scholarly journals PERBANDINGAN METODE PROBLEM BASED LEARNING DENGAN METODE KONVENSIONAL TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH DAN SELF EFFICACY MATEMATIS MAHASISWA PADA MATA KULIAH MATEMATIKA TEKNIK

2020 ◽  
Vol 3 (2) ◽  
pp. 81-87
Author(s):  
Ellysa Kusuma Laksanawati ◽  
Rofiroh Rofiroh

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh metode Problem Based Learning (PBL) dan metode konvensional terhadap kemampuan pemecahan masalah dan self efficacy matematis mahasiswa. Jenis penelitian ini pretest-postest control group design dengan kategori quasi eksperiment. Hasil penelitian uji independent sample t-tes menunjukan bahwa metode PBL lebih efektif dari pada metode konvensional dalam perkuliahan matematika teknik. Hasil uji menunjukan bahwa sig (2-tailed) sebesar 0,000 < 0,005. Dengan kata lain, ada perbedaan antara metode PBL dengan konvensional terhadap kemampuan pemecahan masalah mahasiswa. Besar perbedaannya dari kedua kelas dapat dilihat pada hasil mean postes kelas ekperimen 75,23 dan mean postes kelas kontrol 54,32. Artinya, menunjukan bahwa penerapan metode Problem Based Learning berpengaruh terhadap kemampuan pemecahan masalah mahasiswa dibandigkan metode konvensional. Hal ini linier dengan hasil sebaran angket self efficacy mahasiswa yang diterapkan metode Problem Based Leaning perbedaan dari mahasiswa yang menggunakan metode konvensional. Hasil uji menunjukan  Based on Mean adalah 0,03>0,05

2021 ◽  
Vol 9 (4) ◽  
pp. 631-641
Author(s):  
Citra Yolantia ◽  
Wiwit Artika* ◽  
Cut Nurmaliah ◽  
Hafnati Rahmatan ◽  
Muhibbuddin Muhibbuddin

Self-efficacy memiliki kontribusi penting dalam proses pembelajaran karena dapat digunakan sebagai prediktor kinerja belajar siswa. Self-efficacy mampu merangsang motivasi, proses kognitif, aktivitas, prestasi dan ketekunan siswa. Kurangnya kemampuan efikasi diri merupakan salah satu masalah yang sering terjadi dalam pembelajaran. Permasalahan ini dapat diatasi melalui penerapan media pembelajaran seperti penggunaan modul inovatif. Penelitian bertujuan untuk mengetahui pengaruh penerapan modul pembelajaran berbasis masalah terhadap efikasi diri dan hasil belajar siswa. Selain itu juga bertujuan untuk melihat hubungan antara efikasi diri dengan hasil belajar akibat penerapan modul pembelajaran berbasis masalah materi sistem pencernaan. Penelitian ini dilaksanakan pada semester genap tahun ajaran 2020/2021 di sebuah sekolah menengah atas di Kabupaten Aceh Barat, Aceh, Indonesia. Penelitian ini menggunakan metode eksperimen dengan desain pretest posttest non-equivalent control group design. Sampel penelitian adalah 93 siswa (total sampling). Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari angket efikasi diri dan tes kognitif materi sistem pencernaan. Data efikasi diri dan hasil belajar dianalisis dengan uji statistik parametrik menggunakan analisis kovarians, sedangkan efikasi diri dianalisis menggunakan persentase. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan modul pembelajaran berbasis masalah berpengaruh terhadap efikasi diri dan hasil belajar siswa. Selain itu, analisis korelasi menunjukkan bahwa r hitung r tabel (0,7277 0. 2461) yang mengartikan adanya hubungan yang signifikan antara efikasi diri dengan hasil belajar siswa. Efikasi diri berpengaruh positif terhadap prestasi belajar siswa: semakin tinggi efikasi diri maka hasil belajar akan semakin tinggi


2021 ◽  
Vol 5 (1) ◽  
pp. 335-346
Author(s):  
Resdiana Safithri ◽  
Syaiful Syaiful ◽  
Nizlel Huda

