scholarly journals BEBERAPA FAKTOR YANG MENYEBABKAN KEMISKINAN NELAYAN DI GUGUS KEPULAUAN SALABANGKA KECAMATAN BUNGKU SELATAN KABUPATEN MOROWALI PROVINSI SULAWESI TENGAH

Author(s):  
Nurdin Lanuhu

Penelitian ini dilaksanakan di Gugus Kepulauan Salabangka Kecamatan Bungku Selatan   Kabupaten Morowali Propinsi Sulawesi Tengah, pada bulan Juli 2016 sampai dengan Agustus 2016. Lokasi penelitian dipilih secara purposif dengan pertimbangan bahwa Gugus Kepulauan Salabangka Kecamatan Bungku Selatan Kabupaten Morowali penduduknya umumnya bermata pencaharian sebagai nelayan dan memiliki jumlah penduduk miskin yang terbanyak di Kabupaten Morowali. Penelitian ini bertujuan melakukan kajian terhadap faktor-faktor penyebab kemiskinan di Gugus Kepulauan Salabangka Kecamatan Bungku Selatan Kabupaten Morowali Provinsi Sulawesi Tengah. Sementara kegunaan yang diharapkan alam penelitian adalah tersedianya data dan informasi factor- factor penyebab kemiskinan yang dapat digunakan oleh berbagai pihak dalam menyusun model pemberdayaan masyarakat nelayan dalam penenggulangan kemiskinan di Kabupaten Morowali. Penelitian ini didesain dengan menggunakan mixed method approach, dengan menggabungkan Quantitative and Qualitative Research Designs secara simultan. Sedangkan Qualitative Research Design menggunakan metode Focus Group Discussion (FGD). Pendekatan ini dilakukan untuk memperoleh data dan informasi yang komprehensif dan saling melengkapi, sehingga situasi riel di lapangan dapat dideskripsikan dengan baik. Adapun proses tahapan penelitian ini adalah Review literature, Kunjungan Lapangan, Uji kuisioner dan FGD, pengumpulan data primer dan sekunder. Hasil Penelitian  menunjukkan bahwa beberapa faktor yang mennyebabkan kemiskinan di Gugus Kepulauan Salabangka Kecamatan Bungku Selatan Kabupaten Morowali Provinsi Sulawesi Tengah adalah Keadaan Musim, Struktur Sosial, Pengelolaan Pendapatan, Pencemaran Lingkungan dan Pelayanan Pemerintah dibidang pemerintahan, pendidikan, kesehatan dan sarana prasarana tranportasi.Guna mengentaskan kemiskinan maka direkomendasikan 1) Pengembangan ekonomi kerakyatan berbasis potensi lokal, 2) Perbaikan pelayanan pemerintah dalam bidang pemerintahan, pendidikan, kesehatan dan penyediaan sarana transportasi laut. Kata Kunci : Nelayan, Kemiskinan, Pulau

2020 ◽  
Vol 8 (2) ◽  
Author(s):  
Anita Widjajanti

The focus of this research was ‘How is the form, content, and modes of language segment in the indicated media has many implicatures?’ The problem was studied by using a qualitative research design. The data were collected through observation, documentation, mingling, and focus group discussion. The data collected were analyzed by using the phenomenologist technique. The data fact “Everyone who commits obscene acts with other people of the same sex to person over 18 years old shall be convicted of the same criminal offenses if they use violence or threat of violence; violating public decency; publish; or contain pornographic elements”(note: the same sex, no violence or threat, no infringement,…., no pornography, is punished?) Language segment found in media was judged as (i) need to be reviewed, (ii) has pseudo certainty, (iii) open less satisfied opportunity, (iv) cause biased, and (v) lead injustice. Statements used in media that cause disgraceful behavior were not found. The modes of language use in media are intended to (i) give lessons, (ii) change behavior so that it does not violate the law, and (iii) fix reputation. Regarding the form, content, and mode formulated in media, it is suggested that statements must (i) be arranged in complete and flawless sentences, (ii) contain messages that cannot be refuted by anyone, and (iii) easily understood by anyone, not only law enforcers.


