Polyglot Jurnal Ilmiah
Latest Publications


TOTAL DOCUMENTS

111
(FIVE YEARS 56)

H-INDEX

1
(FIVE YEARS 0)

Published By Universitas Pelita Harapan

2549-1466, 1907-6134

2021 ◽  
Vol 17 (2) ◽  
pp. 232
Author(s):  
Natalia Natalia ◽  
Dylmoon Hidayat

<p>Servant leader leading by not pursuing personal interest but striving to do the best for the organization and the people they lead. Servant leader can improve job satisfaction and trust of the people they lead. A good organizational climate also can triggers job satisfaction and organizational trust of the member towards the organization. This research was conducted with the aim to know the positive effect of servant leadership, organizational climate, and job satisfaction on organizational trust of the teacher in Sekolah Lentera Harapan Curug. This study uses quantitative approach with the subject of research amounted to 50 respondents. Path analysis and descriptive statistic were used to analyze the data collected. Result shows that (1) servant leadership has positive effect on job satisfaction; (2) organizational climate has positive effect on job satisfaction; (3) servant leadership has positive effect on organizational trust; (4) organizational climate has positive effect on organizational trust; and (5) job satisfaction has positive effect on organizational trust.</p><p><strong>BAHASA INDONESIA ABSTRACT: </strong>Seorang pemimpin pelayan menjalankan kepemimpinan dengan tidak mengejar kepentingan pribadi tetapi berusaha untuk mengupayakan yang terbaik bagi kemajuan organisasi dan orang-orang yang dipimpinnya. Kepemimpinan pelayan dapat mendorong kepuasan dan kepercayaan orang yang dipimpinnya. Selain itu, iklim organisasi yang baik juga turut memicu kepuasan dan kepercayaan anggota terhadap organisasi. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui pengaruh <em>servant leadership, </em>iklim organisasi, dan kepuasan kerja terhadap kepercayaan organisasi guru di Sekolah Lentera Harapan Curug. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan subjek penelitian sejumlah 50 responden. Metode pengolahan data menggunakan analisis jalur (<em>path analysis</em>) dan metode statistik deskriptif. Dari hasil penelitian diperoleh kesimpulan bahwa (1) <em>servant leadership </em>berpengaruh positif terhadap kepuasan kerja; (2) iklim organisasi berpengaruh positif terhadap kepuasan kerja; (3) <em>servant leadership </em>berpengaruh positif terhadap kepercayaan organisasi; (4) iklim organisasi berpengaruh positif terhadap kepercayaan organisasi; dan (5) kepuasan kerja berpengaruh positif terhadap kepercayaan organisasi.</p>


2021 ◽  
Vol 17 (2) ◽  
pp. 330
Author(s):  
Selvi Esther Suwu ◽  
Andry Panjaitan

<p>This study aims to determine the effect of crops prices and farmers' wage on consumption rate in Indonesia. Agriculture is one of the primary sectors when it comes to fulfilling society's needs and livelihood. Indonesia's developing economic rate today displays the development of our agricultural sector, which is related to farmers' consumption rate. However, farmers could only afford it if they've obtained adequate wage. Farmers' income are heavily influenced by the prices of crops. This study utilized Eviews as the primary data processing software, in addition to that data was obtained secondarily from Badan Pusat Statistik (Statistics Indonesia). Secondary data obtained was 72 data from 2011 - 2016, containing real and nominal wage of farmers, crops' prices, and consumption rate in Indonesia. This study adopts quantitative research method and hypothesis was tested with regression model on the panel data. Results showed that the selected RE model and farmers 'wages significantly affected consumption rate, crops' prices did not have significant effect on consumption and no strong correlation between crops' prices and farmers' wages was found.</p><p><strong>BAHASA INDONESIA ABSTRACT:</strong> Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh harga tanaman pangan dan upah petani terhadap konsumsi di Indonesia. Sektor pertanian masih menjadi salah satu sektor utama dalam memenuhi kebutuhan masyarakat maupun sebagai mata pencarian. Berkembangnya perekonomian di Indonesia memperlihatkan juga perkembangan sektor pertaniannya yang kemudian berkaitan dengan  konsumsi petani, sedangkan petani mampu untuk mengkonsumsi jika ada upah yang memadai. Pendapatan atau upah petani salah satunya dipengaruhi oleh harga tanaman pangan. Penelitian ini menggunakan Eviews sebagai software pengolah data, data diperoleh dari data sekunder yaitu dari Badan Pusat Statistik. Data sekunder yang diambil sebanyak 72 data yang adalah data upah petani riil dan nominal, harga beberapa tanaman pangan dan data konsumsi di Indonesia, semua data diambil dari tahun 2011 sampai dengan 2016. Metode penelitian yang digunakan adalah kuantitatif dan pengujian yang dilakukan dengan software Eviews yaitu regresi data panel. Hasil dari penelitian ini adalah yang terpilih model RE dan upah petani berpengaruh secara signifikan terhadap konsumsi, harga tanaman pangan tidak berpengaruh secara signifikan terhadap konsumsi dan tidak ada korelasi yang kuat antara harga tanaman pangan dengan upah petani.</p>


