scholarly journals Pengembangan Perangkat Pembelajaran Science, Environment, Technology and Society (SETS) Untuk Meningkatkan Pemahaman Konsep dan Sikap Peduli Lingkungan Siswa Sekolah Dasar

2017 ◽  
Vol 6 (2) ◽  
pp. 133
Author(s):  
Mahlianurrahman Mahlianurrahman

This study aims to (1) produce a SETS kit that is feasible to the understanding of concept and caring environmental of Elementary School (2) find out the effectiveness of the SETS kit to the understanding of concept and caring environmental. This study is a research and development refering to the opinion of Borg & Gall. The design of learning kits consists of ten steps, including (1) research and information collection; (2) planning; (3) developing preliminary form of draft product; (4) preliminary field testing; (5) main product revision; (6) main field testing; (7) operational product testing; (8) operational field testing; and (9) final product revision; (10) dissemination. Subjects were students of Elementary School 3 Kota Fajar. The results show that the learning kit is effective to understanding of concept and caring environmental of students according to the material expert and learning expert with excellent ratings category. Based on the result show that there are significant differences in understanding of concept and caring environmental of students who take the study with SETS  kits with those who do not use learning kits.

2016 ◽  
Vol 6 (2) ◽  
Author(s):  
Mei Wahyuni ◽  
Ali Mustadi

Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan perangkat pembelajaran collaborative learning berbasis kearifan lokal yang layak untuk meningkatkan karakter kreatif dan bersahabat siswa; dan mengetahui keefektifan perangkat pembelajaran collaborative learning berbasis kearifan lokal untuk meningkatkan karakter kreatif dan bersahabat siswa. Penelitian ini merupakan penelitian dan pengembangan mengacu pendapat Borg & Gall. Desain pengembangan perangkat pembelajaran ini meliputi 10 langkah, yaitu (1) penelitian pendahuluan dan pengumpulan informasi; (2) perencanaan; (3) pengembangan draft produk; (4) uji coba awal; (5) merevisi hasil uji coba terbatas; (6) uji coba lapangan; (7) penyempurnaan produk hasil uji coba lapangan; (8) uji coba lapangan operasional; dan (9) penyempurnaan produk akhir (10) diseminasi. Subjek penelitian adalah siswa kelas IV SDN I Bantul. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perangkat pembelajaran ini layak digunakan menurut ahli materi dan ahli pembelajaran dengan kategori sangat baik. Berdasarkan hasil penelitian diketahui, bahwa terdapat perbedaan yang signifikan terhadap karakter kreatif dan bersahabat antara siswa yang mengikuti pembelajaran dengan perangkat pembelajaran collaborative learning berbasis kearifan lokal dan yang tidak menggunakan perangkat pembelajaran hasil pengembangan. Kata Kunci: perangkat pembelajaran collaborative learning, kearifan lokal, karakter DEVELOPING COLLABORATIVE LEARNING KITS BASED ON LOCAL WISDOM TO ENHANCE CREATIVE AND FRIENDLY CHARACTER Abstract: This study aims to (1) produce a collaborative learning kit based on local wisdom that is feasible to enhance creative and friendly character; and (2) find out the effectiveness of the collaborative learning kit based on local wisdom to enhance creative and friendly character. This study is a research and development refering to the opinion of Borg & Gall. The design of learning kits consists of ten steps, including (1) research and information collection; (2) planning; (3) developing preliminary form of draft product; (4) preliminary field testing; (5) main product revision; (6) main field testing; (7) operational product testing; (8) operational field testing; and (9) final product revision; (10) dissemination. Subjects were fourth grade students Bantul. The results show that the learning kit is effective to enhance creative and friendly character of students according to the material expert and learning expert with excellent ratings category. Based on the result show that there are significant differences in cre- ative and friendly character of students who take the study with collaborative learning kits based on local wisdom with those who do not use learning kits. Keywords: collaborative learning kits, local wisdom, characters


