JUPITEK Jurnal Pendidikan Matematika
Latest Publications


TOTAL DOCUMENTS

41
(FIVE YEARS 41)

H-INDEX

0
(FIVE YEARS 0)

Published By Universitas Pattimura

2655-6464, 2655-2841

2021 ◽  
Vol 4 (1) ◽  
pp. 36-46
Author(s):  
Patrisius Afrisno Udil ◽  
Maria Elfantiana Senia ◽  
Yosefina Lasam

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dan mendeskripsikan kesalahan dalam menyelesaikan soal cerita operasi hitung bilangan cacah pada siswa kelas II SD GMIT Oenesu. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif kualitatif yaitu dengan mendeskripsikan jawaban tes tertulis dan wawancara siswa berdasarkan kriteria kesalahan menurut Newman. Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas II SD GMIT Oenesu yang berjumlah 11 orang dengan subjek yang diwawancarai sebanyak 4 orang. Instrumen yang digunakan berupa tes tertulis dan pedoman wawancara yang telah divalidasi. Hasil penelitian ini menemukan bahwa 10 dari 11 siswa melakukan kesalahan dalam menyelesaikan soal cerita operasi hitung bilangan cacah, minimal pada salah satu soal tes. Selain itu, hasil penelitian ini juga menunjukkan bahwa kesalahan yang dilakukan siswa terkait dengan (1) kesalahan memahami masalah yaitu siswa tidak mampu mengidentifikasi informasi yang diketahui dan ditanyakan, (2) kesalahan mentransformasi masalah yang ditandai dengan kesalahan siswa dalam menuliskan representasi simbolik matematika dari cerita yang diberikan, (3) kesalahan keterampilan proses yaitu siswa tidak mampu menyelesaikan soal yang diberikan dengan prosedur penyelesaian yang benar, dan (4) kesalahan dalam menulis jawaban akhir yaitu siswa tidak menuliskan secara tepat simpulan akhir dari masalah yang diberikan. Lebih lanjut, kesalahan memahami dan mentransformasi masalah merupakan jenis kesalahan yang paling dominan dilakukan siswa.


2021 ◽  
Vol 4 (1) ◽  
pp. 27-35
Author(s):  
Andi Saparuddin Nur

Situasi pandemi yang melanda dunia mengharuskan berbagai upaya inovatif agar pembelajaran dapat terlaksana secara optimal. Pembelajaran daring (dalam jaringan) menjadi pilihan untuk meminimalisir interaksi dan mengurangi tingkat resiko kesehatan. Namun demikian, banyak kendala yang dialami guru agar dapat menjangkau setiap siswa menggunakan pembelajaran daring, khususnya pada mata pelajaran matematika. Berbagai simbol, dan rumus matematika menyulitkan siswa tanpa adanya penjelasan dari guru. Pembelajaran tatap muka terbatas secara bertahap mulai dilakukan untuk mengantisipasi kelemahan pembelajaran daring. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan tantangan dan peluang pembelajaran matematika pada masa pandemi. Penelitian ini melibatkan siswa SMP di Kabupaten Jeneponto, Provinsi Sulawesi Selatan yang berjumlah 142. Instrumen penelitian menggunakan lembar angket melalui google form atau penyebaran kuesioner secara langsung. Data yang telah terkumpul dianalisis secara deskriptif kuantitatif. Hasil penelitian menunjukkan sebagian besar siswa mengalami keterbatasan akses pembelajaran matematika secara daring pada masa pandemi. Faktor kesulitan jaringan, dan penghasilan orang tua menjadi kendala utama pembelajaran daring, khususnya di daerah pedesaan. Namun demikian, pembelajaran daring dapat menjadi pendekatan alternatif pada masa pandemi, khususnya di sekolah dengan jangkauan internet berkualitas baik. Sebagian besar siswa menganggap pembelajaran tatap muka terbatas, dan pembelajaran kombinasi sebagai metode paling baik diterapkan pada masa pandemi


2021 ◽  
Vol 4 (1) ◽  
pp. 21-26
Author(s):  
Margaretha E Kefi ◽  
Hermina Disnawati ◽  
Sulasri Suddin
Keyword(s):  

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bentuk-bentuk kesulitan siswa dalam menyelesaikan soal relasi berdasarkan kriteria Certainty of Response Index (CRI) yaitu siswa yang tidak paham konsep (lucky guess), tidak paham konsep (a lack of knowlegde) dan miskonsepsi. Penelitian diskriptif kualitatif ini menggunakan metode tes dan wawancara untuk memperoleh data bentuk kesulitan, siswa sebagai subjek penelitian adalah siswa kelas VIII yang telah mempelajari materi relasi. Hasil penelitian menunjukan bahwa sesuai kriteria CRI, tentang paham konsep lucky guess terdapat 11 kesulitan, terdapat 10 kesulitan pada bentuk paham konsep namun menebak dan tentang miskonsepsi terdapat 14 jenis kesulitan. Jenis kesulitan dalam memahami prinsip, kriteria CRI paham konsep (lucky guess) terdapat 9 kesulitan, pada kriteria paham konsep namun menebak (a lack of knowlegde) terdapat 9 kesulitan dan kategori miskonsepsi terdapat 18 kesulitan


