Prevalence of dysmenorrhea, its association with overall academic engagement, and management among nursing undergraduates at Peradeniya University, Sri Lanka: A cross-sectional study

Author(s):  
A. M. Shashi Shardha Alahakoon ◽  
D. B. Mahinda Wickramarathne

Background: Dysmenorrhea or painful menstrual periods is one of the common health issues the female university students experience which intervenes with academic activities and quality of life. Objectives: We aimed to find the prevalence, intensity, extent of impairment in academic engagement, and efficacy of the management of dysmenorrhea among nursing students at Peradeniya University, Sri Lanka. Methodology: This cross sectional study comprised 86 female nursing students who represented all four academic years. A self-administered questionnaire was used. The intensity and level of dysmenorrhea were assessed. Association of the extent of working impairment with the level of pain determined by Pearson correlation. Duration of dysmenorrhea persisted before and after management was compared using paired sample t-test. The effectiveness of management was analyzed using Wilcoxon signed-rank test. Results: The prevalence of dysmenorrhea was 97.7%. The majority (54.7%) suffered moderate pain. Mean age of the participants was 24.02 (±1.503). During the period of dysmenorrhea, 32.6%, 33.7%, and 17.4% students experienced slight, moderate, and heavy impairment of overall academic engagement. A positive correlation was observed between level of pain and extent of academic impairment ( p < 0.05). The majority practiced pharmacological and non-pharmacological pain relieving methods together. Wilcoxon signed-rank test value revealed more negative ranks and statistically significant reduction in intensity in post-management period ( z = −7.793, p = 0). Post-management dysmenorrhea duration was significantly reduced than pre-management ( t76 = 8.984, p = 0). Conclusion: A substantial percent of undergraduates suffer from dysmenorrhea. It is associated impairment of overall academic engagement. The nursing students were able to manage dysmenorrhea successfully.

2018 ◽  
Vol 13 (1) ◽  
pp. 49-53
Author(s):  
Novita Elisabeth Daeli

Pengetahuan merupakan hasil dari tahu dan ini terjadi setelah orang melakukan penginderaan terhadap suatu objek tertentu. Remaja adalah masa perkembangan transisi antara masa anak dan masa dewasa yang mencakup perubahan biologis, kognitif, dan sosial-emosional. Lingkungan remaja erat kaitannya dengan lingungan sekolah. Pengetahuan tentang lingkungan yang sehat dapat bertambah dengan adanya pendidikan kesehatan terutama dari warga maupun kader kesehatan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pendidikan kesehatan terhadap pengetahuan remaja tentang lingkungan sehat di sekolah. Sampel dalam penelitian ini berjumlah 80 responden dengan teknik pengambilan total sampling. Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini yaitu penelitian kuantitatif dengan analisis cross sectional. Alat ukur penelitian menggunakan kuesioner tentang pengetahuan remaja. Penelitian ini dilakukan pada bulan Maret 2014. Hasil penelitian pada analisis bivariat menggunakan uji wilcoxon signed rank test dengan derajat kemaknaan α (0.05). Hasil penelitian menunjukkan terdapat pengaruh pendidikan kesehatan yang signifikan antara sebelum dan sesudah intervensi terhadap pengetahuan remaja tentang lingkungan yang sehat dengan nilai p<0,0001. Berdasarkan penelitian ini, peneliti menyarankan agar lebih meningkatkan pengetahuan remaja kea rah yang lebih baik lagi seharusnya dilakukan penyuluhan kesehatan ke sekolah-sekolah olah kader kesehatan maupun perawat komunitas secara rutin serta mengajak masyarakat untuk selalu peduli terhadap setiap perkembangan yang dialami oleh remaja.


