scholarly journals PENINGKATAN PEMAHAMAN FIGURATIVE LANGUAGE DALAM MATA KULIAH SPEAKING MELALUI TEKNIK DRAMA

2016 ◽  
Vol 49 (3) ◽  
pp. 129
Author(s):  
S. Salwa ◽  
Ayu Liskinasih

Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi permasalahan yang dihadapi mahasiswa jurusan pendidikan Bahasa Inggris Universitas Kanjuruhan Malang dimana penelitian awal menunjukkan bahwasanya para mahasiswa mengalami kesulitan dalam menggunakan ragam majas (figurative language yang tepat serta kesulitan dalam memahami makna-makna majas tersebut, hal tersebut dikarenakan terbatasnya pengajaran kosa kata tentang majas serta penagajaran bahasa yang lebih menekankan pada faktor tata bahasa (grammar) saja. tim peneliti tergerak untuk menerapkan drama project pada mata kuliah speaking sebagai suatu metode untuk peningkatan pemahaman mahasiswa akan penggunaan majas (figurative language) yang nantinya akan diterapkan dalam penulisan naskah drama dan akan ditampilkan didalam kelas oleh tiap-tiap group mahasiswa yang secara tidak langsung juga  akan meningkatkan keterampilan berbicara  (speaking) dan meningkatkan kepercayaan diri untuk berbicara didepan umum.Penelitian ini menggunakan metode campuran dengan penjelasan berkelanjutan (sequential explanatory) dengan dua fase. Fase pertama merupakan penelitian kuantitatif dengan menggunakan desain quasi-experimental sedangkan fase kedua merupakan penelitian kualitatif dengan desain studi kasus. Hasil dari post-test menunjukkan adanya peningkatan skor kemampuan mahasiswa dari76,5 menjadi 81,36  serta hasil dari Focus Group Discussion (FGD) menunjukkan bahwa para mahasiswa merasa lebih mudah memahami figurative language melalui project drama.

QUALITY ◽  
2018 ◽  
Vol 6 (1) ◽  
Author(s):  
Hasan Baharun ◽  
Chusnul Muali

<em>This paper presents the effectiveness of focus group Discussion and critical thinking model on literacy skills of educational supervisor in Ministry of Religious Affairs, Probolinggo, East Java, Indonesia. This study adopts a quantitative research approach and uses a a quasi-experimental quasi-experimental study with a randomized pretest-post-test with control group design. The study shows that there are differences of literacy ability in education supervisor in Ministry of Religious Affairs, Probolinggo between focus group discussion (FGD) with critical thinking literacy ability. The focus group discussion approach is more effective in improving literacy skill. The scientific work shown with the average post test score is higher than the treatment-treated class of critical thinking.</em>


J-Dinamika ◽  
2021 ◽  
Vol 6 (1) ◽  
Author(s):  
Efris Kartika Sari ◽  
Alfrina Hany ◽  
Rustiana Tasya Ariningpraja

Manajemen nyeri yang optimal merupakan salah satu upaya penting dalam lingkup layanan Rumah Sakit. Nyeri yang tidak tertangani dengan baik dapat menyebabkan masalah tambahan bahkan memperlambat perbaikan kondisi pasien. Perawat merupakan petugas kesehatan yang harus mampu dalam mendukung upaya tersebut. Pengkajian nyeri yang tepat akan menjadi dasar manajemen nyeri yang optimal pada pasien.Kegiatan pengabdian masyarakat ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan perawat dalam melakukan pengkajian nyeri pada pasien komunikatif maupun dengan gangguan komunikasi, sehingga sehingga perawat dapat melakukan pengkajian nyeri secara tepat, rutin, dan terstruktur. Hal ini diwujudkan dengan melatih perawat dengan berbagai teori tentang pengkajian nyeri, terutama penggunaan skala nyeri dengan berbagai kelebihan dan kekurangan masing-masing dan penerapan penggunaan skala nyeri tersebut.Kegiatan dilaksanakan di Rumah Sakit Universitas Brawijaya, Kota Malang pada November-Desember Tahun 2019. Metode kegiatan yang dilakukan terdiri dari: focus group discussion, pre-test dan post-test, dan pemberian materi.Hasil kegiatan menunjukkan bahwa pelatihan pengkajian nyeri ini dapat meningkatkan pengetahuan perawat tentang pengkajian nyeri. Berdasarkan hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa pelatihan pengkajian nyeri pada perawat perlu dilakukan secara berkesinambungan untuk mendukung upaya manajemen nyeri yang optimal.


