scholarly journals PENGARUH TUNNELLING INCENTIVE DAN DEBT CONVENANT TERHADAP TRANSFER PRICING YANG DIMODERASI OLEH TAX MINIMIZATION

2020 ◽  
Vol 16 (1) ◽  
pp. 30-40
Author(s):  
Astuti Mintorogo ◽  
Syahril Djaddang

Penelitian ini betujuan untuk menguji kebenaran terhadap pengaruh tunnelling incentive dan debt convenant terhadap keputusan transfer pricing yang dimoderasi oleh tax minimization. Pengukuran tunnelling incentive melalui jumlah kepemilikan saham, debt convenant diukur menggunakan strategi hutang dengan DER, dan tax minimization diukur menggunakan beban pajak dengan persentase laba kena pajak di masing-masing perusahaan manufaktur. Sample yang digunakan berbasis data skunder, dari Bursa Efek Indonesia sejak tahun 2015-2018. Metode Purposive sampling 60 data laporan keuangan dengan jumlah 15 perusahaan manufaktur tekstil. Tunnelling incentive berpengaruh terhadap keputusan transfer pricing sedangkan debt convenant tidak berpengaruh terhadap keputusan transfer pricing. Tax minimization tidak memoderasi pengaruh antara tunnelling incentive dan debt convenant terhadap keputusan transfer pricing. Dengan memperbanyak sampel khususnya di negara-negara Asia dapat membuat penelitian ini lebih berkembang dan sebagai bahan pertimbangan bagi para investor yang ingin berinvestasi, sebaiknya melakukan pengecekan ulang laporan pada keuangan yang ditebitkan oleh perusahaan, pada saat mengambil keputusan untuk berinvestasi.

Author(s):  
Juang Prasetio ◽  
Ayunita Ajengtiyas Saputri Mashuri

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh Pajak, Profitabilitas, dan Kepemilikan Asing Terhadap Keputusan Transfer Pricing. Penelitian ini menggunakan seluruh perusahaan manufaktur  yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tahun 2016-2018. Pemilihan sampel data ditentukan dengan menggunakan metode purposive sampling sehingga terkumpul sebanyak 26 perusahaan manufaktur sebagai sampel penelitian. Pengujian hipotesis yang digunakan adalah Analisis Regresi Logistik dengan program SPSS 25 dan tingkat pengaruh signifikan  5% (0,05). Hasil dari pengujian ini menunjukan bahwa (1) tidak terdapat pengaruh Pajak yang diukur dengan cash effective tax rate (CETR) terhadap Transfer Pricing dengan tingkat signifikan sebesar 0,588  lebih besar dari taraf yang ditentukan α = 0,05, (2) tidak terdapat pengaruh antara Profitabilitas yang diukur dengan return on total assets (ROA) terhadap Transfer Pricing  dengan tingkat signifikansi sebesar 0,161 lebih besar dari taraf yang ditentukan α = 0,05, (3) terdapat pengaruh antara Kepemilikan Asing berdasarkan pada besarnya kepemilikan saham asing yang melebihi 20% terhadap Transfer Pricing  dengan tingkat signifikansi sebesar 0,008 lebih kecil dari taraf yang ditentukan α = 0,05. 


2019 ◽  
Vol 2 (2) ◽  
pp. 165
Author(s):  
Sri Yulianti ◽  
Sistya Rachmawati

Tujuan penelitian ini untuk memberikan kebenaran pengaruh tunnelling incentive dan debt convenant terhadap transfer pricing dengan tax minimization sebagai pemoderasi. Dalam penelitian ini, tunnelling incentive diukur  melalui jumlah kepemilikan saham hak asing prosentase jumlah saham beredar, Debt convenant diukur strategi hutang dengan DER, dan tax minimization diukur melalui beban pajak dengan prosentase laba kena pajak di masing-masing perusahaan manufaktur. Penelitian  ini menggunakan sample yang didapat dari perusahaan manufaktur dengan jumlah 15 perusahaan dengan purposive sampling 60 perusahaan sejak tahun 2014-2017 yang tercatat di BEI. Perolehan data penelitian dari laporan tahunan yang tercatat di BEI sejak 2014. Pengujian pada penelitian ini menggunakan analisis regresi panel pada program eviews 8.1. Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa tunnelling incentive berpengaruh positif signifikan terhadap strategi transfer pricing sedangkan debt convenant berpengaruh negatif tidak signifikan terhadap strategi transfer pricing. Tax minimization tidak memoderasi pengaruh antara tunnelling incentive dan debt convenant terhadap ketetapan transfer pricing dengan tax minimization sebagai pemoderasi.


