Journal of Indonesia Road Safety
Latest Publications


TOTAL DOCUMENTS

36
(FIVE YEARS 18)

H-INDEX

0
(FIVE YEARS 0)

Published By UPT Penerbitan Universitas Jember

2654-9794

2020 ◽  
Vol 2 (3) ◽  
pp. 149
Author(s):  
Willy Kriswardhana ◽  
Sonya Sulistyono ◽  
Iin Ervina ◽  
Dadang Supriyanto ◽  
Nunung Nuring Hayati ◽  
...  

Driving at high speed has negative consequences, namely, the high number of accidents. Several factors have been considered as causes of the increasing severity of victims of traffic accidents, such as a human, vehicle, and environmental factors. The risky driving behavior factor is a factor that needs to be considered in traffic safety studies. This study aims to determine the probability model of speeding behavior based on several driver characteristics and their relationship to accident involvement. This study used a binary logistic regression method to determine the probability of driving behavior exceeding the speed limit and accident involvement. The results showed that the younger a person is, the higher the probability of breaking the maximum speed limit. Furthermore, driving experience also shows a similar trend, where the longer the driving experience of someone, the less likely it is to be involved in an accident. Directions for further research are also presented. Berkendara dengan kecepatan tinggi mempunyai konsekuensi negatif, yaitu tingginya angka kecelakaan. Beberapa faktor telah dipertimbangkan sebagai penyebab dari peningkatan tingkat keparahan korban kecelakaan lalulintas. Faktor tersebut seperti faktor manusia, kendaraan, dan lingkungan. Faktor perilaku berkendara yang berbahaya, menjadi faktor yang perlu diperhatikan dalam kajian keselamatan lalulintas. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui model probabilitas pada perilaku speeding berdasarkan beberapa karakteristik pengendara, serta hubungannya dengan keterlibatan kecelakaan. Penelitian ini menggunakan metode regresi logistik biner untuk mengetahui probabilitas perilaku berkendara melebihi batas kecepatan dan keterlibatan kecelakaan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa semakin muda usia seseorang, maka semakin tinggi probabilitasnya dalam melanggar batas kecepatan maksimum. Lebih lanjut diperlihatkan bahwa pengalaman mengemudi juga menunjukkan tren yang serupa. Pengalaman mengemudi seseroang, yang lebih lama akan memperkecil kemungkinan dalam keterlibatan kecelakaan. Arahan untuk penelitian selanjutnya juga ditampilkan.


2019 ◽  
Vol 2 (3) ◽  
pp. 196
Author(s):  
Irmawati Irmawati ◽  
Meutia Nauly ◽  
Muhammad Ridwan Anas

Based on data and previous studies on the condition of the city of Medan. As a large city and the high accident rate. The purpose of this study is to study the effect of speed as a factor in the causes of traffic accidents. Which is related to the behavior of drivers in terrain cities, especially on national road sections with a specification's minimum 4/2 D. The location studied in six road sections that are considered to represent 14 road segments in accordance with the scope of the study area, namely the road (1) Jalan Industri, (2) Jalan Gagak Hitam, (3) Jalan Ngumban Surbakti, (4) Jalan Sisingamangaraja, (5) Jalan. Yos Sudarso, (6) Jalan A.H. Nasution. The analysis uses a t-test for a comparative test. Behavioral studies use a mixed design approach that is carried out in parallel, through FGD and on-line surveys (N = 200) using a scale that measures attitudes, beliefs, subjective norms of people around the driver, perceptions of the risk of speeding behavior and demographic questions. The results of the study show that there is an influence of the average speed of roads at the accident rate of national roads. The attitudes and beliefs of research participants tended to be opposed to 'speeding' behavior. Subjective norms of people around the driver as well as showed negative attitudes. Research participants also display high-impact perceptions of the likelihood of accidents caused by their 'speeding' behavior. Based on the regression analysis, it can be concluded that there is a meaningful relationship between participants' attitudes towards' speeding 'and subjective norms (attitudes and beliefs of the surrounding environment towards' speeding'. Berdasarkan data dan kajian sebelumnya mengenai kondisi kota Medan sebagai kota besar dan tingkat kecelakaan yang termasuk tinggi, maka tujuan dari penelitian ini adalah melakukan kajian pengaruh kecepatan sebagai faktor penyebab kecelakaan lalu lintas,  yang terkait denganperilaku pengemudi di kota medan khususnya pada ruas jalan nasional dengan spesifikasi minimal 4/2 D. Lokasi yang diteliti merupakan 6 ruas jalan yang dianggap mewakili 14 ruas jalan sesuai dengan lingkup wilayah studi, yakni  (1) Jalan Industri, (2) Jalan Gagak Hitam, (3) Jalan Ngumban Surbakti, (4) Jalan Sisingamangaraja, (5) Jalan.  Yos sudarso, dan (6) Jalan A.H. Nasution. Analisis menggunakan t tes untuk uji banding. Kajian perilaku menggunakan pendekatan mixed design yang dilakukan secara paralel, melalui FGD dan survey on line (N=200) dengan survey on line menggunakan skala yang mengukur sikap, belief, norma subyektif dari orang-orang di sekitar pengendara, persepsi terhadap resiko perilaku speeding dan pertanyaan demografik. Hasil studi menunjukkan terdapat pengaruh kecepatan rata-rata ruas jalan terhadap tingkat kecelakaan ruas-ruas jalan nasional. Sikap dan belief partisipan penelitian cenderung negatif terhadap perilaku 'speeding', norma subyektif orang-orang di sekitar pengendara juga menunjukkan sikap yang negatif. partisipan penelitian juga menampilkan persepsi yang mengarh ke tingggi terhadap kemungkinan kecelakaan yang diakibatkan oleh perilaku 'speeding' yang mereka lakukan. Bedasarkan analisis regresi diperoleh kesimpulan bahwa ada hubugnan yang berarti antara sikap partisipan terhadap 'speeding' dengan norma subyektif (sikap dan belief dari lingkungan sekitar terhadap 'speeding'.