J-Dinamika ◽  
2021 ◽  
Vol 6 (1) ◽  
Author(s):  
Efris Kartika Sari ◽  
Alfrina Hany ◽  
Rustiana Tasya Ariningpraja

Manajemen nyeri yang optimal merupakan salah satu upaya penting dalam lingkup layanan Rumah Sakit. Nyeri yang tidak tertangani dengan baik dapat menyebabkan masalah tambahan bahkan memperlambat perbaikan kondisi pasien. Perawat merupakan petugas kesehatan yang harus mampu dalam mendukung upaya tersebut. Pengkajian nyeri yang tepat akan menjadi dasar manajemen nyeri yang optimal pada pasien.Kegiatan pengabdian masyarakat ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan perawat dalam melakukan pengkajian nyeri pada pasien komunikatif maupun dengan gangguan komunikasi, sehingga sehingga perawat dapat melakukan pengkajian nyeri secara tepat, rutin, dan terstruktur. Hal ini diwujudkan dengan melatih perawat dengan berbagai teori tentang pengkajian nyeri, terutama penggunaan skala nyeri dengan berbagai kelebihan dan kekurangan masing-masing dan penerapan penggunaan skala nyeri tersebut.Kegiatan dilaksanakan di Rumah Sakit Universitas Brawijaya, Kota Malang pada November-Desember Tahun 2019. Metode kegiatan yang dilakukan terdiri dari: focus group discussion, pre-test dan post-test, dan pemberian materi.Hasil kegiatan menunjukkan bahwa pelatihan pengkajian nyeri ini dapat meningkatkan pengetahuan perawat tentang pengkajian nyeri. Berdasarkan hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa pelatihan pengkajian nyeri pada perawat perlu dilakukan secara berkesinambungan untuk mendukung upaya manajemen nyeri yang optimal.


1970 ◽  
Vol 19 (1) ◽  
Author(s):  
Dwiwati D M ◽  
Suparta N ◽  
Putra I G S A

Penyuluhan diharapkan dapat menghasilkan perubahan perilaku menjadi lebih baik. Ada banyak metodeyang dilakukan dalam menyelenggarakan penyuluhan, namun tingkat keefektifannya bervariasi. Untuk itu perludicoba menggunakan teknik FGD yang dapat melibatkan partisipasi sasaran secara lebih baik. Tujuan penelitianini adalah (1) mendeskripsikan teknik FGD dalam proses penyuluhan (2) mengetahui dampak FGD terhadapperubahan pengetahuan, sikap dan penerapan penyuluh di Bali (3) mengetahui dampak FGD terhadap perubahanpengetahuan, sikap dan penerapan peternak sapi bali di Bali. Penelitian dilaksanakan di wilayah KecamatanPenebel Kabupaten Tabanan, Kecamatan Kintamani Barat Kabupaten Bangli dan Kecamatan Gerokgak KabupatenBuleleng. Penelitian dirancang sebagai penelitian quasi experimental. Sampel diambil secara quota stratifiedrandom sampling. Dipilih 10 orang penyuluh dan 50 orang peternak dari masing-masing kecamatan, sehingga totalresponden adalah 30 orang penyuluh dan 150 orang peternak. Hasil penelitian menunjukkan bahwa teknik FGDefektif digunakan dalam proses penyuluhan peternakan, teknik FGD berdampak positif dan memiliki hubunganyang signifikan terhadap perubahan pengetahuan, sikap, dan penerapan pada penyuluh maupun peternak sapi balidi Bali. FGD dapat dianjurkan untuk digunakan sebagai salah satu alternatif metode penyuluhan, terutama dalamupaya lebih mengaktifkan partisipasi peternak sasaran.


