scholarly journals Analisis Pantang Makan Dengan Derajat Luka Perineum Terhadap Penyembuhan Luka Pada Ibu Nifas Hari Ke-7 Di PMB Ibunda Ny. Indah S.W,SST Desa Cendono Kecamatan Kandat

2021 ◽  
Vol 4 (1) ◽  
pp. 46-57
Author(s):  
Irma Ayu Dwi Kasari ◽  
Candra Wahyuni

Persalinan merupakan peristiwa keluarnya bayi, plasenta dan selaput amnion. Dalam proses pengeluaran buah kehamilan ini sering kali mengakibatkan perlukaan jalan lahir. Luka-luka biasanya ringan, tetapi kadang-kadang terjadi juga luka yang luas dan berbahaya. Robekan perineum terjadi pada hampir semua persalinan pertama dan tidak jarang juga pada persalinan berikutnya.  Oleh karena itu informasi yang sangat memadahi tentang pola makan selama kehamilan pada ibu hamil sangat diperlukan dalam mempersiapkan masa kehamilannya sampai waktu kelahiran. Karena pola makan yang baik selama kehamilan akan berdampak baik, baik bagi kesehatan ibu maupun janinnya.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan pola makan selama kehamilan terhadap berat badan bayi baru lahir pada ibu nifas 0 – 7 hari di Desa Cendono Kecamatan Kandat Kabupaten Kediri. Desain penelitian yang digunakan adalah Retrospektif, populasinya mengambil seluruh ibu nifas pada hari ke-7 di PMB IBUNDA Ny. Indah S.W,SST Desa Cendono Kecamatan Kandat pada bulan Maret 2019. Dengan menggunakan Purposive sampling, diperoleh 15 responden yang memenuhi kriteria inklusi. Parameter yang digunakan  adalah jawaban kuisioner pantang  makan selama satu  minggu masa nifas, lembar observasi derajat luka perineum, dan lembar observasi penyembuhan luka perineum. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat pantang makan responden selama satu minggu masa nifas, 9 responden (60 %) melakukan pantang makan, 6 responden (40%) melakukan tidak pantang makan. Sedangkan ibu dengan luka perineum derajat II adalah 9 responden (60%), dan dengan luka perineum derajat III adalah 6 responden (40%). Dan untuk penyembuhan luka ada 7 responden (46.7%)  yang lukanya sudah sembuh, dan 8 responden (53,3%) yang luka perineumnya belum sembuh. Hasil pengumpulan data tersebut diolah dengan uji analitik korelasi dengan menggunakan uji Spearman Rank Corelation. Hasil analisa didapatkan nilai ρ (0.000) < α (0,05) maka ada hubungan yang signifikan antara pantang makan dan penyembuhan luka perineum pada ibu nifas hari ke-7 di PMB IBUNDA Ny. Indah S.W,SST Desa Cendono. Dan nilai ρ (0.435) > α (0,05)  yang berarti tidak ada hubungan yang signifikan antara derajat luka perineum dan penyembuhan luka luka perineum pada ibu nifas hari ke-7 di PMB IBUNDA Ny. Indah S.W,SST Desa Cendono. Bagi responden agar selama nifas di upayakan untuk tidak pantang makan karena nutrisi yang dibutuhkan ibu nifas lebih banyak dan melakukan kunjungan nifas pada tenaga kesehatas di wilayahnya sesuai jadwal yang sudah diberikan untuk mengetahui penyembuhan luka perineum dan untuk mengetahui adanya infeksi atau tidak pada luka perineum.

