scholarly journals Analisis Kemampuan Berpikir Kritis: Dampak Model Pembelajaran Creative Problem Solving dan Roundhouse

2019 ◽  
Vol 10 (2) ◽  
pp. 121-130
Author(s):  
Laila Puspita ◽  
Rijal Firdaos ◽  
Cahaya Istiqomah

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh kemampuan berpikir kritis menggunakan pembelajaran creative problem solving dan roundhouse. Studi ini menggunakan metode quasi experimental design dengan desain penelitian posttest-only control design. Populasi dalam studi adalah peserta didik kelas VIII SMP Al-Huda Jati Agung. Pengambilan sampel penelitian menggunakan cluster random sampling. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah peserta didik kelas VIII D sebagi kelas eksperimen yang menggunakan pembelajaran CPS dan roundhouse dan kelas VIII E sebagai kelas kontrol yang menggunakan model pembelajaran Direct Intruction (DI). Instrument yang digunakan adalah tes kemampuan berpikir kritis. Hasil penelitian uji  tentang kemampuan berpikir kritis diketahui bahwa  karena  maka  ditolak dan  diterima, artinya terdapat pengaruh kemampuan berpikir kritis menggunakan pembelajaran creative problem solving dan roundhouse.

2021 ◽  
Vol 3 (1) ◽  
pp. 48-57
Author(s):  
Nabilla Maharani ◽  
Aris Hadiyan ◽  
Tri Murdiyanto

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui terdapat atau tidaknya pengaruh model pembelajaran Creative Problem Solving (CPS) dalam Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) terhadap kemampuan berpikir kritis matematis peserta didik. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dan menggunakan metode penelitian eksperimen jenis quasi-experiment. Populasi Penelitian ini adalah seluruh peserta didik kelas X SMAN 14 Bekasi. Sampel yang diteliti sebanyak 72. Teknik pengambilan sampel menggunakan teknik Cluster Random Sampling. Dalam penelitian ini pengumpulan data menggunakan instrumen kemampuan berpikir kritis matematis. Uji coba instrumen dilakukan di SMAN 14 Bekasi. Sebelum data dianalisis, terlebih dahulu dilakukan uji persyaratan yaitu uji normalitas dengan menggunakan uji Lilliefors, dan homogenitas dengan menggunakan uji Fisher. Berdasarkan hasil analisis menggunakan uji-t menghasilkan t_hitung sebesar 5,385 dan t_tabel sebesar 1,66 yang mengakibatkan H0 ditolak pada taraf signifikan 0,05 dengan Effect Size sebesar 1,269 yang tergolong kategori large. Oleh karena itu, hasil penelitian ini memiliki kesimpulan bahwa terdapat pengaruh model pembelajaran Creative Problem Solving (CPS) dalam Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) terhadap kemampuan berpikir kritis matematis peserta didik.


2019 ◽  
Vol 5 (1) ◽  
Author(s):  
Devi Ratnasari ◽  
Suciati Suciati ◽  
Maridi Maridi

Scientific thinking is a crucial skill for students in facing 21st-century challenges. The aim of this study was to analyze the effect of Creative Problem Solving (CPS) with scaffolding learning implementation on students' thinking skills. The study employed quasi-experimental design in which the sample was 96 of population was 270 students. The sampling technique used was cluster random sampling. The data obtained from the test instrument constructed from four aspects observed. The data was analyzed using dependent t-test. The results showed that there was an influence of the CPS with scaffolding on students' scientific thinking skills. Thus, CPS with scaffolding learning effectively empowered the students’ scientific thinking skills.


2019 ◽  
Vol 1 (4) ◽  
pp. 24-29
Author(s):  
Intan Shih Mutiarawati ◽  
Supandi Supandi ◽  
Noviana Dini Rahmawati

Tujuan penelitian ini untuk mengetahui efektivitas model pembelajaran Creative Problem Solving berbantuan media geogebra dibandingkan dengan kelas konvensioanl pada materi lingkaran terhadap kemampuan pemecahan masalah matematis. Populasi pada penelitian ini adalah siswa kelas VIII SMP Negeri 10 Semarang tahun ajaran 2018/2019. Dengan menggunakan teknik cluster random sampling diperoleh sampel penelitian ini yaitu kelas VIII A sebagai kelas eksperimen (model pembelajaran Creative Problem Solving berbantuan geogebra) dan VIII C sebagai kelas kontrol. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah wawancara, metode dokumentasi dan metode tes. Analisis data menggunakan uji normalitas, uji homogenitas, dan uji hipotesis (uji-t), uji ketuntasan belajar individu dan klasikal, uji regresi linear sederhana. Hasil penelitian ini diperoleh bahwa: 1) Kemampuan pemecahan masalah matematis siswa yang mendapatkan model pembelajaran Creative Problem Solving (CPS) berbantuan media geogebra telah mencapai ketuntasan belajar secara individual maupun klasikal. 2) Kemampuan pemecahan masalah matematis siswa yang mendapatkan model pembelajaran Cretive Problem Solving (CPS) berbantuan media geogebra lebih baik dari siswa yang mendapatkan model pembelajaran konvensional. 3) Adanya pengaruh aktivitas belajar siswa terhadap pembelajaran yang menggunakan model pembelajaran Creative Problem Solving (CPS) berbantuan geogebra terhadap kemampuan pemecahan masalah matematis.


