Jurnal Pengabdiaan Masyarakat Kasih (JPMK)
Latest Publications


TOTAL DOCUMENTS

34
(FIVE YEARS 34)

H-INDEX

0
(FIVE YEARS 0)

Published By STIKES Dirgahayu Samarinda

2715-2707

2021 ◽  
Vol 3 (1) ◽  
pp. 1-4
Author(s):  
Kornelia Mina ◽  
Imelda Feneranda Seravia Tambi ◽  
Roberta Yutri

ABSTRAK Penyebaran virus covid 19 pada tahun 2020 menjadi tantangan khusus bagi seluruh Negara dan berbagai aspek kehidupan. Peningkatan jumlah kasus yang terkofirmasi memberikan perhatian khusus bagi persiapan dan pencegahan meluas di dalam Masyarakat. Partisipasi dan kesadaran masyarakat sangat dibutuhkan untuk menurunkan jumlah kasus di wilayah Samarinda, khususnya Kelurahan Loa Buah. Kegiatan Bakti Sosial dilakukan kepada masyarakat kelurahan loa buah dan beberapa pedagang. Kegiatan pengabdian ini bertujuan untuk memotivasi masyarakat dalam penggunaan masker dalam kehidupan bermasyarakat. Bakti sosial dilakukan kepada masyarakat kelurahan Loa Buah dengan mensosialisasikan penggunaan masker kain dan kebiasaaan penggunaan masker. Setelah dilakukan bakti sosial dan penggunaan masker maka diharapkan dapat menjadi kebiasaan dalam kehidupan dimasa Pandemi Covid 19.   Kata Kunci: Covid 19, Bakti Sosial, Penggunaan Masker   ABSTRACT COVID-19 Pandemic virus in 2020 is a special challenge for all countries and various aspects of life. The increasing number of confirmed cases pays special attention to preparation and widespread prevention within the Society. Community participation and awareness is urgently needed to reduce the number of cases in the Samarinda area, especially Loa Buah Village. Social Service activities were carried out for the people of the Loa Buah sub-district and several traders. This service activity aims to motivate the community to use masks in social life. Social services were carried out to the people of the Loa Buah sub-district by socializing the use of cloth masks and the habit of using masks. After doing social services and using masks, it is hoped that they can become a habit in life during the Covid-19 Pandemic.   Key Words: Covid 19, Social Service, Use of Masks


2021 ◽  
Vol 3 (1) ◽  
pp. 25-31
Author(s):  
Sister Sianturi
Keyword(s):  

Pengetahuan dasar mengenai kesehatan sangat perlu diterapkan sejak dini, terlebih dengan semakin berkembangnya varian penyakit yang mengancam kesehatan manusia. Generasi yang cerdas dan sehat akan terwujud apabila segala aspek kesehatan diri seperti kebersihan diri, penggunaan obat secara benar, serta penggunaan gaya hidup sehat selalu diterapkan dalam aktivitas sehari-hari.Mitra pengabdian masyarakat yang dipilih adalah SMA Negeri 9 Samarinda.Sekolah ini merupakan salah satu sekolah yang terdapat di Kelurahan Lempake, Kecamatan Samarinda Utara.Banyaknya pedagang makanan disekitar wilayah sekolah, minimnya pengetahuan siswa mengenai obat-obatan, serta perilaku hidup bersih yang belum menjadi prioritas utama merupakan salah satu alasan yang mendasari terselenggaranya pengabdian masyarakat ini.Edukasi kepada siswa/i SMA N 9 Samarinda telah dilakukan secara daring dengan tema : “Pentingnya edukasi mengenai mikroba dan obat untuk generasi sehat dan cerdas”. Kegiatan dilakukan selama 2 hari yaitu Sabtu dan Minggu tanggal 5-6 Juni 2021.Materi yang disampaikan dalam kegiatan ini adalah:konsep dasar mikrobiologi,  patogenisitas dan flora normal bakteri dalam tubuh manusia, DAGUSIBU (Dapatkan, Gunakan, Simpan, dan Buang) Obat, penggolongan obat juga penggunaannya, serta pengetahuan mengenai Bahan Tambahan Pangan (BTP) dalam makanan juga bahaya dan efek penyalahgunaanya. Edukasi dilakukan dengan metode ceramah, diskusi, dan tanya jawab. Evaluasi dilakukan dengan menggunakan googleform berupa pre test dan post test untuk mengetahui pengetahuan peserta sebelum dan setelah diadakan edukasi. Penyampaian materi dapat meningkatkan pengetahuan siswa dengan indikator adanya peningkatan nilai post test secara signifikan baik pada hari pertama maupun pada hari kedua.