2021 ◽  
Vol 17 (2) ◽  
pp. 174
Author(s):  
Christar Arstilo Rumbay ◽  
Deitje A Katuuk ◽  
Jeffry S. J. Lengkong ◽  
Viktory N. J. Rotty

<p><span>The educational management quality is poor and weak. Massive works have been issued to increase its quality. However, those approaches work independently and separately, as a consequence, it does not solve the problem comprehensively. Philosophical and Christian education approaches are far from attention. Ellen White as a Christian education philosopher with an American background shares a potential concept to the tension. This essay employs qualitative research methods and literature study to formulate White's holistic approach concerning total quality management. In sum, with her anthropological and religious features, she argues that spiritual, physical, and mental dimensions should work together in harmony to establish the expected result in educational total quality management in Indonesia.</span></p><p><span><strong>BAHASA INDONESIA ABSTRACT: </strong>Manajemen mutu terpadu pendidikan masih lemah dan buruk. Banyak pekerjaan yang telah dilakukan untuk meningkatkan kualitasnya. Namun, pendekatan-pendekatan dilakukan secara terpisah dan sendiri-sendiri, sebagai akibatnya, persoalan tidak terselesaikan secara utuh. Pendekatan filsafat dan pendidikan Kristen masih kurang mendapatkan perhatian. Ellen White sebagai filsuf pendidikan Kristen dengan latar belakang Amerika memberikan konsep yang menjanjikan untuk percakapan ini. Dengan menggunakan metode penelitian kualitatif disertai studi literatur, penelitian ini mencoba untuk mengformulasikan pendekatan holistik White sehubungan dengan manajemen mutu terpadu. Sebagai kesimpulan, dengan kekhasan antropologi dan agamanya, dia berpendapat bahwa dimensi rohani, fisik dan pikiran harus bekerja sama dalam keharmonisan untuk menciptakan hasil yang diharapkan pada manajemen mutu terpadu terhadap pendidikan di Indonesia.</span></p>


2021 ◽  
Vol 17 (2) ◽  
pp. 306
Author(s):  
Pitaya Rahmadi ◽  
Meyviane Pricilia Gloria