2018 ◽  
Vol 1 (2) ◽  
pp. 63
Author(s):  
Guritnaningsih Guritnaningsih ◽  
Dewi Maulina ◽  
Ermanda Siregar

An impact to the head when it is not protected by a helmet generally results in brain injury and may result in death. The current study aimed to identify the psychosocial factors that play a role in helmet wearing behavior among motorcyclists. A mixed-method approach was used on a sample of active motorcycle riders in Depok area who are in early and middle adulthood. Data were collected using a questionnaire and a Focused Group Discussion. The results showed a difference between adults under 25 years and adults over 25 years in their attitude towards helmet use. Level of education and attitude were also both found to be significant predictors of helmet use. Findings of the study imply the need for a more structured effort to build a positive attitude towards helmet use, especially among younger motorcycle riders. Benturan pada kepala yang tidak dilindungi oleh helm umumnya menyebabkan kerusakan pada otak dan berujung pada kematian. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi faktor sosial psikologis yang berperan pada perilaku menggunakan helm pada pengendara sepeda motor. Pendekatan yang digunakan adalah mixed-method, dengan sampel pengendara sepeda motor aktif di wilayah Depok, yang berusia dewasa muda dan dewasa menengah. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan kuesioner dan diskusi kelompok terfokus (Focus Group Discussion) . Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat perbedaan sikap terhadap penggunaan helm antara pengendara sepeda motor berusia di bawah 25 tahun dan yang berusia di atas 25 tahun . Ditemukan juga bahwa tingkat pendidikan dan sikap merupakan prediktor yang signifikan terhadap penggunaan helm. Implikasi penelitian ini adalah dilakukannya upaya yang lebih terstruktur untuk pembentukan sikap positif pada para pengendara sepeda moto r terutama pengendara usia muda.


2021 ◽  
Vol 1 (3) ◽  
pp. 434-438
Author(s):  
Ardito Bhinadi ◽  
Wilis Kaswidjanti ◽  
Hari Kusuma Satria Negara ◽  
Hasan Mastrisiswadi

The pandemic has changed people's habits or people's behavior in non-cash transactions using digital wallets or e-wallets to reduce the risk of being infected with the coronavirus, one of which is by using QRIS. However, we have not often encountered the use of digital payment technology through QRIS in tourism locations. One of them is the South Square of Yogyakarta. This research is qualitative research using the Focus group discussion method. In this study, the number of participants in this FGD was ten people from the team, ISEI, and tourism industry players in Alun-Alun Kidul Yogyakarta. Based on the results of the research that has been done, the first conclusion is that the use of QRIS in Alun-Alun Kidul Yogyakarta is still minimal, even though 80% have received the code, but only 30% have activated it, and who use it no more than 2%. Some several obstacles and challenges cause this, including the low number of visitors, regulations that are not required, and the mindset of traders who still use traditional financial management systems. The alternative solution offered is QRIS activation for tourism industry players who have not yet performed and provided mobile services from BPD.


2019 ◽  
Vol 8 (4) ◽  
pp. 10 ◽  
Author(s):  
Nur Sayidah ◽  
Sri Utami Ady ◽  
Jajuk Supriyati ◽  
Sutarmin Sutarmin ◽  
Mustika Winedar ◽  
...  

The purpose of this paper is to analyze the importance of quality in university governance in Indonesia. The researcher designed this study with an approach of qualitative research approach with Focus Group Discussion (FGD) method. Participants come from 25 universities throughout Indonesia. Participants are leaders of higher education ranging from the head of the study program to the rector. The result of the focus group discussion shows that the quality of higher education will decrease if there is the scarcity of qualified lecturers. Declining quality of higher education will affect the number of students. Finally, if the student decline happens continuously, then higher education can close. So quality is a top priority in university governance.


2021 ◽  
Vol 8 (2) ◽  
pp. 213-231
Author(s):  
I Gede Krisna Meialldy Putra ◽  
Made Hery Santosa ◽  
Ni Putu Astiti Pratiwi

