scholarly journals PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN CREATIVE PROBLEM SOLVING BERBANTUAN MEDIA BERBASIS TIK TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF DALAM MEMECAHKAN MASALAH MATEMATIKA SISWA KELAS VIII SMPN 1 BANGLI

2019 ◽  
Vol 8 (2) ◽  
pp. 78-86
Author(s):  
N. P Yuliastuti ◽  
I. N Sukajaya ◽  
N. M. S Mertasari

AbstrakPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran creative problem solving berbantuan media berbasis TIK terhadap kemampuan berpikir kreatif dalam memecahkan masalah matematika siswa. Jenis penelitian ini adalah eksperimen semu dengan desain penelitian adalah Post Test Only Control Group. Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII SMPN 1 Bangli tahun ajaran 2018/2019.  Sampel dalam penelitian ini adalah siswa kelas VIII A dan VIII E yang diambil menggunakkan teknik cluster random sampling. Data dikumpulkan dengan tes kemampuan berpikir kreatif yang diberikan kepada siswa dalam bentuk tes uraian dan diberikan di akhir penelitian. Data hasil tes kemampuan berpikir kreatif dianalisis menggunakan uji-t satu ekor dengan taraf siginifikansi 5%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sehingga  ditolak. Ini berarti, kemampuan berpikir kreatif dalam memecahkan masalah matematika siswa yang dibelajarkan dengan model pembelajaran creative problem solving berbantuan media berbasis TIK lebih baik daripada kemampuan berpikir kreatif dalam memecahkan masalah matematika siswa yang dibelajarkan dengan model pembelajaran konvensional. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh model pembelajaran creative problem solving berbantuan media berbasis TIK terhadap kemampuan berpikir kreatif dalam memecahkan masalah matematika siswa. Kata kunci: model pembelajaran creative problem solving, media berbasis TIK, berpikir kreatif  AbstractThis study aims to determine the effect of creative problem soving learning model supported by ICT-based media  to student’s creative thinking abilities in mathematical problem solving. Quasi-experiment was used in this study with posttest only control group design. The population of this study was all students of class VIII SMPN 1 Bangli in the academic year 2018/2019. VIII A and VIII E classes were selected to be the sample of this study by using cluster random sampling technique. Data were collected through test of creativity thinking abilities given to in the form of essay test and given at the end of study. Data from the test results of creativity thinking ability were analyzed using one-tailed t-test with a significance level of 5%. The result showed that the  was rejected. This means that the creative thinking abilities in mathematical problem solving who are taught by creative problem soving learning model supported by ICT-based media are better than students’ mathematical problem solving abilities taught by conventional learning model, so it can be conclude that there is an effect of creative problem soving learning model supported by ICT-based media to students’ creative thinking abilities in mathematical problem solving.  Keywords: creative problem soving learning model, ICT-based media, creative thinking.

2018 ◽  
Vol 7 (3) ◽  
pp. 315-326
Author(s):  
Guntur Maulana Muhammad ◽  
Ari Septian ◽  
Mastika Insani Sofa

