scholarly journals PENGARUH TEKNIK DISKUSI KELOMPOK DALAM BIMBINGAN KELOMPOK TERHADAP PENINGKATAN PEMAHAMAN SISWA TENTANG DIMENSI SEKSUALITAS MANUSIA (Studi Quasi Eksperimen Terhadap Siswa Kelas 9 di SMP Negeri 7 Jakarta Timur)

2016 ◽  
Vol 5 (1) ◽  
pp. 116
Author(s):  
Urip Mulyani ◽  
Wirda Hanim ◽  
Endang Setiyowati

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah teknik diskusi kelompok dalam bimbingan kelompok berpengaruh terhadap peningkatan pemahaman siswa tentang dimensi seksualitas manusia. Penelitian ini menggunakan quasi-experimental design dengan bentuk pretest-posttest nonequivalent group design. Sampel dari penelitian ini adalah 20 orang siswi kelas IX SMP Negeri 7 Jakarta. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah purposive sampling. Penelitian ini termasuk ke dalam statisik nonparametrik. Uji statistik yang digunakan untuk mengolah data dan menarik kesimpulan adalah Wilcoxon Signed Ranks Test dan Mann-Whitney U Test. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai asymp. sig. adalah sebesar 0,002 < 0,05 (α). Dengan demikian, terdapat pengaruh yang signifikan antara teknik diskusi kelompok dalam bimbingan kelompok terhadap peningkatan pemahaman siswa tentang dimensi seksualitas manusia. Skor rata-rata pemahaman kelompok eksperimen meningkat dari 15,3 (pretest) menjadi 21,5 (posttest) atau terjadi peningkatan skor rata-rata sebesar 6,2. Secara implisit, hal ini memberikan bukti bahwa teknik diskusi kelompok dalam bimbingan kelompok dapat dijadikan sebagai salah satu alternatif untuk memberikan pemahaman yang memadai kepada siswa tentang suatu topik pembahasan. Oleh sebab itu, guru dapat memaksimal penggunaan teknik diskusi kelompok ini untuk memberikan pemahaman pada topik pembahasan yang lain dengan didasarkan pada kebutuhan dan tingkat pemahaman awal dari setiap siswa.

Akademika ◽  
2021 ◽  
Vol 10 (01) ◽  
pp. 235-247
Author(s):  
Hendri Eka Jaya Putra ◽  
Warsim Warsim ◽  
Peter Titirloloby

Tujuan penelitian ini adalah menganalisis peningkatan kemampuan representasi matematis siswa melalui model CORE (Connecting, Organizing, Reflecting, and Extending) dan menganalisis perbedaan kemampuan representasi matematis antara siswa yang menggunakan model kooperatif CORE dengan siswa yang menggunakan metode pembelajaran pendekatan saintifik, serta untuk melihat respon siswa terhadap model pembelajaran kooperatif tipe CORE. Metode yang digunakan adalah metode Quasi Experimental Design dengan tipe Non Equivalent Control Group Design, dengan populasi seluruh siswa kelas VIII SMP Al Ihsan Legenda Bekasi tahun pelajaran 2019/2020. Teknik pengambilan sampel menggunakan purposive sampling. Instrumen yang digunakan adalah lembar angket dan tes uraian sesuai dengan indikator representasi matematis pada Fungsi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat perbedaan kemampuan representasi matematis antara siswa yang menggunakan model kooperatif CORE dengan menggunakan metode pembelajaran dengan pendekatan saintifik, serta respon


2018 ◽  
Vol 5 (2) ◽  
pp. 68-74 ◽  
Author(s):  
Rina Purnama Sari ◽  
Hafnati Rahmatan ◽  
Mudatsir Mudatsir

 Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan motivasi dan hasil belajar peserta didik dengan penerapan model Learning Cycle 7E pada materi interaksi makhluk hidup di SMP. Penelitian ini menggunakan metode quasi experimental design, yaitu dengan rancangan pretest-posttest control group design, pemilihan sampel menggunakan teknik purposive sampling. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 8 dan SMP Negeri 18 Banda Aceh. Instrument penelitian menggunakan tes soal pilihan ganda yang berjumlah 30 butir dan angket motivasi belajar peserta didik. Analisis data perbedaan hasil belajar kelas kontrol dan eksperimen menggunakan uji idependent sampel t-test dan uji Mann Whitney pada taraf signifikan 0,05. Angket motivasi peserta didik dianalisis dengan statistik deskriptif. Hasil penelitian diperoleh bahwa motivasi belajar kelas eksperimen dan kelas kontrol berbeda secara signifikan dengan perolehan nilai Zhitung 3,211 >Ztabel 1,96. Hasil belajar kelas eksperimen dan kontrol juga berbeda secara signifikan dengan perolehan nilai (thitung 8,06>ttabel 1,99). Kesimpulan dalam penelitian ini yaitu terdapat perbedaan motivasi dan hasil belajar belajar peserta didik antara kelas eksperimen dengan kelas kontrol peserta didik di SMP N 8 dan SMP N 18 Banda Aceh. Kata kunci: Learning Cycle 7E, Motivasi Belajar, Hasil Belajar, Interaksi Makhluk Hidup


2018 ◽  
Vol 1 (2) ◽  
pp. 31-39
Author(s):  
Tiara Veronica ◽  
Eko Swistoro ◽  
Dedy Hamdani

Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh pembelajaran yang menggunakan model Problem Solving Fisika (PSF) terhadap hasil belajar pada ranah kognitif dan kemampuan pemecahan masalah fisika. Penelitian dilakukan dengan menggunakan dua jenis disain penelitian yang berbeda, yaitu Quasi Experimental Design dengan bentuk Nonequivalent Control Group Design untuk melihat pengaruh model PSF terhadap hasil belajar kognitif dan Pre-Experimental Design dengan bentuk One Group Pretest-Posttest Group Design untuk melihat pengaruh model PSF terhadap kemampuan pemecahan masalah fisika. Sampel diambil menggunakan teknik purposive sampling dengan kelas XI IPA 2 sebagai kelas eksperimen dan kelas XI IPA 3 sebagai kelas kontrol. Analisis pengaruh model PSF terhadap hasil belajar kognitif dilakukan dengan uji-t dan uji lanjut dengan Cohen’s d menggunakan Microsoft Excel 2010. Hasil analisis diperoleh bahwa terdapat pengaruh pembelajaran menggunakan model PSF terhadap hasil belajar kognitif siswa yaitu sebesar 0,72 yang berada dalam kategori sedang. Analisis pengaruh model PSF terhadap kemampuan pemecahan masalah fisika dilakukan dengan perhitungan gain yaitu pengurangan rata-rata posttest dengan pretest dan uji lanjut. Berdasarkan hasil perhitungan diperoleh bahwa model PSF memberikan pengaruh terhadap kemampuan pemecahan masalah fisika siswa sebesar 1,80 yang berada dalam kategori kuat.Kata kunci: Model Problem Solving Fisika, Hasil Belajar Kognitif, Kemampuan Pemecahan Masalah Fisika


2019 ◽  
Vol 8 (1) ◽  
pp. 32
Author(s):  
Karmila Karmila ◽  
Anandita Eka Setiadi ◽  
Hanum Mukti Rahayu

Rata-rata hasil belajar siswa kelas XI SMA Negeri 1 Sungai Kakap pada mata pelajaran biologi masih di bawah KKM, khususnya pada materi Sel. Diharapkan dengan menggunakan strategi pembelajaran yang sesuai dapat memperbaiki aktivitas dan hasil belajar siswa. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui perbedaan aktivitas dan hasil belajar siswa serta memilih strategi mana yang paling efektif antara pembelajaran menggunakan LTLC dan GQGA. Bentuk peneltian yang digunakan adalah Quasi Experimental Design dengan rancangan Pretest Posttest Control Group Design. Penentuan sampel menggunakan teknik purposive sampling yaitu kelas XIA sebagai kelas eksperimen I dan XIC sebagai kelas eksperimen II. Teknik pengumpulan data menggunakan observasi dan pengukuran. Alat pengumpul data yang digunakan adalah test pilihan ganda. Hasil penelitian menunjukan terdapat perbedaan aktivitas dan hasil belajar siswa dengan nilai uji U-mann Whitney 0.00<0,005. Hal tersebut menunjukan terdapat perbedaan yang signifikan antara pembelajaran  menggunakan strategi LTLC dan GQGA. Nilai rata-rata hasil belajar menggunakan strategi LTLC 55,86 dan GQGA 39,64 sehingga disimpulkan LTLC lebih efektif dibandingkan GQGA.