2017 ◽  
Vol 5 (1) ◽  
pp. 1
Author(s):  
Arifah Nur

Penelitian ini bertujuan untuk (1) menghasilkan perangkat pembelajaran collaborative learning berbasis kearifan lokal yang layak untuk meningkatkan karakter nasionalisme dan kreatif siswa dan (2) mengetahui keefektifan perangkat pembelajaran collaborative learning berbasis kearifan lokal untuk meningkatkan karakter nasionalisme dan kreatif siswa. Penelitian ini merupakan penelitian dan pengembangan mengacu pendapat Borg&Gall, tetapi desain pengembangan perangkat pembelajaran ini hanya meliputi 9 langkah, yaitu (1) penelitian pendahuluan dan pengumpulan informasi, (2) perencanaan, (3) pengembangan draft produk, (4) uji coba terbatas, (5) merevisi hasil uji coba terbatas, (6) uji coba lapangan, (7) penyempurnaan produk hasil uji coba lapangan, (8) uji coba lapangan operasional, dan (9) penyempurnaan produk akhir. Subyek penelitian adalah siswa kelas IV SD Piyungan Bantul. Hasil penelitian menunjukan bahwa perangkat pembelajaran ini layak digunakan menurut ahli materi dan ahli pembelajaran dengan kategori sangat valid. Berdasarkan hasil penelitian diketahui, bahwa terdapat perbedaan yang signifikan terhadap karakter nasionalisme dan kreatif antara siswa yang mengikuti pembelajaran dengan perangkat pembelajaran collaborative learning berbasis kearifan lokal dan yang tidak menggunakan perangkat pembelajaran hasil pengembangan. Kata Kunci: perangkat pembelajaran collaborative learning, nasionalisme, kreatif Developing Collaborative Learning Kits Based on Local Wisdom to Improve Nationalism and Creative Character AbstractThis study aims to (1) produce a collaborative learning kit based on local wisdom that is feasible to improve nationalism and creative character and (2) find out the effectiveness of the collaborative learning kit based on local wisdom to improve nationalism and creative character. This study is a research and development refering to the opinion of Borg & Gall, but the design of learning kits consists of only nine steps, including (1) research and information collection, (2) planning, (3) developing preliminary form of draft product, (4) preliminary field testing, (5) main product revision, (6) main field testing, (7) operational product testing, (8) operational field testing, and (9) final product revision. Subjects were fourth grade students Piyungan Bantul. The results show that the learning kit is effective to improve nationalism and creative character of students according to the material expert and learning expert with very valid assessment category. Based on the result showed that there are significant differences in nationalism and creative character of students who take the study with collaborative learning kits based on local wisdom with those who do not use learning kits.Keywords: collaborative learning kits, nationalism, creative


2021 ◽  
Vol 5 (1) ◽  
Author(s):  
Abd. Aziz Muslim Al Fathoni

Kompetensi guru merupakan faktor penting bagi keberhasilan upaya meningkatkan mutu pendidikan. Standar kompetensi guru meliputi kompetensi paedagogik, kepribadian, profesional, sosial, spiritual dan leadership. Sejalan dengan tantangan kehidupan global, maka peran dan tanggung jawab guru pada masa mendatang akan semakin kompleks, sehingga menuntut guru senantiasa melakukan berbagai peningkatan dan penyesuaian penguasaan kompetensinya. Untuk menambah standar kualitas guru, Kemendikbud akan mengajukan tiga pola pembinaan guru, yaitu uji kompetensi, penilaian kinerja (PKG), dan diklat secara berkelanjutan dan berjenjang (PKB). Salah satu dari sekian banyak kegiatan PKB untuk pengembangan diri adalah kegiatan yang dilakukan oleh guru secara mandiri dan yang dilakukan oleh guru bekerja sama dengan guru lain dalam satu sekolah. Pelaksanaan kegiatan ini relatif lebih mandiri dan berbeda-beda antara satu guru dengan guru yang lain dalam satu sekolah, maupun antar satu sekolah dengan sekolah lain. Secara teknis kegiatan ini juga tidak diatur secara baku, hal ini sangat mungkin akan menimbulkan berbagai kendala bagi guru, bahkan mungkin dapat muncul kerancuan. Kesemuannya ini dikhawatirkan akan mengakibatkan hal yang kontra produktif, khususnya yang terkait dengan pencapaian standar-standar peningkatan kompetensi guru yang seharusnya dipenuhi sesuai kebutuhan. Untuk meminimalisasi berbagai kekuaran yang ada, maka diperlukan model yang dapat memfasilitasi kegiatan ini secara komprehensip, sehingga pelaksanaannya dapat lebih terstandar. Gagasan ini merupakan gagasan penelitian menggunakan jenis Penelitian dan Pengembangan Pendidikan/research and development (R&D). Model yang digunakan adalah R&D model Borg &Gall, yang meliputi sepuluh langkah yaitu: (1) Research and Information Collection, (2) Planning, (3) Develop Preliminary form Product, (4) Preliminary Fieild Testing, (5) Main Product Revision, (6) Main Field Testing, (7) Operational Produc Revision, (8) Operational Field Testing, (9) Final Product Revision, and (10) Disemination and Implementasi.


