Jurnal Farmasi Etam (JFE)
Latest Publications


TOTAL DOCUMENTS

6
(FIVE YEARS 6)

H-INDEX

0
(FIVE YEARS 0)

Published By STIKES Dirgahayu Samarinda

2797-6696

2021 ◽  
Vol 1 (1) ◽  
pp. 32-38
Author(s):  
Rosario Trijuliamos Manalu ◽  
Imelia Omega Meheda ◽  
Cintya Octaviani

ABSTRAK   Koleterol merupakan salah satu dari lemak tubuh dalam asam lemak bebas dan ester, yang termasuk komponen utama selaput sel otak dan saraf. Namun, tidak jarang kolesterol menjadi penyebab penyakit terutama penyakit jantung yang terus meningkat setiap tahunnya di Indonesia. Sehingga perlu strategi pengobatan yang efektif dan aman dengan melakukan penelitian tanaman Indonesia sebagai upaya kemandirian bahan baku obat. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menentukan aktivitas penghambatan dari senyawa aktif tanaman Jahe pada HMG-KoA reduktase secara in-silico melalui penambatan molekul. Senyawa aktif yang digunakan dalam penelitian ini curcumin, capsaisin, gingerol, paradol, shogaol dilakukan docking molekuler menggunakan software PLANTS dengan tujuan untuk mengetahui score docking dan interaksi kelima senyawa terhadap enzim HMG-KoA reduktase yang berperan terhadap metabolism lemak/kolesterol. Senyawa pembanding yang digunakan adalah simvastatin dan atorvastatin yang merupakan obat lini pertama untuk pengobatan displipidemia. Hasil score docking menunjukkan bahwa kelima senyawa aktif yang digunakan sebagai ligan, menunjukkan score docking yang lebih rendah dibandingkan dengan ligan pembanding, sehingga kelima senyawa aktif ini mampu untuk menghambat biosintesis kolesterol atau kandidat obat baru pengganti simvastatin dan atorvastatin serta berpotensi sebagai dyslipidemia.   ABSTRACT Cholesterol is one of the body's fats in free fatty acids and esters, which are the main components of brain and nerve cell membranes. However, it is not uncommon for cholesterol to be the cause of disease, especially heart disease, which continues to increase every year in Indonesia. So it needs an effective and safe treatment strategy by conducting research on Indonesian plants as an effort to be independent of medicinal raw materials. The aim of this study was to determine the inhibitory activity of the active compound of Ginger plant on HMG-CoA reductase in-silico through molecular anchoring. The active compounds used in this study were curcumin, capsaicin, gingerol, paradol, shogaol. Molecular docking was carried out using PLANTS software with the aim of knowing the docking score and the interaction of the five compounds with the HMG-CoA reductase enzyme that plays a role in fat/cholesterol metabolism. Comparative compounds used are simvastatin and atorvastatin which are first-line drugs for the treatment of dysplipidemia.  


2021 ◽  
Vol 1 (1) ◽  
pp. 39-49
Author(s):  
Sister Sianturi

ABSTRAK   Penelitian ini dilakukan sebagai lanjutan dari penelitian sebelumnya yaitu uji pemberian air rebusan mie instan pada mencit betina bunting dan diperoleh hasil bahwa terdapat kelainan fetus tetapi pada analisis statistic kelainan tersebut tidak signifikan. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui gambaran histologi organ hepar mencit betina bunting setelah pemberian air rebusan mie instan. Tahapan penelitian ini adalah sebagai berikut: persiapan hewan uji mencit betina bunting yang sudah diberi perlakuan air rebusan mie instan dari 3 merek yang berbeda yaitu P1, P2, dan P3.Masing-masing perlakuan tersebut terdiri atas pemberian air rebusan dengan konsentrasi yang berbeda yaitu 30%, 50%, dan 70% selama 14 hari, kemudian mencit dikorbankan lalu diambil organ hepar,  pembuatan preparat histology, lalu diamati struktur histologinya. Metode pembuatan preparat histologi mengikuti prosedur pewarnaan HE (Haematoxyllin-Eosine). Hasil penelitian menunjukkan adanya perubahan struktur sel hepatosit hepar pada perlakuan yaitu degenerasi midzonal dan nekrosis. Hal ini menunjukkan adanya pengaruh pemberian perlakuan air rebusan mi instan terhadap susunan sel hepar. Penelitian menggunakan jumlah sampel organ yang terbatas sehingga perlu dilakukan penelitian dengan sampel yang lebih banyak dan diperlukan adanya analisis statistik untuk mengetahui tingkat derajat kerusakan sel.   ABSTRACT This study was conducted based on previous research, to test of giving instant noodle boiled water to pregnant female mice and the results showed that there were fetal abnormalities but the statistical analysis of these abnormalities was not significant. This study was conducted to determine the histology of the liver of pregnant female mice after giving instant noodle boiled water. The stages of this research are as follows: preparation of pregnant female mice that have been treated with instant noodle boiled water from 3 different brands, namely P1, P2, and P3. Each treatment consisted of giving boiled water with different concentrations of 30 %, 50%, and 70% for 14 days, then the mice were sacrificed and then the liver was taken, histology preparations were made, then the histological structure was observed. The method of making histology preparations followed the HE (Haematoxyllin-Eosine) staining procedure. The results showed that there were changes in the structure of the liver hepatocyte cells in the treatment, namely midzonal degeneration and necrosis. This shows that there is an effect of giving instant noodle boiled water treatment on the composition of liver cells. The study used a limited number of organ samples, so it is necessary to do research with more samples and statistical analysis is needed to determine the degree of cell damage