2020 ◽  
Vol 2 (1) ◽  
pp. 17-22
Author(s):  
Sisi Rensi Djami ◽  
Nurul Ain ◽  
Chandra Sundaygara

Penelitian ini dilakukan dengan tujuan (1) mengetahui perbedaan motivasi belajar fisika siswa yang menggunakan model pembelajaran Open-Ended Problem dengan model pembelajaran Konvensional, (2) mengetahui perbedaan prestasi belajar fisika siswa yang menggunakan model pembelajaran Open-Ended Problem dan model pembelajaran Konvensional, (3) mengetahui interaksi model pembelajaran Open-Ended Problem dan motivasi terhadap prestasi belajar fisika siswa. Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII SMP Negeri 2 Malang. Pengumpulan sampel menggunakan tes purposive sampling. Metode yang digunakan adalah eksperimen semu (quasi Experimental Design), dengan rancangan only-posttest control group design. Peniliaian motivasi belajar siswa dilakukan melalui observasi sedangkan untuk prestasi belajar siswa dilakukan melalui test. Data yang yang diperoleh kemudian diuji analisis dengan uji Anova Dua Jalur (Two Way Anova) menggunakan bantuan program SPSS 16.0. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai rata-rata motivasi belajar pada kelas eksperimen (89,4) dan kelas kontrol (73,3), sedangkan prestasi belajar pada kelas eksperimen (89,13) dan kelas kontrol (76,09). Sehingga dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran Open-Ended Problem berpengaruh terhadap motivasi dan prestasi belajar fisika siswa.


2019 ◽  
Vol 6 (2) ◽  
pp. 95-103
Author(s):  
Ramaita Ramaita ◽  
Sri Burhani Putri

Kecemasan adalah kondisi yang sering ditemukan pada anak prasekolah yang mengalami hospitalisasi. Hospitalisasi adalah suatu keadaan yang mengharuskan anak dirawat dirumah sakit untuk mendapatkan pengobatan. Hampir dalam setiap tahap perkembangan usia anak, kecemasan dan ketakutan akan penanganan medis masih menjadi masalah besar dalam pelayanan keperawatan. salah satu metode yang dapat digunakan untuk menurunkan kecemasan anak adalah terapi token ekonomi. Token ekonomi adalah terapi untuk mengubah perilaku dengan menggunakan pemberian reinforcement dan token. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh terapi token ekonomi untuk mengurangi tingkat kecemasan anak prasekolah. Penelitian ini dilakukan di RSUP DR. M.Djamil Padang selama 2 bulan mulai dari tanggal 2 Juli s/d 4 September 2019. Penelitian ini menggunakan desain penelitian quasi experimental design dengan pendekatan pre-post test group design with control group. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh anak prasekolah yang mengalami hospitalisasi. Pengambilan sampel dilakukan dengan teknik purposive sampling dimana 68 responden dibagi kedalam kelompok intervensi (n=34) dan kelompok kontrol (n=34). Analisis menggunakan uji Independent Sample T-Test. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada perbedaan tingkat kecemasan anak prasekolah sebelum dan sesudah penerapan token ekonomi pada kelompok intervensi dibanding dengan kelompok kontrol dengan p value = 0.000. Terapi token ekonomi mempunyai pengaruh positif untuk menurunkan tingkat kecemasan pada anak prasekolah yang mengalami hospitalisasi. Penerapan token ekonomi ini direkomendasikan untuk mengatasi kecemasan pada anak usia prasekolah pada pelayanan kesehatan dirumah sakit dan komunitas.