2021 ◽  
Vol 5 (1) ◽  
Author(s):  
Michelle Filantropy Mineri ◽  
Melvie Paramitha

Pajak merupakan salah satu sumber penerimaan terbesar bagi negara. Membayar pajak adalah kewajiban yang harus dilakukan baik oleh orang pribadi maupun badan. Perencanaan pajak merupakan cara yang dapat dilakukan untuk dapat mengurangi beban pajak yang dibayarkan, salah satunya yaitu melalui transfer pricing. Akan tetapi, hal tersebut dapat mengurangi pendapatan negara. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh Pajak, tunneling incentive, Mekanisme Bonus dan Profitabilitas Terhadap transfer pricing  pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2016 – 2019. Penelitian ini menggunakan data sekunder sebanyak 174 perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Pemilihan sampel menggunakan metode purposive sampling, sehingga ditemukan sampel penelitian sebanyak 25 perusahaan. Periode tahun yang digunakan oleh peneliti adalah dari tahun 2016 – 2019. Hasil dari penelitian menggunakan SmartPLS menunjukkan bahwa variabel tunneling incentive berpengaruh positif dan signifikan terhadap transfer pricing  dan variabel profitabilitas berpengaruh negatif dan signifikan terhadap transfer pricing . Sedangkan variabel pajak dan mekanisme bonus tidak berpengaruh signifikan terhadap transfer pricing .


2018 ◽  
Vol 6 (2) ◽  
pp. 105
Author(s):  
Paskalis A Panjalusman ◽  
Erik Nugraha ◽  
Audita Setiawan

AbstractThis study aims to examine the effect of transfer pricing on tax avoidance. The independent variable used in this study is transfer pricing. While the dependent variable used in this study is tax avoidance, which is measured using the effective tax rate (GAAP-ETR). The population in this study amounted to 15 multinational manufacturing sector companies listed on the Indonesia Stock Exchange (IDX) during the 2014-2017 period. Determination of research samples using purposive sampling method and obtained a sample of 9 multinational manufacturing companies based on certain criteria. The results of the study show that transfer pricing has an effect but not significantly on tax avoidance. Key Word. transfer pricing; tax avodiance AbstrakPenelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh transfer pricing terhadap penghindaran pajak (tax avoidance). Variabel independen yang digunakan dalam penelitian ini adalah transfer pricing. Sedangkan variabel dependen yang digunakan dalam penelitian ini adalah penghindaran pajak (tax avoidance) yang diukur menggunakan effective tax rate (GAAP-ETR). Populasi dalam penelitian ini berjumlah 15 perusahaan sektor manufaktur multinasional yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) selama periode 2014-2017. Penentuan sampel penelitian menggunakan metode purposive sampling dan memperoleh sampel sebanyak 9 perusahaan manufaktur multinasional berdasarkan kriteria tertentu. Hasil penelitian menunjukan bahwa transfer pricing berpengaruh tetapi tidak signifikan terhadap penghindaran pajak (tax avoidance). Kata Kunci. transfer pricing; penghindaran pajak


2020 ◽  
Vol 9 (2) ◽  
pp. 150
Author(s):  
Maharamya Karuna Anggani ◽  
Trisni Suryarini

ABSTRAKPenelitian ini bertujuan untuk menganalisis dan mengetahui besarnya pengaruh tax planning, thin capitalization, dan intangible assets terhadap keputusan perusahaan dalam melakukan transfer pricing. Penelitian ini menggunakan 78 perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun 2014 hingga 2018 sebagai populasi penelitian. Pemilihan sampel penelitian ini menggunakan metode purposive sampling, dan diperoleh hanya 65 data yang dapat digunakan untuk data analisis. Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis statistik deskriptif dan analisis statistik inferensial dengan menggunakan uji linear berganda untuk model regresi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa thin capitalization dan intangible assets tidak berpengaruh secara signifikan terhadap keputusan perusahaan dalam melakukan transfer pricing. Sedangkan, tax planning berpengaruh secara signifikan terhadap keputusan perusahaan dalam melakukan transfer pricing.  Kata kunci: Transfer Pricing; Tax Planning; Thin Capitalization; Intangible Assets ABSTRACTThis study aims to analyze and determine the affect of tax planning, thin capitalization, and intangible assets on company decisions in transfer pricing. This study uses 78 manufacturing companies listed on the Indonesia Stock Exchange (IDX) from 2014 to 2018 as the study population. The sample selection of this study used a purposive sampling method, and the final sample was obtained by 65 data which is can use for data of analysis. Data analysis methods used in this study are descriptive statistical analysis and inferential statistical analysis using multiple linear tests for regression models. The results showed that thin capitalization and intangible assets did not significantly influence the company's decision to transfer pricing. At the same time, tax planning significantly influenced the company's decision to transfer pricing.Keywords: Transfer Pricing; Tax Planning; Thin Capitalization; Intangible Assets 