2021 ◽  
Vol 1 (12) ◽  
Author(s):  
Vina Monica Robert ◽  
Wening Sari ◽  
Zuhroni Zuhroni

Latar belakang :  PMO adalah komponen DOTS (Directly Observed Treatment Short Course) yang bertugas untuk memantau pengobatan TBC (Tuberkulosis). Pasien TBC memiliki masalah terkait penyakit TBC dan efek samping obat anti tuberkulosis (ESOAT). Terdapat korelasi yang kuat antara tingkat pengetahuan dan sikap PMO tentang TBC dan pengobatannya dengan kepatuhan berobat pasien. Ilmu yang benar akan mendorong seorang muslim untuk beriman kepada Allah SWT, sedangkan sikap diturunkan dari pengetahuan. Seorang muslim yang memiliki pengetahuan baik akan memiliki sikap baik pula dan Allah akan meningkatkan derajatya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengetahuan dan sikap PMO sebelum dan sesudah pelatihan tentang efek samping OAT. Metode : Dilakukan pelatihan tentang ESOAT pada 32 orang PMO. Sebelum dan sesudah pelatihan PMO diberikan kuisioner untuk menilai pengetahuan dan sikap. Hasil pre test dan post test dilakukan scoring. Setelah 2 bulan dilakukan FGD (Focus Group Discussion) untuk mengetahui ESOAT pada pasien dan bagaimana PMO mengatasinya. Analisis data dilakukan secara bivariat dan uji statistik yang digunakan adalah uji Chi Square dan T Test Paired Sample Correlations dengan tingkat kemaknaan 95%. Hasil : Pengetahuan PMO tentang ESOAT mengalami peningkatan yang bermakna (p = 0,003). Terdapat peningkatan sikap PMO tentang TBC dan ESOAT setelah pelatihan meski tidak bermakna (p = 0,187) karena scoring rerata sikap PMO sebelum pelatihan sudah baik. Hasil FGD menunjukkan bahwa PMO mampu mengenali efek samping OAT ringan dan berat dan mampu mengatasi beberapa efek samping ringan. Menuntut ilmu pengetahuan adalah wajib hukumnya. Pengetahuan yang baik akan menghasilkan sikap yang baik pula baik dalam menunaikan tugasnya sebagai PMO maupun sebagai umat muslim. Kesimpulan : Terdapat peningkatan pengetahuan dan sikap PMO mengenai efek samping OAT setelah pemberian pelatihan tentang tentang efek samping OAT.


2017 ◽  
Vol 5 (3) ◽  
pp. 418
Author(s):  
Elfi Elfi ◽  
Yeni Fitrianingsih

Komunikasi orang tua tentang seksual adalah interaksi antara satu orang tua dan satu remaja di mana orang tua secara sadar berusaha untuk memberikan informasi tentang seksual atau kontrasepsi. Protektor yang mempengaruhi perilaku seksual berisiko pada remaja adalah individu, keluarga, teman sebaya, lingkungan sekolah dan komunitas/lingkungan sekitar. Komunikasi orang tua merupakan salah faktor protektif terhadap perilaku seksual remaja yang berisiko.Tujuan penelitian untuk mengetahui efektifitas Focus Group Discussion (FGD) dalam peranan komunikasi orang tua terhadap perilaku seksual remaja di SMAN 3 Kota Cirebon Tahun 2016. Rancangan penelitian yang digunakan adalah quasi experimental dengan pendekatan kuantitatif.Sampel terbagi menjadi dua kelompok yaitu kelompok kelompok perlakuan (FGD) 10 orang dan pada kelompok kontrol 10 orang Instrumen berupa kuesioner yang diadopsi dari penelitian Amran AA tahun 2010. Hasil diketahui bahwa sebagian besar peranan komunikasi orangtua terhadap perilaku seksual remaja adalah tinggi. Terdapat perilaku seksual berisiko tinggi sebanyak 3,7% dan terdapat peningkatan peranan komunikasi orangtua pada kedua kelompok. Hasil uji statistik independent t test didapatkan hasil yang signifikan (p