Pandemi COVID-19 mengakibatkan pembelajaran dilaksanakan secara daring, guru tetap mengembangkan kemampuan pemecahan masalah siswa. PBL dan PjBL dilaksanakan dengan aplikasi Zoom Cloud Meeting membuat siswa dapat mengkonstruksi ide penyelesaian masalah. Tujuan penelitian untuk melihat perbedaan kemampuan pemecahan masalah siswa yang diajarkan dengan PBL dan PjBL secara daring berdasarkan self efficacy, melihat interaksi antara pembelajaran PBL, PjBL, self efficacy terhadap kemampuan pemecahan masalah siswa. Desain penelitian menggunakan quasi experimental non-equivalent control group design, dengan populasi seluruh siswa kelas XI IPA SMA N 5 Kota Jambi, dengan teknik pengambilan sampel yaitu simple random sampling didapat 2 kelas eksperimen dan 1 kelas kontrol. Instrumen penelitian yaitu tes, angket, dan lembar observasi. Hasil penelitian diuji dengan ANOVA dua arah, menunjukan terdapat perbedaan kemampuan pemecahan masalah siswa yang memiliki self efficacy tinggi, sedang, rendah yang diajarkan dengan PBL dan PjBL, namun tidak terdapat iteraksi antara pembelajaran PBL dan PjBL dengan self efficacy siswa terhadap kemampuan pemecahan masalah. Hal ini dikarenakan, sesuatu yang telah dimiliki oleh setiap individu siswa sebelum diberikan perlakuan dan metode pembelajaran oleh guru tidak ada interaksi nya terhadap kemampuan pemecahan masalah matematika siswa, karena siswa sudah memiliki keyakinan (self efficacy) didalam dirinya masing-masing untuk menyelesaikan suatu masalah sebelum diberi materi ajar dengan suatu metode pembelajaran.


2015 ◽  
Vol 5 (2) ◽  
pp. 90
Author(s):  
Olievia Prabandini Mulyana ◽  
Wayan Sukmawati Puspitadewi

This research is aimed to determine the effectivity of training to increase self-efficacy towards career preference options in psychology. This is a quantitative research, in which experiment method is applied by using pretest-posttest control group design. The dependent variable is self-efficacy towards career preference options in psychology. Self efficacy towards career preference options in psychology is measured using self efficacy towards career preference options scale. The independent variable in this research is career planning training. The research subject are 40 persons groupped into experiment group and control group. Pre-test are given to both experiment and control group. next, the experiment group is given treatment of career planning training. The next step, post test is administered to experiment group and control group. The research is analized using anava repeated measure. Anava repeated measure resulted showing significant result. Thus, hyphothesis stating that there is effect of career planning training to self efficacy towards career preference options for psychology student of UNESA is accepted. Self efficacy towards career preference options for psychology increased after career planning training is given as treatment. Self efficacy towards career preference options for psychology in experiment group between pre-test and post-test is different.Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas pelatihan dalam meningkatkan efikasi diri terhadap pilihan bidang minat karir psikologi. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kuantitatif. Penelitian ini menggunakan metode eksperimen dengan desain eksperimen yang digunakan adalah pretest-posttest control group design. Variabel tergantung pada penelitian ini adalah efikasi diri terhadap pilihan bidang minat karir psikologi. Kemampuan efikasi diri terhadap pilihan bidang minat karir psikologi diukur dengan skala efikasi diri terhadap pilihan bidang minat karir. Sedangkan variabel bebas dalam penelitian ini adalah pelatihan perencanaan karir. Subjek penelitian yang berjumlah 40 orang yang kemudian dikelompokkan ke dalam kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Pada kelompok eksperimen dan kelompok kontrol diberikan pre-test. Selanjutnya pada kelompok eksperimen dikenai perlakuan berupa pelatihan perencanaan karir. Tahapan berikutnya adalah pemberian posttest pada kelompok eksprimen dan kelompok kontrol. Analisis yang akan digunakan adalah anava amatan ulangan. Hasil anava amatan ulangan menunjukkan hasil yang signifikan. Dengan demikian, hipotesis yang menyatakan bahwa ada pengaruh pelatihan perencanaan karir terhadap efikasi diri terkait pilihan minat bidang karir psikologi pada mahasiswa psikologi UNESA, diterima. Efikasi diri terhadap pilihan minat bidang karir di Psikologi meningkat setelah diberikan pelatihan perencanaan karir.


