KESENJANGAN GENDER PADA PEMANFAATAN PERIKANAN SKALA KECIL DI KABUPATEN NATUNA
Kesenjangan gender atau perbedaan peran laki-laki dan perempuan terhadap akses dan kontrol dalam pengambilan keputusan pada aktivitas perikanan skala kecil di Kabupaten Natuna masih tinggi. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kesenjangan gender pada pemanfaatan perikanan skala kecil di Kabupaten Natuna; dan merumuskan strategi untuk mencapai kesetaraan gender. Data yang digunakan adalah data primer yang terpilah gender. Data primer dikumpulkan pada bulan Agustus 2019 terhadap 52 responden nelayan penangkap ikan skala kecil di 5 (lima) kecamatan di Pulau Bunguran – Kabupaten Natuna. Data diolah dan dianalisis dengan menggunakan software excel untuk memperoleh persentase tiga keputusan responden pada 5 kecamatan tersebut. Hasil analisis menunjukkan pengambilan keputusan pada perikanan skala kecil di Kabupaten Natuna masih didominasi oleh laki-laki. Kesenjangan gender terjadi pada aktivitas persiapan penangkapan ikan, kegiatan penangkapan ikan di laut, paska panen (penangkapan) ikan. Oleh karena itu, Pemerintah Daerah Kabupaten Natuna perlu merancang program stimulasi ekonomi untuk membuka lapangan kerja bagi perempuan dan memberi peluang partisipasi terhadap istri nelayan dalam pengambilan keputusan, dengan melibatkannya dalam kegiatan pelelangan ikan di tempat pelelangan ikan (TPI) atau pengurus armada penangkapan ikan. Title: Gender Gap of Small Scale Fisheries Utilization in Natuna Regency The gender gap or the different role of access and control among men and women on the decision making process in small scale fishery activities in Natuna is remain high. The purpose of this research is to analyze the gender gap in small-scale fisheries utilization and to provide the strategy to achieve gender equality. Gender disaggregated primary data were collected in August 2019 from 52 respondents of the small scale fishermen in 5 sub regency in the Bungguran Island of Natuna Regency. The data were processed using excel software to find out the percentage of 3 reasons for respondent participation. The findings shows that decision maker is dominated by fishermen. The gender gap occurred in preparation process of the fishing activities, fishing activities, and post fishing activities. Therefore, government of Natuna Regency must prepare the economic stimulus program for providing labor opportunities for women, encourage the participation of the fishermen’s wife in decision making process by involving them in fish auction activity or as manager of fishing fleets.