2016 ◽  
Vol 2 (2) ◽  
pp. 32
Author(s):  
Etika Purnama Sari

Balita mudah terkena penyakit ISPA karena tubuh balita masih rentan terhadap penyakit infeksi. Banyak ibu yang tidak tahu tentang pencegahan penyakit ISPA. Metode FGD (focus group discussion) dapat digunakan untuk meningkatkan pengetahuan. Tujuan dari penelitian ini adalah menjelaskan peningkatan pengetahuan ibu melalui FGD. Desain penelitian adalah pra eksperimental one group pra post test design. Variabel yang diteliti adalah tingkat pengetahuan ibu. Sampel yang digunakan adalah ibu yang memiliki balita di wilayah RT 3 RW 1 Kelurahan Sidotopo Wetan Kecamatan Kenjeran sebanyak 13 orang. Pengambilan data menggunakan kuesioner. Berdasarkan hasil uji Wilcoxon Sign Rank Test dengan tingkat signifikansi α<0,05, didapatkan nilai p=0,002 yang berarti ada peningkatan pengetahuan ibu melalui FGD. Adanya peningkatan dikarenakan faktor pendidikan, usia, pengalaman serta proses diskusi dalam FGD. Bagi para ibu harus tetap mengakses informasi tentang preventif ISPA dalam berbagai media. Kata kunci: Focus Grup Discussion, Pengetahuan, ISPA ABSTRACT Children with age 12-60 months are susceptible to ISPA due to their body was still susceptible to infectious diseases. Many mother do not know about the prevention of ISPA. FGD (focus group discussion) can be used to increase their knowledge. The aim of this study is to explain the increasing mother’s knowledge through the FGD. The study design was a pre-experimental one-group pre-post test design. The variables studied were the level of mother’s knowledge. The samples used were mothers with babies aged 12-60 months as many as 30 people. Data was collected by questioner. Based on the test results of the Wilcoxon Sign Rank Test with a significance level of α<0,05, p value = p=0,002 which means there is the increasing mother’s knowledge through the FGD. The increasing knowledge due to factors of education, age, experience, and the discussion process in the FGD. For mother must still access information about preventive ISPA in a variety of media. Keywords: Focus Grup Discussion, knowledge, ISPA DOWNLOAD FULL TEXT PDF >>


2021 ◽  
Vol 2 (1) ◽  
pp. 16
Author(s):  
Miyayu Soneta Sofyan ◽  
Moh. Sukmanandi ◽  
Siti Eliana Rochmi