2021 ◽  
Vol 4 (1) ◽  
pp. 14-20
Author(s):  
Advensius Fitalis Mauk ◽  
Stanislaus Amsikan ◽  
Yohanis Ndapa Deda
Keyword(s):  
T Test ◽  

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keefektifan Pembelajaran Matematika Realistik (PMR) ditinjau dari kemampuan pemecahan masalah siswa kelas VII SMP. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian eksperimen semu (quasi eksperiment).  Teknik pengumpulan data dengan menggunakan metode observasi dan metode tes. Data hasil penelitian dianalisis menggunakan uji Z kolmogorov-Smirnov dengan bantuan SPSS. Hasil penelitian menunjukan bahwa ada keefektifan pendekatan pembelajaran matematika realistik ditinjau dari kemampuan pemecahan masalah matematika siswa SMP. Berdasarkan tabel output “Group Statistics” diketahui jumlah data kemampuan pemecahan masalah kelas eksperimen adalah 15 siswa dalam kelas control dan 15 siswa yang dilakukan secara konvensional. Nilai rata-rata kemampuan pemecahan masalah matematika siswa untuk kelompok eksperimen adalah 78,27 dan kelompok kontrol adalah 70,07. Penafsiran tabel output Independent Samples Test berpedoman pada nilai yang terdapat dalam tabel “Equal variances assusmed”. Berdasarkan tabel output “Independent Samples Test” pada bagian “Equal variances assumed” diketahui nilai Sig. (2-tailed) sebesar 0,01 < 0,05, maka sebagaimana dasar pengambilan keputusan dalam uji independent sample t test dapat disimpulkan bahwa Ho ditolak dan Ha diterima. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa pendekatan Pembelajaran Matematika Realistik (PMR) lebih efektif ditinjau dari kemampuan pemecahan masalah matematika siswa SMP


2021 ◽  
Vol 4 (1) ◽  
pp. 7-13
Author(s):  
Sisilia Marselina Taihuttu ◽  
La Moma ◽  
Magy Gaspersz

This research was conducted with the aim of knowing: (1) student learning outcomes using discovery learning learning models assisted by geogebra software; (2) student learning outcomes taught using problem solving learning models; (3) whether there are differences in student learning outcomes who are taught using discovery learning learning models assisted by geogebra software and problem solving learning models on geometry transformation material in class XI MIA SMA Negeri 5 Ambon. The type of this research is experimental research, using the posttest only control group design. The population in this study were all students of class XI MIA SMA Negeri 5 Ambon with a total of 170 students and the sample in this study was selected using purposive sampling, namely class XI MIA4 with a total of 34 students and class XI MIA5 with a total of 34 students, so the number of samples in this study namely 68 students. The instrument used in this study is a test instrument consisting of description questions for the final test. In this study, statistical analysis was used, namely t-test and the final results of the study were: (1) there were differences in student learning outcomes who were taught using discovery learning learning models assisted by geogebra software and problem solving learning models on geometry transformation material. This is shown in the results of the t-test calculation, namely the value of Sig. (2-tailed) = 0.017 < value of =0.05, thus causing H0 to be rejected and H1 to be accepted. rejected


2021 ◽  
Vol 4 (1) ◽  
pp. 1-6
Author(s):  
Mas Fiyah ◽  
Ali Shodikin

Pemodelan merupakan tahap penting dalam penyelesaian masalah matematika, terutama pada jenis soal cerita. Namun demikian, proses pemodelan seringkali menjadi masalah utama bagi siswa. Tujuan penelitian adalah untuk mendeskripsikan kesalahan siswa SMP dalam membuat pemodelan matematika dan faktor yang menyebabkan terjadinya kesalahan tersebut. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan menggunakan pendekatan deskriptif pada siswa kelas VIII SMP Negeri 2 Modo, Lamongan pada semester Ganjil Tahun Ajaran 2020/2021. Teknik pengumpulan data yang dilakukan berupa tes dan wawancara. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kesalahan yang terjadi adalah siswa tidak dapat mengidentifikasi variabel-variabel soal, membuat asumsi yang salah, dan membentuk persamaan yang tidak mewakili masalah. Penyebab internal kesalahan tersebut adalah tidak memahami komponen-komponen masalah, menggunakan nalar atau insting sendiri dalam menyelesaikan soal cerita, tidak memperhatikan keterkaitan antar komponen masalah. Sedangkan faktor eksternalnya adalah tingkat kesulitan soal yang diberikan cukup tinggi dan kurangnya sumber referensi yang memadai


2021 ◽  
Vol 3 (2) ◽  
pp. 100-108
Author(s):  
Samsudin Mahu ◽  
Tanwey Gerson Ratumanan ◽  
Hanisa Tamalene

Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar siswa dengan menggunakan pendekatan Contextual Teaching and Learning (CTL) pada materi sistem persamaan linier tiga variabel di kelas X MIA SMA Negeri 27 Maluku Tengah. Pendekatan Contextual Teaching and Learning dengan tujuh komponen utama (contructivisme, inquiry, questioning, learing community, modeling, dan authentic assesment) merupakan pembelajaran yang mengaitkan materi pelajaran dengan kehidupan nyata. Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang berlangsung selama 2 siklus. Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas X MIA1 SMA Negeri 27 Maluku Tengah yang berjumlah 27 orang. Pengumpulan data dilakukan menggunakan observasi dan tes akhir pada setiap siklus. Teknik analisis data yang digunakan adalah teknik analisis data kualitatitif dan kuantitatif. Pada siklus I terdapat 13 orang yang mencapai nilai kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yaitu  ≥70 atau dengan persentase ketuntasan 48,14%, Sedangkan pada siklus II, terdapat 23 orang (85,18%) yang mencapai KKM. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa pembelajaran dengan menggunakan pendekatan Contextual Teaching and Learning (CTL) dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas X MIA SMA 27 Maluku pada materi sistem persamaan linier tiga variabel


2021 ◽  
Vol 3 (2) ◽  
pp. 88-99
Author(s):  
Rosalinda Paulina Lainata ◽  
I Wayan Damai ◽  
Anekke Pesik

Learning model that meets the criteria of being valid, practical and effective. This research is categorized as development research. This study uses the ADDIE model developed by Dick and Carey. There are five stages, namely: 1) Analysis, 2) Design, 3) Development, 4) Implementation, and 5) Evaluation. The learning tools produced in the study were the lesson plan (RPP), student activity sheets (LKPD) and evaluation of learning outcomes (EHB). The results showed that the products developed to meet the criteria of validity, practicality, and effectiveness. The learning device is feasible to use with an average score of the learning device assessment from the validate of 3.5 with valid criteria. The practicality of the learning device was seen from the student response questionnaire which gave a positive response and the teacher's ability to manage learning at the first meeting with an average of 3.69 and the second meeting of 3.46 which reached the good category, which was located in the interval 3.50 ≤ TKG < 4 , 50. The effectiveness of the learning device is seen from the test of student learning outcomes which shows the value of student learning completeness by an average of 80%.


2021 ◽  
Vol 3 (2) ◽  
pp. 71-80
Author(s):  
Theresia Laurens ◽  
Rudolf Kempa ◽  
Henderika Serpara

Ethnomatemics-based mathematics concept implementation can be carried out through constructivism-based learning such as realistic mathematics, problem-based and learning with a scientific approach. This research purpose to explore the form of ethnomatemics on the woven cabbage leaves of the Tutuwaru community and analyze the process of understanding mathematics from the perspective of indigenous people and indigenous knowledge and examine the development of woven form ethnomatatics in school mathematics. The method used in this research is descriptive qualitative research. The subjects are 2 members of the weaving community, while the objects of research are Nyiru (winnowing-basket), Topi (hat), Keranjang dan Bakul (basket). The results showed that the form of weaving from a typical local Koli (cabbage) tree, could be connected with several mathematical concepts such as basic geometry and arithmetic. The hexagonal concept based on the understanding of multiples is an "indegious knowledge" that exists in the Tutuwaru community in constructing the form of nyiru-woven, reflection, points, lines and tessellation. These mathematical ideas can be used as context in school mathematics learning


2020 ◽  
Vol 3 (2) ◽  
pp. 81-87
Author(s):  
Ellysa Kusuma Laksanawati ◽  
Rofiroh Rofiroh

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh metode Problem Based Learning (PBL) dan metode konvensional terhadap kemampuan pemecahan masalah dan self efficacy matematis mahasiswa. Jenis penelitian ini pretest-postest control group design dengan kategori quasi eksperiment. Hasil penelitian uji independent sample t-tes menunjukan bahwa metode PBL lebih efektif dari pada metode konvensional dalam perkuliahan matematika teknik. Hasil uji menunjukan bahwa sig (2-tailed) sebesar 0,000 < 0,005. Dengan kata lain, ada perbedaan antara metode PBL dengan konvensional terhadap kemampuan pemecahan masalah mahasiswa. Besar perbedaannya dari kedua kelas dapat dilihat pada hasil mean postes kelas ekperimen 75,23 dan mean postes kelas kontrol 54,32. Artinya, menunjukan bahwa penerapan metode Problem Based Learning berpengaruh terhadap kemampuan pemecahan masalah mahasiswa dibandigkan metode konvensional. Hal ini linier dengan hasil sebaran angket self efficacy mahasiswa yang diterapkan metode Problem Based Leaning perbedaan dari mahasiswa yang menggunakan metode konvensional. Hasil uji menunjukan  Based on Mean adalah 0,03>0,05


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document