scholarly journals PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD MELALUI PENDEKATAN INKUIRI TERBIMBING MATERI SISTEM PENCERNAAN MANUSIA KELAS XI MIPA

2021 ◽  
Vol 9 (2) ◽  
pp. 1
Author(s):  
Sutrisno Sutrisno
Keyword(s):  

Pembaharuan dalam meningkatkan kreatifitas guru perlu dilakukan dalam pengelolaan proses pembelajaran biologi di kelas XI MIPA SMAN 5 Cirebon. Siswa kurang berani bertanya, siswa kurang menguasai keterampilan proses sains, siswa cenderung pasif, rendahnya nilai rata-rata 57 (KKM = 75). Untuk meningkatkan hasil belajar dan aktivitas siswa lebih aktif perlu adanya strategi dalam kreatifitas guru. Tujuan penelitian untuk meningkatkan hasil belajar materi sistem pencernaan manusia pada penerapan model pembelajaran kooperatif tipe STAD melalui pendekatan inkuiri terbimbing. Hasil pengamatan kinerja guru dan aktivitas siswa berupa data kualitatif, sedang hasil test tulis ulangan berupa data kuantitatif. Hasil penelitian: (1) keterlaksanaan kinerja guru  di siklus I; 80,5% (baik) dan di siklus II; 91% (sangat baik) peningkatan 10,5 (2) aktivitas siswa meningkat di siklus I; 71,5% (cukup) dan di siklus II; 90,8% (sangat baik) ada peningktan 19,3% (3) peningkatan persentase ketuntasan belajar di siklus I; 54,5% (18 siswa) dan di siklus II; 90,9% (30 siswa) meningkat sebesar 36,4% (12 siswa), nilai rata-rata meningkat sebesar 10,7 di siklus I; 69,5 dan di siklus II; 80,2. Simpulan hasil belajar meningkat pada penerapan model pembelajaran kooperatif tipe  Student Teams Achievement Division (STAD) melalui pendekatan inkuiri terbimbing di kelas XI MIPA 2.” Kata Kunci:           Kooperatif tipe STAD (Student Teams Achievement Division); Inkuiri terbimbing; Hasil belajar siswa; Aktivitas siswa

2020 ◽  
Vol 4 (3) ◽  
pp. 560
Author(s):  
Arief Rahman Yusuf ◽  
Sandi Kurniawan ◽  
Eddy Sutadji ◽  
Imam Sudjono

The background of the research is the low assessment of high order thinking skills of students due to the conventional methods used by the school. The aims of this study are: (1) how student learning activities when using hybrid learning Student Teams Achievement Division (STAD) and jigsaw, (2) how student learning activities when taught using the direct learning model, and (3) the effect of hybrid learning Student Teams Achievement Division (STAD) and jigsaw towards high order thinking skills. This study used a quasi experimental nonequivalent control group design with the sample of 50 students from a population of vocational high school students in Ponorogo. Data collection techniques used instruments in the form of high order tests and non-test instruments in the form of observation sheets. Data analysis used was independent sample t-test. The results showed: (1) the use of Student Teams Achievement Division (STAD) based on hybrid learning and jigsaw made 28% of students were very active, 28% of students active, and 44% of students quite active in the learning process, this was evidenced by an average value of 70.56, (2) the use of direct learning models in learning made 24% of students quite active, 36% of students less active, and 40% of students passive in the learning process, which can be seen from the acquisition of an average value of 51.52, and (3) there was a significant effect of Student Learning Achievement Division (STAD) based on hybrid learning and jigsaw on students' high order thinking skills.


2017 ◽  
Vol 3 (1) ◽  
pp. 447
Author(s):  
Iyay Robia Khoerudin ◽  
Neneng Titin ◽  
Eki Kiyamudin

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kemampuan menulis surat dinas siswa kelas VIII di SMP Negeri Se-Kecamatan Panyingkiran Kabupaten Majalengka, mengetahui kemampuan menulis surat dinas dengan menggunakan model pembelajaran STAD (Student Teams-Achievment Divisions) siswa kelas VIII di SMP Negeri Se-Kecamatan Panyingkiran Kabupaten Majalengka, serta menjelaskan efektifitas model pembelajaran STAD (Student Teams-Achievment Divisions) untuk meningkatkan  pengajaran menulis surat dinas siswa Kelas VIII di SMP Negeri Se-Kecamatan Panyingkiran Kabupaten Majalengka.Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dan kualitatif dengan metode eksperimen Pre test-Post test Control Group Design, populasinya yaitu SMP Negeri Se-Kecamatan Panyingkiran Kabupaten Majalengka tahun ajaran 2013/2014, sedangkan  sampelnya ditentukan melalui teknik simple random sampling yaitu kelas VIII G SMP Negeri 2 Panyingkiran sebagai kelas eksperimen dan kelas VIII B SMP Negeri 1 Panyingkiran sebagai kelas kontrol. Instrumen pengumpulan data yang digunakan tes tertulis tes awal dan tes akhir, kuesioner, lembar observasi guru dan siswa, setelah data diperoleh maka dilakukan analisis data. Data kuesioner dan observasi dianalisis dalam bentuk uraian sedangkan data tes dianalisis dengan statistik dan di deskripsikan.Berdasarkan perhitungan statistik program SPSS 16.0 diperoleh hasil uji t pretes pada kedua kelas tersebut memiliki nilai t=5.429 derajat kebebasan (df)=n-1=38 nilai probability (sig 2-tailed) sebesar 0,000.  Hal ini berarti t hitung <0,005. Artinya 0,000<0,05, pada uji t ini bahwasanya pretes pada kedua kelas terdapat perbedaan yang signifikan antara kelas eksperimen dengan kelas kontrol.  Apabila ditinjau dari segi rata-rata pretes eksperimen lebih efektif daripada kelas kontrol. Hal ini terbukti dari rata-ratanya pretes kelas eksperimen 64,8 kelas kontrol 62,3 selisih rata-rata 2,5. Sedangkan rata-rata postes kelas eksperimen 81,2 dan kelas kontrol 69 terjadi selisih postes 12,2.