2020 ◽  
Vol 7 (1) ◽  
pp. 123-129
Author(s):  
Dhina Widayati

Salah satu SDM (Sumber Daya Manusia) di RS yang mempunyai waktu bersama pasien paling lama adalah perawat. Pada pemberian asuhan keperawatan yang berkualitas diperlukan suatau kinerja yang baik. Terdapat beberapa hal yang mempengaruhi kinerja, salah satunya adalah quality nursing work life (QNWL). Perawat dengan beban kerja yang tinggi dan desain kerja yang monoton rentan mengalami burnout syndrome (stres kerja). Penelitian ini mempunyai tujuan untuk mengetahui hubungan QNWL dengan burnout syndrome. Korelasional dan crosssectional menjadi desain dan pendekatan dalam studi ini. QNWL merupakan variabel independen dan burnout syndrome variabel dependennya. Data diperoleh melalui kuesioner. Besar sampel sejumlah 30 responden yang diperoleh secara purposive sampling. Analisa data dilakukan dengan Spearman Rank Test dengan p value 0,009 dan coefisien correlation -0,56 yang menunjukkan bahwa terdapat hubungan dengan tingkatan sedang antara QNWL dengan kejadian burnout syndrome dengan arah hubungan negatif, artinya semakin baik QNWL maka semakin meminimalkan burnout syndrome. Salah satu faktor yang mempengaruhi QNWL adalah lingkungan kerja yang kondusif, oleh karena itu diharapkan kepada perawat untuk dapat menjalin kerjasama yang baik antar tim agar tercipta suasana kerja yang harmonis dan lingkungan kerja yang harmonis, dengan demikian maka akan menurunkan kejadian burnout pada perawat. One of the HR (Human Resources) in a hospital that has the longest time with patients is a nurse. In the provision of quality nursing care required a good performance. There are several things that affect performance, one of which is quality nursing work life (QNWL). Nurses with high workloads and monotonous work designs are prone to experiencing burnout syndrome (work stress). This study aims to determine the relationship of QNWL with burnout syndrome. Correlational and cross sectional design was used in this study. QNWL is an independent variable and burnout syndrome is the dependent variable. Data obtained through a questionnaire. The sample size of 30 respondents obtained by purposive sampling. Data analysis was performed with the Spearman Rank Test with p value 0.009 and the correlation coefficient of -0.56 which showed that there was a moderate level of correlation between QNWL and the incidence of burnout syndrome with the direction of the negative relationship, meaning that the better QNWL, the more minimizing burnout syndrome. One of the factors that influence QNWL is a conducive work environment, therefore it is expected that nurses will be able to establish good cooperation between teams in order to create a harmonious work atmosphere and a harmonious work environment, thereby reducing the incidence of burnout to nurse


2016 ◽  
Vol 1 (2) ◽  
pp. 164
Author(s):  
Reny Nugraheni

ABSTRAK Penderita kusta yang tidak mengetahui penatalaksanaan dalam perawatan yang tepat dapat mengakibatkan kecacatan yang permanen, penderita kusta akan mengalami beberapa masalah diantaranya rendah diri, depresi, menyendiri, atau menolak diri, serta masyarakat akan mengucilkan pasien sehingga sulit mencari pekerjaan. Provinsi Jawa Timur merupakan daerah penyumbang penderita kusta tertinggi di Indonesia dengan 4.116 kasus. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui analisis konsep diri terhadap kualitas hidup penderita kusta yang mengalami kecacatan di Rumah Sakit Kusta Kediri. Desain penelitian analitik observasional dengan pendekatan cross sectional. Dengan teknik purposive Sampling diperoleh sampel 97 responden. Variabel independen konsep diri, variabel dependen kualitas hidup. Uji hipotesis menggunakan Spearman rank < (0,05). Hasil penelitian konsep diri penderita kusta yang mengalami kecacatan diketahui sebagian besar gambaran diri kurang, yaitu 55 responden (56,7%), hampir setengah ideal diri cukup, yaitu 40 responden (41,2%), hampir setengah harga diri dalam kategori cukup, yaitu 55 responden (56,7%), sedangkan sebagian besar peran diri dalam kategori cukup, yaitu 55 responden (56,7%) dan hampir setengah identitas diri dalam kategori cukup, yaitu 42 responden (43,3Sebesar 47,4% kualitas hidup pada kategori kurang. Hasil analisis terbukti bahwa ada hubungan konsep diri terhadap kualitas hidup penderita kusta yang mengalami kecacatan. Pembentukan konsep diri melalui komunikasi antarpribadi merupakan cara seseorang memandang dirinya melalui interaksi dengan orang lain. Konsep diri yang akan mempengaruhi diri seseorang dalam melakukan kontak komunikasi atau interaksi dengan orang lain.Kata Kunci: Konsep Diri, Kualitas Hidup, Penderita Kusta.Abstract The Analysis Self-Concept Against Quality Of Life Leprosy Patient’s Who Have Defects In Kediri Special Leprosy HospitalLeprosy will lead to changes in self-concept among low self-esteem, depression, withdrawn, or self deny, and society will isolate the patient so he get difficulty to find a job. East Java is an area of highest contributor leprosy patients in Indonesia with 4,116 cases. The purpose of this study was to determine analysis self-concept against quality of life leprosy patient’s that have defects In Kediri Special Leprosy Hospital. The study design was observational analytic with cross sectional approach. With a purposive sampling techniques responden.Variabel sample obtained 97 independent self-concept, the dependent variable quality of life. Data were collected using a questionnaire was tested using Spearman rank < (0.05). The results of the study the concept of self-lepers who have defects are known as many self-image is less, as many as 55 respondents (56.7%), almost half the ideal self-sufficient, ie 40 respondents (41.2%), almost half the price in the category of pretty, ie 55 respondents (56.7%), while most of the roles in enough categories, as many as 55 respondents (56.7%) and almost half of identity in enough categories, as many as 42 respondents (43.3%). almost half the quality live in the poor category, as many as 46 respondents (47.4%). The result of the analysis proven that there is a relationship of self-concept to leprosy patient’s quality of life that have defects. The formation of self-concept through interpersonal communication is the way a person sees himself through interaction with others. The concept of self that will affect one's self in contact communication or interaction with others.Keywords: Self-Concept, Quality of Life, Leprosy Patient