2021 ◽  
Vol 3 (1) ◽  
pp. 19-24
Author(s):  
Nadia Oktiffany Putri ◽  
Dyah Untari
Keyword(s):  

Kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat dengan judul “Peningkatan dan Pemahaman Melalui Pelatihan Kegawatdaruratan di Lingkup Keluarga” diawali dengan fenomena yang ada saat ini mengenai kegawatdaruratan di lingkup keluarga yang masih sering terjadi di masyarakat. Fenomena yang ada menunjukkan jika kecelakaan yang berkontribusi pada kegawatdaruratan juga bisa terjadi di dalam rumah atau di lingkup keluarga. Kegawatdaruratan di rumah tangga telah didefinisikan sebagai kondisi yang mengancam sebagai akibat dari trauma yang terjadi. Fenomena yang ada di lokasi mitra ialah kondisi geografisnya yang dikelilingi oleh ladang, persawahan, dan pohon-pohon bambu. Kondisi geografis tersebut termasuk dalam habitat tempat hidup ular. Hal ini merupakan salah satu faktor yang meningkatkan risiko terjadinya kegawatdaruratan di lingkup keluarga. Tujuan kegiatan pengabdian masyarakat ini ialah meningkatkan pengetahuan dan kemampuan kader kesehatan mengenai pertolongan pertama kejadian kegawatdrauratan di lingkup keluarga. Kegiatan pengabdian masyarakat ini dilaksanakan di Dusun Wonosari, Desa Pandansari, Kec. Poncokusumo. Pelaksanaan kegiatan pengabdian masyarakat dilaksanakan sebanyak 3x pertemuan. Sebagai indikator keberhasilan kegiatan pengabdian masyarakat, peserta diberikan pre-test dan post-test.  


2021 ◽  
Vol 3 (1) ◽  
pp. 5-8
Author(s):  
Maryati Agustina Barimbing

In this globalization era, everyone uses gadgets with modern technology such as laptops, computer, tablets, smarthphones and others. Interesting things of gadgets such as social media and online games make gadgets are nedded for all of ages including school-age children. More fun of gadgets activity makes school-age children play gadgets more than two hours a day. Excessive intensity is very dangerous because dependence of gadgets affects intellectual and emotional intelligence, decreased focus on learning, does not do homework, and unable to manage time for others things. More severe impact is the risk of mental disorders. The aim of this community service activity was that students know how to use gadgets correctly and avoid gadgets abuse. The provision of health education was carried out directly to the students in St. Yoseph III Elementary School. Media used are educational videos, posters and leaflets. Students were divided into several groups based on grade level. After providing health education, we evaluated the students’knowledge. The result showed that 65% of students understood the health education and 55% gave positive feedback. It is very important for students to understanding the correct use of gadgets, so that students do not dependence of gadgets which has impact on physical and psychological health problems and does not interfere students’learning processes. Therefore, it is recommended that parents and teachers can monitor the use og gadgets and guide children on how to use gadgets properly both at home and at school.     Key Words: Gadgets, School-age children