<p>The character of students in class can be shown through the attitude of talking to others. The politeness of using the language is something that must be considered when someone interacts. However, the facts that occur in the world of education show that there are still students and teachers who do not pay attention to the politeness of the language while the lesson is taking place. This shows the lack of awareness of educators to apply and educate the character of students' politeness in the class. The purpose of this paper is to explain the important role of Christian teachers in educating the character of politeness in students' language use based on a review of Christian ethical philosophy. This writing is reviewed using the literature review method. The teachers as the example of morals, ethical mentors, and effective givers are responsible for educating the character of students holistically, in fulfilling God's calling to clarify the values of God's giving to the lives of each student. The politeness of the language is one realization of obedience to an ethic. Christian teachers need to have perspectives that refer to truth to avoid moral relativism. Through this perspective, the teachers are able to help students to have the right motivation in applying politeness in language, which are the response to the salvation of Christ and the tools for them to grow more like Christ. Suggestions for the teacher, it is better to develop sensitivity to the condition of students 'politeness of the language use and explore the principle of the language use politeness, and innovative ways to educate the character of students’ politeness in using the language.</p><p><strong>BAHASA INDONESIA ABSTRACT: </strong>Karakter siswa di kelas dapat ditunjukkan melalui sikap berbicara dengan orang lain. Kesantunan berbahasa menjadi hal yang harus diperhatikan ketika seseorang melakukan interaksi. Namun, fakta yang terjadi di dunia pendidikan menunjukkan masih terdapat siswa dan guru yang tidak memperhatikan kesantunan berbahasa saat pelajaran tengah berlangsung. Hal ini menunjukkan kurangnya kesadaran pendidik untuk menerapkan serta mendidik karakter kesantunan berbahasa siswa di kelas. Tujuan dari penulisan ini adalah menjelaskan pentingnya peran guru Kristen dalam mendidik karakter kesantunan berbahasa siswa berdasarkan tinjauan filsafat etika Kristen. Penulisan ini dikaji menggunakan metode kajian literatur. Guru sebagai contoh moral, mentor etika, dan pemberi yang efektif bertanggung jawab untuk mendidik karakter siswa secara holistis, dalam memenuhi panggilan Tuhan untuk memperjelas nilai-nilai pemberian Tuhan kepada kehidupan setiap siswa. Kesantunan berbahasa merupakan salah satu realisasi dari kepatuhan akan suatu etika. Guru Kristen perlu memiliki perspektif yang mengacu pada kebenaran untuk menghindari relativisme moral. Melalui perspektif tersebut, guru mampu menolong siswa untuk memiliki motivasi yang tepat dalam menerapkan kesantunan berbahasa, yakni sebagai tanggapan terhadap keselamatan Kristus serta sarana untuk mereka bertumbuh semakin menyerupai Kristus. Saran terhadap guru, sebaiknya perlu menumbuhkan kepekaan akan kondisi kesantunan berbahasa siswa dan mengeksplorasi prinsip kesantunan berbahasa, serta cara-cara inovatif untuk mendidik karakter kesantunan berbahasa siswa.</p>


2021 ◽  
Vol 17 (2) ◽  
pp. 212
Author(s):  
Hin Su Khian ◽  
Inocentius Bernarto

<p>Education is one of the formal organizations that serves to increase students' knowledge, it is also a place to obtain various knowledge as provisions for the future.The purpose of this research was to determine the effect of servant leadership, organizational citizenship behavior OCB, Perceived Organizational Support (POS), well-being on the Organizational Citizenship Behavior (OCB). The research subjects are 39 teachers teaching in SMK Mudita Vocational School, in which Organizational Citizenship Behavior (OCB) was identified. The research design in the of path analysis with a cumulative approach. The applied method is in SmartPL 32 program. The research instrument is through distributing questionnaire and by interviewing the principal and teachers of SMK Mudita Vocational School in Singkawang City. The sampling technique used is by gathering data from the entire population. This technique as census, the results   research shows that: servant leadership positively influences Organizational Citizenship Behavior (OCB), Perceived Organizational Support positively affects Organizational Citizenship Behavior (OCB) Well-being positively affects Organizational Citizenship Behavior (OCB) positively.</p><p><strong>BAHASA INDONESIA ABSTRACT: </strong>Pendidikan merupakan salah satu organisasi formal yang berfungsi untuk meningkatkan pengetahuan siswa, juga merupakan tempat untuk memperoleh berbagai ilmu pengetahuan sebagai bekal untuk dikemudian hari. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui Pengaruh <em>servant leadership</em>, organizational citizenship behavior OCB, <em>Perceived Organizational Support </em>(POS) ,<em>Well-Being </em>terhadap terhadap <em>Organizational Citizenship Behavior </em>(OCB) guru pada sekolah SMK Mudita dikota Singkawang. Adapun subjek penelitian adalah 39 guru yang mengajar di sebuah Sekolah SMK Swasta di kota singkawang, dimana teridentifikasi <em>Organizational Citizenship Behavior </em>(OCB) didalamnya.mengunakan desain penelitian adalah Desain penelitian analisis jalur dengan cara pendekatan kumulatif. Metode yang digunakan dalam program SmartPL32. Istrumen penelitian adalah membagi kuesioner dan wawancara kepala sekolah dan guru SMK Mudita Kota Singkawang.Teknik sampel yang digunakan dalam pengambil data dari keseluruhan jumlah populasi. Teknik ini disebut sensus, Hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa <em>Servant Leadership </em>mempengaruhi <em>Organizational Citizenship Behavior </em>(OCB) secara positif, <em>Perceived Organizational Support </em>mempengaruhi <em>Organizational Citizenship Behavior(OCB) </em>secara positif, <em>Well-being </em>mempengaruhi <em>Organizational Citizenship Behavior </em>(OCB) secara positif.</p>