ABSTRACT  Merchants in Laban Village, Menganti District, Gresik Regency, which has a diverse population and different beliefs, require knowledge of the importance of SNI in the ‘halal’ field in the household industry. The lack of awareness about ASUH (safe, healthy, whole, and halal) food ingredients, food hygiene and halal certification causes people to ignore the important role of public health risks that may come from food. The business concept is still traditional. Food processing is still relatively simple, so it has not reached optimal results. The potential of merchants as a driving force for the people's economy in that particular village is quite large but it is still not supported with knowledge regarding proper ASUH meat and food hygiene. The goal of this community service is to raise the public awareness of emerging diseases from food, along with improving the health standard of animal-based products business under the SNI in the Halal sector in the Food Household Industry in Gresik Regency and thus improving the income of food entrepreneurs selling processed animal-based food. The method used in this community service is to guide animal health to street vendors selling processed materials derived from livestock followed by SNI training and the process of halal certification submission. The main idea of the focus group discussion is about how to obtain ASUH meat and its processing application. The evaluation of this activity is a pre and post-test for the community service participants. The result of this community service is an increase in the awareness of SNI in the halal sector in the home industry and an increase in regulations regarding the flow of obtaining halal certification for processing basic products from livestock along with the increase of knowledge and skills of community service participants. In conclusion, the community service activity has a positive impact on the implementation of halal SNI in household industries in Laban Wetan village to achieve halal certification.  Keywords: SNI; Halal; Certification; Pelapak    ABSTRAK  Pelapak  di Desa Laban  Kecamatan Menganti Kabupaen Gresik dengan penduduk dan latar belakang keyakinan yang majemuk memerlukan pengetahuan pentingnya SNI bidang halal pada industry Rumah Tangga . Minimnya kesadaran tentang bahan pangan yang asuh, higyne pangan dan sertifikasi halal menjadikan masyarakat kurang memahami peran penting terhadap kesehatan masyarakatnya yang bisa disebabkan oleh makanan.Konsep usaha yang masih tradisional. Pengolahan pangan masih relative sederhanan  sehingga belum mencapai hasil yang optimal. Potensi pelapak sebagai penggerak ekonomi rakyat   di Desa tersebut cukup besar tetapi masih belum diimbanagi dengan pengetahuan tentang daging asuh , dan kesehatan makanan. Peningkatan public awarnes terhadap emerging disease penyakit akibat pangan   Peningkatan kesehatan terhadap usaha produk asal hewan  sesuai SNI bidang Halal pada Industri Rumah Tangga Pangan  di kabupaten Gresik sehingga meningkatkan pendapatan pelaku usaha makan berbahan dasar olahan dari hewan. Metode yang digunakan dalam pengabdian kepada masyarakat ini adalah dengan pembinaan pada para pelapak pedagang kaki lima yang menjual bahan olahan yang berasal dari ternak,sni , kesehatan ternak,dilanjutkan dengan pelatihan alur SNI dan pengajuan sertifikasi halal. Pelksanaan focus group discussion mengenai cara mendapatkan daging asuh, dan aplikasi pengolahannya. Evaluasi kegiatan ini adalah pre dan post test peserta pengmas. Hasil dari pengmas ini adalah adanya peningkatan kesadaran SNI bidang halal pada industry rumah tangga dan peningkatan pengatuan tentang alur mendapatkan sertifikasi halal untuk olahan produk bernahan dasar dari hasil ternak. dan peningkatan pengetahuan serta ketrampilan peserta pengmas. Kegiatan Pengmas memberikan dampak yang positif terkait pelaksanaan SNI halal pada industry rumah tangga di desa laban wetan untuk mencapai sertifikasi halal.  Kata kunci: SNI; Halal; Sertifikasi; Pelapak


2021 ◽  
Vol 3 (2) ◽  
pp. 251-258
Author(s):  
Anak Agung Gede Indraningrat ◽  
Made Dharmesti Wijaya ◽  
Ida Ayu Agung Idawati