2021 ◽  
Vol 3 (1) ◽  
pp. 9-18
Author(s):  
Mochamad Ali Sodikin Sodikin

ABSTRAK Coronavirus Diseases 2019 (COVID-19) tidak hanya berdampak pada kondisi fisik seseorang, tetapi juga menimbulkan dampak secara psikologis. Angka kejadian COVID-19 masih terus meningkat dan diiringi dengan angka kesembuhan yang juga semakin meningkat, kondisi tersebut  tidak menjamin masyarakat terbebas dari dampak psikologis akibat COVID-19. Masalah psikososial seperti kecemasan, depresi, dan post-traumatic stress disorder (PTSD) masih banyak dialami oleh masyarakat. Tujuan dari studi ini adalah untuk memperoleh gambaran penerapan adaptasi kebiasaan baru dan perubahan masalah psikososial akibat pandemi COVID-19. Studi ini menggunakan metode descriptive case study yang melibatkan enam responden yang diukur masalah psikososial, diberikan dukungan kesehatan jiwa psikososial terkait COVID-19, dan diukur penerapan adaptasi kebiasaan barunya. Pengukuran masalah psikososial menggunakan instrumen Self-Reporting Questionnaire dan penerapan adaptasi kebiasaan baru dihitung kenaikan rata-rata perilaku, dan keduanya diukur sebelum diberikan dukungan kesehatan jiwa psikososial COVID-19, hari ke-7, dan hari ke-14 setelah diberikan dukungan kesehasatan jiwa psikososial. Hasil diperoleh bahwa terjadi peningkatan rata-rata perilaku sehat adaptasi kebiasaan baru (92,38% - 97,02%) yang meliputi peningkatan imunitas fisik, peningkatan imunitas jiwa, pencegahan penularan COVID-19 secara fisik, pencegahan masalah kesehatan jiwa terkair COVID-19 pada individu, keluarga, dan masyarakat. Hasil juga diperoleh terjadi perubahan masalah psikososial pada tiga responden yang sebelumnya mengalami gangguan mental emosional (50%) dan PTSD (50%) menjadi sehat (100%) baik secara fisik dan psikososial. Penerapan adaptasi kebiasaan baru yang terintegrasi dengan kegiatan sehari-hari sangat penting agar terhidar dari penularan COVID-19 dan masalah kesehatan jiwa psikososial akibat COVID-19. Perilaku baru tersebut diharapkan dapat menjadi budaya perilaku sehat dalam beradaptasi dengan perubahan-perubahan akibat COVID-19.   Kata Kunci: Adaptasi Kebiasaan Baru, Masalah Psikososial, Pandemi COVID-19, Perilaku Sehat   ABSTRACT Coronavirus Diseases 2019 (COVID-19) not only affects a person's physical condition, but also has a psychological impact. The incidence of COVID-19 is still increasing and accompanied by an increasing cure rate, this condition does not guarantee that people are free from the psychological impact of COVID-19. Psychosocial problems such as anxiety, depression, and post-traumatic stress disorder (PTSD) are still experienced by many people. The aim of this study is to obtain an overview of the application of adaptation to new habits and changes in psychosocial problems due to the COVID-19 pandemic. This study used a descriptive case study method involving six respondents who were measured for psychosocial problems, provided psychosocial mental health support related to COVID-19, and measured the application of their new habit adaptations. Measurement of psychosocial problems using the Self-Reporting Questionnaire instrument and the application of new habit adaptations calculated the average increase in behavior, and both were measured before being provided with COVID-19 psychosocial mental health support, day 7 and day 14 after being given psychosocial mental health support . The results showed that there was an increase in the average healthy behavior adaptation to new habits (92.38% - 97.02%) which includes increased physical immunity, increased mental immunity, prevention of physical transmission of COVID-19, prevention of mental health problems related to COVID-19. in individuals, families, and communities. The results also showed that there was a change in psychosocial problems in three respondents who previously experienced mental emotional disorders (50%) and PTSD (50%) to be healthy (100%) both physically and psychosocial. The application of adaptation to new habits that are integrated with daily activities is very important to avoid transmission of COVID-19 and psychosocial mental health problems due to COVID-19. This new behavior is expected to become a culture of healthy behavior in adapting to changes caused by COVID-19.   Keywords: Adaptation to New Habits,COVID-19 Pandemic, Healthy Behavior, Psychosocial Problems


2021 ◽  
Vol 2 (2) ◽  
pp. 59-63
Author(s):  
Irine Yunila Prastyawati

Pertolongan Pertama pada Kecelakaan merupakan salah satu upaya pertolongan awal dan sementara yang dilakukan oleh awam pada korban, sebelum mendapat pertolongan yang advance dari tenaga medis. Berbagai sektor dan elemen masyarakat patut dilibatkan untuk pendekatan dan fokus pada permasalahan pertolongan pertama salah satunya adalah guru Pendidikan Jasmani dan Olahraga Kesehatan. Tujuan dari kegiatan ini adalah meningkatkan pengetahuan guru Pendidikan Jasmani dan Olahraga Kesehatan tentang cedera jaringan lunak. Metode yang digunakan adalah edukasi atau penyuluhan kesehatan. Hasil kegiatan ini terdapat 40 responden yang berpartisipasi dengan pemahaman setelah dilakukan edukasi 89,28% (25 orang) yang memiliki pengetahuan cukup setelah dilakukan edukasi, 50% (14 orang) dengan pengetahuan baik dan 3,57% (1 orang) yang memiliki pengetahuan kurang. Dari kegiatan pengabdian masyarakat ini dapat disimpulkan bahwa edukasi pembawa pengaruh yang baik terhadap peningkatan pengetahuan mitra, dan harapan selanjutnya adalah ada pelatihan tentang penanganan cedera jaringan lunak, sehingga dapat membantu meningkatkan keterampilan guru Pendidikan Jasmani dan Olahraga Kesehatan.