2019 ◽  
Vol 7 (1) ◽  
Author(s):  
Sefti Rompas ◽  
Lenny Gannika

Abstract : The Aromatherapy of orange (Citrus) is one of the relaxation measures to reduce dismenore, also improves mood and reduces anger. Limeone is one of the ingredients of The orange aromatherapy’s oil which can inhibit the prostaglandin so it can reduce dismenore. The purpose of this study is to know The Influence of Orange’s aromatherapy against dismenore in Sam Ratulangi University’s Nursing Students, Manado. Design of this study is using a pre-experimental one-group-pre-test-post-test-design. Sampel of this study consisted of 26 respondents with the sampling method using a non probability sampling with saturation sampling technique. The results of this study using the Wilcoxon Signed Rank Test at a significance level of 95%, obtained that the value ρ - 0,000, value is smaller than the significant value of 0.05. Conclution in this study there is influence of Orange’s aromatherapy (Citrus) on decrease dismenore in Sam Ratulangi University’s Nursing Students, ManadoKeywords: Aromatherapy,Lemon,DismenoreAbstrak : Aromaterapi lemon (Citrus) merupakan salah satu relaksasi untuk menurunkan nyeri menstruasi. Aromaterapi lemon juga meningkatkan mood dan mengurangi rasa marah. Limeone merupakan salah satu kandungan minyak aromaterapi lemon yang dapat menghambat sistem kerja prostaglandin sehingga dapat mengurangi nyeri. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui pengaruh Aromaterapi Lemon (Citrus) terhadap Penurunan Nyeri Menstruasi pada mahasiswi Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulangi Manado. Rancangan Menggunakan pre eksperimen one-group-pre-test-post-test-design. Sampel terdiri dari 26 responden dengan metode pengambilan sampel menggunakan pendekatan non probability sampling dengan teknik saturation sampling. Hasil menggunakan uji Wilcoxon Signed Rank Test pada tingkat kemaknaan 95%, didapatkan nilai ρ – Value 0,000 lebih kecil dari nilai signifikan 0,05. Kesimpulan ada pengaruh aromaterapi lemon (Citrus) terhadap Penurunan nyeri menstruasi pada mahasiswi Ilmu Keperawatan Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulangi Manado.Kata Kunci : Aromaterapi, lemon, Nyeri Menstruasi


2018 ◽  
Vol 6 (2) ◽  
pp. 116
Author(s):  
Arif Yulinda

Kanker payudara merupakan kanker penyebab kematian tertinggi nomor 2 setelah kanker leher rahim. Saat ini, kanker payudara sudah mulai menyerang remaja. Namun remaja masih memiliki pengetahuan yang rendah mengenai kanker payudara dan deteksi dini kanker payudara. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis perbedaan pengetahuan sebelum dan sesudah penyuluhan kesehatan pada remaja putri di SMKN Negeri 5 Surabaya. Penelitian ini bersifat observational dengan desain cross-sectional dan analitik. Populasi penelitian adalah sebesar 100 orang. Besar sampel ditentukan dengan metode simple random sampling dan diperoleh 80 orang. Data didapatkan melalui penilaian pengetahuan sebelum dan sesudah penyuluhan kesehatan. Hasil penilaian menunjukkan terdapat peningkatan tingkat pengetahuan. Remaja putri dengan tingkat pengetahuan baik meningkat dari 64 orang (80%) menjadi 75 orang (83,75%). Dan tingkat pengetahuan cukup dari 16 orang (20%) menjadi  5 orang (6,25%). Hasil uji statistika dengan menggunakan Wilcoxon Signed Rank Test menunjukkan bahwa nilai p value (0,000) > α (0,05). Artinya bahwa terdapat perbedaan antara pengetahuanvsebelum dan sesudah penyuluhan kesehatan. Disarankan kepada remaja putri untuk melakukan SADARI secara rutin dan sekolah melakukan penyuluhan kesehatan siswanya. Kata kunci: kanker payudara, SADARI, pengetahuan, penyuluhan


2021 ◽  
Vol 71 (11) ◽  
pp. 2687-2691
Author(s):  
Jassia Ramzan ◽  
Muhammad Osama ◽  
Ghania Riffat ◽  
Mirza Mohammed Waqar Baig ◽  
Fatima Aiman

Objective The purpose of the current study was to determine the dynamic knee valgus angulation (DKVA) among sedentary young adults and the relationship of DKVA with triple hop distance and athletic single leg stability. Methods A cross sectional study was conducted on a sample of 72 healthy sedentary young adults aged 18-26 years out of which 29 (38.33%) were males and 43 (61.76%) were females. DKVA, single leg triple hop distance and athletic single leg stability were the outcome measurements for the study. Shapiro-Wilk and Kolmogorov Smirnov tests were used to determine normality of data. Independent t-test and Mann Whitney-U test were used for gender based comparison, paired t-test and Wilcoxon signed-rank test for comparing values of right and left leg, Freidman test for comparing the values of DKVA in different tasks and Pearson and Spearman correlation was used to determine relationship between two variables. Confidence interval was kept at 95% and p<0.05 was considered significant. Results DKVA was found to be lower for dominant leg in all tasks, and higher for single leg tasks as compared to drop jump screening test for both legs. Greater values of DKVA were observed in females in all tasks. Single leg triple hop distance and athletic single leg stability scores were higher in males as compared to females. No significant correlation of DKVA was observed with single leg triple hop distance and athletic single leg stability. Continuous...


