Jurnal Pendidikan
Latest Publications


TOTAL DOCUMENTS

166
(FIVE YEARS 44)

H-INDEX

1
(FIVE YEARS 0)

Published By Universitas Terbuka

2443-3586, 1411-1942

2021 ◽  
Vol 22 (2) ◽  
pp. 123-133
Author(s):  
Defrizal Hamka ◽  
Neng Sholihat

The purpose of this research is to investigate factors that influence the intent of behavior using technology in online learning. The study uses structural equation modeling using a partial least square approach to test the hypotheses. Respondents selected using purposive sampling, and the questionnaires were distributed through online surveys and received a response of 96 respondents. Results show that latent variables, performance expectations, business expectations, and facility conditions have a positive and significant relationship with the intent of individual behaviour in the use of technology in online learning. The latent variable "condition facility" is the most influential factor. This research provides an important overview and understanding for policymakers in designing frameworks to pay attention to facility conditions. Further research is suggested in the future covering samples from various provinces in Indonesia. This study adds to the literature primarily on factors affecting behavioral intent to use technology in online learning. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi niat perilaku guru menggunakan teknologi dalam pembelajaran online. Penelitian ini menggunakan pemodelan persamaan struktural dengan menggunakan pendekatan partial least square untuk menguji hipotesis. Berdasarkan purposive sampling, kuesioner disebarkan melalui survei online dan mendapat tanggapan dari 96 responden. Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel laten, ekspektasi kinerja, ekspektasi usaha, dan kondisi fasilitas memiliki hubungan positif dan signifikan dengan niat perilaku individu dalam penggunaan teknologi dalam pembelajaran online. Variabel laten “fasilitas kondisi” merupakan faktor yang paling berpengaruh. Penelitian ini memberikan gambaran dan pemahaman penting bagi pembuat kebijakan dalam merancang kerangka kerja untuk memperhatikan kondisi fasilitas. Penelitian lebih lanjut disarankan di masa depan mencakup sampel dari berbagai provinsi di Indonesia. Studi ini menambah literatur terutama pada faktor-faktor yang mempengaruhi niat perilaku untuk menggunakan teknologi dalam pembelajaran online.


2021 ◽  
Vol 22 (2) ◽  
pp. 114-122
Author(s):  
Siti Nurjanna

This study aims to enhance the skills of students to operate extraction equipment. This is a two-cycle Classroom Action Search. The focus of the research was students in class XI E, which consisted of 15 people. The data-gathering technique uses non-test instrument. The data analysis technique used qualitative analysis. The results showed an increase in the skills of the extraction equipment. Completeness of learning cycle I was 66.67% and increased to 93.33%. Meanwhile, the average score of students' skills increased from 74.63 in the first cycle to 80.39 in the second cycle, with value of Asymp.Sig.(2-tailed) 0.005 < 0.05, which means that there is a significant difference between the average class value in cycle I and the average class value in cycle II.  Ignorance that the POE learning model can improve skills to operate extraction equipment. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan keterampilan mengoperasikan peralatan ekstraksi. Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas dengan 2 siklus. Obyek penelitian adalah siswa kelas XI E yang berjumlah 15 orang. Teknik pengumpulan data berupa instrumen non tes. Teknik analisis data menggunakan analisis kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan terjadi peningkatan keterampilan mengoperasikan peralatan ekstraksi. Ketuntasan belajar siklus I sebesar 66,67% meningkat menjadi 93,33%. Sedangkan rata-rata nilai keterampilan siswa meningkat dari 74,63 pada siklus I menjadi 80,39 pada siklus II, dengan nilai Asymp.Sig.(2-tailed) 0,005 < 0,05, berarti terdapat perbedaan yang signifikan antara rata-rata nilai siklus I dengan rata-rata nilai siklus II. Disimpulkan bahwa penerapan model pembelajaran POE dapat meningkatkan keterampilan mengoperasikan peralatan ekstraksi.