2020 ◽  
Vol 7 (2) ◽  
pp. 165-169
Author(s):  
Muhammad Rizal Satria

Maraknya fenomena permasalahan hukum terutama berkaitan dengan korupsi, kolusi, dan nepotisme (KKN) dengan segala praktik kecurangan lainnya. Salah satu ladang terjadinya kecurangan adalah pada proses pengadaan barang dan jasa merupakan bagian yang paling sering terlibat dalam beberapa kasus. Penelitian ini bertujuan untuk menguji secara empiris pengaruh lingkungan pengendalian dan penilaian risiko terhadap pencegahan kecurangan (fraud) pada PSTNT BATAN. Analisis ini menggunakan variabel independen yaitu lingkungan pengendalian dan penilaian risiko. Variabel dependennya adalah pencegahan kecurangan (fraud). Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan sumber data primer berupa kuesioner yang dibagikan kepada karyawan di PSTNT BATAN sebagai sampel dalam penelitian ini, adapun teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah nonprobability sampling yaitu purposive sampling. Alat analisis yang digunakan dalam penelitian ini meliputi uji validitas, uji reliabilitas, uji normalitas, analisis korelasi Spearman Rank, analisis regresi linear berganda, analisis koefisien determinasi, uji t, dan uji F. Hasil penelitian diperoleh kesimpulan bahwa Lingkungan Pengendalian dan Penilaian Risiko berpengaruh positif dan signifikan terhadap Pencegahan Kecurangan (Fraud) baik secara parsial maupun secara simultan.


2017 ◽  
Vol 5 (2) ◽  
pp. 256
Author(s):  
Sisilia Ndore ◽  
Sulasmini Sulasmini ◽  
Tanto Hariyanto

Lansia telah mengalami penurunan kemampuan tubuh dan panca indera, berpengaruh pada aktivitas dan gerak dalam kehidupannya. Penurunan derajat kesehatan dan kesempatan fisik tersebut menyebabkan terjadinya penurunan interaksi sosial pada lansia. Adanya dukungan keluarga sangat dibutuhkan oleh lansia. Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan dukungan keluarga dengan kepuasan interaksi sosial pada lansia di Posyandu Lansia Permadi Kecamatan Lowokwaru Malang. Penelitian ini merupakan penelitian analitik korelasional dengan pendekatan cross sectional. Populasi dalam penelitian ini sebanyak 211 orang dengan sampel 33 orang yang diambil dengan purposive sampling. Instrumen yang digunakan adalah lembar kuesioner dengan analisa data spearman rank. Hasil penelitian menunjukan bahwa sebagian besar dukungan keluarga dengan kategori baik sebanyak 25 orang ( 78,5%) ; dan sebagian besar kepuasan interaksi sosial dengan kategori tinggi yakni sebanyak 19 orang (57,5%). Hasil analisa data didapatkan ada hubungan antara dukungan keluarga dengan kepuasan interaksi sosial pada Lansia di Posyandu Lansia Permadi Kecamatan Lowokwaru Malang.