ABSTRACTThis study investigated the implementation of online peer feedback practice, the students’ perceptions toward online peer feedback practice, and the students’ challenges toward online peer feedback practice. The study employed a mixed-method design with SMA PGRI Blahbatuh students as the population, while the sample was 132 students. The data were collected through observing the online classes using an observation checklist, conducting a survey using a questionnaire, and conducting an interview using an interview guide through focus group discussion. The study’s findings imply several strengths and weaknesses in the online peer feedback practice. It was also revealed that the students had positive perceptions toward the online peer feedback practice. Meanwhile, the interview results revealed several contradictory results regarding the students’ challenges. The students preferred the teacher’s feedback after the practice since it would make them feel safe. The students also suggested anonymous peer feedback practice since they could give the comments honestly, with details, and specifics. Through this study, students can learn to improve their skills in communicating and collaborating with their peers. The study also provided the teacher information to create more effective and efficient online peer feedback practice.    ABSTRAKPenelitian ini didesain untuk menyelidiki penerapan praktik umpan balik rekan secara daring, persepsi siswa terhadap praktik umpan balik rekan secara daring, dan tantangan siswa terhadap praktik umpan balik rekan secara daring. Penelitian ini menggunakan desain kombinasi dengan siswa SMA PGRI Blahbatuh sebagai populasi, sedangkan sampelnya hanya 132 siswa. Pengumpulan data dilakukan melalui observasi kelas online menggunakan lembar observasi, survei menggunakan kuesioner, dan wawancara menggunakan pedoman wawancara melalui diskusi kelompok terfokus. Temuan penelitian menyiratkan bahwa ada beberapa kekuatan dan kelemahan dalam praktik umpan balik rekan secara daring. Terungkap pula bahwa siswa memiliki persepsi positif terhadap praktik umpan balik rekan secara daring. Sementara itu, hasil wawancara mengungkapkan beberapa hasil yang kontradiktif terkait tantangan siswa. Siswa lebih menyukai masukan dari guru setelah latihan karena akan membuat mereka merasa lebih aman. Para siswa juga menyarankan praktik umpan balik rekan anonim karena mereka dapat memberikan komentar dengan jujur, dengan detail, dan spesifik. Melalui penelitian ini, siswa dapat belajar meningkatkan keterampilannya dalam berkomunikasi dan berkolaborasi dengan teman sebayanya. Penelitian ini juga memberikan informasi kepada guru untuk menciptakan praktik umpan balik teman secara daring yang lebih efektif dan efisien. 


2021 ◽  
Vol 4 (2) ◽  
pp. 168-180
Author(s):  
Rudy Wawolumaja ◽  
Santoso Santoso ◽  
Winda Halim ◽  
Vania Carolina

“Non Value Added activity elimination (NOVACELI)” dalam bahasa Indonesia berarti menghilangkan kegiatan yang tidak menambah nilai, istilah yang digunakan dalam penelitian ini yaitu merupakan suatu metoda yang dikembangkan untuk lingkungan organisasi manufaktur untuk        menghilangkan pemborosan sumber daya. Penelitian ini ditujukan untuk memperluas penerapan metode NOVACELI dilingkungan organisasi non manufaktur, yaitu lingkungan organisasi jasa    orientasi laba dan lingkungan organisasi nir laba (non) komersial. Penelitian ini dilakukan untuk menjawab pertanyaan yaitu bagaimana sebaiknya “non value added activity elimination” untuk organisasi jasa nir laba. Untuk menjawab pertanyaan tersebut, penelitian dilakukan dengan menggunakan pendekatan Penelitian Kualitatif (Qualitative Research) dengan metoda pengumpulan data dengan pengamatan, tinjauan pustaka, tinjauan dokumen wawancara, Focus Group Discussion. Organisasi nirlaba yang menjadi sampel adalah organisasi gereja setempat dan universitas Kristen Maranatha. Pengamatan dilakukan secara pengamatan Peserta Kuasi (Quasi Partisipant), yaitu peneliti pada suatu rentang waktu melibatkan diri dalam aktivitas yang diamati. untuk memperkuat validitas penelitian, digunakan kombinasi triangulasi yaitu triangulasi data dan triangulasi investigator. Dalam penelitian ini penciptaan dan evaluasi kegiatan dibagi dalam dua strata, yaitu strata strategis           dan strata operasional. Hasil penelitian ini menyimpulkan untuk organisasi gereja setempat, pada strata strategis tema metode Novaceli tidak relevan dan untuk strata operasional metode Novaceli untuk industri jasa dapat diterapkan, yaitu pada kegiatan pelayanan administrasi dan kebutuhan surat keterangan bagi jemaat. Untuk organisasi Yayasan (YPTKM), metode Novaceli untuk industri jasa yang telah dikembangkan dapat   diterapkan pada dibidang kesekertariatan, atau pelayanan administratif  kesekretariatan pada direktorat pelaksana Yayasan dan tidak sesuai untuk kegiatan yayasan yang lain. Untuk organisasi Universitas Kristen Maranatha, maka untuk penciptaan dan evaluasi kegiatan pada strata strategis, juga penghilangan kegiatan yang tidak menambah nilai (novaceli), maka metode yang perlu dikembangkan adalah metode dalam manajemen strategi, yang menghasilkan rencana strategi, eksekusi dan evaluasi strategi. Sedangkan untuk strata operasional, seperti badan administrasi akademik, keuangan dan Sumber Daya manusia metode novaceli yang sudah dikembangkan untuk organisasi jasa komersial bisa diterapkan.   Kata kunci: Novaceli, limbah, organisasi nir laba