2017 ◽  
Vol 15 (1) ◽  
pp. 100
Author(s):  
Herlina Herlina

The purpose of this study was to compare the learning achievement using cooperative learning model Student Teams Achievement Divisions with cooperative learning model Student Teams Achievement Divisions modification of guided discovery in terms of verbal abality. Based on the results of the study concluded that (1) based on a model of learning, the mathematics achievement of students who use cooperative learning model Student Teams Achievement Divisions as good with mathematics achievement of students who use cooperative learning model Student Teams Achievement Divisions modifications guided discovery, both onstudents who have the high verbal skills, medium and low, (2) base on terms of verbal skills, mathematics achievement of students who have high verbal ability is better than mathematics achievement of students who have medium and low verbal ability, and mathematics achievement of students have medium verbal skillsbetter than mathematics achievement of students have the ability low verbal skills. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui perbandingan prestasi belajar yang menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Student Teams Achievement Divisions dengan model pembelajaran kooperatif tipe Student Teams Achievement Divisions modifikasi penemuan terbimbing ditinjau dari kemamuan verbal. Berdasarkan hasil penelitian disimpulkan bahwa (1) berdasarkan model pembelajaran, prestasi belajar matematika peserta didik yang menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Student Teams Achievement Divisions sama baiknya dengan prestasi belajar matematika peserta didik yang dikenai model pembelajaran kooperatif tipe Student Teams Achievement Divisions modifikasi penemuan terbimbing,baik pada peserta didik yang memiliki kemampuan verbal tinggi, sedang dan rendah, (2) ditinjau dari kemampuan verbal, peserta didik yang memiliki kemampuan verbal tinggi lebih baik daripada peserta didik yang memiliki kemampuan verbal sedang dan rendah, dan peserta didik yang memiliki kemampuan verbal sedang lebih baik daripada peserta didik yang memiliki kemampuan verbal rendah.


2018 ◽  
Vol 1 (1) ◽  
pp. 13-23
Author(s):  
Putri Kemala Dewi Lubis ◽  
◽  
Dita Eka Pertiwi Sirait ◽  
Charles Fransiscus Ambarita ◽  
◽  
...  
Keyword(s):  

2020 ◽  
Vol 5 (3) ◽  
pp. 356-366
Author(s):  
Sugeng Darwito

Hasil belajar mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) merupakan tujuan dari pembelajaran. Untuk memperoleh hasil belajar yang maksimal, guru perlu memiliki kemampuan memilih model pembelajaran sebagai alternatif  pilihan. Pada kenyataan dilapangan guru masih bersifat konvensional dalam mengajar PPKn yaitu dengan metode ceramah. Akibatnya siswa merasa jenuh dan menganggap Pendidikan Pancasila dan Kewarganeraan sebatas verbalisme, sehingga nilai yang diperoleh siswa berada dibawah KKM. Ini membuktikan bahwa guru belum mampu memilih model pembelajaran yag tepat untuk meningkatkan pemahaman dan motivasi siswa. Penggunaan metode pembelajaran kooperatif  tipe Student Teams Achievement Division And Tournament (STADAT),  merupakan solusi yang diajukan  untuk meningkatkan hasil belajar pada siswa. Untuk membuktikan  bahwa model ini dapat meningkatkan pemahaman siswa, maka dilaksanakan Peneltian Tindakkan Kelas pada siswa kelas VIII-I SMP Negeri 1 Banjar. Penelitian ini dilaksanakan dalam 2 siklus. Siklus pertama membahas tentang Sistem Pemerintahan di Indonesia, terdiri dari (1) Membuat perencanaan yaitu membuat perangkat pembelajaran (RPP-1, soal ulangan, penilaian KBM guru), (2) tindakan (KBM guru dikelas), (3) observasi (penilaian oleh kolaboarator selama KBM) dan (4)  Refleksi (membahas kelemahan dan kelebihan selama KBM antara guru pengajar dan kolaborator). Data diperoleh dari test formatif, hasil wawancara siswa dan penilaian kolaborator/pengamat. Siklus kedua dilaksanakan seperti pada siklus pertama dengan materi yaitu Presentasi tentang  Kedaulatan Negara Indonesia . Dari data hasil penelitian  diperoleh data bahwa penerapan pembelajaran kooperatif STADAT dengan media Kartu Quetion Ask (QA)  dapat meningkatkan perilaku berbudaya dan berkarakter bangsa siswa kelas VIII-I. Rata-rata persentase taraf keberhasilan tindakan meningkat dari 71,88% (perilaku memuaskan) pada siklus I menjadi 85,00% (perilaku sangat baik) pada siklus II.  Sedangkan pada proses kegiatan belajar mengajar penerapan pembelajaran kooperatif STADAT dengan media Kartu Quetion Ask (QA) dapat meningkatan hasil belajar PPKn siswa kelas VIII-I. Rata-rata ketuntasan belajar siswa sebesar  59% pada siklus I meningkat menjadi 88% pada siklus II.. Oleh karena hal tersebut, disarankan Model pembelajaran kooperatif tipe Student Teams Achievement Division And Tournament (STADAT) ini dapat dijadikan alternatif untuk meningkatkan pemahaman siswa dalam belajar, terutama pada PPKn.


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document