2019 ◽  
Vol 2 (3) ◽  
pp. 159
Author(s):  
Muhammad Isran Ramli ◽  
Hajriyanti Yatmar ◽  
Muralia Hustim ◽  
Elvita Bellani

The traffic accidents often occur due to the lack of awareness while driving. The variance reason such us undisciplined and unwise to be polite when driving is the main cause of crashes. Road safety is one of the important roles to support and to develop to the commonwealth. This research aims to investigate the potential risk of speeding on a national road in Makassar. The driver performance the speeding is more occurs in the midnight till dawn. The situation of drivers while speeding is conducted to make them arrived early to the destination. The respondents' preferences also show the speed of the vehicle through the national road is around 40 – 60 km/hour. It is still in normal speed requirement at least 60 km/hour. Potensi kecelakaan akibat ketidaktertiban dalam berlalu lintas dapat terjadi. Penyebab kecelakaan lalu lintas dapat beragam seperti kurangnya kesadaran untuk berkendara secara bijak dan tertib serta penuh tanggung jawab. Pentingnya menjaga ketertiban ketertiban berkendara merupakan salah satu upaya dalam mendukung pembangunan dan integrasi nasional untuk memajukan kesejahteraan umum. Dalam melihat potensi risiko kecelakaan maka dilakukan suatu studi terkait perilaku pengendara kendaraan bermotor yang melampaui batas kecepatan pada ruas jalan di nasional di kota Makassar. Kecenderungan pengendara kendaraan bermotor yang melampaui batas kecepatan maksimum banyak terjadi pada malam hingga dini hari dengan tujuan agar pengendara sampai lebih cepat atau tepat waktu. Hasil wawancara juga menunjukkan bahwa responden mayoritas menggunakan kecepatan pada kisaran 40 – 60 km/jam dan masih masuk dalam kategori kecepatan normal dan tidak melampaui batas maksimum .


2019 ◽  
Vol 2 (3) ◽  
pp. 183
Author(s):  
Guritnaningsih Guritnaningsih ◽  
Martha Leni Siregar ◽  
Ahmad Septiawan

