Widya Komunika
Latest Publications


TOTAL DOCUMENTS

95
(FIVE YEARS 36)

H-INDEX

0
(FIVE YEARS 0)

Published By Universitas Jenderal Soedirman

2686-1968, 0216-7239

2021 ◽  
Vol 12 (2) ◽  
pp. 13
Author(s):  
Rahayu Amanda

Direktorat Jenderal Perhubungan Laut (DJPL) memiliki media sosial twitter untuk menyebarkan informasi publik dengan nama pengguna @djplkemenhub151. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana pemanfaatan jejaring sosial twitter sebagai media penyebaran informasi publik oleh Humas DJPL. Teori yang digunakan pada penelitian ini adalah The Circular Model of SoMe, terdiri dari 4 tahap yaitu Share (berbagi), Optimize (optimisasi), Manage (mengelola), dan Engage (melibatkan) yang dikemukakan oleh Regina Luttrell. Keempat tahapan model komunikasi di media sosial tersebut digunakan untuk mengetahui apakah pemanfaatan jejaring sosial twitter sebagai media penyebaran informasi publik oleh Humas DJPL sudah berjalan secara optimal atau belum. Penelitian ini menggunakan metode penelitian etnometodologi. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah wawancara mendalam dan studi kepustakaan. Wawancara mendalam dilakukan dengan satu orang key informan dan dua orang informan. Penelitian ini menggunakan triangulasi sumber karena membandingkan data atau informasi melalui wawancara. Hasil penelitian menunjukan pada tahap share, media sosial twitter yang dipilih Humas DJPL sudah tepat. Pada tahap optimize, pemanfaatan twitter DJPL belum dilakukan secara maksimal karena Humas DJPL tidak memiliki strategi khusus dalam mengembangkan akun twitternya. Pada tahap manage, Humas DJPL melakukan media monitoring secara manual dan terdapat kendala keterbatasan Sumber Daya Manusia (SDM) sehingga pengelolaan twitter DJPL masih sama dengan media sosial DJPL lain, artinya tidak memiliki admin pengelola khusus. Pada tahap engage, Humas DJPL belum menggunakan influencer pada akun media sosial twitternya dan belum memiliki cara efektif untuk menarik minat followers melakukan interaksi pada akun twitter @djplkemenhub151. Kesimpulan pada penelitian ini adalah pemanfaatan twitter sebagai media penyebaran informasi publik oleh Humas DJPL belum berjalan secara optimal. Humas DJPL tidak melakukan tahapan-tahapan model komunikasi di media sosial secara lengkap dan masih terdapat kendala berupa keterbatasan Sumber Daya Manusia (SDM) dalam pengelolaan twitter @djplkemenhub151. Kata Kunci: Direktorat Jenderal Perhubungan Laut (DJPL), Twitter, The Circular Model of SoMe   


2021 ◽  
Vol 12 (2) ◽  
pp. 30
Author(s):  
Dyrga Gunawan Husein

Wabah Covid-19 pertama kali ditetapkan pemerintah muncul di Inonesia pada awal Maret tahun 2020, yang kemudian sampai kini diubah statusnya menjadi pandemi. Covid-19 ini merupakan sebuah virus yang menyebabkan penyakit menular dimana penderitanya mengalami gejala-gejala tertentu. Muncul fenomena dimana masyarakat menjadi skeptis dan mempunyai stigma negatif terhadap penyakit dan bahkan terhadap orang yang terjangkit virus ini sekalipun orang itu sudah sembuh (penyintas). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui konsep diri penyintas Covid-19 khususnya yang dirawat di Rumah Sakit Khusus Infeksi Covid-19 Pulau Galang dalam menghadapi stigma negatif dan bagaimana kedudukannya di masyarakat. Penelitian ini menggunakan teori Interaksionisme Simbolik dengan indikator orang lain (significant others) dan kelompok rujukan (reference group) sebagai acuan dasar dalam mengetahui proses pembentukan konsep diri penyintas. Metode yang digunakan adalah kualitatif deskriptif dan menggunakan paradigma konstruktivis dengan tujuan mengasumsikan bahwa pemahaman dan interpretasi makna dapat diturunkan dari konstruksi sosial. Teknik pengumpulan data dan analisis data adalah dengan melakukan wawancara dengan para penyintas Covid-19. Penelitian ini mendapatkan hasil bahwa konsep diri yang terbentuk kedalam penyitas Covid-19 adalah membatasi interaksionisme simbolik yang terjadi di kelompok rujukan dan orang lain. Hal ini dirasakan oleh hampir semua informan kunci yang menyatakan bahwa, banyak masyarakat yang belum mengerti menangani covid-19. Media juga berpengaruh besar dalam stigma yang ditanamkan oleh masyarakat kepada pasien covid dan penyitas Covid-19.