2021 ◽  
Vol 1 (1) ◽  
pp. 50-58
Author(s):  
Fathin Hamida ◽  
Vilya Syafriana ◽  
Carla Febriayu Ramadhani ◽  
Elsa Vera Nanda

ABSTRAK Streptococcus mutans merupakan salah satu bakteri penyebab karies gigi. Penggunaan antibiotic merupakan terapi infeksi yang umum dilakukan untuk menghambat pertumbuhan bakteri. Biji anggur diketahui mengandung senyawa polifenol yang berpotensi sebagai antibakteri. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui aktivitas ektrak biji anggur terhadap Streptococcus mutans. Bahan uji yang digunakan adalah buah anggur yang diambil bijinya. Buah anggur diperoleh dari Pasar Induk, Kramat Jati, Jakarta Timur. Ekstrak biji anggur diperoleh dengan metode maserasi menggunakan pelarut etil asetat dan etanol 70%. Uji aktivitas antibakteri dilakukan menggunakan metode difusi cakram pada media Mueller Hinton Agar dengan konsentrasi 5%, 10%, 20%, dan 40%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak etanol 70% biji anggur memiliki aktivitas antibakteri pada konsentrasi 5%, 10%, 20%, dan 40% dengan nilai hambatan secara berurutan sebesar 8,46 mm; 8,91 mm; 9,89 mm; dan 11,04 mm. Hasil pada ekstrak etil asetat juga menunjukkan ada aktivitas penghambatan pada konsentrasi 5%, 10%, 20%, dan 40% dengan nilai hambatan secara berurutan sebesar 7,72 mm; 8,50 mm; 9,64 mm; dan 10,51 mm. Ekstrak etanol 70% biji anggur memiliki daya hambat yang lebih besar dibandingkan dengan ekstrak etil asetat. Hasil ini dapat menjadi acuan untuk pengembangan potensi biji anggur sebagai bahan obat atau kosmedik (kosmetik-medik) penanganan karies gigi.   ABSTRACT Streptococcus mutans is one of the bacteria that cause dental caries. The antibiotics usually used for the therapy of this infection to inhibit bacterial growth. Polyphenol, which recommended as an antibacterial agent, is common secondary metabolites in grape seeds. The purpose of this study is to know the activity of grape seed extract against Streptococcus mutans. The grape seeds were obtained from fresh fruits which bought from Pasar Induk, Kramat Jati, East Jakarta. The grape seed extract was obtained by the maceration method using ethyl acetate and 70% ethanol. The antibacterial activity test was carried out using the disk diffusion method on Mueller Hinton Agar media with a concentration of 5%, 10%, 20%, and 40%. The results showed that 70% ethanol extract of grape seeds had antibacterial activity at concentrations of 5%, 10%, 20%, and 40% with a value of 8.46 mm; 8.91 mm; 9.89 mm; and 11.04 mm respectively. The results of ethyl acetate extract also showed inhibitory activity at concentrations of 5%, 10%, 20%, and 40% with values ​​of 7.72 mm; 8.50 mm; 9.64 mm; and 10.51 mm respectively. The inhibition of 70% ethanol extract of grape seed is greater than ethyl acetate extract. The results of the study can be used as reference for the potential development of grape seed as a medicinal or cosmedic cosmetic-medical) ingredient for treating dental caries.