Driving a vehicle above the speed limit is unsafe driving behavior that may cause the occurrence of an accident. Speed limitation can be one way to improve road safety. This study aims to get an illustration of speed limit violation committed by the drivers on the national road segment, and also to investigate the demographic and psychological factors that affect driver behavior in violating the speed limit as stated in the traffic regulation. Speed data collection was carried out at the Bekasi Raya national road in Bekasi, while the demographic and psychological data were collected using questionnaires through online methods. The result of speed measurement using Speed Gun to 30 motorcycles, 30 light vehicles, and 30 heavy vehicles, shows that there are no light or heavy vehicles that drive above the speed limit. Speeding behavior only is indicated by a little number of motorcyclists. From the online survey through the distribution of questionnaires to 102 motorcyclists, it was found that speeding behavior tends to be done when they are in a rush situation. Mengendarai kendaraan di atas batas kecepatan (ngebut) merupakan perilaku mengendara yang berkontribusi terhadap terjadinya kecelakaan..Salah satu cara untuk meningkatkan keselamatan di jalan raya adalah dengan pembatasan kecepatan. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan gambaran tentang pelanggaran batas  kecepatan yang dilakukan pengemudi di ruas jalan nasional, dan faktor-faktor demografis, serta faktor psikologis yang berperan dalam perilaku pengendara kendaraan bermotor melanggar batas kecepatan yang telah ditentukan oleh peraturan lalu lintas. Pengambilan data kecepatan dilakukan di jalan nasional Bekasi raya, sedangkan data tentang faktor demografis dan psikologis diperoleh melalui penyebaran kuesioner melalui online. Hasil pengukuran kecepatan terhadap 30 sepeda motor, 30 kendaraan ringan, dan 30 kendaraan berat dengan Speed Gun menunjukkan bahwa tidak ada kendaraan ringan maupun kendaraan berat yang mengemudikan kendaraan di atas batas kecepatan. Perilaku ngebut dilakukan oleh sebagian kecil pengendara sepeda motor. Dari survey melalui penyebaran kuesioner terhadap 102 pengendara diperoleh gambaran bahwa perilaku ngebut cenderung dilakukan ketika berada pada situasi tergesa-gesa.


2019 ◽  
Vol 2 (3) ◽  
pp. 133
Author(s):  
Andyka Kusuma ◽  
Dewi Maulina ◽  
Almatrisa Mustika Hutami

Increased vehicle speed will affect the increase in reaction time and distance to stop and the increased possibility of errors that can be done by the driver. The most common cause of accidents faced by many countries is a high speed and exceeding permitted limits because they contribute to the problem of the number and number of fatalities of accident victims. Setting the maximum speed limit can reduce the risk of accidents. The higher the speed, the greater the stop distance needed, and the risk of accidents increases. Kecepatan kendaraan yang meningkat akan berpengaruh terhadap peningkatan waktu reaksi dan jarak untuk berhenti serta meningkatnya kemungkinan kesalahan yang dapat dilakukan oleh pengemudi. Faktor penyebab kecelakaan yang paling sering dihadapi oleh banyak negara adalah kecepatan tinggi dan melebihi batas yang diijinkan karena ikut berkontribusi pada permasalahan jumlah dan kefatalan korban kecelakaan. Mengatur batas kecepatan maksimum dapat menurunkan resiko kecelakaan. Semakin tinggi kecepatan, maka semakin besar jarak berhenti yang dibutuhkan dan resiko kecelakaan semakin meningkat.


2019 ◽  
Vol 2 (3) ◽  
pp. 171
Author(s):  
Aine Kusumawati ◽  
Kardina N.S. Ayuningtyas ◽  
Estiara Ellizar

Speeding is one of the risk factors for road traffic crashes and deaths, especially for vulnerable road users. Research shows that increasing vehicle speed by 1 km/h can increase 4% -5% of fatal crashes. However, several other studies show that crashes are caused more by speed dispersion than by average speed vehicles in the traffic. This study aims to determine the effect of speed limit violations on the rate of a motorcycle crash on the national road in Bandung City. Although the proportion of motorcycles that violates the speed limit is quite high (40%), it turns out the result of this study indicates that the rate of motorcycle crash does not seem to be affected by the proportion of motorcycle in the traffic that violates the speed limit. Crashes involving motorcycles are more prevalent in the highest flow period than in the free flow conditions where the proportion of motorcycle that violates the speed limit is the highest. Mengendara dengan kecepatan tinggi merupakan salah satu faktor risiko penyebab kecelakaan lalu lintas dan kematian akibat kecelakaan lalu lintas, terutama pada kelompok pengguna jalan rentan. Penelitian menunjukkan bahwa peningkatan kecepatan kendaraan sebesar 1 km/jam dapat meningkatkan 4%-5% kecelakaan fatal. Namun beberapa penelitian lainnya menunjukkan bahwa kecelakaan lebih disebabkan oleh adanya variasi kecepatan di dalam arus dibanding kecepatan rata-rata kendaraan di dalam arus. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pelanggaran batas kecepatan terhadap tingkat kecelakaan sepeda motor di jalan nasional Kota Bandung. Walaupun proporsi sepeda motor yang melanggar batas kecepatan cukup tinggi (40%), ternyata hasil penelitian mengindikasikan bahwa tingkat kecelakaan sepeda motor tampaknya tidak dipengaruhi oleh proporsi sepeda motor di dalam arus yang melanggar batas kecepatan. Kecelakaan yang melibatkan sepeda motor justru lebih banyak terjadi pada kondisi arus tertinggi dalam satu hari dibanding pada kondisi arus lengang dimana proporsi sepeda motor yang melanggar batas kecepatan paling banyak.