2021 ◽  
Vol 22 (2) ◽  
pp. 102-113
Author(s):  
LISTIOWATTY

Choosing a major that will be taken up in college can raise doubts and even anxiety for the final year high school students. Various factors trigger this doubt and anxiety, especially for choosing across majors. Crossing-major is the decision to choose a field of science to be pursued in higher education, which is different from the field of study at the high school level. This study was intended to describe the psychological dynamics of students who decided to cross majors. This study used a case study-based qualitative descriptive model. The case study was chosen so that this study obtained more detailed and in-depth data from the participants. The data collection techniques used observation and interviews. The results of the analysis indicate the existence of emotional aspects related to anxiety and doubt experienced by students when choosing a further education major, which is caused by parents, family environmental conditions, and the surrounding environment. Memilih jurusan yang akan ditempuh di perguruan tinggi dapat memunculkan keraguan bahkan kecemasan pada siswa tahun terakhir SMA. Ada berbagai faktor yang memicu keraguan dan kecemasan ini, khususnya bila memilih lintas jurusan. Lintas jurusan adalah keputusan memilih bidang ilmu yang akan ditekuni di perguruan tinggi, yang berbeda dengan bidang jurusan di tingkat SMA. Penelitian ini dimaksudkan untuk mendiskripsikan dinamika psikologis siswa yang memutuskan untuk lintas jurusan.  Penelitian ini menggunakan model deskriptif kualitatif berbasis studi kasus. Studi kasus dipilih agar penelitian ini mendapatkan data yang lebih rinci dan mendalam dari subyek partisipan. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi dan wawancara. Hasil analisa menunjukkan adanya aspek emosional berkaitan dengan kecemasan dan keraguan yang dialami siswa ketika memilih jurusan pendidikan lanjut, yang disebabkan sejumlah faktor yaitu orang tua, kondisi lingkungan keluarga dan pengaruh lingkungan sekitar.


2021 ◽  
Vol 22 (2) ◽  
pp. 77-90
Author(s):  
Martina Ismayanti ◽  
Wahyuddin

Student involvement in online learning is strongly influenced by learning motivation and preferences for learning mode and media. Therefore, this study was to describe student preferences for using online learning media and student experiences during the Covid-19 pandemic. A total of 133 students from two faculties participated as research respondents. Quantitative data were analyzed using descriptive statistical methods while qualitative data were analyzed using NVivo 12 application. The results of this study indicates that students tend to prefer applications compared to other media for online lectures during the Covid-19 pandemic, namely WhatsApp, Zoom, and Google Classroom. In addition, students taking online lectures consider internet network as the most significant obstacle in accessing learning material, submitting assignments, participating in class discussion and collaborating with other students. Students also thought that the network factor caused lecturers unable not teach effectively. Keterlibatan mahasiswa dalam perkuliahan online sangat dipengaruhi oleh motivasi belajar dan preferensi terhadap modus dan media pembelajaran. Oleh karena itu, penelitian ini dilaksanakan untuk mengetahui preferensi mahasiswa dalam menggunakan media pembelajaran online dan untuk mengungkap pengalaman mahasiswa sebagai pengguna media pembelajaran online di masa pandemi Covid-19. Sebanyak 133 orang mahasiswa dari dua fakultas berpartisipasi sebagai responden penelitian. Data kuantitatif dianalisis dengan metode statistik deskriptif sedangkan data kualitatif dianalisis menggunakan bantuan aplikasi NVivo 12. Hasil penelitian ini menemukan bahwa mahasiswa cenderung menyukai tiga jenis aplikasi dibanding media-media lainnya untuk pembelajaran online di masa pandemi Covid-19, yaitu WhatsApp, Zoom dan Google Classroom. Selain itu, dapat disimpulkan bahwa mahasiswa dalam mengikuti kuliah online menganggap jaringan sebagai kendala yang paling utama. Jaringan mengakibatkan mereka kesulitan dalam mengakses materi, mengirimkan tugas, berpartisipasi dan berkolaborasi dengan mahasiswa lain. Mahasiswa juga percaya bahwa faktor jaringan ini pula yang mengakibatkan dosen tidak mengajar secara efektif.