2018 ◽  
Vol 7 (3) ◽  
pp. 483
Author(s):  
Novi Hendrastuti ◽  
Ashadi Ashadi ◽  
Sentot Budi Rahardjo

<p>Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan metode <em>Creative problem solving</em> menggunakan modul dan media interaktif terhadap prestasi belajar siswa dengan kemampuan berpikir kritis dan kemampuan pemahaman membaca terhadap prestasi belajar. Penelitian ini menggunakan metode eksperimen semu, sampelnya ditentukan dengan menggunakan teknik <em>cluster random sampling</em>, data dikumpulkan dengan tes untuk prestasi kognitif, kemampuan berpikir kritis, dan observasi untuk prestasi psikomotorik serta angket untuk prestasi afektif dan sikap percaya diri. Teknik analisis data menggunakan analisis non parametrik Kruskal Wallis.<strong> </strong>Kesimpulan hasil penelitian: 1) Metode pembelajaran <em>Creative Problem Solving</em> dengan media interaktif lebih baik dibandingkan dengan metode pembelajaran <em>Creative Problem Solving</em> dengan media modul, 2) Tidak ada pengaruh kemampuan pemahaman membaca terhadap prestasi belajar kimia ranah kognitif dan afektif, namun ada pengaruh terhadap prestasi belajar ranah psikomotor, 3)Tidak ada pengaruh kemampuan berpikir kritis terhadap prestasi belajar ranah kognitif namun ada pengaruh terhadap prestasi belajar ranah afektif dan psikomotor, 4) Ada interaksi metode pembelajaran <em>Creative Problem Solving</em> dengan media modul dan metode pembelajaran <em>Creative Problem Solving</em> dengan media interaktif dengan kemampuan pemahaman membaca terhadap prestasi ranah kognitif, afektif dan psikomotorik peserta didik kompetensi laju reaksi, 5) Tidak ada interaksi metode pembelajaran <em>Creative Problem Solving</em> dengan media modul dan metode pembelajaran <em>Creative Problem Solving</em>  dengan media interaktif dengan kemampuan berpikir kritis terhadap prestasi belajar peserta didik ranah kognitif, tetapi ada  interaksi yang signifikan antara metode pembelajaran <em>Creative Problem Solving</em> dengan media modul dan metode pembelajaran <em>Creative Problem Solving </em>dengan media interaktif dengan kemampuan berpikir kritis terhadap prestasi belajar peserta didik ranah afektif dan psikomotorik, 6) Tidak ada interaksi yang signifikan antara kemampuan pemahaman membaca dengan kemampuan berpikir kritis terhadap prestasi belajar peserta didik ranah kognitif dan afektif, tetapi ada interaksi yang signifikan antara kemampuan pemahaman membaca dengan kemampuan berpikir kritis terhadap prestasi belajar peserta didik ranah  psikomotorik, 7) Tidak ada interaksi metode pembelajaran <em>Creative Problem Solving</em> dengan media modul dan metode pembelajaran <em>Creative Problem Solving</em>  dengan media interaktif dengan kemampuan pemahaman membaca dan kemampuan berpikir kritis terhadap prestasi belajar kognitif, tetapi ada interaksi antara metode pembelajaran <em>Creative Problem Solving</em> dengan media modul dan metode pembelajaran <em>Creative Problem Solving</em> dengan media interaktif dengan kemampuan pemahaman membaca dan kemampuan berpikir kritis terhadap prestasi belajar afektif dan psikomotor.</p>


SAINTIFIK ◽  
2020 ◽  
Vol 6 (1) ◽  
pp. 57-62
Author(s):  
Marniati Marniati ◽  
Jahring Jahring

Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen yang bertujuan untuk mengetahui efektivitas model pembelajaran creative problem solving (CPS) berbantuan media pembelajaran terhadap hasil belajar siswa. Populasi penelitian ini adalah siswa Kelas IX SMP Negeri 1 Baula. Menggunakan cluster random sampling diperoleh 2 kelas sampel  sebagai kelas eksperimen dengan model pembelajaran CPS berbantuan media pembelajaran dan kelas kontrol dengan pembelajaran konvensional. Desain penelitian berupa posttest yang diberikan setelah diberikan treatment atau perlakuan berupa penerapan model pembelajaran CPS dan pembelajaran konvensional. Secara deskriptif menunjukkan bahwa dari 20 orang siswa pada kelas eksperimen dengan mean 66,5, varians 84,26, dan standar deviasi 9,18, sedangkan pada kelas kontrol yang berjumlah 20 orang dengan mean 60, 95, varians 111,63, dan standar deviasi 10,66. Ditinjau dari proses dan keterlaksanaan pembelajaran, kedua kelas menunjukkan kriteria aktif dengan persentase sebesar 75% - 85%. Secara inferensial dengan menggunakan uji-t, thitung = 1,773 > ttabel = 1,685 yang mengindikasikan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan antara hasil belajar matematika dengan model pembelajaran CPS dan pembelajaran konvensional. Sehingga disimpulkan bahwa model pembelajaran CPS berbantuan media pembelajaran efektif terhadap hasil belajar matematika siswa kelas IX SMP Negeri 1 Baula.


2019 ◽  
Vol 3 (1) ◽  
pp. 35
Author(s):  
Sondang Dongoran ◽  
Hasan Basri Said ◽  
Eni Defitriani

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh rendahnya kemampuan pemahaman konsep matematis siswa kelas VII SMP N 14 Kota Jambi yang disebabkan oleh kurangnya pemahaman siswa terhadap pembelajaran yang kurang optimal dari siswa yang tidak paham terhadap matematika. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui perbedaan kemampuan pemahaman konsep matematis siswa yang memperoleh model pembelajaran Creative Problem Solving (CPS) dan model pembeajaran Problem Based Learning (PBL) di Kelas VII SMP N 14 Kota Jambi. Penelitian ini merupakan penelitian quasi eksperimen dengan desain Nonequivalent Postest-Only Control Group Design. Populasi yang digunakan adalah seluruh siswa SMP N 14 Kota Jambi tahun ajaran 2018/2019. Sampel penelitian terdiri dari dua kelas, eksperimen dan kontrol dengan teknik cluster random sampling. Pada Data dianalisis dengan menggunakan uji-t. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes kemampuan pemahaman konsep matematis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat perbedaan kemampuan pemahaman konsep matematis siswa yang memperoleh model pembelajaran Creative Problem Solving (CPS) dan model pembelajaran Problem Based Learning (PBL). Kata kunci :Model Pembelajaran Creative Problem Solving (CPS), Model pembelajaran Problem Based Learning  (PBL), Pemahaman Konsep Matematis


2019 ◽  
Vol 8 (2) ◽  
pp. 78-86
Author(s):  
N. P Yuliastuti ◽  
I. N Sukajaya ◽  
N. M. S Mertasari

AbstrakPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran creative problem solving berbantuan media berbasis TIK terhadap kemampuan berpikir kreatif dalam memecahkan masalah matematika siswa. Jenis penelitian ini adalah eksperimen semu dengan desain penelitian adalah Post Test Only Control Group. Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII SMPN 1 Bangli tahun ajaran 2018/2019.  Sampel dalam penelitian ini adalah siswa kelas VIII A dan VIII E yang diambil menggunakkan teknik cluster random sampling. Data dikumpulkan dengan tes kemampuan berpikir kreatif yang diberikan kepada siswa dalam bentuk tes uraian dan diberikan di akhir penelitian. Data hasil tes kemampuan berpikir kreatif dianalisis menggunakan uji-t satu ekor dengan taraf siginifikansi 5%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sehingga  ditolak. Ini berarti, kemampuan berpikir kreatif dalam memecahkan masalah matematika siswa yang dibelajarkan dengan model pembelajaran creative problem solving berbantuan media berbasis TIK lebih baik daripada kemampuan berpikir kreatif dalam memecahkan masalah matematika siswa yang dibelajarkan dengan model pembelajaran konvensional. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh model pembelajaran creative problem solving berbantuan media berbasis TIK terhadap kemampuan berpikir kreatif dalam memecahkan masalah matematika siswa. Kata kunci: model pembelajaran creative problem solving, media berbasis TIK, berpikir kreatif  AbstractThis study aims to determine the effect of creative problem soving learning model supported by ICT-based media  to student’s creative thinking abilities in mathematical problem solving. Quasi-experiment was used in this study with posttest only control group design. The population of this study was all students of class VIII SMPN 1 Bangli in the academic year 2018/2019. VIII A and VIII E classes were selected to be the sample of this study by using cluster random sampling technique. Data were collected through test of creativity thinking abilities given to in the form of essay test and given at the end of study. Data from the test results of creativity thinking ability were analyzed using one-tailed t-test with a significance level of 5%. The result showed that the  was rejected. This means that the creative thinking abilities in mathematical problem solving who are taught by creative problem soving learning model supported by ICT-based media are better than students’ mathematical problem solving abilities taught by conventional learning model, so it can be conclude that there is an effect of creative problem soving learning model supported by ICT-based media to students’ creative thinking abilities in mathematical problem solving.  Keywords: creative problem soving learning model, ICT-based media, creative thinking.