2021 ◽  
Vol 1 (1) ◽  
pp. 26-31
Author(s):  
Ika Maruya Kusuma ◽  
Silfia Yohana Jastian

ABSTRAK   Kawista (Limonia acidissima L) merupakan tanaman buah famili Rutaceae yang ada di Indonesia. Kawista banyak mengandung flavonoid dan alkaloid yang memiliki aktivitas antibakteri terhadap Propionibacterium acnes. Pemanfaatan kulit buah kawista sebagai bahan obat belum banyak dilakukan. Penelitian ini bertujuan untuk menguji aktivitas antibakteri ekstrak metanol kulit buah kawista terhadap P. acnes, melalui nilai diameter daya hambat. Metode penelitian meliputi pembuatan ekstrak secara maserasi dengan pelarut metanol, penapisan fitokimia, uji aktivitas antibakteri dengan metode difusi cakram pada ekstrak dengan konsentrasi 25%, 50% dan 75%. Hasil menunjukkan bahwa ekstrak metanol kulit buah kawista pada konsentrasi 25%, 50% dan 75% memiliki aktivitas anti bakteri pada P.acnes dengan nilai diameter daya hambat secara berurut yaitu 10,80 mm, 12,40 mm dan 13,31 mm, masuk kategori kuat.   ABSTRACT Kawista (Limonia acidissima L.) is a fruit from the Rutaceae in Indonesia and is known  to contain flavonoids and alkaloids, that have the potential to be antibacterial to Propionibacterium acnes. The use of kawista rind as a medicinal have not been used. This study aims to determine the activity of methanol extract of kawista rind through the value of Inhibition Zone Diameter against Propionibacterium acnes. Research methods include Limonia acidissima rind was macerated by methanol, phytochemical, antibacterial activity test on extracts, with concentrations of 25%, 50% and 75%. The results showed extracts with concentrations of 25%, 50% and 75% had antibacterial activity against Propionibacterium acnes with Inhibition Zone Diameter of 10,80 mm; 12,40 mm and 13,31 mm, strong category.


2021 ◽  
Vol 1 (1) ◽  
pp. 1-9
Author(s):  
Maria Elvina Tresia Butar-Butar ◽  
Yulia Sukawaty ◽  
Hayatus Sa'adah

ABSTRAK Lemak biji tengkawang (Shorea mecistopteryx Ridley) merupakan salah satu tumbuhan khas Kalimantan yang memiliki karakteristik fisik menyerupai lemak kakao. Kandungan lemak nabati yang tinggi pada lemak biji tengkawang, seperti asam oleat sebesar 55,95%, asam palmitat 14,02%, miristat 0,05%, dan stearat 0,05% mendorong peneliti untuk melakukan penelitian dengan memanfaatkan lemak biji tengkawang sebagai basis dalam pembuatan sediaan kosmetika, seperti losion. Penelitian ini dilakukan dengan mengkombinasi lemak biji tengkawang dan lemak kakao sebagai basis losion. Kombinasi ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik fisik losion yang dihasilkan dari perbedaan kosentrasi. Karakteristik fisik losion diketahui melalui beberapa evaluasi, yaitu organoleptis, homogenitas, viskositas, pH, daya lekat, penyusutan bobot, dan stabilitas secara mekanik.  Berdasarkan evaluasi yang dilakukan diperoleh data yang menunjukkan adanya pengaruh yang disebabkan oleh perbedaan kosentrasi basis terhadap karakteristik fisik losion. Perbedaan karakteristik fisik  yang mencolok terutama terlihat pada nilai viskositas yang menunjukkan formula I 1485,55 cp, formula II 3408,88 cp, formula III 2017,77 cp, dan formula IV 3314,44 cp. Viskositas meningkat seiring lama waktu penyimpanan dan ini berbanding lurus dengan kemampuan daya lekat losion.   ABSTRACT Tengkawang seed fat (Shorea mecistopteryx Ridley) is one of the typical plants of Kalimantan that has physical characteristics resembling cocoa fat. The high content of vegetable fats in tengkawang seed fats, such as oleic acid by 55.95%, palmitic acid 14.02%, miristat 0.05%, and stearate 0.05% encouraged researchers to conduct research by utilizing tengkawang seed fat as the basis in the manufacture of cosmetic preparations, such as lotions. This research was conducted by combining tengkawang seed fat and cocoa fat as the basis of lotion. This combination aims to determine the physical characteristics of lotions resulting from differences in concentration. The physical characteristics of lotions are known through several evaluations, namely organoleptis, homogeneity, viscosity, pH, adhesion, weight shrinkage, and mechanical stability.  Based on the evaluation conducted obtained data that shows the influence caused by differences in the concentration of the base to the physical characteristics of lotions. Striking differences in physical characteristics are especially noticeable in viscosity values indicating formulation I 1485.55 cp, formulation II 3408.88 cp, formulation III 2017.77 cp, and formulation IV 3314.44 cp. Viscosity increases over a long period of time and this is directly proportional to the lotion's adhesion capability.