2021 ◽  
Vol 22 (2) ◽  
pp. 91-101
Author(s):  
Nandy Intan Kurnia

The School Literacy Movement (SLM) was launched in 2015 by the Indonesian government in response to the concerns of many parties regarding the readiness of the Indonesian young generation to face the challenges of the 21st-century. This paper examined the philosophical foundations of SLM by scrutinizing the School Literacy Movement Master Design published in 2019 as the object of study. This study was a descriptive qualitative study, using the inferential content analysis method. The findings were: (1) the philosophical foundation of SLM that is portrayed in the object of study are essentialism, perennialism, progressivism, existentialism, and critical pedagogy, and (2) the object of the study is strongly influenced by the philosophy of progressivism since the writers of the SLM Master Design were more focused on the effort to prepare the students to face the 21st-century challenges. Gerakan Literasi Sekolah (GLS) atau The School Literacy Movement (SLM) atau dicanangkan pada tahun 2015 oleh pemerintah Indonesia, sebagai jawaban atas keprihatinan banyak pihak terkait kesiapan generasi muda Indonesia menghadapi tantangan abad 21. Tulisan ini mengkaji landasan filosofis SLM dengan menelaah Desain Induk Gerakan Literasi Sekolah terbitan 2019 sebagai objek kajian. Penelitian ini adalah penelitian deskriptif kualitatif yang menggunakan metode analisis isi inferensial. Temuan penelitian adalah: (1) Landasan filosofis SLM yang tergambar dalam objek kajian adalah esensialisme, perenialisme, progresivisme, eksistensialisme, dan pedagogi kritis; dan (2) Objek kajian sangat dipengaruhi oleh filosofi progresivisme karena penulis Desain Induk SLM lebih fokus pada upaya mempersiapkan siswa untuk menghadapi tantangan abad ke-21.


2021 ◽  
Vol 22 (1) ◽  
pp. 71-82
Author(s):  
Muhammad Mujtaba Mitra Zuana

The goal of this research is to find out whether input enhancement technique is effective in improving students’ direct and indirect speech mastery in news item text. This research is quantitative experimental research with pretest and posttest control group design. The data of this research is the students’ direct and indirect speech mastery in new item text. The data collection technique is by administering tests, using pretest-posttest design. The data analysis technique uses t-test formula. The result indicates that there was no difference between control and experimental group in initial abiity before the input-enchancemen-technique was treated. Whereas by using input enhancement technique there was significant difference between students taught direct and indirect speech mastery using input enhancement technique and those taught direct and indirect speech mastery in news item text without using input enhancement technique. Thus, it could be concluded that the use of input enhancement technique was effective in improving students’ direct and indirect speech mastery in news item text. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui apakah penggunaan teknik peningkatan input efektif dapat meningkatkan penguasaan tuturan siswa secara langsung dan tidak langsung pada teks item berita. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental kuantitatif dengan desain control group pretest and posttest. Data dalam penelitian ini adalah penguasaan tuturan langsung dan tidak langsung siswa pada teks item berita. Teknik pengumpulan data dengan pemberian tes, pretest dan posttest. Teknik analisis data menggunakan rumus uji-t. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan antara kelompok kontrol dan kelompok eksperimen dalam hal kemampuan awal sebelum dilakukan perlakuan teknik input-enhancemen. Sedangkan dengan menggunakan teknik peningkatan input terdapat perbedaan yang signifikan antara hasil belajar siswa dalam hal penguasaan tuturan langsung dan tidak langsung menggunakan teknik peningkatan input dengan hasil belajar siswa dalam hal penguasaan tuturan langsung dan tidak langsung dalam teks item berita tanpa menggunakan teknik peningkatan input. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa penggunaan teknik peningkatan input efektif dalam meningkatkan penguasaan tuturan siswa secara langsung dan tidak langsung pada teks item berita.