2018 ◽  
Vol 5 (2) ◽  
Author(s):  
Sri Astuti ◽  
Nuri Dewi Muldayanti

Hasil belajar siswa kelas X di SMA N 1 Kakap pada mata pelajaran biologi masih dibawah KKM (<75), khususnya pada materi kingdom animalia dengan persentase ketuntasan 38,10%, sehingga dengan membandingkan dua model dapat ditentukan model yang tepat dalam meningkatkan hasil belajar dan retensi. Tujuan penelitian ini yaitu  untuk mengetahui perbedaan hasil belajar, retensi  dan model pembelajaran yang paling efektif  menggunakan model Round club dan TAI menggunakan media Audio visual pada siswa kelas X SMA N 1 Sungai Kakap. Bentuk penelitian menggunakan Quasi Experimental Design dengan rancangan Nonequivalent Control Group Design. Teknik sampling yang digunakan adalah purposive sampling. Kelas XA sebagai kelas Round club dan kelas XC sebagai kelas TAI. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah teknik pengukuran. Hasil perhitungan nilai postest  terdapat perbedaan hasil belajar di Kelas Round club sebesar 78,37 dan kelas TAI sebesar 70,67 dan terdapat perbedaan retensi di kelas Round club sebesar 84,72 dan kelas TAI 67,56 Sedangkan model pembelajaran yang paling efektif adalah Round club sebesar 0,71. Kesimpulan dalam penelitian ini adalah hasil belajar, retensi dan model pembelajaran yang paling efektif adalah siswa yang menggunakan model Round club lebih tinggi dari pada hasil belajar, retensi dan model pembelajaran menggunakan model TAI.Kata kunci: hasil belajar, kingdom animalia, retensi, RC, TAI


2020 ◽  
Vol 9 (3) ◽  
pp. 164-170
Author(s):  
Dewi Wahyu Kartika

Pelaksanaan pembelajaran IPA kelas IV SDN Gugus Jendral Sudirman cenderung ceramah, belum dikaitkan dengan kehidupan sehari-hari serta belum memberikan kesempatan siswa untuk menemukan konsep materi sendiri. Penelitian ini bertujuan untuk menguji keefektifan model CTL berbasis lingkungan terhadap hasil belajar IPA. Penelitian ini adalah penelitian eksperimen menggunakan quasi experimental design bentuk nonequivalent control group design. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah model CTL berbasis lingkungan sedangkan variabel terikatnya yaitu hasil belajar IPA. Teknik pengambilan sampel menggunakan purposive sampling. Teknik pengumpulan data menggunakan wawancara, observasi, dokumentasi, dan tes. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis awal (uji normalitas dan homogenitas); analisis deskriptif; analisis akhir (independent sample t-test dan n-gain). Hasil independent samples t-test menunjukkan thitung>ttabel (6,818>1,666), dan uji n-gain menunjukkan peningkatan kelas eksperimen berada pada kriteria sedang yaitu 0,534, sedangkan kelas kontrol berada pada kriteria rendah yaitu 0,295. Simpulan dari penelitian ini adalah model CTL berbasis lingkungan lebih efektif diterapkan dalam pembelajaran IPA pada siswa kelas IV SDN Gugus Jendral Sudirman Kecamatan Kayen Kabupaten Pati dibandingkan dengan model DI.   The implementation of the fourth grade science lesson at SDN Gugus Jendral Sudirman tends to lecture, has not been linked to daily life and has not given students the opportunity to find the concept of their own material. This study aims to examine the effectiveness of the environmental-based CTL model on science learning outcomes. This research is an experimental study used a quasi experimental design form nonequivalent control group design. The independent variable in this study is the environmental-based CTL model, while the dependent variable is the science learning outcomes. The sampling technique used purposive sampling. Data collection techniques used interviews, observation, documentation, and tests. The data analysis technique used was the initial analysis (normality and homogeneity test); descriptive analysis; final analysis (independent sample t-test and n-gain). The results of the independent samples t-test showed tcount> ttable (6.818> 1.666), and the n-gain test showed that the increase in the experimental class was at the moderate criteria, namely 0.534, while the control class was in the low criterion, namely 0.295. The conclusion from this study is that the environmentally based CTL model is more effective in teaching science for fourth grade students of SDN Gugus Jendral Sudirman, Kayen District, Pati Regency compared to the DI model.