2020 ◽  
Vol 7 (2) ◽  
pp. 264-269
Author(s):  
Iva Gamar Dian Pratiwi ◽  
Laylatul Hasanah

Dismenore atau nyeri haid yaitu ketidaknyamanan yang sering dialami remaja khususnya perempuan. Dismenore pada remaja terjadi 60% - 90% dan mengganggu aktivitas sehari hari. (Lestari H. Metusala, J.&Suryanto, 2010). Dari hasil penelitian, di Indonesia angka kejadian dismenore sebesar 64,25%, diantaranya 54,89% dismenore primer, 9,36% dismenore sekunder (Ningsih 2011). Wanita membutuhkan obat untuk mengurangi rasa nyeri baik dengan farmakologi maupun non farmakologi. Pengobatan yang di butuhkan wanita yaitu pengobatan yang tidak bersifat invasive dan yang cocok dengan pasien nyeri yang memerlukan penanganan holistik untuk mengintervensi psikis serta mencegah terjadinya konsumsi obat-obatan analgetik yang tidak rasional, pengobatan tersebut yaitu hipnoterapi.( Lucas N.N&Sugianto,2017). Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa efektifitas spiritual hipnoterapi terhadap penurunan disminore. Jenis Penelitian  ini adalah penelitian kuantitatif pra experimental dengan pendekatan cross sectional. Rancangan penelitian yang digunakan adalah one group pretest posttest, jumlah sampel 30 responden. Tekhnik sampling yang digunakan purposive sampling yang sesuai kriteria inklusi. Penelitian ini dilakukan bulan April sampai Oktober 2019. Intrumen yang digunakan adalah kuesioner penilaian nyeri Visual Analog Scale (VAS) dengan skala Numeric Rating Scale (NRS). Hasil analisa data dengan Wilcoxon signed rank test didapatkan hasil p = 0,000<0,005 maka dapat disimpulkan bahwa spiritual hipnoterapi efektif dalam menurunkan nyeri dismenore pada mahasiswi Kebidanan. Dysmenorrhea or menstrual pain is discomfort that is often experienced by adolescents, especially women. Dysmenorrhea in adolescents occurs 60% - 90% and interferes with daily activities. (Lestari H. Metusala, J. & Suryanto, 2010). From the results of the study, in Indonesia the incidence of dysmenorrhea was 64.25%, including 54.89% of primary dysmenorrhea and 9.36% of secondary dysmenorrhea (Ningsih 2011). Women need drugs to reduce the pain, both with pharmacology and non-pharmacology, one of which is hypnotherapy. This study aims to analyze the spiritual effectiveness of hypnotherapy against decreasing dysminorrhea. This type of research is a pre-quantitative quantitative research with cross sectional approach. The research design used was one group pretest posttest, with a sample of 30 respondents. The sampling technique used is purposive sampling that matches the inclusion criteria. This research was conducted from April to October 2019. The instrument used was the Visual Analog Scale (VAS) pain assessment questionnaire with the Numeric Rating Scale (NRS). The results of data analysis with the Wilcoxon signed rank test showed p = 0,000 <0.005, so it can be concluded that there is a meaningful effectiveness of spiritual hypnotherapy for the reduction of dysmenorrhea pain in Midwifery students.


Author(s):  
Ranasingha A. P. Piyumanthi ◽  
Napagoda A. Y. Isuruni ◽  
Geekiyanage N. U. Abeyrathne ◽  
Sanduni R. Rupasinghe ◽  
Lahiru N. De Silva ◽  
...  

Background: Nurses have a high risk of being exposed to blood borne viruses (BBV) during their day to day practices and knowledge on transmission is important. The objective was to describe the knowledge in a selected Nursing Training School in Western Province, Sri Lanka and their associated factors of transmission of BBV, among nursing students in a selected Nursing Training School in Western Province and their associated factors in Sri Lanka.Methods: A descriptive cross-sectional study was carried out among 209 nursing students from a nursing school in Sri Lanka. Data collection was done using a self-administered questionnaire. Data was analysed using SPSS software version 15.0. Statistical significance was tested at p<0.05.Results: Majority (57%) had poor knowledge on transmission of BBV. Most gave correct answers for transmission of HIV and Hepatitis B virus 91%, 64% (HBV) by needle stick injury (82%, 87%), through blood transfusion (90%, 80%), mother to child at birth (90%, 64%), through organ and for transmission of HBV via tattooing/piercing, 58% gave correct answers transplant (80%, 66%), direct contact with blood (75%, 62%), through unprotected sexual intercourse (93%, 50%) and tattooing/ piercing (48%, 58%). Many had poor knowledge on transmission of HIV and HBV via sharing household equipment (50%, 84%), by kissing/hugging (57%, 75%), through mosquito bites (76%, 86%), by swimming in pools (80%, 87%), by eating contaminated food (81%, 88%) and through exposure to saliva/tears/stools and urine (89%, 92%). There was a statistically significant association between knowledge on transmission of BBV with higher academic year and older age (p<0.05).Conclusions: BBV transmission needs further emphasis on the curriculum for future nurses to deliver to their utmost capabilities in the future. 


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document