AbstrakTujuan dari penelitian ini adalah untuk mendapatkan bukti empirik peningkatan kemampuan pemecahan masalah matematis siswa yang menggunakan model pembelajaran Creative Problem Solving lebih baik daripada siswa yang menggunakan model pembelajaran biasa, untuk mengetahui bagaimana sikap siswa terhadap model pembelajaran Creative Problem Solving, dan untuk mengetahui ada tidaknya hubungan antara sikap siswa dengan peningkatan kemampuan pemecahan masalah matematis. Metode penelitian yang digunakan adalah Quasi Experimental. Desain penelitian ini menggunakan Nonequivalent Control Group Design. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas VIII di MTs At-tarbiyah dengan sampel kelas eksperimen 24 siswa dan kelas kontrol 20 siswa, dipilih dengan teknik purposive sampling. Kelas eksperimen menggunakan model pembelajaran Creative Problem Solving dan kelas kontrol menggunakan modell pembelajaran biasa. Berdasarkan hasil dan pembahasan, maka dapat disimpulkan bahwa peningkatan kemampuan pemecahan masalah matematis siswa yang menggunakan model pembelajaran Creative Problem Solving lebih baik daripada siswa yang menggunakan model pembelajaran biasa, sikap siswa terhadap model  pembelajaran Creative Problem Solving positif, dan tidak terdapat hubungan antara sikap siswa dengan peningkatan kemampuan pemecahan masalah matematis. Abstract (Use of Creative Problem Solving Learning Model to Improve Students Mathematical Problem Solving bility)The aims of this research are to get empirical evidence of enhancement of mathematical problem solving ability which students use Creative Problem Solving learning model better than students use ordinary learning model, to know how students’ attitude toward Creative Problem Solving learning model, and to know the correlation between students’ attitude and enhancement of mathematical problem solving ability. The research method uses Quasi Experimental with Nonequivalent Control Group Design. The population in this research are grade VIII students at MTs At-tarbiyah, with a sample of, 24 students for the experimental class and 20 students for the control class are determined by purposive sampling. The experimental class uses the Creative Problem Solving learning model and the control class uses the ordinary learning model. Based on the results and discussions, it can be concluded that enhancement of mathematical problem solving ability of students that use Creative Problem Solving learning model better than students use ordinary learning model, students’ attitude toward Creative Problem Solving learning model is positive, and there is no correlation between students’ attitude and enhancement of mathematical problem solving ability.


2018 ◽  
Vol 6 (1) ◽  
pp. 81-92
Author(s):  
Eliza Ayu Pratiwi ◽  
Amir Rusdi ◽  
Agustiany Dumeva Putri

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penggunaan model pembelajaran mastery learning (belajar tuntas) terhadap kemampuan pemecahan masalah matematika siswa dikelas X SMA ‘Aisyiyah 1 Palembang. Jenis penelitian yang digunakan adalah true exprimental design dengan desain pretest – posttest control group design, populasi yang digunakan adalah seluruh siswa kelas X yang ada di SMA ‘Aisyiyah 1 Palembang tahun ajaran 2015/2016. Penelitian ini mengambil dua kelas sebagai sampel yang diambil dengan menggunakan teknik cluster random sampling yaitu kelas X4 dengan jumlah 37 siswa sebagai kontrol dan kelas X1 berjumlah 37 siswa sebagai kelas ekprimen. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan instrumen berupa tes kemampuan pemecahan masalah matematika dan observasi kepada siswa. Data yang diperoleh dari hasil tes digunakan untuk menguji hipotesis penelitian dengan menggunakan uji-t. Dari hasil analisis diperoleh bahwa terdapat pengaruh positif penggunaan model pembelajaran mastery learning (belajar tuntas) terhadap kemampuan pemecahan masalah matematika siswa dan hasil rata-rata observasi aktivitas kemampuan pemecahan masalah matematika siswa sebesar 74.This research aims to determine the effect of using the mastery learning models to the mathematical problem solving ability of first grader of 'Aisyiyah 1’s Senior High School Palembang. The type of this research is the true experimental design with the design pretest - posttest control group design, the populations are all first grader of 'Aisyiyah 1’s Senior High School Palembang 2015/2016. This research took two classes as a samples by using the cluster random sampling technique. The classes are X4 with 37 students as a control and X1 with 37 students as a experiment class. The research was conducted of eight meetings. The collection of datas are done by using an instrument which are mathematical problem solving ability test and observation to students. The datas obtained from the test are used to test the research hypothesis by using t-test. From the analysis, this shows that there is positive effect of using the mastery learning to the mathematical problem solving abilities of students and the average result of observation the ability mathematical problem solving is 74.


2017 ◽  
Vol 3 (1) ◽  
Author(s):  
Ramadhani .Siregar . ◽  
Syafari . .

ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk melihat bahwa kemampuan pemecahan masalah matematika menggunakan model pembelajaran TTW lebih tinggi daripada model pembelajaran TPS pada materi Bangun Datar di kelas VII SMP Negeri 1 Tanjung Morawa. Jenis penelitian ini adalah eksperimen semu. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VII yang terdiri dari 7 kelas dengan jumlah keseluruhan siswa 201 orang. Pengambilan sampel dilakukan dengan cara cluster random sampling dengan mengambil 2 kelas dari 7 kelas secara acak yaitu kelas eksperimen A yang berjumlah 25 orang dan kelas eksperimen 2 yang berjumlah 26 orang. Instrumen yang digunakan untuk mengetahui kemampuan pemecahan masalah matematika siswa adalah tes kemampuan pemecahan masalah yang telah divalidasi dalam bentuk uraian. Dari hasil penelitian yang diberikan perlakuan yang berbeda, kelas eksperimen A dengan model pembelajaran TTW dan kelas eksperimen B dengan model pembelajaran TPS diperoleh nilai rata-rata kelas eksperimen A sebesar 28,20 dan nilai rata-rata kelas eksperimen B sebesar 25,27. Hasil uji t  pihak kanan dengan dk = 49 dan a = 0,05, diperoleh thitung = 3,66 dan ttabel = 1,6655 sehingga thitung > ttabel yaitu 3,66 > 1,6655 maka Ha diterima, dengan demikian  diperoleh kesimpulan bahwa kemampuan pemecahan masalah matematika menggunakan model pembelajaran TTW lebih tinggi dari model pembelajaran TPS pada materi bangun datar.Kata Kunci : Model pembelajaran Think Talk Write dan Think Pair Share, Pemecahan Masalah Matematika ABSTRACTThis study aims to see that the ability to solve mathematical problems using the TTW learning model is higher than the model of TPS learning in Building materials in Class VII SMP Negeri 1 Tanjung Morawa. This type of research is a quasi experiment. The population in this study is all students of class VII  consisting of 7 classes with total students 201 people. Sampling was done by cluster random sampling by taking 2 classes from 7 classes randomly that is experiment class A which amounted to 25 people and experiment class 2 which amounted to 26 people. The instrument used to determine students' mathematical problem solving abilities is a validated problem-solving test in the form of a description. From the result of the research given different treatment, experiment class A with TTW learning model and experiment class B with TPS learning model obtained the average value of experiment class A of 28.20 and the average value of experimental class B is 25.27. The result of right side t test with dk = 49 and  = 0,05, obtained tcount = 3,66 and ttable = 1,6655 so thitung> table that is 3,66> 1,6655 then Ha accepted, thus obtained conclusion that ability Mathematical problem solving using TTW learning model is higher than the model of TPS learning in flat matter.Keywords: Think Talk Write and Think Pair Share Learning Model, Mathematical Problem Solving 


2019 ◽  
Vol 3 (1) ◽  
pp. 35
Author(s):  
Sondang Dongoran ◽  
Hasan Basri Said ◽  
Eni Defitriani

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh rendahnya kemampuan pemahaman konsep matematis siswa kelas VII SMP N 14 Kota Jambi yang disebabkan oleh kurangnya pemahaman siswa terhadap pembelajaran yang kurang optimal dari siswa yang tidak paham terhadap matematika. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui perbedaan kemampuan pemahaman konsep matematis siswa yang memperoleh model pembelajaran Creative Problem Solving (CPS) dan model pembeajaran Problem Based Learning (PBL) di Kelas VII SMP N 14 Kota Jambi. Penelitian ini merupakan penelitian quasi eksperimen dengan desain Nonequivalent Postest-Only Control Group Design. Populasi yang digunakan adalah seluruh siswa SMP N 14 Kota Jambi tahun ajaran 2018/2019. Sampel penelitian terdiri dari dua kelas, eksperimen dan kontrol dengan teknik cluster random sampling. Pada Data dianalisis dengan menggunakan uji-t. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes kemampuan pemahaman konsep matematis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat perbedaan kemampuan pemahaman konsep matematis siswa yang memperoleh model pembelajaran Creative Problem Solving (CPS) dan model pembelajaran Problem Based Learning (PBL). Kata kunci :Model Pembelajaran Creative Problem Solving (CPS), Model pembelajaran Problem Based Learning  (PBL), Pemahaman Konsep Matematis


Author(s):  
Al Wanita Imani Hikmatuprilla ◽  
Lukita Ambarwati ◽  
Dwi Antari Wijayanti