2020 ◽  
Vol 5 (2) ◽  
pp. 18-36
Author(s):  
Nia Tresnawaty

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi penerapan transfer pricing. Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan Manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2016-2019. Penelitian ini menggunakan data sekunder yang berasal dari laporan keungan Bursa Efek Indonesia dan Website Perusahaan. Perusahaan Sampel ditentukan dengan metode purposive sampling sehingga diperoleh 260 data yang dijadikan sampel. Analisis data menggunakan metode analisis regressi logistik dengan bantuan sistem SPSS versi 23. Hasil penelitian menunjukan secara parsial, beban pajak dan tunneling incentive berpengaruh terhadap penerapan transfer pricing sedangkan mekanisme bonus tidak berpengaruh. Dan Secara simultan beban pajak, tunneling incentive dan mekanisme bonus berpengaruh terhadap penerapan transfer pricing.


2021 ◽  
Vol 19 (2) ◽  
pp. 117
Author(s):  
Mudrika Berliana As sajjad ◽  
Dewi Ayu Puspita ◽  
Sudarno Sudarno

ABSTRACT The pros and cons of the obligation to carry out and disclose Corporate Social Responsibility (CSR) by companies make the government provide incentives through taxes. The tax incentive is stated in Law No. 38 of 2008, which states that CSR costs can be categorized as deductible expenses or as a deduction from taxable income. The law can provide an opening for companies to carry out tax aggressiveness. This study aims to analyze and prove the effect of CSR as deductible expense on tax aggressiveness in mining companies in Indonesia. The data source used is secondary data from financial reports and annual reports of mining companies for the 2017-2019 period which can be downloaded at www.idx.co.id. The sample selection used purposive sampling technique and data processing was carried out through multiple linear analysis with SPSS software. The results showed that CSR as deductible expense on tax aggressiveness and capital intensity had no effect on tax aggressiveness.Keywords: Exchange Rate, Tax Rate, Tunneling Incentive, Transfer Pricing ABSTRAK Pro dan kontra atas kewajiban melaksanakan dan mengungkapkan Corporate Social Responsibility (CSR) oleh perusahaan membuat pemerintah memberikan insentif melalui pajak. Insentif pajak tersebut tertuang dalam Undang-Undang Nomor 38 Tahun 2008, yang menyatakan bahwa biaya CSR dapat dikategorikan sebagai biaya yang dapat dikurangkan atau sebagai pengurang penghasilan kena pajak. Undang-undang tersebut dapat memberikan celah bagi perusahaan untuk melakukan agresivitas pajak. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dan membuktikan pengaruh CSR sebagai biaya pengurang terhadap agresivitas pajak pada perusahaan pertambangan di Indonesia. Sumber data yang digunakan adalah data sekunder berupa laporan keuangan dan laporan tahunan perusahaan pertambangan periode 2017-2019 yang dapat diunduh di www.idx.co.id. Pemilihan sampel menggunakan teknik purposive sampling dan pengolahan data dilakukan melalui analisis linier berganda dengan software SPSS. Hasil penelitian menunjukkan bahwa CSR sebagai biaya pengurang terhadap agresivitas pajak dan intensitas modal tidak berpengaruh terhadap agresivitas pajak.Kata kunci: Nilai Tukar, Tarif Pajak, Tunneling Incentive, Transfer Pricing


2021 ◽  
Vol 7 (1) ◽  
pp. 1
Author(s):  
Silma Taqiya Maulani ◽  
Ismet Ismatullah ◽  
Rinaldi Rinaldi

ABSTRAKSalah satu indikasi perusahaan melakukan transfer pricing adalah menginginkan laba yang tinggi dengan membayar pajak yang rendah. Struktur kepemilikikan juga mempengaruhi manajemen untuk mengalihkan kekayaan kepada mereka sendiri atau pemegang saham mayoritas. Penelitian ini bertujuan untuk meneliti pengaruh pajak dan tunneling incentive terhadap indikasi melakukan transfer pricing pada perusahaan LQ 45 yang terindeks di  Bursa Efek Indonesia. Sampel penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah perusahaan LQ-45 yang terdaftar secara konsisten selama periode 2015-2019 dengan metode purposive sampling. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa pajak tidak berpengaruh signifikan terhadap indikasi transfer pricing, sementara tunneling incentive berpengaruh signifikan terhadap transfer pricing. Hal ini dibuktikan dengan nilai probabilitas 0.05 lebih kecil nilai probabilitas variabel pajak atau 0,05 < 0,13. Sementara nilai probabilitas 0.05 lebih besar dari nilai probabilitas variabel Tunneling incentive atau 0,05 > 0,01. Kata Kunci : Pajak, Tunneling Incentive, Transfer Pricing ABSTRACTOne indication of a company doing transfer pricing is wanting high profits by paying low taxes. The ownership structure also influences management to transfer wealth to themselves or the majority shareholder. This study aims to examine the effect of taxes and tunneling incentives on indications of transfer pricing on LQ 45 companies indexed on the Indonesia Stock Exchange. The research sample used in this study was LQ-45 companies that were consistently registered during the 2015-2019 period with the purposive sampling method. The results of this study indicate that taxes have no significant effect on transfer pricing indications, while tunneling incentives have a significant effect on transfer pricing. This is evidenced by the probability value of 0.05 which is smaller than the probability value of the tax variable or 0.05 < 0.13. While the probability value of 0.05 is greater than the probability value of the Tunneling incentive variable or 0.05 > 0.01.                                               Keywords: Tax, Tunneling Incentive, Transfer Pricing