2017 ◽  
Vol 7 (1) ◽  
Author(s):  
Abiy Risabethe ◽  
Budi Astuti

Abstrak: Penelitian ini bertujuan menghasilkan media pembelajaran berupa video animasi yang layak dan untuk meningkatkan motivasi belajar dan karakter semangat kebangsaan siswa kelas V sekolah dasar se-Kecamatan Piyungan, Bantul. Penelitian dan Pengembangan (R&D) ini menggunakan langkah-langkah pengembangan menurut Borg & Gall, tetapi desain pengembangan video animasi hanya meliputi 9 langkah, yaitu (1) pengumpulan informasi, (2) perencanaan, (3) pengembangan produk awal, (4) uji coba lapangan awal, (5) revisi produk awal, (6) uji coba lapangan utama, (7) revisi produk, (8) uji coba lapangan operasional, dan (9) revisi produk akhir. Hasil penelitian menunjukkan bahwa media video animasi ini layak digunakan menurut ahli materi dan ahli media dengan kategori “baik”. Produk yang dikembangkan juga terbukti efektif meningkatkan motivasi belajar dan karakter semangat kebangsaan siswa kelas V SD se-Kecamatan Piyungan Bantul. Rata-rata skor motivasi belajar dan karakter semangat kebangsaan pada kelas eksperimen lebih tinggi daripada kelas kontrol. Kata Kunci : media, video animasi, motivasi belajar, karakter, semangat kebangsaan. DEVELOPING LEARNING MEDIA TO ENHANCE THE LEARNING MOTIVATION AND NATIONALISM CHARACTER OF THE 5 GRADE STUDENTS OF ELEMENTARY SCHOOLS Abstract: This research aims to produce an animation video media that is feasible and effective for increasing the learning motivation and nationalism character of the 5 grade students of elementary schools in Kecamatan Piyungan, Bantul. This research is a research and development study from Borg & Gall model, but the design of an animation video consists of only nine steps, including (1) information collection, (2) planning, (3) preliminary product development, (4) preliminary field testing, (5) main product revision, (6) main field testing, (7) operational product revision, (8) operational field testing, and (9) final product revision. The results are as follows the developed animation video media is fit use according to the material expert and media expert, which is in a “good” category. The developed animation video media is effective for increasing the learning motivation and nationalism character of the 5 grade students of elementary schools in Kecamatan Piyungan, Bantul. The average score of learning motivation and nationalism character in the experimental class which is higher than that of the control class. Keywords: animation video media, learning motivation, nationalism character


2013 ◽  
Vol 6 (1) ◽  
pp. 100 ◽  
Author(s):  
Ratna Widyaningrum ◽  
Sarwanto Sarwanto ◽  
Puguh Karyanto

<p class="MSGENFONTSTYLENAMETEMPLATEROLENUMBERMSGENFONTSTYLENAMEBYROLETEXT20">Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui prosedur pengembangan modul berorientasi POE berwawasan lingkungan pada materi pencemaran, kelayakan modul, efektivitas modul, dan perbedaan hasil belajar siswa sebelum dan setelah penerapan modul. Penelitian ini menggunakan metode Research and Development (R&amp;D) yang mengacu pada model Borg &amp; Gall yang telah dimodifikasi. Sampel pengembangan meliputi sampel validasi produk sejumlah 4 validator, sampel uji coba terbatas pada 10 siswa, dan sampel uji coba lapangan sejumlah 32 siswa. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah angket untuk analisis kebutuhan, validasi ahli, dan tanggapan siswa terhadap modul; lembar observasi untuk hasil belajar psikomotorik, afektif, dan keterlaksanaan sintaks; wawancara untuk analisis kebutuhan, tanggapan siswa terhadap modul saat uji coba terbatas, dan lapangan; dan tes untuk hasil belajar kognitif. Uji coba lapangan menggunakan one group pretest-posttes design. Data hasil belajar kognitif dihitung dengan gain ternormalisasi dan diuji dengan uji t dua sampel berpasangan, sedangkan hasil belajar psikomotorik dan afektif dihitung persentase ketercapaiannya. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa: pengembangan modul berorientasi POE berwawasan lingkungan pada materi pencemaran menggunakan model Borg &amp; Gall yang telah dimodifikasi melalui tahapan research and information collection, planning, developpreliminary form of products, preliminary field testing, main product revision, main field testing, dan operational product revision; kelayakan modul bernilai 3,3 setelah dilakukan uji lapangan dan berkategori “Baik”; pencapaian hasil belajar siswa mengalami peningkatan yang signifikan dalam kategori “Sedang”; dan setelah dilakukan uji secara statistik diperoleh perbedaan hasil belajar siswa</p>