2015 ◽  
Vol 22 (2) ◽  
pp. 173
Author(s):  
Kustini dan Koeswinarno

<p><em></em><em>The religious counselor has an important role in society as an agent of the Ministry of Religious Affairs of Indonesia in transforming community. However, in the reality, as a community motivator, its class is far less important than the private motivators such as Mario Teguh, Abdullah Gymnastiar and his ESQ method, Christian Andrianto, Hermawan Kartajaya,Gede Prama, Krisnamurti, Guenta K., Andrie Wongso and so forth. This is a qualitative research using an in-depth interviews, Focus Group Discussion (FGD), observation and document study in collecting data. The results show: the first, the religious counselor developed a face to face model for their communication with their clients which is to some extent less sophisticated. In addition, this method does not follow people’s needs and development of technology. Furthermore, they are mostly working with religious group, except some religious counselors in Manado who tried to enhance their work into wider society </em></p>


2021 ◽  
Vol 9 (2) ◽  
pp. 161
Author(s):  
Estrin Handayani

Pendahuluan: Indonesia adalah wilayah yang potensial terjadi bencana alam (disaster), seperti gempa bumi, tsunami, erupsi gunung berapi, banjir, tanah longsor dan lain lain. Untuk menghadapi semua bencana di atas, Muhammadiyah Disaster Management Center (MDMC) telah memiliki program One Muhammadiyah One Respon (OMOR). Hanya saja, evaluasi programnya belum maksimal sehingga berpotensi meningkatnya jumlah korban bencana alam dan kerugian ekonomi. Oleh karena itu, perlu adanya evaluasi untuk mencegah semua dampak yang telah disebutkan. Tujuan: penelitian untuk mengevaluasi kegiatan OMOR dan meningkatkan kesiapsiagaan masyarakat dalam menghadapi bencana alam. Metode: desain penelitian ini adalah mixed method dengan pendekatan survey dan FGD (Focus Group Discussion). Pada tahap survey peneliti mengevaluasi dokumen berupa contex, input, process dan product. Setelah itu diikuti dengan FGD yang melibatkan sejumlah 15 orang dari 14 organisasi otonom. Penelitian ini dilakukan di Kabupaten Magelang, pada bulan maret-september 2019. Hasil: hasil survey menunjukan bahwa variabel evaluasi contex sebesar 43% (keberadaan dokumen yang sudah direncanakan), variabel input sebesar 42,8% (yang sudah dilakukan secara spesifik dalam program), variabel process sebesar 34,2% (pelaksanaan program sesuai perencanaan) dan 44,4% (variabel product luaran telah melakukan penyelesaian laporan program secara tuntas). Hasil FGD mendukung bahwa perencanan, pelaksanaan maupun laporan kegiatan program OMOR perlu dimaksimalkan kembali. Kesimpulan: penanggulangan bencana perlu disusun Rencana Kontinjensi dan anggaran yang melibatkan amal usaha Muhammadiyah dengan melakukan kajian resiko bencana, pelaksanaan yang terkoordinasi dengan MDMC dan monitoring kegiatan.


Author(s):  
Liannisa Mandasari ◽  
M. R. Nababan ◽  
Djatmika Djatmika

The purpose of this study is to find the type of predicting and the quality of translation on the acceptability aspect. This research can be classified as a descriptive qualitative research with an embeded study and translation of product-oriented. The source of the data in this study is novel in English, entitled Deception Point and its translation in Bahasa. The data were collected through document analysis, questionnaire and focus group discussion. The data was sentence that contains predicting utterances. From the data collected in the novel Deception Point, there were 87 data. Type of predictive modality with acceptable were 97.06% (81 data) and less acceptable translation were 2.94% (6 data). Then, on the type of hypothetical prediction were  66.67% with acceptable translation and 33.33% with less acceptable, then 100% were type of habitual prediction with an acceptable translation.


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document