2021 ◽  
Vol 12 (2) ◽  
pp. 58
Author(s):  
Safira Pramestiwi

Pentingnya peran PR di sebuah organisasi atau perusahaan untuk melakukan hal teknis hingga manajerial, dalam menjalankan perannya ke eksternal maupun internal perusahaan. Tidak adanya divisi khusus PR di PT Bestindo Car Utama, dan perannya dijalankan oleh customer relations officer dan marketing communications, menyebabkan fokus perusahaan yang hanya menjalin hubungan dan menciptakan citra positif publik eksternal perusahaan, sehingga karyawan di ruang lingkup perusahaan pun memiliki persepsi yang kurang baik terhadap peran PR perusahaan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor dalam diri pemersepsi, faktor dalam diri target, dan faktor situasi dari karyawan di PT Bestindo Car Utama mengenai peran PR perusahaan. Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah metode penelitian kuantitatif dengan studi deskriptif. Teknik pengumpulan data yaitu menggunakan angket, wawancara, observasi, serta studi literatur, dengan populasi ialah karyawan PT Bestindo Car Utama. Data yang terkumpul pada penelitian ini dianalisis menggunakan teknik analisis data deskriptif. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa persepsi karyawan mengenai peran PR di PT Bestindo Car Utama ditinjau dari faktor dalam diri pemersepsi adalah positif, dari faktor dalam diri target adalah positif, dan dari faktor situasi adalah positif. Kesimpulan dari penelitian ini adalah persepsi karyawan mengenai peran PR di PT Bestindo Car Utama adalah positif.


2021 ◽  
Vol 11 (1) ◽  
pp. 79
Author(s):  
Juni Lius Telussa
Keyword(s):  

ABSTRAK Di era new normal saat ini  semua berubah dalam  berbagai  kegiatan , dan harus menyesuaikan diri. Besarnyaperubahan diakibatkan oleh  virus corona  yang menyebar  hampir keseluruh belahan dunia. Segala bidang ekonomi menjadi terpuruk bahkan tidak berdaya menghadapinya.  Demikian pula di sektor pendididikan dunia , pandemi virus corona juga  ada pada dunia  pendidikan di Indoenseia.  Dari tingkat Taman kanak-kanak hingga tingkat Perguruan Tinggi, mengalami pola proses belajar dan mengajar  yang  baru. Tidak hanya murid demikian pula guru harus dapat menyesuaikan dengan teknologi baru. Belajar  dengan melalui daring ( dalam jaringan ) dan luring ( luar jaringan ) , menjadi  hal baru dalam proses  bejar  mengajar  jarak jauh .  Demikian pula  cara berkomunikasi  antar tenaga kependidikan berubah dan harus menyesuaikan dengan keadaan sehingga motivasi  dan kinerja  menjadi tetap terjaga.  Dalam penelitian ini peneliti ingin mengetahui  , dan  mempunyai  tujuan untuk menganalisa serta  mengetahui pengaruh komunikasi internal dan motivasi terhadap kinerja tenaga kependidikan  di era new normal Dalam penelitian ini menggunakan  jenis penelitian ekplanatif. Dengan populasi  dalam penelitian ini adalah seluruh  tenaga kependidikan  pada sekolah SMP Candle Tree. Untuk teknik  data  primer yang dilakukan  yaitu melalui   angket , wawancara, terjun ke lapangan ,  dan mengumpulkan foto-foto serta data-data sekolah. Sedangkan untuk teknik analisa data peneliti menggunakan cara kuantitatif dan disesuaikan g\dengan hasil dari penelitiannya.  


2021 ◽  
Vol 11 (1) ◽  
pp. 1
Author(s):  
Herik Kurniawan Kurniawan

When the Indonesian government declared the Covid-19 pandemic, various efforts were made to contain the spread of the virus. The main effort is to change people's lifestyle that is safe from transmission of the virus because drugs and vaccines have not been found. The term that was coined by the government for this policy policy is 'new normal'. The government has carried out massive socialization through all its elements, including the media. The RCTI editorial team, through its news bulletin program, also socialized the government's efforts. As the editor of the media, RCTI makes new normal policies as part of the news management agenda. When controversy arises regarding the understanding of the term 'new normal', the RCTI editorial team consistently explains the new life habits that must be followed to prevent the spread of Covid-19. In the context of news related to the Covid-19 pandemic in Indonesia, controversy is not the focus of news, because it is not important to the public, so it is only used as ordinary news. This research uses qualitative methods with a content analysis approach. RCTI editors are more focused on the fundamental issue, namely how the pandemic can be ended.