2017 ◽  
Vol 6 (1) ◽  
Author(s):  
Alfi Shophia ◽  
Eko Retno Mulyaningrum

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh model reciprocal teaching berbantu media pictorial riddle terhadap kemampuan berpikir kritis dan hasil belajar kognitif siswa pada materi keanekaragaman hayati kelas X. Penelitian ini dilaksanakan di MAN 2 Semarang pada semester ganjil tahun ajaran 2016/2017. Teknik pengambilan sampel dengan cluster random sampling sehingga didapatkan subjek penelitian yaitu kelas X MIPA 5 dengan jumlah 38 siswa sebagai kelas eksperimen dan X MIPA 2 dengan jumlah 38 siswa sebagai kelas kontrol. Desain penelitian yang digunakan yaitu Quasi Experimental Design dengan jenis Posttest Only Control Design. Hasil uji t hasil belajar kognitif siswa menunjukkan ttabel < thitung yaitu 1,997 < 3,664, maka Ho ditolak dan Ha diterima. Sementara itu hasil analisis uji t kemampuan berpikir kritis siswa menunjukkan ttabel < thitung yaitu 1,997 < 2,503, maka Ho ditolak dan Ha diterima. Kesimpulan penelitian ini adalah terdapat pengaruh yang signifikan padamodel pembelajaran reciprocal teaching berbantu media pictorial riddle terhadap kemampuan berpikir kritis dan hasil belajar kognitif siswa pada materi keanekaragaman hayati kelas X.Kata kunci: model reciprocal teaching, media pictorial riddle, berpikir kritis, hasil belajar kognitif


Sigma ◽  
2019 ◽  
Vol 5 (1) ◽  
pp. 29
Author(s):  
Syahmudi Louk ◽  
Yuan Andinny ◽  
Ihwan Zulkarnain

The aim of this study is to differ the Creative Problem Solving learning model and the Constructivism learning model in understanding mathematical concepts. This research was conducted at PB Islamic High School. Soedirman Cijantung East Jakarta precisely in class X. The research method used to test these differences is the quasi-experimental method. Population of class X students of Islamic High School PB. Soedirman Cijantung used as a sample of 54 students, with the sampling technique used is cluster random sampling. The research instrument used was a test ability to understand mathematical concepts in the form of a description of 10 questions that had been tested previously. Based on the results of the analysis and discussion, then in this study it can be concluded that based on the analysis with the t-test, t_count> ttable is obtained. From the test results obtained the ability to understand mathematical concepts using the Creative Problem Solving learning model is higher than the Constructivism learning model. So it can be concluded that there is a different effect between the application of the Creative Problem Solving learning model and the Constructivism learning model on the ability to understand mathematical concepts.


2020 ◽  
Vol 4 (1) ◽  
pp. 51-57
Author(s):  
Rosselyne ◽  
Ellis Salsabila ◽  
Dwi Antari Wijayanti

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh model pembelajaran Creative Problem Solving dengan teknik Scaffolding terhadap kemampuan pemecahan masalah matematis siswa di SMA Negeri 12 Jakarta. Metode penelitian yang digunakan adalah eksperimen semu dengan desain Posttest Only Control Group Design. Populasi pada penelitian ini adalah siswa kelas X SMA Negeri 12 Jakarta tahun ajaran 2018/2019. Teknik pengambilan sampel menggunakan Cluster Random Sampling dan terpilih kelas X MIPA 1 dan X MIPA 2. Uji hipotesis menggunakan uji-t untuk dua sampel independen dengan taraf signifikansi α = 0,05. Berdasarkan hasil perhitungan diperoleh  thitung = 2,038 dan  ttabel = 1,670 sehingga thitung > ttabel  maka


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document