2016 ◽  
Vol 2 (2) ◽  
pp. 85
Author(s):  
Arfi Nurul Hidayah ◽  
Asmadi Alsa

The differences of subject load and limited ability of students in learning English give uncertainty to student of class VII in studying it. Uncertainty themselves (self-efficacy) could decrease the willingness of the students to gain expected achievement. This study aims to examine the effect of using Mind mapping Module for English (MMFE) in improving student's English self-efficacy on class VII. This research is a module validation through the method of quasi experimental design with untreated control group design with pretest and posttest dependent samples. The subjects were 31 students of class VII. Collecting data using english self-efficacy scale, comprehension test as manipulation checks, and MMFE module. Aiken's V statistic test was used to test the validity coefficient contents of module, while the mixed anova test was used to test the effect of MMFE module towards english self-efficacy. The result showed MMFE module valid by content and empiric to improving english self-efficacy of class VII students (F=5,433, p<0,05).


2019 ◽  
Vol 1 (2) ◽  
pp. 1-10
Author(s):  
Esti Kurniawati ◽  
Suparni Suparni

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah pembelajaran menggunakan pendekatan PMRI dengan metode jigsaw lebih efektif daripada pembelajaran konvensional terhadap kemampuan pemecahan masalah siswa. Penelitian ini juga bertujuan untuk mengetahui apakah pembelajaran menggunakan pendekatan PMRI dengan metode jigsaw lebih efektif daripada pembelajaran konvensional terhadap self-efficacy yang dimiliki siswa. Jenis penelitian ini adalah quasi eksperimental dengan desain nonequivalent control group design. Variabel penelitian ini terdiri dari variabel bebas yaitu pendekatan PMRI dengan metode jigsaw serta variabel terikat yaitu kemampuan pemecahan masalah dan self-efficacy siswa. Subjek populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII SMP Negeri 15 Yogyakarta tahun ajaran 2018/2019. Subjek sampel dalam penelitian ini adalah kelas VIII F sebagai kelas kontrol dan VIII D sebagai kelas eksperimen. Instrumen penilaian yang digunakan dalam penelitian ini adalah soal pretest-posttest kemampuan pemecahan masalah dan prescale-postscale self-efficacy, serta instrumen pembelajaran yang berupa RPP, dan LKS. Teknik analisis data dalam penelitian ini menggunakan uji t dengan bantuan software SPSS 16.0. Hasil penelitian ini menyimpulkan bahwa pembelajaran menggunakan pendekatan PMRI dengan metode jigsaw lebih efektif daripada pembelajaran konvensional terhadap kemampuan pemecahan masalah siswa. Selain itu, hasil penelitian ini juga menyimpulkan bahwa pembelajaran menggunakan pendekatan PMRI dengan metode jigsaw tidak lebih efektif daripada pembelajaran konvensional terhadap self-efficacy siswa. Hal ini disebabkan oleh presepsi awal siswa terhadap dirinya, lingkungan sekitarnya seperti teman sepermainan, durasi pembelajaran yang singkat, dan siswa yang tidak mengikuti diskusi kelompok yang memilih mengobrol dengan teman lainnya. Jika peneliti selanjutnya akan menggunakan variabel terikat self-efficacy maka sebaiknya memperhatikan persepsi awal siswa serta lingkungan siswa.


2017 ◽  
Vol 14 (2) ◽  
Author(s):  
Abdul Rahim, Sunarso *

Tujuan penelitian untuk mengetahui, (1) Pengaruh penggunaan model Project Based Learning terhadap prestasi belajar PPKn di SMP, (2) Pengaruh penggunaan model Problem Based Learning terhadap prestasi belajar PPKn di SMP, dan (3) Perbedaan pengaruh penggunaan model Project Based Learning dengan Problem Based Learning  terhadap prestasi belajar PPKn di SMP. Penelitian ini merupakan quasi experimental yang menggunakan pretest, posttest control group design. Sampel dalam penelitian ini adalah peserta didik kelas VIII SMPN 2 Yogyakarta. Hasil penelitian menunjukkan: (1) Terdapat pengaruh penggunaan menggunakan model Project Based Learning terhadap prestasi belajar PPKn, dengan memperoleh gain score sebesar 20,29 (kelas eksperimen 1); (2) Terdapat pengaruh penggunaan model Problem Based Learning terhadap prestasi belajar PPKn, dengan memperoleh gain score sebesar 18,48 (kelas eksperimen 2); dan (3) Terdapat perbedaan pengaruh penggunaan Project Based Learning dan Problem Based Learning terhadap prestasi belajar PPKn.Kata kunci: project based learning, problem based learning, prestasi belajar.