2019 ◽  
Vol 2 (2) ◽  
pp. 119
Author(s):  
Dewanti Dewanti ◽  
Jan Prabowo Harmanto

This study aims to find factors influencing students to do speeding in Yogyakarta Special Region. 179 respondents filled in on-line and off-line questionnaires to determine options or probabilities of speeding up on a variety of different road / environmental conditions. Cross tab tests and ordered logistic regression are adopted to analyze influencing factors (both internal and external). 3 of 18 predictor variables do not affect speeding behavior, and those are driving experience, road separator, and speed limit signs. While the age, education, and police presence are negatively correlated with speeding behavior, it means that the older, and the higher a person's education and the presence of police, people tend not to have speeding behavior. The other research result is the level order of the influencing factor of speeding (predictor variables). Penelitian ini bertujuan menemukan faktor – faktor yang mempengaruhi pelajar dan mahasiswa melakukan ‘speeding’ atau ngebut di Daerah Istimewa Yogyakarta. Sebanyak 179 responden mengisi kuesioner on-line maupun off-line untuk mengetahui pilihan-pilihan atau probabilitas melakukan ngebut untuk berbagai kondisi jalan/lingkungan yang berbeda. Uji cross tab dan regresi logistic ordinal digunakan untuk menganalisis factor-faktor (baik internal maupun eksternal) yang berpengaruh. Dari 18 variabel predictor, 3 diantaranya tidak berpengaruh, yaitu: pengalaman berkendara, pemisah jalan dan rambu batas kecepatan. Sementara variable usia, pendidikan dan keberadaan polisi berkorelasi negative terhadap perilaku ngebut, artinya semakin bertambah usia, dan makin tinggi pendidikan seseorang serta adanya polisi mendorong orang untuk tidak ngebut. Dihasilkan juga urutan tingkat pengaruh masing-masing factor (variable predictor)


2019 ◽  
Vol 2 (2) ◽  
pp. 65
Author(s):  
Dewa Made Priyantha Wedagama ◽  
I Made Kariyana ◽  
Andyka Kusuma

This study analyses the responses of local residents and international tourist drivers and riders to speed limits on the national road in Bali. A self-reported questionnaire survey was distributed among representative samples of local residents and international tourists in Bali. The questionnaire consisted of variables of demographic factors, riding history, driving/riding experiences on the national road, perceptions on speed sign, involvement in traffic accidents and offenses, attitude, intention, and behavior toward speeding. The results show that demographic factors, involvement in traffic accidents and offenses, experience in driving/riding on national roads, and riding history negatively and significantly influenced perceptions on speed signs for local drivers/riders and on attitudes towards speeding for international tourist driver/riders. Also, attitudes towards speeding have significant and positive influences on intention towards speeding for local drivers/riders. Local residents and international tourists have their own factors that significantly influenced their perceptions of speed limitation on national roads in Bali. Studi ini menganalisis respon pengendara kendaraan bermotor dari penduduk lokal dan wisatawan mancanegara terhadap batas kecepatan di jalan nasional di Bali. Pengumpulan data dilakukan dengan kuisioner yang didistribusikan kepada sampel yang representatif dari penduduk lokal dan wisatawan mancanegara di Bali. Kuisioner berisi pertanyaan terkait faktor demografis, pengalaman berkendara di jalan nasional, persepsi rambu kecepatan, keterlibatan dalam kecelakaan dan pelanggaran lalu lintas, sikap, prilaku dan niat untuk ngebut. Hasil studi menunjukkan bahwa faktor demografis, keterlibatan dalam kecelakaan dan pelanggaran lalu lintas, pengalaman berkendara di jalan nasional secara signifikan dan negatif berpengaruh terhadap persepsi terhadap rambu kecepatan bagi penduduk lokal dan terhadap sikap terkait ngebut bagi wisatawan international. Sikap terkait ngebut berdampak positif dan signifikan terhadap tujuan ngebut bagi pengendara penduduk lokal. Studi ini menunjukkan bahwa penduduk lokal dan wisatawan mancanegara dipengaruhi oleh faktor yang berbeda terkait persepsi tentang batas kecepatan pada jalan nasional di Bali.