2016 ◽  
Vol 4 (2) ◽  
pp. 120 ◽  
Author(s):  
Diana Setyorini ◽  
Rita Eka Izzaty

<p class="E-JOURNALAbstrakTitle">Penelitian ini bertujuan untuk (1) menghasilkan perangkat pembelajaran <em>collaborative learning </em>berbasis kearifan lokal yang layak untuk meningkatkan motivasi belajar dan karakter bersahabat siswa dan (2) mengetahui keefektifan perangkat pembelajaran <em>collaborative learning </em>berbasis kearifan lokal untuk meningkatkan motivasi belajar dan karakter bersahabat siswa. Penelitian ini merupakan penelitian dan pengembangan mengacu pendapat Borg dan Gall (1983, p.775), namun desain pengembangan perangkat pembelajaran ini hanya meliputi 9 langkah, yaitu (1) penelitian pendahuluan dan pengumpulan informasi, (2) perencanaan, (3) pengembangan draft produk, (4) uji coba terbatas, (5) merevisi hasil uji coba terbatas, (6) uji coba lapangan, (7) penyempurnaan produk hasil uji coba lapangan, (8) uji coba lapangan operasional, dan (9) penyempurnaan produk akhir. Subyek penelitian adalah siswa kelas IV SD Piyungan Bantul. Hasil penelitian menunjukan bahwa perangkat pembelajaran ini layak digunakan menurut ahli materi dan ahli pembelajaran dengan kategori valid. Berdasarkan hasil penelitian diketahui, bahwa terdapat perbedaan yang signifikan terhadap motivasi belajar dan karakter bersahabat antara siswa yang mengikuti pembelajaran dengan perangkat pembelajaran <em>collaborative learning </em>berbasis kearifan lokal dan yang tidak menggunakan perangkat pembelajaran hasil pengembangan.</p><p> </p><p><strong> </strong></p><p align="center"><strong><em>Abstract</em></strong></p><p>This study aims to (1) produce a collaborative learning kit based on local wisdom that is feasible to increase learning motivation and friendly character and (2) determine the effectiveness of the collaborative learning kit based on local wisdom to improve learning motivation and friendly character. This study is a research and development refering to the opinion of Borg and Gall (1983, p. 775), but this developing learning kit only consisting of nine steps including (1) research and information collection, (2) planning, (3) developing preliminary form of draft product, (4) preliminary field testing, (5 ) main product revision, (6) main field testing, (7) operational product testing, (8) operational field testing, and (9) final product revision. Subjects were fourth grade students Piyungan Bantul. The results show that the learning kit is effective to increase the motivation to learn and friendly character of students according to the material expert and learning expert with valid assessment category. The operational field testing obtained p &lt;0.05, which means that there are significant differences on motivation to learn and friendly character of the students who take the collaborative learning with learning kits based on local wisdom and those who do not use the results of the development of learning kits.<strong></strong></p>


2016 ◽  
Vol 7 (1) ◽  
pp. 1234
Author(s):  
Suci Pratiwi

The purpose of this study was to analyze, plan, develop and test a training model based on electronic training (e-training) in PT Drife Solusi Integrasi. This study adapting research and development method by borg and gall with six steps start from research and information collecting, planning, Develop Preliminary of Product, preliminary field testing,main product revision until main field testing. Results of this study is a training model basedon electronic training (e-training) suitable for startup companies.


Author(s):  
Yan Driya Samodra

Abstract: This research aimed at finding out: (1) the development of character-based History worksheet, (2) the appropriateness of character-based History worksheet for grade X students, and (3) the implementation of character in History worksheet. This research fitted Research and Development adapting development model from Borg & Gall (1983). Seven steps were adapted: (a) collecting information, (b) planning, (c) developing preliminary form of product, (d) conducting preliminary field testing, (e) revising main product, (f) conducting main field testing, and (g) revising operational product. The data were collected through survey, observation, and interview. The result of this research was a set of character-based worksheet. It embodied six units. To find out the feasibility, the worksheets were validated by experts and field tested. The result showed that the product had been appropriate to be used as it met the students’ needs and the employed curriculum.