2021 ◽  
Vol 2 (2) ◽  
pp. 53-58
Author(s):  
Emy Sutiyarsih

ABSTRAK   Kegiatan Program Kemitraan Masyarakat “Media Promosi Kesehatan Kesiapsiagaan Menghadapi Virus Corona (Covid-19)” diawali dengan pengkajian awal terhadap keadaaan di kota Malang. Pengkajian awal didapatkan permasalahan bahwa semakin bertambahnya angka kejadian penyakit Corona (Covid-19) di Kota Malang. Bedasarkan data dari Dinas Kesehatan Kota Malang, penambahan tersebut karena ada transmisi dari kerabat dekat atau keluarga pasien positif Covid-19. Kegiatan Promosi Kesehatan Kesiapsiagaan Menghadapi Virus Corona (Covid-19) diawali dengan pengisian pretest melalui googleform selanjutnya dilaksanakan Kegiatan penyampaian materi Kesiapsiagaan Menghadapi Virus Corona (Covid-19) secara daring dengan menunjukkan cara memakai dan melepas masker yang benar, cara mencuci tangan yang benar, pelaksanaan social distancing, Etika batuk dan bersin dengan menggunakan media video yang di share di grup WhatsApp ibu PKK RT 05, grup WhatsApp ibu PKK RT 06, grup WhatsApp ibu Wanita Katholik Wilayah Yohanes Pemandi 2X seminggu selama 1 bulan. Hasil postest menunjukkan ada peningkatan pengetahuan ibu-ibu tentang pencegahan penyebaran virus corona. Dengan adanya penambahan pengetahuan dan pengingkatan kesadaran masyarakat mengenai kesiapsiagaan menghadapi virus corona, diharapkan dapat meningkatkan kepatuhan dalam melakukan pencegahan penyebaran virus corona dalam kehidupan sehari-hari pada keluarga.   Kata Kunci: promosi, kesehatan, virus corona   ABSTRACT   Community Partnership Program "Media Promotion of Health Awareness Facing Corona Virus (COVID-19)" begins with an initial assessment of the situation in Malang. Initial assessment was obtained that the increasing incidence of Corona disease (COVID-19) was found in Malang. Based on data from the Malang City Health Office, the addition is due to transmission from close relatives or families with positive COVID-19. Health Awareness Promotion Activities Facing Corona Virus (COVID-19) begins with pretest by google form. Furthermore, we provide material explanation of Corona Virus Preparedness (COVID-19) online by showing how to wear and remove the correct mask, how to wash hands with WHO standards, examples of social distancing, how to coughing and sneezing properly using video media shared in WhatsApp groups. WhatsApp group includes the empowerment of family welfare (Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga/PKK) group RT 05, RT 06, and the WKRI Group of John Baptism Region whose presentation was conducted twice a week in a month. Post-test results showed there was an increase in knowledge in each group about the prevention of the spread of coronavirus. The addition of knowledge and increased public awareness about the preparedness to face the corona virus, is expected to increase compliance in preventing the spread of coronavirus in daily life in their families.   Keywords: promotion, health, COVID-19


2021 ◽  
Vol 2 (2) ◽  
pp. 64-69
Author(s):  
Kristianto Nugroho
Keyword(s):  
On Line ◽  