This study aims to obtain empirical information about the effect of implementing the ICARE learning model (Introduction, Connect, Apply, Reflect, Extend) in distance learning on students’ problem-solving abilities at SMK Negeri 2 Karawang. The research method used was a quasi-experimental with posttest-only control group design. The population in this study were all class X students at SMK Negeri 2 Karawang. Sampling using Cluster Random Sampling to determine the affordable population and Simple Random Sampling to determine the sample. Class X TB 1 was chosen to be the experimental class and class X TB 3 was selected as the control class. The results of the statistical hypothesis testing were then carried out using the the-test of two independent samples with a significant level of 5% concluded that the mean test results of students' mathematical problem-solving abilities in the experimental class were higher than the control class. The large effect test carried out obtained the result of d = 0.8, this shows that the ICARE learning model in distance learning has a significant effect on the mathematical problem-solving abilities of students at SMK Negeri 2 Karawang on the sequence and series material. The influence given is 79% and is included in the large category. Keywords: Learning Model ICARE (Introduction, Connect, Apply, Reflect, Extend), Distance Learning, Mathematical Problem Solving Ability


Author(s):  
Rosafika Aziza ◽  
Sri Adi Widodo ◽  
Denik Agustito

Tujuan dari penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektifitas model pembelajaran Think Pair Share dengan komik matematika ditinjau dari kemampuan memecahkan masalah matematis. Metode penelitian yang digunakan adalah eksperimen dengan desain Posttest-Only Control Design. Ukuran sampel adalah 68 siswa yang diambil menggunakan teknik cluster random sampling. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah Tes Pemecahan Masalah Matematika. Teknik analisis data digunakan dengan menggunakan uji statistik parametrik yaitu uji-t. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada kemampuan memecahkan masalah matematis, model pembelajaran model Think Pair Share dengan menggunakan komik matematika lebih efektif daripada pembelajaran Think Pair Share tanpa menggunakan komik. Berkaitan dengan ini komik dapat digunakan sebagai alternatrif dalam pemilihan media pada pembelajaran matematika.   Kata kunci: Think Pair Share, komik, kemampuan memecahkan masalah matematis.   ABSTRACT The purpose of this study was to study the learning model of Paired Thinking Sharing with mathematical comics in terms of mathematical problem-solving skills. The research method used is an experiment with the design of Posttest-Only Control Design. The sample size was 68 students taken using cluster random sampling technique. The instrument used in this study is the mathematical problem-solving test. Data analysis technique used by using parametric statistical test is t-test. The results of the study show that  , Think Pair Share learning model by using mathematical comics is more effective to solve mathematical problems than Think Pair Share learning without using comics. It is recommended to use comics as an alternative in selecting media in mathematics learning. Keywords: Think Pair Share, comic, mathematical problem solving skill.


2020 ◽  
Vol 4 (1) ◽  
pp. 51-57
Author(s):  
Rosselyne ◽  
Ellis Salsabila ◽  
Dwi Antari Wijayanti

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh model pembelajaran Creative Problem Solving dengan teknik Scaffolding terhadap kemampuan pemecahan masalah matematis siswa di SMA Negeri 12 Jakarta. Metode penelitian yang digunakan adalah eksperimen semu dengan desain Posttest Only Control Group Design. Populasi pada penelitian ini adalah siswa kelas X SMA Negeri 12 Jakarta tahun ajaran 2018/2019. Teknik pengambilan sampel menggunakan Cluster Random Sampling dan terpilih kelas X MIPA 1 dan X MIPA 2. Uji hipotesis menggunakan uji-t untuk dua sampel independen dengan taraf signifikansi α = 0,05. Berdasarkan hasil perhitungan diperoleh  thitung = 2,038 dan  ttabel = 1,670 sehingga thitung > ttabel  maka


2021 ◽  
Vol 3 (1) ◽  
pp. 48-57
Author(s):  
Nabilla Maharani ◽  
Aris Hadiyan ◽  
Tri Murdiyanto

