tua, kesulitan dalam memahami pelajaran karena proses belajar daring, sedangkan  faktor pendukung di antranya tersedianya alat belajar daring, adanya minat siswa dalam proses belajar daring , adanya motivasi dari orang tua dan kondisi siswa yang sehat. Metode penelitian  ini merupakan riset lapangan atau field research. Subjek Penelitian, Subjek yang akan diteliti adalah anak-anak Sekolah di RT 002 RW 001 Kelurahan Sekayu Kota Semarang.Objek penelitian ini akan dilaksanakan di RT 002 RW 001 Kelurahan Sekayu Kota Semarang. Analisis data yang digunakan adalah analisis non statistik melainkan dengan analisis kualitatif. Kondisi pandemi Covid-19 di RT 002 RW 001 Kelurahan Sekayu Kota Semarang dilihat dari sisi ekonomi tidak begitu berpengaruh tetapi di lihat dari segi pendidikan ini menunjukkan sangat mempengaruhi karena kesiapan dari sekolah maupun dari siswa untuk mengikuti pembelajaran daring.Kata Kunci : Perhatian Orang Tua, Proses Belajar, Pandemi covid


Author(s):  
Bekti Taufiq Ari Nugroho ◽  
Mustaidah Mustaidah

Jenis penelitian ini adalah kualitatif deskriptif, yaitu penelitiankualitatif yang berusaha menggambarkan dan menginterpretasi objek sesuai dengan apa adanya. Metode ini digunakan untuk menganalisis data mengenai obyek penelitian yaitu SD Negeri Candirejo, serta untuk menyimpulkan data-data di lapangan yang berhubungan dengan pelaksanaan metode Al-Husna dalam pembelajaran membaca Al-Qur`an. Hasil penelitiannya adalah Penerapan metode Al-Husna di SD Negeri Candirejo, mempunyai ciri khas tersendiri yaitu dengan pendekatan Klasikal dan Individual. Pendekatan metode Al-Husna dilaksanakan dengan 3 tehnik yaitu: 1) Tehnik 1 (tartil yaitu Tartil ialah mentajwidi huruf dan mengenal dimana harus waqaf); 2) Tehnik 2 (guru membaca siswa menirukan); 3) Tehnik 3 guru dan siswa sama-sama membaca dengan kaidah rasm utsmani. Evaluasi dalam tilawati ini dilakukan setiap 3 bulan sekali untuk kenaikan jilid. Sedangkan untuk kenaikan halaman setiap di akhir pertemuan sebelim pulang, dengan ketentuan dari pendidik, dan sesuai pedoman pelaksanaan imtihan.


Author(s):  
Khikayah Khikayah ◽  
Heru Prastyo
Keyword(s):  

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aktivitas dan habituasi serta kontribusi keagamaan Siswa SDIT Nidaul Hikmah Tahun 2018. Jenis penelitian ini adalah termasuk penelitian kualitatif. Pengumpulan data ini menggunakan metode wawancara, observasi, dan dokumentasi. Teknik analisis data menggunakan analisis data interaktif, yaitu : reduksi data, display data, dan kesimpulan atau verifikasi Hasil penelitian memaparkan bahwa aktifitas keagamaan yang dilakukan di SDIT Nidaul Hikmah Kota Salatiga Tahun 2018 berupa: ceramah keagamaan, PHBI dan pengamalan ajaran agama berupa: shalat dhuha, tahfidz, dan shalat berjamaah (Dhuhur, dan Azhar). Aktivitas keagamaan berkontribusi bagi diri siswa antara lain :1) menanamkan pembiasaan beribadah, 2) menumbuhkan kedisiplinan, dan membiasakan siswa hidup dekat dengan agama, 3) pembiasaan anak berperilaku sesuai nilai- nilai ajaran Islam, jujur, bertanggung jawab dan berkarakter. Kesimpulan penelitian ini adalah aktivitas dan habituasi memberikan kontribusi yang positif pada diri siswa di SDIT Nidaul Hikmah yang berupa kedisiplinan, kejujuran, tanggung jawab dan perilaku sesuai dengan nilai-nilai ajaran Islam.


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document