2019 ◽  
Vol 1 (1) ◽  
pp. 1-6
Author(s):  
Eva Nur azizah

Kecemasan adalah kebingungan, kekhawatiran pada sesuatu yang akan terjadi, sedangkan minat adalah penerimaan akan suatu hubungan antara diri sendiri dengan sesuatu diluar diri, sehingga kecemasan yang ada masyarakat masih menjadi faktor yang mempengaruhi minat yang rendah terhadap kontrasepsi MOW. Tujuan penelitian penelitian ini untuk mengetahui ada tidaknya hubungan kecemasan dengan minat ibu menjadi akseptor kontrasepsi MOW. Desain penelitian ini menggunakan analitik korelasional Case Control dimana dalam penelitian ini melihat kebelakang untuk mengali dampak yang terjadi. Pengambilan sampel secara Purposive sampling berjumlah 30 responden. Penelitian ini menggunakan Uji statistik Spearman Rank. Hasil uji statistika didapatkan angka probabilitas (p) = 0,000 < 0,05 maka H0 ditolak dan H1 diterima, hal ini menunjukkan ada hubungan kecemasan dengan minat ibu menjadi akseptor kontrasepsi MOW. Nilai r = 0,701, maka ada hubungan positif kuat antara kecemasan dengan minat ibu menjadi akseptor kontrasepsi MOW berarti bahwa sebagian besar ibu yang merasakan kecemasan sedang maka ibu hanya berminat. Berdasarkan hasil penelitian diatas, sebaiknya sebagai petugas kesehatan lebih banyak melakukan pendekatan ke masyarakat agar kecemasan dalam masyarakat dan minat ibu semakin tinggi.


2021 ◽  
Vol 13 (01) ◽  
pp. 45
Author(s):  
Novita Nurhidayati ◽  
Triani Yuliastanti

ABSTRAKCoronavirus Disease 2019 (COVID-19) adalah penyakit menular yang disebabkan oleh Severe Acute Respiratory Syndrome Coronavirus 2 (SARS-CoV2) dilaporkan pertama kali di Kota Wuhan, Cina. Virus corona telah menyebar dengan cepat di hampir setiap negara termasuk Indonesia. Anjuran pemerintah sebagai pencegahan COVID-19 dapat dilakukan dengan mematuhi protokol kesehatan seperti memakai masker, menjaga jaga jarak, dan mencuci tangan. Dalam era new normal saat ini semua kegiatan telah dilakukan seperti biasa, sehingga kepatuhan masyarakat menerapkan protocol kesehatan sangat berperan dalam upaya pencegahan penularan covoid 19. Dimana kepatuhan seseorang dapat dipengaruhi oleh faktor pengetahuan, sikap, dan perilaku. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan pengetahuan dengan kepatuhan masyarakat dalam menerapkan 3M (memakai masker,  menjaga jarak dan mencuci tangan sebagai upaya pencegahan penularan Covid 19. Penelitian ini dilakukan menggunakan metode kuantitatif dengan pendekatan cross sectional. Sampel penelitian diambil secara purposive sampling yaitu warga yang berusia 17-50 tahun sebanyak 40 responden. Instrumen penelitian menggunakan kuesioner. Lokasi penelitian dilaksanakan di Dukuh Gatak RT 2 RW 5 Desa Mudal, Kecamatan Boyolali. Analisis data kuantitatif menggunakan Uji Rank Spearman. Hasil penelitian dari Uji Rank Spearman didapatkan hasil p-value sebesar 0,000 (p<0,05) maka Ho ditolak dan dinyatakan ada hubungan. Kesimpulan dari penelitian ini adalah adanya hubungan pengetahuan masyarakat dengan kepatuhan masyarakat dalam menerapkan 3M (memakai masker,  menjaga jarak dan mencuci tangan sebagai upaya pencegahan penularan Covid 19. Saran bagi masyrakat yang tidak menerapakan 3 M diberikan sanksi dan pemerintah desa meningakatkan sosialisasi di tingkat masyarakat.Kata Kunci : Covid-19, Pengetahuan Covid-19, 3 MTHE RELATIONSHIP OF KNOWLEDGE WITH COMMUNITY COMPLIANCE APPLYING 3 M (WEARING MASK, KEEPING YOUR DISTANCE AND WASHING HANDS) IN THE EFFORT TO PREVENT THE TRANSMISSION OF COVID 19ABSTRACTCoronavirus Disease 2019 (COVID-19) is an infectious disease caused by Severe Acute Respiratory Syndrome Coronavirus 2 (SARS-CoV2) which was first reported in Wuhan City, China. The corona virus has spread rapidly in almost every country including Indonesia. The government's recommendation to prevent COVID-19 can be done by complying with health protocols such as wearing masks, maintaining distance, and washing hands. In the new normal era, all activities have been carried out as usual, so that public compliance with health protocols plays a very important role in efforts to prevent covoid transmission 19. Where a person's compliance can be influenced by factors of knowledge, attitudes, and behavior. The purpose of this study was to determine the relationship between knowledge and public compliance in implementing 3M (wearing masks, maintaining distance and washing hands as an effort to prevent the transmission of Covid 19. This research was conducted using quantitative methods with cross sectional approach. The research sample was taken by purposive sampling, namely residents aged 17-50 years as many as 40 respondents. The research instrument used a questionnaire. The research location was carried out in Dukuh Gatak RT 2 RW 5 Mudal Village, Boyolali District. Quantitative data analysis used the Spearman Rank Test. The results of the research from the Spearman Rank Test showed a p-value of 0.000 (p <0.05), so Ho was rejected and it was stated that there was a relationship. The conclusion of this study is that there is a relationship between public knowledge and community compliance in implementing 3M (wearing masks, maintaining distance and washing hands as an effort to prevent the transmission of Covid 19. Suggestions for people who do not implement 3M are given sanctions and the village government increases socialization at the community level .Keywords: Covid-19, Covid-19 Knowledge, 3M