2021 ◽  
Vol 8 (02) ◽  
pp. 16-34
Author(s):  
Priscillia Aulia Rahma Rahma ◽  
Djoko Wahjudi

ABSTRACT This study aims to determine the effect of income tunneling incentive, mechanism bonus and debt covenant   on   transfer   pricing   indications with tax minimization moderitation variables. This study is conducted using a case study with a qualitative research method. The data used is secondary data in form of evidence, historical records or reports that have been compiled in published and unpublished archives (documentary data). The research population   uses manufacturing companies listed on the Indonesia Stock Exchange (IDX) in 2018-2020. The sampling technique was carried out by purposive sampling method. The study uses 505 observational data. Logistic regression is a data analysis technique used in this study. The result of the research that tunnelling incentives, mechanism bonus and debt covenant with tax minimization variable moderating have an effect on transfer pricing indications. ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh tunneling incentive, mekanisme bonus dan debt covenant terhadap indikasi transfer pricing dengan tax minimization sebagai variabel moderisasi. Strategi  penelitian  yang  digunakan  adalah  studi kasus dengan metode penelitian kualitatif. Data yang digunakan adalah data sekunder berupa bukti, catatan atau laporan historis yang telah tersusun dalam arsip (data dokumenter) yang dipublikasikan dan yang tidak dipublikasikan. Populasi penelitian menggunakan perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun 2018-2020. Teknik  pengambilan sampel dilakukan dengan metode purposive sampling. Penelitian menggunakan 505 data observasi. Regresi logistik merupakan teknik  analisis  data  yang  digunakan  dalam  penelitian  ini. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tunnelling incentive, mechanism bonus dan debt covenant dengan tax minimization sebagai variabel pemoderisasi berpengaruh terhadap keputusan melakukan transfer pricing.


2019 ◽  
Vol 7 (1) ◽  
pp. 21
Author(s):  
Radhi Abdul Halim Rachmat

AbstractThe practice of transfer pricing is mostly carried out by multinational companies that want high profits through tax avoidance. in addition, bonus giving is also one of the motivations for obtaining high profits. This study aims to examine the effect of tax and bonus mechanisms on the company's decision to conduct transfer pricing. The research population used in this study were manufacturing companies listed on the IDX (Indonesia Stock Exchange) period 2013 - 2017 which amounted to 142 companies and research samples totaling 23 companies using purposive sampling method. The analysis technique used in this study used logistic regression analysis. The results of the research partially indicate that tax has a significant effect on transfer pricing and the bonus mechanism has a significant effect on transfer pricing. The impact of transfer pricing has the potential to harm state revenues in the taxation sector, because companies will divert their taxable profits to countries that have lower tax rates. AbstrakPraktik transfer pricing mayoritas dilakukan oleh perusahaan multinasional yang menginginkan laba tinggi melalui penghindaran pajak. selain itu, pemberian bonus juga merupakan salah satu motivasi untuk mendapatkan laba yang tinggi. Penelitian ini bertujuan untuk meneliti pengaruh pajak dan mekanisme bonus terhadap keputusan perusahaan untuk melakukan transfer pricing. Populasi penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI (Bursa Efek Indonesia) periode 2013 – 2017 yang berjumlah 142 perusahaan dan sampel penelitiam yang berjumlah 23 perusahaan dengan menggunakan metode purposive sampling. Teknik analisis yang digunakan pada penelitian ini menggunakan analisis regresi logistik. Hasil dari penelitian secara parsial menunjukkan bahwa pajak berpengaruh signifikan terhadap transfer pricing dan mekanisme bonus berpengaruh signifikan terhadap transfer pricing. Dampak transfer pricing berpotensi merugikan pendapatan negara pada sektor perpajakan, dikarenakan perusahaan akan mengalihkan laba kena pajaknya pada negara yang memiliki tarif pajak yang lebih rendahKata Kunci. pajak; mekanisme bonus; praktik transfer pricing


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document