2021 ◽  
Vol 11 (1) ◽  
pp. 50
Author(s):  
Yulia Rahel Brenauli Kaban

Kehadiran tagline memiliki peran yang penting bagi suatu brand. Tagline dapat digunakan untuk membantu mengkomunikasikan titik pembeda brand dari para pesaing. Dengan adanya tagline, maka produk atau jasa yang ditawarkan sebuah brand akan mudah diingat oleh khalayak sehingga terbentuk kesadaran merek. PT. Rupa Aestetika Teknologi Aktual (RATA) sebagai perusahaan rintisan memanfaatkan hal tersebut sebagai langkah awal untuk menumbuhkan kesadaran merek Rata di benak khalayak dengan mengusung #RataTanpaKawat sebagai tagline brand. Penelitian ini memiliki tujuan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh dari tagline #RataTanpaKawat yang terdiri atas sub variabel familiarity, differentiation dan message of value terhadap brand awareness Rata yang terdiri atas sub variabel brand recognition, brand recall dan top of mind. Metode penelitian yang digunakan adalah kuantitatif dengan jenis penelitian hubungan kausal. Data diperoleh melalui penyebaran kuesioner secara online kepada 385 pengguna aktif Instagram di Indonesia yang berusia 14 tahun ke atas. Teknik penentuan sampel yang digunakan adalah nonprobability sampling dengan jenis purposive sampling. Peneliti menggunakan analisis regresi linear sederhana dalam proses analisis data yang dilakukan dengan memanfaatkan aplikasi IBM SPSS versi 25. Berdasarkan hasil analisis data yang dilakukan, maka tagline #RataTanpaKawat berpengaruh sebesar 54,9% terhadap brand awareness Rata sementara sisanya sebesar 45,1% dipengaruhi oleh faktor lain di luar penelitian. Kata kunci: tagline, Rata, brand awareness


2020 ◽  
Vol 10 (2) ◽  
pp. 14
Author(s):  
Setyo Rahyunanto ◽  
Sunarru Samsi Hariadi ◽  
Roso Witjaksono
Keyword(s):  

Penyuluh sebagai narasumber dalam menyampaikan informasi harus mampu melaksanakan perantersebut kepada petani yang memiliki keterbatasan dalam mengakses informasi pertanian. Adanyaperubahan lingkungan strategis (desentralisasi, demokratisasi, isu globalisasi dan pembangunanberkelanjutan), dalam menjalankan tugasnya sebagai fasilitator, edukator, mediator, motivator,tidak semua penyuluh menyediakan waktu yang cukup untuk berkoordinasi dengan petani sebabseorang penyuluh harus mendampingi lebih dari 1 desa. Penyuluh bertugas mendampingi petaniuntuk mengadopsi informasi, teknologi inovasi yang disampaikan pada saat penyuluhan.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peran penyuluh pertanian terhadap perubahan perilakupetani dalam menindaklanjuti kegiatan penyuluhan pertanian. Metode penelitian adalah deskriptifkualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa peran penyuluh terhadap petani dalammenindaklanjuti kegiatan penyuluhan menyebabkan beberapa hal, yaitu keaktifan proses produksijarang dilakukan oleh petani, keaktifan peningkatan usaha, keaktifan proses belajar dan keaktifankerja sama masih kadang-kadang dilakukan. Dalam pemasaran produk hasil pertanian, rata-ratapetani menjual kepada pembeli tetap dalam bentuk tebasan atau produk mentah, sementara dalamkegiatan proses produksi mulai dari pasca panen, sortasi, grading, pengemasan dan pemasaranproduk jadi masih jarang dilakukan. Rekomendasi dari hasil penelitian adalah strategi penyuluhandengan fokus meningkatkan kerjasama dan menjaring kemitraan antara petani dengan pelakuusaha, pelatihan pengolahan produk olahan hasil pertanian untuk meningkatkan nilai ekonomi danpendapatan petani beserta keluarganya, pelatihan dan penerapan digital marketing/pemasaranonline.