2013 ◽  
Vol 18 (1) ◽  
pp. 1
Author(s):  
Fifih Nurafifah ◽  
Elah Nurlaelah ◽  
Ririn Sispiyati

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh rendahnya kemampuan berpikir kritis siswa kelas VIII pada bidang matematika, dimana kemampuan berpikir kritis sangat diperlukan pada era globalisasi. Tujuan dalam penelitian ini adalah 1) mengetahui perbedaan peningkatan kemampuan berpikir kritis siswa antara yang memperoleh pembelajaran MEA, pembelajaran PBL dan pembelajaran konvensional; 2) mengetahui respon siswa selama proses pembelajaran matematika terhadap model pembelajaran MEA; dan 3) mengetahui respon siswa selama proses pembelajaran matematika terhadap model pembelajaran PBL. Metode penelitian yang digunakan adalah metode kuasi eksperimen dengan desain kelompok kontrol tidak ekuivalen (Non Equivalent Control Group Design) dan populasi yang digunakan adalah seluruh siswa Kelas VIII SMPN 26 Bandung tahun ajaran 2012/2013 dengan sampel sebanyak tiga kelas. Instrumen pada penelitian ini adalah instrumen tes dan instrumen non tes (berupa angket, lembar observasi dan jurnal harian). Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1) terdapat perbedaan peningkatan kemampuan berpikir kritis siswa antara yang memperoleh pembelajaran Means-Ends Analysis (MEA), pembelajaran Problem Based Learning (PBL) dan pembelajaran konvensional; 2) respon siswa selama proses pembelajaran matematika terhadap model pembelajaran MEA dan model pembelajaran PBL positif. Kata kunci : kemampuan berpikir kritis, Means-Ends Analysis (MEA), Problem Based Learning (PBL).


2020 ◽  
Vol 4 (2) ◽  
pp. 1230-1238
Author(s):  
Erpina Ulva ◽  
Maimunah Maimunah ◽  
Atma Murni

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh penerapan model Problem Based Learning (PBL) terhadap kemampuan pemecahan masalah matematis (KPMM) siswa pada materi Aritmetika Sosial. Penelitian ini dilakukan untuk melihat pengaruh dari peenerapan model PBL terhadap KPMM siswa ditinjau dari keseluruhan siswa level tinggi, sedang dan rendah dan ditinjau dari setiap level sekolah yang menjadi sampel penelitian. Penelitian ini menggunakan metode eksperimen dengan pre-test post-test control group design. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas VII SMP Negeri se-Kabupaten Kuantan. Populasi berasal dari sekolah level tinggi, sedang, dan rendah. Sampel dalam penelitian ini adalah SMP Negeri 1 Taluk Kuantan (level tinggi), SMP Negeri 3 Taluk Kuantan (level sedang) dan SMP Negeri 2 Benai (level rendah). Penelitian dilakukan ditiga sekolah tersebut, setiap sekolah ada 1 kelas eksperimen dan 1 kelas kontrol. Hasil penelitian menunjukkan bahwa signifikan 0,000 < 0,05 yang artinya terdapat pengaruh penerapan PBL terhadap KPMM siswa ditinjau dari keseluruhan siswa yang mana KPMM siswa dengan menggunakan model PBL lebih baik daripada siswa yang menggunakan pembelajaran konvensional. Sedangkan jika ditinjau dari level sekolah diperoleh signifikan 0,001 < 0,05 (level tinggi), 0,824 > 0,05 (level sedang) dan 0,140 > 0,05 (level rendah). Hal ini berarti bahwa terdapat pengaruh penerapan PBL terhadap KPMM dilevel tinggi dan pada level sekolah sedang dan rendah tidak terdapat pengaruh yang signifikan


2019 ◽  
Vol 7 (1) ◽  
pp. 39
Author(s):  
Conidia Ristiastuti Jehanus ◽  
Hena Dian Ayu ◽  
Chandra Sundaygara

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh  Problem Based Learning berbasis asesmen kinerja terhadap penguasaan konsep fisika ditinjau dari kerja ilmiah siswa. Rancangan penilitian menggunakan posttest control group design. Teknik pengambilan sampel  purposive sampling dengan instrumen penelitian adalah soal tes dan lembar observasi. Hasil anasilis menunjukkan pelaksanaan pembelajaran menggunakan Problem Based Learning berbasis asesmen kinerja berbeda dengan Problem Based Learning. Hal ini dibuktikan dari perhitungan uji anova dua jalur penguasaan konsep fisika menunjukkan sig 0,000 < 0,05. Perhitungan uji anova dua jalur penguasaan konsep fisika berdasarkan kemampuan kerja ilmiah juga menunjukkan sig 0,019 < 0,05, artinya penguasaan konsep fisika siswa yang memiliki kemampuan kerja ilmiah tinggi berbeda dengan siswa yang memiliki kemampuan kerja ilmiah rendah. Sehingga disimpulkan bahwa Problem Based Learning berbasis asesmen kinerja berpengaruh terhadap penguasaan konsep fisika yang ditinjau dari kerja ilmiah.