Bantuan hidup dasar merupakan bantuan yang diberikan  saaat jantung berhenti bekerja, bisa dilakukan baik di rumah sakit ataupun  di luar rumah sakit.  Pendidikan kesehatan mengenai bantuan hidup dasar sangat penting diketahui karena berhubungan dengan kelangsungan hidup seseorang.  Sehingga dilakukan pendidikan kesehatan kepada siswa  SMA N 1 Sumber  Pucung, tepatnya pada siswa PMR. Diharapkan siswa PMR menjadi agent of change di masyarakat.  Pendidikan kesehatan diawali dengan perngkajian permasalahan di SMA N 1 Sumberpucung. Tahap selanjutnya adalah penentuan intervensi pendidikan kesehatan berupa Bantuan Hidup Dasar.  Pendidikan Kesehatan Bantuan Hidup Dasar dilakukan melalui media zoom dan pengkajian dan pendampingan dilakukan melalui media group Whatsapp. Media online dipilih karena pendidikan kesehatan ini dilakukan pada masa pandemic COVID-19, sehingga meminimalisir pertemuan dan kerumunan. Respon yang diberikan partipina snagat positif. Siswa PMR menjadi lebih paham dan mengerti mengenai dalam melakukan pertolongan pertama dan bantuan hidup dasar. Hal tersebut dinilai dari kuesinoer evaluasi, menghasilkan damapk positif bagi siswa. Tetapi ada sedikit kekurangan, karen penkes dilakukan melalui media on-line, dalam praktik pertolongan pertama hanya diberikan melalui video, sehingga siswa tidak bisa praktik secara langsung. Pengembangan PkM selanjutnya diharapkan menggunakan media yang lebih interaktif dan dapat praktik secara langsung, supaya pemahaman siswa dapat lebih baik.


2021 ◽  
Vol 2 (2) ◽  
pp. 70-77
Author(s):  
Nanik Dwi Astutik

The increasing number of elderly in quantity must get a great attention so that the elderly can pass through their old age successfully, and be able to maintain their health in the midst of the covid 19 pandemic.Tajinan Health Center already has an integrated service program (posyandu) for the elderly that is routinely held every month. However, the activity was temporarily suspended due to constraints on not being allowed to leave the house during Covid 19. Elderly people are among the vulnerable to contracting corona virus because at that age there is a decrease in hormone production and function of the body's organs. Even seniors who already have chronic diseases such as hypertension, diabetes and cancer are more susceptible to contracting due to declining immunity. According to a report issued by the World Health Organization (WHO), the highest death rate due to COVID-19 is the elderly over the age of 80. During the covid 19 period, cadres cannot accompany the elderly directly even though the elderly need to be given knowledge and assistance to be ready to face COVID 19. Elderly people are difficult to digest some of the appeals given by the government related to efforts to keep themselves from being exposed to the COVID-19 virus. The presence of cognitive impairment can make it difficult for the elderly to understand the reasons behind various precautions, such as why they should not leave the house, why they should wear masks, and so on. Therefore, the approach and way of communicating with the elderly needs a little adjustment. Based on the potential of elderly posyandu cadres and the assessment results that have been described, it is necessary to provide knowledge and understanding on elderly health management to improve the understanding of health cadres as an effort to improve the health of the elderly during the covid 19 pandemic.


2021 ◽  
Vol 2 (2) ◽  
pp. 78-82
Author(s):  
Oda D Ebora
Keyword(s):  

Saat ini Indonesia sedang berada di tengah Pandemi Covid 19, yang dalam penanganannya melibatkan banyak pihak dan salah satunya adalah relawan. Salah satu kelompok relawan di Kabupaten Malang adalah Balakarcana. Mereka membantu masyarakat daerah Poncokusumo dalam pertolongan pertama, membawa masyarakat yang sakit ke Puskesmas atau Klinik. Dalam masa pandemi, mereka tidak dilengkapi dengan sarana yang lengkap sehingga hanya bekerja dengan peralatan yang seadanya. Kondisi ini menimbulkan kekhawatiran tertular Covid 19. Selain pengetahuan dalam penanganan kesehatan masyarakat oleh relawan pada masa Covid 19, diperlukan bantuan lain guna menurunkan kelelahan dan ansietas mereka. Salah satu metode yang dapat diterapkan secara mandiri untuk menurunkan kelelahan dan ansietas adalah akupresur. Akupresur merupakan salah satu metode dari Cina yang sudah diterapkan dalam waktu lama untuk berbagai macam penyakit dan terbukti dapat menurunkan tingkat kecemasan.  Kegiatan yang dilakukan adalah memberikan pengetahuan tentang pencegahan penularan Covid 19 dan penerapan metode akupresur kepada anggota relawan melalui kegiatan Focused Group Discussion dan workshop sederhana tentang topik tersebut. Kegiatan tersebut diikuti oleh 11 orang relawan. Relawan merasa bahwa kegiatan tersebut dapat membantu mereka dalam proses penanganan kesehatan masyarakat dan akupresur membantu mereka mengurangi kelelahan. Kegiatan serupa diharapkan dapat dilaksanakan agar penatalaksanaan kelelahan dan ansietas dapat dioptimalkan.


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document