2020 ◽  
Vol 10 (1) ◽  
pp. 79
Author(s):  
Safira Dwi Maharani ◽  
Muhammad Usman Noor

Badan Publik di Indonesia memiliki kewajiban memberikan pelayanan informasi publik sesuai dengan amanah UU No.14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik. Kementerian Pertanian melayankan informasi publik mereka melalui sistem berbasis daring yang dinamai SiLayan(Sistem Informasi Layanan Permohonan Informasi Publik). SiLayan Situs web PPID Kementan pada dasarnya berisi informasi-informasi publik yang disediakan secara berkala, serta merta dan disediakan setiap saat. Tujuan penelitian ini adalah melihat bagaimana skema klasifikasi pada SiLayan dapat meningkatkan kecepatan dan ketapatan layanan informasi publik di Kementerian Pertanian. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif. Pendekatan yang digunakan dengan analisis deskripsi dan studi literatur. Hasil dari penelitian ini menunjukkan informasi yang diamanahkan pada UU No.14 tahun 2008 telah tersedia pada situs siLayan, dan untuk mendukung kecepatan dan ketapatan pelayanan PPID menggunakan sistem temu kembali informasi dengan mencantumkan skema klasifikasi arsip yang dapat diakses dari sudut pengguna maupun pengelola. Namun demikian penggunaan skema klasifikasi arsip tersebut belum maksimal karena pengguna masih belum familiar dengan cara dan metode penggunaan alat bantu temu kembali informasi tersebut. Salah satu yang dapat dilakukan adalah dengan mengganti kalimat “database dokumen” yang menjadi tampilan skema klasifikasi arsip dengan menjadi “daftar informasi publik” sehingga pengguna awam dapat lebih memahami maksud dari penggunaan skema klasifikasi tersebut.


2020 ◽  
Vol 10 (1) ◽  
pp. 51
Author(s):  
Siti Machmiyah

ABSTRACT The group of people who call themselves 'hijrah' in the realm of Islam has indeed become a new trend in Indonesia. This cannot be separated from the influence of post-Islamism which is rife where the traditional elements (in this case religion) can go hand in hand with the elements of modernity. Hijrah becomes a form of popular culture that can be easily followed by some Indonesian people, including by female celebrities, they eventually become a new 'capital' among bearers of hijrah because celebrities have a strong magnet to be a Hijrah trendsetter only close to the da’I  who is a role model. The celebrities who hijrah were inevitably packing themselves to become the perfect celebrity hijrah figure, one of which was by branding the hijrah on Instagram social media, the hijrah celebrity then mediated ‘piety’ on Instagram through three things; upload preaching message content in everyday life, Islamic lifestyle in marketing endorsement products, and do remediation of preaching content from the da'i they follow. Keywords : Celebrity, Hijrah, mediation


2020 ◽  
Vol 10 (1) ◽  
pp. 1
Author(s):  
Rika Fitriana Fitriana

ABSTRACT Film Kim Ji Young Born 1982 diangkat dari novel bestseller karya Cho Nam Joo yang sudah rilis di berbagai Negara. Isu yang diangkat dari novel ini adalah sistem patriarki dan kesetaraan gender di Korea Selatan. Novel ini akhirnya diangkat menjadi sebuah film dengan judul yang serupa. Film ini seakan ingin menyuarakan nasib perempuan-perempuan di Korea Selatan yang masih terbelenggu dengan sistem patriarki dan mengalami kesenjangan gender di dalam kehidupan sehari-harinya. Dalam laporan terbaru World Economic Forum tentang kesenjangan gender secara global, Korea Selatan berada di peringkat 115 dari 149 negara dengan perbedaan besar dalam hal kesetaraan upah dan perolehan penghasilan bagi perempuan. Sedangkan dalam New York Times menyebutkan bahwa laki-laki di Korea Selatan memegang rekor sebagai yang paling sedikit melakukan pekerjaan rumah di antara laki-laki di negara-negara maju dunia. Laki-laki di Korea Selatan melakukan pekerjaan rumah rata-rata 45 menit per hari atau 1/5 dari yang dilakukan para perempuan. Penelitian ini merupakan jenis penelitian kualitatif. Metode yang digunakan adalah metode analisis Semiotik. Hasil dari penelitian ini yang pertama adalah laki-laki dianggap lebih tinggi kedudukannya dibanding perempuan. Hadirnya anak laki-laki dianggap sebuah keberuntungan dalam sebuah keluarga di Korea Selatan. Kedua, pekerjaan domestik menjadi tanggung jawab penuh seorang perempuan jika sudah menikah. Laki-laki atau suami hanya bertugas untuk bekerja. Tidak sepantasnya laki-laki melakukan pekerjaan domestik dalam rumah tangga. Istri akan dipandang negatif jika suami membantu tugas domestik. Ketiga, perempuan dianggap negatif jika mempunyai karir yang bagus dalam pekerjaannya. Perempuan dianggap tidak peduli pada keluarga dan anaknya karena sibuk dengan karirnya. Dari hasil penelitian ini menunjukkan jika sistem patriarki dan kesenjangan gender masih lekat dalam kehidupan masyarakat di Korea Selatan.   Kata kunci : Film Kim Ji Young Born 1982, Semiotika, Patriarki, Kesetaraan gender  


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document