2019 ◽  
Vol 2 (2) ◽  
pp. 87
Author(s):  
Probo Hardini ◽  
Nurul Hidayati ◽  
Eva Wahyu I

Driver speed that exceeds the limit is one of many factors that trigger road accidents. This study aims to analyze the differences in driver perception in choosing the speed of the vehicle. This research was conducted in two cities with characteristics assumed to have different socio-cultural aspects, namely Semarang City representing the big city and Purwokerto City as the medium city. The study uses questionnaire data distributed to respondents of vehicle users and analyzed using quantitative descriptive methods. It is known that motorists or drivers in the two cities above have the same perception related to the reason for speeding, namely travel time and punctuality to the destination. However, there are differences in perceptions on the negative effect that underlie the decision making, namely self-actualization for the release of anger and praise. Referring to several reasons in the questionnaire, the answers of drivers in Semarang lead to the poles agree, while in Purwokerto, they lead to disagreeing. Also, it was found that the driver's knowledge of speed limits can affect the choice of speed values taken. This can be seen in the high percentage of respondents who do not know the speed limit of urban roads and the high percentage of motorists who do the speeding. Kecepatan kendaraan pengendara yang melebihi batas menjadi salah satu faktor pencetus terjadinya kecelakaan di jalan raya. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis perbedaan persepsi masyarakat dalam berkendara. Penelitian ini dilakukan di dua kota dengan karakteristik yang diasumsikan mempunyai sosial budaya yang berbeda, yaitu Kota Semarang merepresentasikan kota besar dan Kota Purwokerto sebagai kota sedang. Penelitian ini menggunakan data kuisioner yang dibagikan kepada responden pengguna kendaraan, dan dianalisis dengan metode deskriptif kuantitatif. Berdasarkan hasil analisis dapat diketahui bahwa pengendara di kedua kota di atas mempunyai persepsi yang sama terkait dengan alasan berkendara melebihi kecepatan, yaitu waktu tempuh dan ketepatan waktu sampai di tujuan. Meskipun demikian, ada perbedaan persepsi pada pengaruh negatif yang mendasari pengambilan keputusan tersebut, yaitu aktualisasi diri untuk pelampiasan marah dan mendapat pujian. Berdasarkan beberapa alasan yang ada di kuisioner, jawaban pengendara dan pengemudi di Kota Semarang mengarah pada kutub setuju, sedangkan di Kota Purwokerto mengarah tidak setuju. Selain itu diketahui bahwa pengetahuan pengendara tentang batas kecepatan dapat mempengaruhi pemilihan nilai kecepatan yang diambil. Hal ini terlihat pada tingginya persentase responden yang tidak mengetahui batas kecepatan jalan perkotaan dan tingginya persentase pengendara yang mengemudi di atas batas kecepatan.


2019 ◽  
Vol 2 (2) ◽  
pp. 101
Author(s):  
Purnawan Purnawan ◽  
Titi Kurniati

Speeding behavior is one of the factors that could cause traffic accidents. Speeding is generally carried out based on certain reasons. This study aims to determine speeding behavior in Padang city and the driver's perception of speeding behavior. To get speeding behavior in the field, the spot speed survey was conducted, while to find out perceptions about speeding behavior, an online survey was conducted. The results of the survey data analysis showed that drivers were speeding at peak and not peak hours; the percentage of drivers speeding up even more during the afternoon and evening. The driver was speeding due to internal factors and external factors that simultaneously supported the driver to drive the vehicle with speeding. Perilaku ngebut merupakan salah satu faktor yang dapat menimbulkan kecelakaan lalu lintas, tindakan ngebut pada umumnya dilakukan atas dasar alasan tertentu. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perilaku ngebut di kota Padang, dan persepsi pengemudi atas perilaku ngebut. Untuk mendapatkan perilaku ngebut di lapangan, dilakukan survai kecepatan setempat, sedang untuk mengetahui persepsi tentang perilaku ngebut dilakukan survai online. Hasil analisa data survai menunjukkan bahwa pengemudi ngebut pada jam puncak dan tidak puncak, persentase jumlah pengemudi ngebut semakin banyak pada saat sore dan malam hari. Pengemudi ngebut disebabkan adanya faktor internal dan faktor eksternal yang secara bersamaan mendukung pengemudi mengendarai kendaraan dengan ngebut.


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document