2021 ◽  
Vol 17 (2) ◽  
pp. 191
Author(s):  
Kristian Florensio Wijaya

<p>There is an indispensable need for language teachers to promote a more specific breakthrough in diverse wide-ranging Indonesian EFL classroom contexts. One of the efficient teaching-learning strategies worthwhile to achieve this holistic educational major objectivity is to promote student-centered learning approaches in which all learners are capable of constructing a vast array of knowledge jointly with their trusted learning companions. Responding to the resurgence of this learning strategy, both collaborative and problem-based learning enterprises can potentially breed more proficient, critical, creative, and autonomous L2 academicians. These positive matters may be due to the considerable number of precious learning opportunities imparted for learners to enrich each other’s existent understanding in the light of meaningful sharing as well as intimate cooperative networking. This study was conducted by using a library approach to reveal the renewable findings out of the observed phenomenon. Thus, 30 collaborative along with problem-based learning studies conducted in Indonesian EFL learning contexts were overviewed in this study. Generally speaking, two specific major themes strongly suggested Indonesian EFL teachers incorporating collaborative and problem-based learning approaches in their multiverse second language classroom settings to promote more fruitful learning outcomes that suit learners’ real-time life experiences.</p><p><strong>BAHASA INDONESIA ABSTRACT</strong><strong>: </strong>Ada sebuah kebutuhan yang sangat krusial bagi para guru Bahasa untuk membawa sebuah terobosan yang spesifik di dalam keanekaragaman pembelajaran Bahasa Inggris konteks negara Indonesia. Salah satu dari strategi pembelajaran yang efektif untuk mewujudkan nilai holistik pendidikan ini adalah menerapkan metode pembelajaran berbasis <em>student-centered </em>dimana semua pelajar dapat memperkaya diri mereka dengan berbagai macam pengetahuan bersama-sama dengan rekan-rekan pembelajaran yang dipercaya. Berkenaan dengan kebangkitan dari strategi pembelajaran ini, pembelajaran berbasis kolaboratif serta pemecahan masalah berpeluang menghasilkan cendekiawan Bahasa kedua yang lebih cakap, kritis, kreatif, dan mandiri. Hal-hal positif dari pembelajaran ini barangkali disebabkan oleh banyaknya ketersediaan dari kesempatan belajar yang berharga ditujukan kepada para pelajar untuk memperkaya pemahaman mendasar mereka satu sama lainnya melalui <em>sharing</em> yang bermanfaat dan kerjasama kooperatif yang intim. Penelitian kualitatif ini menerapkan metode studi pustaka dengan meninjau hasil-hasil yang berarti dari 30 penelitian pembelajaran berbasis kolaboratif dan pemecahan masalah. Secara umum, 2 tema utama yang spesifik dengan kuat menganjurkan para guru Bahasa Inggris untuk menerapkan pembelajaran berbasis kolaboratif dan pemecahan masalah didalam konteks pembelajaran Bahasa Inggris yang beraneka ragam untuk mempromosikan pembelajaran yang lebih bermanfaat sesuai dengan konteks kehidupan sehari-hari para pelajar.</p>


2021 ◽  
Vol 17 (2) ◽  
pp. 269
Author(s):  
Iko Agustina Boangmanalu ◽  
Bernard Richard Nainggolan

