scholarly journals Analysis of the dominant factor of hypercholesterolemia at 45-59 years old elderly in working area of Puskesmas Rangkapanjaya Kota Depok 2016

2017 ◽  
Vol 33 (6) ◽  
pp. 267
Author(s):  
Widya Asih Lestari ◽  
Diah Mulyawati Utari

Dominant factors of hypercholesterolemia among pre-elderly in working area of Rangkapanjaya public health center in DepokPurposeThis study aimed to analyze the dominant factors of hypercholesterolemia among 45-59 years old elderly persons.MethodA cross-sectional study was conducted, involving 160 elderlies aged 45-49 years old in Rangkapanjaya. The data collection used Accutrend GC, BoneScan QUS, questionnaires, food recall, and Food Frequency Questionnaire. The data analysis used chi-square and logistic regression tests.ResultsThe factors most influencing hypercholesterolemia were vegetable intake frequency, body mass index, physical activity and bone mass density.ConclusionPeople with low total bone mass density have higher risk of getting hypercholesterolemia.

2020 ◽  
Vol 11 (4) ◽  
pp. 224
Author(s):  
MohitKishore Srivastava ◽  
Neetu Singh ◽  
Dileep Kumar ◽  
Ganesh Yadav ◽  
SudhirRamkishore Mishra ◽  
...  

2014 ◽  
Vol 95 (2) ◽  
pp. 141-152 ◽  
Author(s):  
Niels Frederik Breum Jakobsen ◽  
Lars Rolighed ◽  
Emil Moser ◽  
Peter H. Nissen ◽  
Leif Mosekilde ◽  
...  

2015 ◽  
Vol 4 (1) ◽  
Author(s):  
Ratna D Siregar ◽  
Nur Indrawati Lipoeto ◽  
Yuliarni Syafrita

AbstrakPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara konsumsi vitamin A, vitamin C, vitamin E, zink dan selenium dari makanan dengan fungsi kognitif pada lanjut usia. Metoda penelitian adalah cross sectional study terhadap 145 lansia umur ≥ 60 tahun, pada dua kecamatan di Kabupaten Lima Puluh Kota Sumatra Barat. Wawancara konsumsi antioksidan menggunakan Food Frequency Questionnaires (FFQ), fungsi kognitif diperiksa dengan Montreal Cognitive Assesment versi Indonesia (MoCA-Ina), Aβ40 dan Aβ42 plasma diperiksa dengan metode ELISA. Data dianalisis menggunakan uji Mann-Whitney dan Chi-square. Pada hasil penelitian ditemukan 83 orang (57,2%) lansia yang mengalami gangguan fungsi kognitif. Terdapat hubungan yang signifikan antara konsumsi vitamin C (p<0,049) dan vitamin E (p<0,037) tetapi tidak terdapat hubungan signifikan antara vitamin A, zink dan selenium dengan fungsi kognitif. Tidak terdapat hubungan yang signifikan antara konsumsi antioksidan dengan tingkat Aβ40 dan Aβ42 serta antara tingkat Aβ40 dan Aβ42 dengan fungsi kognitif masing-masing (p<0,058 dan p<0,350). Kesimpulan hasil penelitian ini didapatkan hubungan antara konsumsi vitamin C dan vitamin E dari makanan dengan fungsi kognitif. Tetapi tidak terdapat hubungan antara konsumsi antioksidan dengan Aβ40 dan Aβ42 plasma dan Aβ40 dan Aβ42 dengan fungsi kognitif.Kata kunci: antioksidan, beta-amyloid, fungsi kognitif, lanjut usiaAbstractThe objective of this study was to determine the relationship between consumption of vitamin A, vitamin C, vitamin E, zinc and selenium from foods with cognitive function in elderly. This was a cross-sectional study that was conducted to 145 elderly with age ≥ 60 years, in two districts in West Sumatra, in Lima Puluh Kota city. Interview antioxidant intake using a Food Frequency Questionnaires (FFQ), cognitive function was checked by Montreal Cognitive Assessment Indonesian version (MoCA-Ina), plasma Aβ40 dan Aβ42 were examined by ELISA while the data were analyzed by using the Mann-Whitney and Chi-square test. Results : Eighty three elderly people (57.2%) were found with impaired cognitive function. There was a significant association between the consumption of vitamin C (p < 0.049) and vitamin E (p < 0.037) but there was no signifikan association between vitamin A, zinc and selenium with cognitive function. There was no significant association between consumption of the antioxidant and both plasma Aβ40 and Aβ42 levels. There was no significant between levels of Aβ40 and Aβ42 and cognitive function (p < 0.058 and p < 0.350, respectively).Conclusion : There is a association between the consumption of vitamin C and vitamin E from food and cognitive function, but there is no association between the consumption of the antioxidant and levels of plasma Aβ40 and Aβ42 and between levels of plasma Aβ40 and Aβ42 and cognitive function.Keywords: antioxidants, amyloid-beta, cognitive function, elderly