2019 ◽  
Vol 4 (1) ◽  
pp. 35-54
Author(s):  
I Made Yuda Suryawan ◽  
I Wayan Santyasa ◽  
I Gede Aris Gunadi

ABSTRAKSI: Penelitian ini mendeskripsikan pengaruh interaktif antara model pembelajaran dan motivasi berprestasi terhadap prestasi belajar Fisika. Penelitian menggunakan kuasi eksperimen dengan desain pre-test dan post-test non-equivalent control group design. Populasi penelitian adalah siswa Kelas X MIPA SMAN (Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Sekolah Menengah Atas Negeri) 1 Kubutambahan di Bali, Indonesia, yang terdiri dari empat kelas atau 130 orang. Data dianalisis menggunakan analisis deskriptif dan analisis kovarian dua jalur. Hasil penelitian mengungkapkan bahwa prestasi belajar siswa diakibatkan oleh perbedaan model pembelajaran. Prestasi belajar yang lebih tinggi diraih oleh siswa yang menerima perlakuan model PBL (Problem Based Learning atau Pembelajaran Berbasis Masalah). Perbedaan prestasi belajar siswa juga diakibatkan oleh perbedaan motivasi berprestasi. Prestasi belajar yang lebih tinggi diraih oleh siswa yang memiliki MBT (Motivasi Berprestasi Tinggi). Akhirnya, ada pengaruh interaktif antara model pembelajaran dan motivasi berprestrasi terhadap prestasi belajar siswa. KATA KUNCI: Model Pembelajaran; Prestasi Belajar; Motivasi; Matapelajaran Fisika. ABSTRACT: “Effectiveness of the Problem Based Learning Model and Student Achievement Motivation in Gaining the Physics Learning Achievements”. The research describes the interactive influence between model of learning and achievement motivation toward Physics learning achievement. The research used a quasi experimental study with pre-test and post-test non-equivalent control group design. The population of this study were the students of Class X Mathematics and Sciences at the Public Senior High School 1 Kubutambahan in Bali, Indonesia, consisted of four classes or 130 people. Data were analyzed using descriptive analysis and two-ways analysis of covariance. The results of this study reveal that the student achievement is due to the differences in learning models. Higher learning achievement was achieved by students who received treatment of PBL (Problem Based Learning) model. The differences in student achievement are due to also the differences in achievement motivation. Higher achievement of learning achieved by students who have high achievement motivation. Lastly, there are the interactive influences between learning model and achievement motivation towards the student achievement.KEY WORD: Learning Model; Learning Achievement; Motivation; Physics Subject.    About the Authors: I Made Yuda Suryawan, S.Pd. adalah Mahasiswa Jurusan Pendidikan Fisika FMIPA UNDIKSHA (Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Pendidikan Ganesha) di Singaraja 81116, Bali, Indonesia. Prof. Dr. I Wayan Santyasa dan Dr. I Gede Aris Gunadi adalah Dosen di Jurusan Pendidikan Fisika FMIPA UNDIKSHA di Singaraja 81116, Bali, Indonesia. Untuk kepentingan akademik, alamat emel penulis adalah: [email protected], [email protected], dan [email protected] Citation: Suryawan, I Made Yuda, I Wayan Santyasa I Gede Aris Gunadi. (2019). “Keefektifan Model Problem Based Learning dan Motivasi Berprestasi Siswa dalam Pencapaian Prestasi Belajar Fisika” in MIMBAR PENDIDIKAN: Jurnal Indonesia untuk Kajian Pendidikan, Volume 4(1), Maret, pp.35-54. Bandung, Indonesia: UPI [Indonesia University of Education] Press, ISSN 2527-3868 (print) and 2503-457X (online). Article Timeline: Accepted (November 10, 2018); Revised (January 15, 2019); and Published (March 30, 2019).


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document