<p>In most literary works set in the colonial era, women were described as weak, helpless, unable to resist, unlike the character Siti Soendari whom Pramoedya in the novel Rumah Kaca presented. Soendari became a female intellectual figure who fought against the existing power. This article describes the struggle in breaking down the patriarchal system and criticizing colonial power. This research uses a descriptive qualitative method with feminism and a post-colonial approach. The result shows that Siti Soendari was a female figure who fought intellectually. She was an educated woman who delivered her opinion through writing and speech. The way she fought was manifested by writing in newspapers, building organizations, and giving speeches at a youth meeting.  Boycotted by the colonial power, Siti Soendari did not run out of ideas. She circulated her writings instead of publishing them in newspaper. Her struggle was unique because her goal was not just to create gender equality. She struggled to foster a nationalist nature among young people. In other words, she fought not only for women but also for her nation and country. This study recommends that the novel Rumah Hijau can be used as primary reading material in high schools and colleges.</p><p><strong>BAHASA INDONESIA ABSTRACT: </strong>Dalam kebanyakan karya sastra berlatar zaman penjajahan, perempuan digambarkan lemah, tak berdaya, tidak mampu melawan. Berbeda dengan tokoh Siti Soendari yang dihadirkan Pramoedya dalam novel Rumah Kaca. Siti Soendari menjadi sosok perempuan intelektual yang melakukan perlawanan terhadap kekuasaan yang ada. Artikel ini mendeskripsikan perjuangan tersebut dalam mendobrak sistem patriarkat dan mengkritisi kekuasaan kolonial. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif dengan pendekatan feminisme dan postkolonial. Hasil penelitian menunjukkan Siti Soendari adalah tokoh perempuan yang melakukan perjuangan dengan cara intelektual. Ia perempuan terdidik yang mampu menyuarakan pendapatnya lewat tulisan maupun lisan. Wujud perjuangan tokoh ini, antara lain; menulis di surat kabar, membangun organisasi, dan berpidato di pertemuan-pertemuan pemuda. Saat perjuangannya diboikot oleh kekuasaan kolonial, Siti Soendari tidak kehabisan akal. Tulisan-tulisannya tidak lagi dipublikasi melalui surat kabar, melainkan diedarkan dari orang ke orang. Perjuangan Siti Soendari menjadi unik karena tujuannya bukan sekadar menciptakan kesetaraan gender. Perjuangannya bertujuan menumbuhkan sifat nasionalis di kalangan pemuda. Dengan kata lain, ia tidak sekadar berjuang untuk kaum perempuan tetapi juga untuk bangsa dan negaranya. Hasil penelitian ini merekomendasikan novel Rumah Kaca digunakan sebagai bahan bacaan utama di sekolah menengah maupun perguruan tinggi.</p>


2021 ◽  
Vol 17 (1) ◽  
pp. 145
Author(s):  
Fatkhur Rozi ◽  
Abdul Aziz Purnomo Shidiq ◽  
Alvin Yanuar Rahman

<p>The focus of this research is on the aspects of safety, immunity, and faith in learning Physical Education (PE) at IAIN Salatiga. This study aims to analyze the aspects of safety, immunity, and faith in physical education learning at IAIN Salatiga. This study uses a qualitative method with a phenomenological approach and uses a case study design. The results of this research show that the safety aspect has been implemented in Physical Education learning at IAIN Salatiga by fully implementing online learning. Furthermore, the immunity aspect is carried out in physical education learning by implementing a physical fitness independent exercise program. Finally, the faith aspect is achieved by praying together before and after Physical Education learning. This research concludes that the aspects of safety, immunity, and faith have been implemented in physical education learning at IAIN Salatiga during the Covid-19 Pandemic.</p><p><strong>BAHASA INDONESIA ABSTRACT: </strong>Fokus penelitian ini tentang aspek aman, imun, dan iman dalam pembelajaran pendidikan jasmani (penjas) di IAIN Salatiga. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis aspek aman, imun, dan iman dalam pembelajaran penjas di IAIN Salatiga. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan fenomenologis dan menggunakan desain case study. Hasil penelitian ini adalah aspek aman telah dilaksanakan dalam pembelajaran penjas di IAIN Salatiga dengan cara melaksanakan pembelajaran penuh dalam jaringan (daring). Selanjutnya, aspek imun dilaksanakan dalam pembelajaran penjas dengan cara pelaksanaan program latihan mandiri kebugaran jasmani. Sementara itu aspek iman dicapai dengan cara melaksanakan do’a bersama sebelum dan sesudah pembelajaran penjas. Simpulan penelitian ini adalah aspek aman, imun, dan iman telah dilaksanakan dalam pembelajaran penjas di IAIN Salatiga selama Pandemi Covid-19.</p>