2020 ◽  
Vol 2 (1) ◽  
pp. 29-34
Author(s):  
Laila Apriani Hasanah Harahap ◽  
Evawany Aritonang ◽  
Zulhaida Lubis

Online food ordering is a food delivery service through applications that are obtained quickly and safely. This is related to obesity. This type of research uses a descriptive type of study, with a cross sectional study design. This research was conducted at Medan, Medan University with 83 samples taken using purposive sampling method. The data used are primary data obtained based on measurements of student weight and height, recall and food frequency are analyzed by chi- square test. The results of the study showed that there was a correlation between the frequency of online food ordering with obesity (p <0.001) and there was no correlation between the types of food and obesity (p = 0.099) in the students of Medan Area University. To deal with the problem of obesity, it is easy to get access to online food ordering.


2020 ◽  
Vol 11 (1) ◽  
pp. 423-429
Author(s):  
Mery Sambo ◽  
Firda Ciuantasari ◽  
Godelifa Maria

Salah satu masalah kesehatan yang terdapat di Indonesia saat ini adalah gizi kurang. Faktor yang dapat berpengaruh terhadap gizi seseorang adalah pola makan. Pola makan sangat erat kaitannya dengan macam, jumlah dan komposisi makanan yang dikonsumsi setiap hari. Pemenuhan makanan yang baik bagi anak akan mempengaruhi status gizi pada anak. Tujuan penelitian ini untuk menganalisis hubungan pola makan dengan status gizi pada anak usia prasekolah di TK Kristen Tunas Rama. Penelitian ini menggunakan pendekatan cross sectional study. Populasi pada penelitian ini adalah anak usia prasekolah (3 – 6 tahun) yang ada di TK Kristen Tunas Rama yang berjumlah 78 anak yang diambil secara keseluruhan atau menggunakan teknik total sampling. Pengumpulan data dengan menggunakan food frequency questioner (FFQ) dan pengukuran mekanikal. Hasil penelitian dianalisis menggunakan uji statistik Chi-Square dengan tingkat signifikan α=0,05. Hasil analisis menunjukkan bahwa ρ = 0,015 < α = 0,05, artinya ada hubungan pola makan dengan status gizi pada anak usia prasekolah di TK Kristen Tunas Rama. Berdasarkan penelitian ini diharapkan agar ibu lebih memperhatikan status gizi anaknya yaitu dengan memberikan makanan yang mengandung gizi baik pada anak.


Author(s):  
Doley Lakhiprova ◽  
Sarma Tikendrajit ◽  
Baishya Pranabjyoti

Menopause is associated with a natural decline in estrogen, progesterone and testosterone. These leads to certain health concern signs and symptoms like vasomotor symptoms, urogenital atrophy, cardiovascular diseases, psychological changes, decrease bone mass density leading to osteoporosis and fracture, diminished of muscle mass and strength. In Ayurveda, Rajanivritti is the word found in relation with menopause. In female, ageing influences Rajanivritti where Dhatuksyaya has observed. There is limitation of presence of sign and symptoms of Rajanivritti, except the age which is mentioned as 50 years. Increased of Vata dosa, imbalance in Pitta and Kapha with subsequence Anulumakkshyay are observed in ageing, leading to abnormalities in all Dhatus specially Mamsa and Asthidhatu. In this work muscle strength, joint movement, bone mass density (BMD) has observed in 60 menopause women, where significant alteration noted in muscle strength of upper extremities and bone mass density (BMD) shows osteopenia.