2021 ◽  
Vol 6 (1) ◽  
pp. 9-16
Author(s):  
DWI ANGGUN LESTARI ◽  
ROSYDA AGUSTINA

Background: Perawatan antenatal adalah suatu kegiatan yang dilakukan dalam rangka mendeteksi gangguan selama masa kehamilan yang mungkin ada atau akan ada dan mengatasi gangguan tersebut sebelum gangguan tersebut merugikan kehamilan, oleh karena itu perilaku dan persepsi yang baik sangat diperlukan agar kunjungan ANC bisa berjalan dengan baik. Method: Penelitian ini menggunakan jenis korelasional dengan pedeketan secara Cros-Sectional untuk mengetahui hubungan antara persepsi dan perilaku ibu hamil tentang kunjungan ANC di Jember. Jumlah populasi dalam penelitian ini sebanyak 88 responden. Teknik pengambilan sampel menggunakan purposive sampling. Instrumen yang digunakan adalah kuesioner. Result: Hasil penelitian menunjukkan bahwa, sebagian besar persepsi klien baik sebesar 70,5%. Selain itu, perilaku klien juga baik sebesar 51.1%. Conclusion: Hasil penelitian menggunakan uji Spearman Rank / Rho (α = 0,05) menunjukkan bahwa p = 0,946 dimana p> 0,05 sehingga tidak terdapat hubungan antara persepsi persepsi dan perilaku ibu hamil tentang kunjungan ANC di Jember.


2017 ◽  
Vol 13 (1) ◽  
pp. 53
Author(s):  
Budi Wibawanta ◽  
Novemelia Purba

<p>The role of teachers is not merely transferring knowledge, but also developing student character. In the field, students tend to do only the minimum necessary to pass. The objectives of this study were to determine if there was a correlation between student-teacher personality competence and student motivation, specifically their achievement motivation. The level of the significance of the correlation was also investigated. This research was a quantitative research correlational design with a 0.05 level of significance. Spearman Rank correlation coefficient test and SPSS program were used to analyze the data. The population of this research was 88 students, while the samples taken were 22 students by using purposive sampling technique. The results of this research confirmed that there was a positive correlation between student-teacher personality competence and students achievement motivation. Furthermore, the correlation between student-teacher personality competence and students achievement motivation was significant.</p><p><em>BAHASA INDONESIA ABSTRAK:</em><em> Peran guru bukan hanya sekadar mentransfer ilmu, melainkan juga mendidik karakter siswa. Di lapangan, siswa menunjukkan bahwa mereka hanya mengejar Kriteria Ketuntasan Minimum (KKM) di dalam kelas untuk lulus. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui adanya hubungan antara kompetensi kepribadian mahasiswa guru yang sedang praktik mengajar dengan motivasi berprestasi siswa serta mengetahui signifikansi hubungannya. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif desain korelasional dengan taraf signifikansi 0.05. Uji koefisien korelasi Spearman Rank dan program SPSS digunakan untuk menganalisis data. Jumlah populasi penelitian ini adalah 88 siswa, sementara sampel yang diambil sebanyak 22 siswa dengan menggunakan teknik purposive sampling. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat hubungan positif antara kompetensi kepribadian mahasiswa guru dengan motivasi berprestasi siswa. Hubungan kompetensi kepribadian mahasiswa guru dengan motivasi berprestasi siswa ini dinyatakan signifikan. </em></p><p> </p>