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui terdapat atau tidaknya pengaruh model pembelajaran Creative Problem Solving (CPS) dalam Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) terhadap kemampuan berpikir kritis matematis peserta didik. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dan menggunakan metode penelitian eksperimen jenis quasi-experiment. Populasi Penelitian ini adalah seluruh peserta didik kelas X SMAN 14 Bekasi. Sampel yang diteliti sebanyak 72. Teknik pengambilan sampel menggunakan teknik Cluster Random Sampling. Dalam penelitian ini pengumpulan data menggunakan instrumen kemampuan berpikir kritis matematis. Uji coba instrumen dilakukan di SMAN 14 Bekasi. Sebelum data dianalisis, terlebih dahulu dilakukan uji persyaratan yaitu uji normalitas dengan menggunakan uji Lilliefors, dan homogenitas dengan menggunakan uji Fisher. Berdasarkan hasil analisis menggunakan uji-t menghasilkan t_hitung sebesar 5,385 dan t_tabel sebesar 1,66 yang mengakibatkan H0 ditolak pada taraf signifikan 0,05 dengan Effect Size sebesar 1,269 yang tergolong kategori large. Oleh karena itu, hasil penelitian ini memiliki kesimpulan bahwa terdapat pengaruh model pembelajaran Creative Problem Solving (CPS) dalam Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) terhadap kemampuan berpikir kritis matematis peserta didik.


2020 ◽  
Vol 3 (2) ◽  
pp. 164
Author(s):  
Ni Made Rosita Dewi ◽  
I Wayan Widiana

Belum optimalnya hasil belajar IPS siswa kelas IV SD Gugus XI Kecamatan Buleleng menjadi alas an utama dilakukannya penelitian ini. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh model pembelajaran Creative Problem Solving (CPS) berbantuan media Question Box terhadap hasil belajar IPS. Jenis penelitian ini yaitu penelitian eksperimen dengan menggunakan rancangan non equivalent post-test only control group design. Populasi pada penelitian ini adalah seluruh siswa kelas IV SD di Gugus XI Kecamatan Buleleng yang berjumlah 118 orang. Dari populasi tersebut kemudian diambil sampel dengan teknik random sampling sehingga diperoleh sampel dalam penelitian ini berjumlah 70 siswa. Pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan instrumen tes objektif dalam bentuk pilihan ganda. Data yang diperoleh dianalisis menggunakan uji-t. Berdasarkan hasil analisis uji-t diperoleh thitung = 2,384 sedangkan ttabel = 1,995 pada taraf signifikan 5 % untuk derajat kebebasan 36 + 34 – 2 = 68. Berdasarkan kriteria penghitungan karena  thitung > ttabel maka terdapat perbedaan yang signifikan antara kelompok siswa yang dibelajarkan dengan model pembelajaran Creative Problem Solving dengan kelompok siswa yang dibelajarkan dengan model konvensional. Dari hasil analisis uji-t tersebut dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran Creative Problem Solving berpengaruh positif terhadap hasil belajar IPS siswa.  Implikasi penelitian ini yaitu model Creative Problem Solving berbantuan media Question Box sesuai untuk diterapkan, karena model ini dapat melatih siswa untuk berpikir kritis dalam menyelesaikan setiap permasalahan secara kreatif, sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai.


2018 ◽  
Vol 48 ◽  
pp. 01059
Author(s):  
Sibel Demir Kaçan ◽  
Fatma Şahin

The research aims to determine the “relationship between the scientific creative thinking skills and creative problem solving and project development skills of candidate science teachers.” The research was performed with 24 teacher candidates in the control group and 24 teacher candidates in the experimental group in the second class of the Department of Science Teaching in a university in Istanbul Province. In the experimental group of the research, the laboratory program to be designed by the researchers on the basis of scientific discussion and research; and in the control group, the conventionally designed laboratory program were applied for 14 weeks. The research data was gained through “Self-Assessment for Creativity Questionnaire” to be developed by Raudsepp [28] and adapted by Sungur [30] into Turkish with the reliability value by Gülel [11]; two projects which were “the kite project”, “bridge project from spaghetti macaroni” and “personal interviews”. The conclusions to be reached by the research are in favour of the experimental group and the last application. While it was found that the project development processes of the candidate teachers in the experiment group had an important impact on their scientific creativity, the positive opinions of the candidate teachers were also found.


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document