2017 ◽  
Vol 6 (2) ◽  
pp. 129
Author(s):  
Entia Nopa ◽  
Ranissa Dwi Imansari ◽  
Irwandi Rachman

Faktor Risiko Kejadian Penyakit Kulit Pada Pekerja Pengangkut Sampah Di Kota Jambi 1Entianopa, 2Ranissa Dwi Imansari, 3Irwandi Rachman       123Program Studi Kesehatan Masyarakat STIKES Harapan Ibu, Jambi   Abstrak Latar Belakang: Kulit merupakan organ terbesar pada tubuh manusia yang membungkus otot-otot dan organ-organ dalam serta merupakan jalinan jaringan pembuluh darah, saraf, dan kelenjar yang tidak berujung, semuanya memiliki potensi untuk terserang penyakit yang salah satunya adalah penyakit kulit. Penyakit kulit merupakan salah satu gangguan kesehatan yang sering dialami oleh pekerja pengangkut sampah. Berdasarkan komposisi sampah yang diangkut serta waktu paparan kerja. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan antara masa kerja, pemakaian Alat Pelindung Diri (APD), dan personal hygiene dengan kejadian penyakit kulit pada pekerja pengangkut sampah di Kota Jambi. Metode: Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan desain penelitian cross sectional study. Sampel penelitian yaitu sebanyak 62 pekerja pengangkut sampah yang berada di Kantor Pekerjaan Umum dan Penata Ruang, yang mana seluruh populasi dijadikan sampel. Data dikumpulkan berdasarkan pemeriksaan kesehatan oleh dokter dan dengan kuesioner, kemudian dianalisa menggunakan uji statistik chi-square. Hasil: Hasil menunjukan bahwa pekerja yang mengalami penyakit kulit sebanyak 35 pekerja (56,5%). Berdasarkan hasil analisis chi-square didapatkan bahwa ada hubungan yang bermakna antara masa kerja dengan kejadian penyakit kulit pada pekerja pengangkut sampah dimana nilai (p-value= 0,006), Pemakaian Alat Pelindung Diri (APD) nilai (p-value= 0,008), personal hygiene nilai (p-value= 0,008). Kesimpulan: Untuk meminimalisir risiko terjadinya penyakit kulit pada pekerja pengangkut sampah disarankan perlunya disusun standar operasional prosedur yang aman, penyediaan sarana sanitasi agar dapat mengurangi resiko terkena penyakit kulit. Pentingnya pemakaian APD dan perilaku hidup bersih dan sehat selama bekerja, serta diharapkan pekerja menggunakan APD pada saat bekerja dan lebih memperhatikan personal hygiene.   Kata kunci      : Masa Kerja, APD, Personal Hygiene


2018 ◽  
Vol 2 (1) ◽  
pp. 30-35
Author(s):  
Ayatullah Harun

Tujuan dilakukan penelitian untuk mengetahui hubungan antara umur dan obesitas pada kejadian Diabetes Gestasional di Puskesmas Dahlia Makassar 2017. Penelitian ini menggunakan metode penelitianan analitik dengan melakukan pendekatan Cross Sectional Study untuk mengetahui hubungan antara umur dan obesitas pada kejadian Diabetes Gestasional di Puskesmas Dahlia Makassar 2017 dengan jumlah populasi 374 orang dengan dan jumlah sampel 374 orang dengan menggunakan teknik Total  Sampling.Dari hasil uji statistic dengan menggunakan uji Chi-Square (Pearson chi-square) diperoleh untuk variabel umur ibu nilai p = 0,162 > a = 0,05 artinya tidak ada hubungan antara umur ibu dengan kejadian Diabetes Gestasional pada ibu hamil.   Untuk variabel obesitas nilai p = 0,003 < a = 0,05 artinya ada hubungan antara obesitas dengan kejadian Diabetes Gestasional pada ibu hamil.Kesimpulan dari dua variabel yaitu umur dan obesitas, hanya variabel obesitas yang berhubungan dengan kejadian Diabetes Gestasional pada ibu hamil di Puskesmas Dahlia Makassar 2017. Saran diharapkan penelitian ini dapat dijadikan sebagai salah satu bahan masukan atau sumber data untuk penelitian selanjutnya.