Author(s):  
Citra Hapsari Ekandari ◽  
Mila Karmila

Latar belakang yang mendorong penelitian ini adalah banyak dijumpai pada anak usia 4-5 tahun belum mempunyai sikap mandiri yang ditunjukkan dengan banyak anak  yang kurang memiliki rasa kemandirian, masih meminta bantuan saat memakai baju sendiri, mengancingkan baju, serta kesulitan memakai sabuk dan menretslitingkan retsliting, bergantung dengan wali kelas saat toilet training. Permasalahan dalam penelitian ini adalah Apakah ada pengaruh alat permainana edukatif si BAM terhadap kemandirian anak TK A di TK Islam Sultan Agung 01 Semarang. Tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah ada pengaruh alat permainana edukatif si BAM terhadap kemandirian anak TK A di TK Islam Sultan Agung 01 Semarang. Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dalam bentuk Quasi Experimental Design dengan desain penelitian Nonequivalent Control Group Design. Populasi penelitian adalah seluruh anak kelompok TK A. Sampel yang diambil adalah kelompok TK A1 dengan berjumlah 10 anak dan TK A2 berjumlah 10 anak. Dengan menggunakan teknik Non Probability Sampling bebentuk Purposive Sampling. Data dalam penelitian ini di peroleh melalui wawancara, observasi, dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa uji t diketahui thitunglebih dari ttabel (11,328> 1,701). Dari hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa H0ditolak. Dengan kata lain terdapat pengaruh alat permainan edukatif si BAM terhadap tingkat kemandirian anak kelompok TK A di KB-TK Islam Sultan Agung 01 Semarang. Berdasarkan hasil penelitian ini saran yang dapat disampaikan adalah alat permainan edukatif si BAM dapat digunakan sebagai salah satu media untuk meningkatkan kemandirian anak.                         The encouraging background of this study is that many children aged 4-5 years old do not have independent attitudes shown by many children who lack self-sufficiency, still asking for help when wearing their own clothes, buttoning clothes, as well as difficulties storing soap and dragging the toilet, depending on the homeroom guardian training.The problem of this research is whether there is influence of educational tool of the BAM to the independence of kindergarten children in Islamic Kindergarten Sultan Agung 01 Semarang. The aim to be achieved in this research is to find out whether there is influence of educational game play on the independence of kindergarten A in Islamic Kindergarten Sultan Agung 01 Semarang. The type of this research is quantitative research in the form of Quasi Experimental Design with Noquivalent Control Group Design research design. Research population is all kindergarten group children A. The samples taken are A1 group of Kindergarten with 10 children and TK A2 amounted to 10 children. By using technique of Non Probability Sampling bebentuk Purposive Sampling. The data in this research is obtained through interview, observation, and documentation. The results showed that t test is known to be more than ittable (11,328> 1,701). From these results it can be concluded that H0 is rejected. In other words there is the influence of educational games of the BAM on the level of independence of children of the TK A group in the Islamic Kindergarten of Sultan Agung 01 Semarang. Based on the results of this study suggestions that can be delivered is the educational game game the BAM can be used as one of the media to improve the independence of children.      


10.29406/999 ◽  
2018 ◽  
Vol 5 (1) ◽  
Author(s):  
YESI FITRIANI ◽  
Mahwar Qurbaniah

Hasil belajar siswa kelas XI IPA di SMA Negeri 2 Sungai Raya pada mata pelajaran biologi masih di bawah KKM (<75), khususnya pada materi Sistem gerak pada manusia dengan persentase ketuntasan 61,76%, perlu dilakukan penelitian untuk mencari model pembelajaran yang efektif dalam meningkatkan hasil belajar siswa. Tujuan penelitian ini yaitu 1) untuk mengetahui perbedaan hasil belajar 2) menentukan model yang lebih efektif untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada sub materi tulang kelas XI SMA Negeri 2 Sungai Raya. Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian eksperimen. Bentuk penelitian menggunakan Quasi experimental design dengan rancangan Nonequivalent Control Group Design. Teknik sampling yang digunakan adalah Purposive Sampling. Kelas XI IPA 1 sebagai kelas eksperimen 1 (Picture And Picture) dan kelas XI IPA 2 sebagai kelas eksperimen 2 (Example Non Example). Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah teknik pengukuran dan observasi langsung. Hasil uji U Mann Whitney diperoleh nilai signifikan 0,000<0,05 berarti terdapat perbedaan hasil belajar siswa kelas Picture And Picture dan Example Non Example. Nilai N-Gain kelas Picture And Picture dan Example Non Example berturut-turut 0,76 dan 0,59, berarti model Picture And Picture yang lebih efektif untuk meningkatkan hasil belajar. Kesimpulan penelitian ini adalah terdapat perbedaan hasil belajar antara kelas Picture and Picture dan Example and Example. Model pembelajaran Picture And Picture merupakan model yang paling efektif digunakan untuk meningkatkan hasil belajar.Kata kunci :Picture And Picture, Example Non Example, Hasil  belajar, sub materi tulang.


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document