2021 ◽  
Vol 1 (1) ◽  
pp. 10-25
Author(s):  
Nurillahi Febria Leswana ◽  
Dwi Siswanta ◽  
Adhitasari Suratman

ABSTRAK Telah dilakukan sintesis membran polistirena sulfonat (PSS)-kitosan dari modifikasi limbah styrofoam, kemudian dipelajari kemampuannya dalam mengadsorpsi logam Ni(II) dan Cu(II). Telah ditentukan pula komposisi optimum PSS-kitosan, uji stabilitas asam basa, dan kemampuan swellingnya. Parameter kajian adsorpsi yang dipelajari dalam penelitian ini meliputi pH optimum, kinetika adsorpsi, isoterm adsorpsi, pengaruh kation lain secara selektifitas, dan penentuan mekanisme adsorpsi. Analisis logam Cu(II) dan Ni(II) sebelum dan sesudah proses adsorpsi dilakukan dengan menggunakan metode Spektrofotometri Serapan Atom (SSA) Hasil penelitian menunjukkan  bahwa polistirena sulfonat (PSS) berhasil diperoleh dari reaksi sulfonasi limbah styrofoam yang ditunjukan dengan spektra FTIR. Komposisi optimum membran PSS:kitosan untuk mengadsorpsi logam Cu(II) dan Ni(II) adalah  perbandingan 60:40 dengan kestabilan, sifat fisik, dan kemampuan adsorpsi yang paling baik. Keadaan pH optimum adsorpsi logam Cu(II) dan Ni(II) berada pada pH 5, waktu optimum berturut-turut 45 menit dan 60 menit, serta konsentrasi optimum berturut-turut 60 ppm dan 40 ppm. Model kinetika dan isoterm adsorpsi logam Cu(II) dan Ni(II) pada membran PSS-kitosan adalah orde kedua semu (McKay dan Ho) dan model isoterm Freundlich. Tetapan laju reaksi logam Cu(II) dan Ni(II) pada pH 5 berturut-turut 0,480 mmol/g-1menit-1 dan 0,423 mmol/g-1menit-1. Adanya logam Ni(II) dalam adsorpsi Cu(II) tidak memberikan pengaruh yang signifikan sampai pada perbandingan Ni(II)/Cu(II)= 2:1, namun sebaliknya dengan kehadiran logam Cu(II) pada adsorpsi logam Ni(II) sudah memberikan pengaruh pada perbandingan Ni(II)/Cu(II)=1:1. Afinitas membran PSS-kitosan terhadap logam adalah Cu(II) > Ni(II). Pada studi desorpsi diketahui jenis interaksi antara adsorbat dan situs aktif adsorben merupakan mekanisme pembentukan kompleks, pemerangkapan dan pembentukan ikatan hidrogen.   ABSTRACT Synthesis of polystyrene sulphonate (PSS) – chitosan membrane of styrofoam waste modification and its ability to adsorb Ni (II) and Cu (II) metals has been studied. The optimum composition of PSS-chitosan, acidity stability test, and swelling ability have been determined. The parameters of the adsorption study studied in this study include optimum pH, adsorption kinetics, adsorption isotherms, selective cationic effects, and determination of adsorption mechanisms. Analysis of Cu (II) and Ni (II) metals before and after the adsorption process was performed using Atomic Absorption Spectrophotometric (AAS) The results showed that polystyrene sulphonate (PSS) was obtained from the sulfonation of styrofoam waste using the FTIR spectra. The optimum composition of rasio PSS: chitosan membrane for adsorbing Cu (II) and Ni (II) is 60:40 with the best stability, physical properties, and adsorption capability. The optimum pH adsorption of Cu (II) and Ni (II) metals was at pH 5, the optimum time was 45 min and 60 min, and the optimum concentrations were 60 ppm and 40 ppm. The kinetic and adsorption models of Cu (II) and Ni (II) metals on PSS-chitosan membranes are second-order (McKay and Ho) and Freundlich isotherm model. The reaction rates of Cu (II) and Ni (II) reactions at pH 5 were 0.480 mmol / g-1menit-1 and 0.423 mmol / g-1menit-1. The presence of Ni (II) metal in Cu (II) adsorption did not give a significant effect to the ratio of Ni (II) / Cu (II) = 2: 1, but with the presence of Cu (II) metal on metal adsorption Ni (II) have an effect on the ratio of Ni (II) / Cu (II) = 1: 1. The affinity of PSS-chitosan membrane to metal is Cu (II)> Ni (II). Sequential desorption studies showed that the adsorption of Cu (II) and Ni (II) metals on the PSS-chitosan membrane were estimated to follow a complex formation, hydrogen bond formation, and physical entrapment mechanisms.  


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document