2019 ◽  
Vol 8 (1) ◽  
pp. 21
Author(s):  
Rini Setyowati ◽  
Sajidan Sajidan ◽  
Puguh Karyanto

<p>Tujuan penelitian dan pengembangan yaitu untuk mengetahui : 1) Karakteristik  model <em>Discovery Learning Using Survey</em> pada materi jamur di SMA Negeri I Jogorogo Ngawi, 2) Kelayakan model <em>Discovery Learning Using Survey</em> pada materi jamur di SMA Negeri I Jogorogo, 3) Kefektifan model <em>Discovery Learning Using Survey</em> terhadap hasil belajar siswa SMA Negeri I Jogorogo. Penelitian ini menggunakan metode <em>Research And Development</em> (R &amp; D) mengacu pada model Borg &amp;Gall yang telah dimodifikasi. Kelayakan model divalidasi oleh ahli model,  ahli materi, dan guru biologi (praktisi). Subjek uji coba pada penelitian ini adalah siswa kelas X MIA dengan rincian 23 <em>research and information collection</em>, 15 siswa untuk tahap <em>main field testing</em> dan 57 siswa untuk tahap <em>operasional field testing</em>. Hasil penelitian dan pengembangan menunjukkan : 1) Karakteristik model <em>Discovery Learning Using Survey</em> dilakukan dengan memperhatikan karakteristik dari model yaitu adanya sintaks, sistem sosial, sistem pendukung, peran siswa, peran guru, dampak instruksional, dan dampak pengiring, 2) hasil pengembangan model <em>Discovery Learning Using Survey </em>layak untuk diterapkan pada materi fungi. Kelayakan model<em> Discovery Learning Using Survey</em> berdasarkan penilaian dari ahli, praktisi, dan respon siswa yang secara keseluruhan memberikan kategori sangat baik pada produk pengembangan dan layak digunakan di SMA Negeri I Jogorogo, 3) model <em>Discovery Learning Using Survey</em> sangat efektif serta mampu meningkatkan hasil belajar siswa. Hasil penelitian menunjukkan ada perbedaan yang signifikan dari rerata hasil belajar antara kelas <em>baseline</em> dengan kelas uji coba dengan penggunaan model <em>Discovery Learning Using Survey</em> lebih baik dibandingkan dengan kelas <em>baseline</em> yang menggunakan model ceramah bervariasi.</p>


2014 ◽  
Vol 18 (2) ◽  
pp. 246-250
Author(s):  
Retno Wahyuningsih ◽  
Budiyono Budiyono

Penelitian ini bertujuan untuk: (1) mengembangkan model evaluasi yang tepat sehingga dapat digunakan untuk mengevaluasi penyelenggaraan SDIT, (2) mendeskripsikan karakteristik instrumen dalam model evaluasi SIT, (3) mendeskripsikan efektivitas model evaluasi SIT, dan (4) mengetahui gambaran dan kriteria hasil evaluasi yang dilaksanakan di SDIT. Studi ini merupakan penelitian pengembangan, yang terdiri dari sembilan tahap kegiatan, yaitu: pengumpulan informasi, perencanaan, pengembangan produk awal, penilaian pakar, revisi produk utama, pengujian lapangan utama, revisi produk operasional, pengujian lapangan operasional, dan revisi produk akhir. Kesimpulan penelitian  ini adalah: (1) telah dihasilkan  model evaluasi penyelenggaraan sekolah Islam terpadu (EPSIT); (2) karakteristik instrumen dalam model EPSIT: a. memiliki format sangat baik, b. memenuhi substansi model evaluasi, c. memiliki validitas konstruk yang dapat diandalkan, d memiliki reliabilitas yang tinggi, (3) Model EPSIT memiliki keefektifan sangat baik dan memenuhi standar untuk mengevaluasi penyelenggaraan SDIT; (4) kriteria dalam Model EPSIT dapat memberikan gambaran secara menyeluruh penyelenggaraan SDIT. Kata kunci: model evaluasi, penyelenggaraan, sekolah Islam terpadu ______________________________________________________________ DEVELOPING AN EVALUATION MODEL FOR THE IMPLEMENTATION OF INTEGRATED ISLAMIC SCHOOLSAbstract This study aims at (1) developing an appropriate evaluation model as a means of evaluating the implementation of Integrated Islamic Primary School, (2) describinge the characteristic of instrument of SIT evaluation model (3) describinge the effectiveness of the developed SIT model of evaluation, and (4) knowing the description and the criteria of evaluation results implemented at SDIT. This is a research and development study which comprises nine steps:collecting information, planning, developing preliminary product, experts’ judgments, revising the main product, main field testing,  revising the operational product, operational field testing, and final product revision. The conclusions are as follows: (1) An evaluation model was developed for the integrated Islamic school (EPSIT); (2) The characteristics of the  instrument in the EPSIT model are : a. having excellent format, b. havinge met the  substance of evaluation model, c. having a good validity construct, and d. having a high level reliability; (3) The EPSIT model  is very effective and meets the standard to evaluate the implementation of SDIT; (4) the criteria under the EPSIT model can give thorough description of the implementation of  the SDIT.Keywords: evaluation model, implementation, integrated Islamic schools


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document