Kelompok ibu PKK Banjar Tohpati merupakan organisasi wanita yang menjadi bagian Desa Kesiman Kertalangu. Terjadinya pandemi COVID-19 telah memberikan dampak yang signifikan bagi masyarakat Bali termasuk bagi kelompok ibu PKK Banjar Tohpati khususnya dari segi kesehatan dan ekonomi. Berdasarkan hasil diskusi, mitra ingin memiliki pengetahuan tentang cara pembuatan makanan sehat yang murah dan mudah serta memiliki kandungan gizi yang tinggi untuk menjaga imunitas selama masa pandemi COVID-19. Mitra juga mengharapkan makanan yang dibuat dapat memberikan manfaat ekonomi bagi mitra. Berdasarkan permasalahan mitra ini dan hasil diskusi disepakati untuk melakukan pemberdayaan kelompok ibu PKK Banjar Tohpati untuk membuat yoghurt sebagai panganan sehat karena telah terbukti secara ilmiah memberikan manfaat kesehatan dan cukup mudah dibuat. Selain itu, yoghurt dapat menjadi produk yang dapat dipasarkan dan memberikan manfaat ekonomi bagi mitra. Metode yang digunakan dalam PKM ini adalah focus group discussion melalui pemaparan tentang konsep gizi sehat disertai dengan pelatihan pembuatan yoghurt. Mitra mendapatkan penyuluhan dari sisi ekonomi tentang cara membuat memasarkan produk dengan metode promosi online. Pengusul telah memfasilitasi mitra dengan alat dan bahan pembuatan yoghurt sebagai modal awal untuk memulai usaha dan bantuan hidup dasar untuk meringankan dampak pandemi COVID-19. Hasil evaluasi pre dan post test menunjukkan peningkatan nilai sebesar 38 point atau 44.2%. Hal ini mengindikasikan bahwa mitra paham akan konsep gizi sehat dan pemasaran online. Hasil monitoring dan evaluasi menunjukkan mitra sudah mampu secara mandiri membuat prodiuk yoghurtnya sendiri dan sudah memasarkan dilingkungan tempat tinggal mereka. Mitra juga mampu memasarkan yoghurt menggunakan media sosial seperti WhatsApp dan Facebook.


2019 ◽  
Vol 10 (1) ◽  
pp. 264
Author(s):  
Iin Prima Fitriah ◽  
Dany Hilmanto ◽  
Herman Susanto ◽  
Hadi Susiarno ◽  
Eddy Fadlyana ◽  
...  

Kematian perinatal berhubungan dengan peristiwa obstetri seperti lahir mati dan kematian neonatal dini. Kasus kematian bayi di Kabupaten Garut menduduki peringkat kedua tertinggi kematian bayi di Jawa Barat. Berbagai upaya dilakukan untuk menurunkan kasus kematian perinatal namun, belum memperlihatkan hasil maksimal. Tujuan penelitian adalah menganalisis penyebab kematian perinatal yang dapat dicegah. Rancangan penelitian ini adalah Sequential Explanatory Mixed Method. Tahap pertama melakukan teknik  kuantitatif dengan studi dokumentasi terhadap dokumen Otopsi Verbal Perinatal (OVP) berjumlah 78 kasus. Uji statistik menggunakan fisher exact. Tahap kedua dengan teknik kualitatif dengan indepth interview pada empat orang keluarga bayi yang meninggal, dua orang petugas kesehatan dan dua orang penanggungjawab pencatatan dan pelaporan dan Focus Group Discussion (FGD) pada satu orang kepala seksi kesehatan keluarga Dinas Kesehatan Kabupaten Garut dan empat orang bidan koordinator puskesmas. Penelitian dilaksanakan bulan Oktober sampai November 2016. Hasil penelitian menunjukkan terdapat hubungan jarak kelahiran, penyakit penyerta, ketersediaan fasilitas dan rujukan dengan kematian perinatal yang dapat dicegah (p<0,05). Jarak kelahiran dan penyakit penyerta masih berkontribusi terhadap kematian perinatal yang dapat dicegah terkait dengan keterbatasan pengetahuan ibu dan juga deteksi dini baik tingkat keluarga maupun tenaga kesehatan, sedangkan ketersediaan fasilitas kesehatan terkait dengan keterbatasan alat dan sumber daya manusia kesehatan. Sebagian besar kematian perinatal dapat dicegah. Perlu kerjasama semua elemen masyarakat maupun pemerintah dalam upaya menurunkan kematian perinatal yang dapat dicegah. 


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document