2019 ◽  
Author(s):  
Stephen Banda

BACKGROUND Occupational conditions are deadly health hazards especially where dust exposure is inevitable causing chronic disabilities, impaired respiratory function and ultimately leading to death if no intensive measures are put in place. Unhealthy practices and negative attitudes rise in the number of cases of pneumoconiosis due to poor health education and awareness strategies. Pneumoconiosis is not only a health problem but also a social and economic burden on the livelihood of people living in mining areas around the globe. OBJECTIVE to assess knowledge, attitude and practices of miners and post-occupational miners towards pneumoconiosis in Wusakile Township, Kitwe, Zambia. METHODS A cross-sectional study was employed to conduct a research in Wusakile Township and a questionnaire was customized in order to syphon data relevant to the study as well to be brief. The study was conducted among 73 participants who were randomly selected among miners and post-occupational miners and all satisfied the inclusion criteria. Both quantitative and qualitative methods were used to collect data. The data was entered and analysed using IBM SPSS software version 23. RESULTS Among 73 participants interviewed, 33.99% of participants had poor knowledge on the complications of pneumoconiosis. However, despite this poor knowledge, all participants had an idea about pneumoconiosis particularly silicosis. 13.70% of the respondents had bad practices towards pneumoconiosis while 86.30% had some good practices towards pneumoconiosis. Of the total participants, 19.18% of the participants had a negative attitude towards pneumoconiosis. Correlation between the level of education and practices of participants using Pearson Chi-Square, a p value of 0.021 (significant) was found ruling out the null hypothesis. CONCLUSIONS Information about pneumoconiosis and awareness programs towards pneumoconiosis are not widely disseminated among miners and post-occupational miners. There is still a significant number of participants who need to be educated more about pneumoconiosis and its complications so that attitude and practices are improved and also promote full community participation by involving competent health professionals to help in implementing preventive measures.


2018 ◽  
Vol 3 (3) ◽  
pp. 440
Author(s):  
Sri Handayani ◽  
Puteri Fannya ◽  
Putri Nazofah

<p><em>Based on data from the Indonesia Ministry of Health in 2015, In Indonesia, new professional nurses were just 2% of the total nurses. This figure was much lower than the Philippines which has reached 40% with bachelor and master level as their education. The purpose of this study was to determine the relationship between age, and leadership with the performance of health personnel</em><em>. </em><em>The design of this research was analytical research with Cross Sectional Study. The population in this study was all nurses and doctors who served in the internal room, children, surgery and midwifery</em><em>. </em><em>Sampling using total sampling</em><em> </em><em>by questionnaires. The data was processed by univariate and bivariate analysis using Chi-square test</em><em>. </em><em>The result showed that 57,8% nurses had poor performance, 56,3% doctors had poor performance, 64,4% nurses had average age 26-35 years, 56,2% doctors had average age  36-45 years, 64.4% nurses have poor leadership, </em><em>and </em><em>50.0% of doctors have less good leadership</em><em>.</em><em> There is a relationship between age</em><em> and </em><em>leadership with the performance of health personnel.</em><em></em></p><p><strong><em> </em></strong></p><p>Berdasarkan data kemenkes RI tahun 2015 jumlah tenaga kesehatan terbanyak yaitu perawat sebanyak 147.264 orang (45,65%). Di Indonesia, perawat profesional baru mencapai 2% dari total perawat yang ada. Angka ini jauh lebih rendah dibandingkan dengan Filipina yang sudah mencapai 40% dengan pendidikan strata satu dan dua. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan antara umur, kepemimpinan dengan kinerja tenaga kesehatan. Jenis penelitian yang digunakan adalah desain penelitian analitik dengan Cross Sectional Study. Populasi pada penelitian ini adalah semua perawat dan dokter. Pengambilan sampel dengan menggunakan Total Sampling. Pengambilan data menggunakan kuesioner. Data diolah dengan analisis univariat menggunakan statistik deskriptif dan analisis bivariat menggunakan uji Chi-square. Hasil penelitian didapatkan 57,8% perawat memiliki kinerja kurang baik, 56,3% dokter memiliki kinerja kurang baik, 64,4% perawat memiliki umur rata-rata 26-35 tahun 64,4%, 56,2% dokter memiliki umur rata-rata 36-45 tahun, 64,4% perawat memiliki kepemimpinan kurang baik, 50,0% dokter memiliki kepemimpinan kurang baik. Terdapat hubungan antara umur dan kepemimpinan dengan kinerja tenaga kesehatan.</p>


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document