MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS PESERTA DIDIK POKOK BAHASAN PARTISIPASI DALAM USAHA PEMBELAAN NEGARA MATA PELAJARAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH (PBM) DI KELAS IX B SMP NEGERI 2 SALAMBABARIS
Abstract Learning Civics in the Junior High School 2 Salam Babaris generally still delivered by lecture and question and answer, the teacher-centered learning is that students tend to be passive. This problem is one of the factors that lead to a lack of critical thinking ability of students to the problems that are facing today, where students always want to be successful in the achievement but do not want the business or in other words to learn, so much replay value of the unfinished or under KKM (KKM: 70). The research objective was to determine the application of problem-based learning model to increase students' critical thinking subjects Citizenship Education (Civics) classes IX B in SMP Negeri 2 Salam Babaris in 2012.The research method used in the study of this class action is a method of qualitative analysis, which essentially emphasizes the depiction of business any matters related to improving students' critical thinking skills in depth. In qualitative analysis, the researcher emphasizes the deepening of the subject matter especially on critical thinking skills of students in Civics subject, so that can be identified and analyzed the problems that arise and then held reflection to look for alternative solutions. The research process began in September 2012 until October 2012, the number of samples of 29 people from class IX B.The results showed that: (1) students' critical thinking skills class IX B SMP Negeri 2 Greeting Babaris for using problem-based learning model increases, (2) response class IX Bstudents of SMP Negeri 2 Salam Babaris regards to the use of problem-based learning model showed that students pleased to learn Civics. Keywords: Critical Thinking Skills, Problem-Based Learning Model (PBM), Civics.AbstrakBelajar kewarganegaraan di SMP 2 Salam Babaris umumnya masih disampaikan oleh kuliah dan pertanyaan dan jawaban, berpusat pada guru belajar adalah bahwa peserta didik cenderung pasif. Masalah ini adalah salah satu faktor yang menyebabkan kurangnya kemampuan berpikir kritis peserta didik untuk masalah-masalah yang dihadapi saat ini, dimana peserta didik selalu ingin menjadi sukses dalam pencapaian tetapi tidak ingin bisnis atau dengan kata lain untuk belajar , begitu banyak replay nilai belum selesai atau di bawah KKM (KKM: 70). Tujuan penelitian adalah untuk menentukan penerapan model pembelajaran berbasis masalah untuk peningkatan peserta didik berpikir kritis subyek pendidikan kewarganegaraan (Pancasila) kelas B IX di SMP Negeri 2 Salam Babaris pada tahun 2012. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian tindakan kelas ini adalah metode analisis secara kualitatif, yang pada dasarnya menekankan penggambaran bisnis hal-hal terkait dengan meningkatkan kemampuan berpikir kritis peserta didik secara mendalam. Dalam analisis secara kualitatif, peneliti menekankan pendalaman materi subjek terutama pada keterampilan berpikir kritis peserta didik dalam subjek kewarganegaraan, agar dapat diidentifikasi dan menganalisa masalah-masalah yang timbul dan kemudian diselenggarakan refleksi untuk mencari solusi alternatif. Proses penelitian dimulai pada bulan September 2012 hingga Oktober 2012, jumlah sampel dari 29 orang dari kelas IX B. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) mahapeserta didik keterampilan berpikir kritis kelas IX B SMP Negeri 2 salam Babaris untuk menggunakan berbasis masalah belajar model meningkat, (2) respon kelas IX Bstudents dari SMP Negeri 2 Salam Babaris salam untuk penggunaan pembelajaran berbasis masalah model ini menunjukkan bahwa peserta didik senang belajar kewarganegaraan. Kata kunci: Keterampilan berpikir kritis, berbasis masalah belajar Model (PBM), Pancasila.