2021 ◽  
Vol 8 (1) ◽  
pp. 55-61
Author(s):  
Hartatik Hartatik

Pendahuluan: Retardasi mental merupakan salah satu kecacatan berupa penyimpangan perkembangan intelektual. Hal ini menimbulkan ketergantungan seumur hidup pada keluarga sebagai Caregivers serta dampak fisik dan psikologis pada individu, keluarga maupun masyarakat. Hal ini menimbulkan harga diri bagi keluarga yang merawatnya. Tujuan: penelitian ini yaitu untuk mengetahui hubungan antara stigma diri dengan harga diri keluarga penderita retardasi mental (PRM). Metode: Penelitian ini menggunakan metode analitik observasional dengan pendekatan cross sectional. Sampel dalam penelitian ini adalah anggota keluarga dari penderira retardasi mental di desa Sidoharjo Kecamatan Jambon Kabupaten Ponorogo Provinsi Jawa Timur Indonesia yang berjumlah 58 orang yang dipilih dengan tehnik purposive sampling. Pengumpulan data menggunakan kuesioner. Data dianalisis melalui analisis univariat dan bivariat menggunakan uji Spearman Rank. Hasil: analisis bivariat hubungan stigma diri dengan harga diri didapatkan nilai p=0.000 dan nilai r=-0.412. Hal ini menunjukkan bahwa ada hubungan antara stigma diri dengan harga diri, semakin tinggi stigma diri maka semakin rendah harga diri penderita retardasi mental. Kesimpulan: terdapat hubungan antara stigma diri dengan harga diri pada keluarga penderita retardasi mental (PRM). Saran: Oleh karena itu disarankan pada keluarga untuk mengurangi stigma diri dan meningkatkan efikasi diri dan dukungan sosial di desa tersebut.


2021 ◽  
Vol 1 (2) ◽  
pp. 68-75
Author(s):  
EdriyaniYonlafado Simanjuntak ◽  
Marlina Marlina

Coronavirus (CoV) merupakan keluarga besar virus yang dapat menyebabkan penyakit mulai dari gejala ringan sampai berat. Saat ini dunia mengalami pandemi akibat Novel Coronavirus (NCoV) yang dikenal dengan Covid-19. Dalam mengantisipasi penularan dan  memperlambat penyebaran virus corona, salah tindakan dilakukan dengan sosialisasi atau memberikan informasi tentang pencegahan penularan Covid-19 melalui media informasi. Media informasi sangat berperan penting dalam menyebarkan informasi terkait pencegahan penularan Covid-19. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan media informasi dengan pengetahuan, sikap dan tindakan pencegahan penularan Covid-19 pada masyarakat Desain penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan deskritif korelasi dan rancangan cross sectional. Populasinya adalah masyarakat di kelurahan Pelangai Gadang Kec. Ranah Pesisir Kab.Pesisir Selatan sebanyak 124 kepala keluarga berjumlah 496 orang. Sampel penelitian ini berjumlah 83 orang dengan  menggunakan tehnik purposive sampling dan data dianalisis menggunakan uji spearman rank. Hasil penelitian menunjukkan mayoritas penggunaan 5 media informasi kategori baik (30,1%), pengetahuan kategori baik (86,7%), sikap kategori baik (72,3%), dan tindakan pencegahan penularan Covid-19 kategori baik (96,4%). Hasil uji statistik menunjukkan hubungan media informasi dengan pengetahuan dengan nilai p = 0,006; r = 0,308, media informasi dengan sikap dengan nilai p = 0,003; r = 0,320 dan media informasi dengan tindakan nilai p = 0,028; r = 0,241 Kesimpulan penelitian ini adalah ada hubungan media informasi dengan pengetahuan, sikap dan tindakan pencegahan penularan Covid-19 dengan keeratan hubungan cukup.  


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document