2021 ◽  
Vol 17 (1) ◽  
pp. 101
Author(s):  
Dhesy Adhalia ◽  
Nancy Susianna

<p>Problem solving, creative thinking, and reasoning skills are important skills for students to master to solve various problems that they will face in the future. However, there are still many students that have relatively low ability levels performing these three skills. To improve students' abilities in these three skills, teachers can use learning strategies that incorporate visual learning media. The problem identified in a class of third graders at a public elementary school (SDN 01) in Jagakarsa was the lack of use of learning media in the learning process in the classroom so students' ability in all three skills was less developed. A research study was conducted to determine the increase in problem solving skills, creative thinking skills, and reasoning skills of third grade students at SDN 01 Jagakarsa in math subjects after being taught using instructional media. Data sources were obtained from students' test scores before and after being taught using visual learning media. Based on the N-gain calculation and data analysis using inferential statistics, results showed that the use of visual learning media can improve students' ability to solve problems, think creatively, and reason, especially in mathematics subjects.</p><p><strong>BAHASA INDONESIA ABSTRACT: </strong>Keterampilan memecahkan masalah, berpikir kreatif, dan menalar merupakan keterampilan yang penting dikuasai siswa untuk menyelesaikan bermacam persoalan yang akan dijumpainya kelak di masa yang akan datang. Kenyataannya<strong> </strong>masih banyak ditemui siswa dengan kemampuan ketiga keterampilan tersebut yang tergolong rendah. Untuk meningkatkan kemampuan siswa pada ketiga keterampilan tersebut, guru dapat menggunakan strategi pembelajaran menggunakan media pembelajaran.<strong> </strong>Masalah yang teridentifikasi di kelas III SDN 01 Jagakarsa adalah masih kurangnya penggunaan media pembelajaran yang digunakan dalam proses pembelajaran di kelas, sehingga kemampuan siswa dalam ketiga keterampilan tersebut kurang berkembang.<strong> </strong>Oleh karena itu dilakukan penelitian untuk mengetahui peningkatan kemampuan memecahkan masalah, berpikir kreatif, serta menalar siswa kelas III SDN 01 Jagakarsa pada mata pelajaran matematika setelah diajarkan dengan menggunakan media pembelajaran. Sumber data didapat dari nilai siswa sebelum dan sesudah diajarkan dengan menggunakan media pembelajaran visual. Berdasarkan hasil perhitungan <em>N-gain</em> dan analisis data menggunakan statistik inferensial didapat kesimpulan bahwa penggunaan media pembelajaran visual dapat meningkatkan kemampuan siswa dalam memecahkan masalah, berpikir kreatif, dan menalar secara keseluruhan khususnya pada mata pelajaran matematika.</p>


2021 ◽  
Vol 17 (1) ◽  
pp. 67
Author(s):  
Calvin E. J. Mamahit

<p>This study aims to determine whether distance learning can effectively be implemented. This study compares the blended model of distance learning to traditional learning. The comparison is related to students’ learning outcomes and their perceptions of the two different learning models. This research is a quantitative study using a quasi-experimental research design with a time-series model. The population of this research was all fourth semester students who took digital electronics courses. Data collection was carried out in two ways: first, by using several tests to gather data on learning outcomes and, second, by giving questionnaires to determine student perceptions. Data analysis was performed using the t test for paired (dependent) samples. This study revealed that there were statistical differences between blended learning and traditional learning (p &lt; 0.05). This result also showed that the blended model of distance learning was more effective than traditional learning.</p><p><strong>BAHASA INDONESIA ABSTRACT: </strong>Penelitian ini adalah bertujuan untuk mengetahui apakah pembelajaran jarak jauh efektif untuk diterapkan. Penelitian ini membandingkan antara pembelajaran jarak jauh model bauran dengan pembelajaran tradisional. Yang dibandingkan adalah hasil belajar mahasiswa dan persepsi mereka pada kedua pembelajaran ini. Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif yang menggunakan desain penelitian quasi-eksperimen model <em>time-series</em>. Populasi penelitian ini adalah semua mahasiswa semester 4 yang mengikuti perkuliahan mata kuliah Elektronika Digital. Pengumpulan data dilakukan dengan dua cara yaitu dengan beberapa tes untuk data hasil belajar dan kuesioner untuk data persepsi mahasiswa. Analisa data dibuat dengan menggunakan uji <em>t</em> untuk sampel berpasangan (tak bebas). Hasil analisis uji <em>t</em> dan perbandingan <em>mean</em> diperoleh bahwa terdapat perbedaan pada kedua sampel rata-rata yang diuji dan pembelajaran jarak jauh model bauran memiliki rata-rata yang lebih tinggi dari pembelajaran tradisional (P&lt;0.05). Hal tersebut menunjukkan bahwa pembelajaran jarak jauh model bauran adalah lebih efektif dari pembelajaran tradisional.</p>


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document