2021 ◽  
Vol 22 (1) ◽  
pp. 58-70
Author(s):  
MD. Meraz Ahmed ◽  
Haroon Harshita Aini ◽  
Tambi Fatimah ◽  
Hossain MD. Kamal

This paper discusses challenges of secondary level business education in Bangladesh.In particular, it exploresthe challenges related to curriculum, pedagogy, infrastructure and assessmentsystems in school. We looked atexisting facilities inschools that teach business education, teaching strategies used in the classrooms as well as the perceptions of teachers and students towards business education.Using an online survey, data was collected from 101respondents who are secondary level school teachers.Findings reveal that challenges are mainlyrelated to curriculum, pedagogy, infrastructure, and assessment system. However, infrastructure and students’ attitude-related challenges are the greatest challenges. In addition, we find that most of the business studies classes are attended by more than 40 students, contributing to issues related to pedagogy, infrastructure and assessment.The studyrecommendsthat the present curriculum, infrastructure, and assessment procedure of business education at the secondary level need to be upgraded for effective secondary level business education in the country. Artikel ini membahas tantangan pendidikan bisnis tingkat menengah di Bangladesh. terkait dengan kurikulum, pedagogi, infrastruktur dan sistem penilaian di sekolah, khususnya dalam hal fasilitassekolah untuk pendidikan bisnis, strategi pengajaran yang digunakan, serta persepsi guru dan siswa terhadap pendidikan bisnis. Metode yang digunakan survei online dari 101 guru sekolah menengah. Temuan mengungkapkan bahwa tantangan terutama terkait dengan kurikulum, pedagogi, infrastruktur, dan sistem penilaian. Namun, infrastruktur dan sikap siswa merupakan tantangan terbesar. Selain itu, jumlah siswa yang cukup besar, lebih dari 40 siswa, berkontribusi pada masalah yang berkaitan dengan pedagogi, infrastruktur, dan penilaian. Studi ini merekomendasikan bahwa kurikulum, infrastruktur, dan prosedur penilaian pendidikan bisnis di tingkat menengah perlu ditingkatkan efektivitasnya di negara tersebut.


2021 ◽  
Vol 22 (1) ◽  
pp. 46-57
Author(s):  
Novilia Hardianti ◽  
Marlin P. Marpaung

The use of English in communication becomes important nowadays in facing the challenges of globalization. Mainly in education, English is one of the school subjects that helps students in preparing their abilities to be part of global citizens. Speaking skills in English subject is one of way in preparing the students, meanwhile learn English also becomes one of the challenges for students.This research is is a quantitative research which aimed to identify the influence of self efficacy, learning motivation and reading interest of the students to their learning outcomes of speaking skill. Data collection was carried out by distributing 3 questionnaires to a population of grade X students, as well as doing some interview to grade X students. The data obtained were further processed and examined by conducting multiple regression analysis tests and determining contributions through R-Square values. The population in this research consists of 76 students. On the results of the analysis, self-efficacy had positive influence on learning outcomes of speaking. Learning motivation had positive influence on learning outcomes of speaking. The last, the coefficient of reading interest had positive influence of reading interest on speaking learning outcomes. These results are based on the R-Square value of the three variables silmutantly have a strong influence on learning outcomes of speaking skills. Penggunaan bahasa Inggris dalam berkomunikasi dirasakan penting dalam menghadapai tantangan global sekarang ini. Terkhusus dalam dunia pendidikan, Bahasa Inggris menjadi salah satu matapelajaran yang membantu siswa sebagai bentuk persiapan untuk membekali kemampuan dan kecakapan siswa menjadi bagian dari warga global. Keterampilan berbicara “speaking skill” dalam bahasa Inggris juga menjadi salah satu tantangan bagi para sisw. Penelitian ini bersifat kuantitatif dengan tujuan untuk mengidentifikasi pengaruh efikasi diri, motivasi belajar dan minat baca terhadap hasil belajar speaking siswa. Pengumpulan data dilakukan dengan penyebaran tiga kuesioner kepada populasi siswa kelas X, pemberian pertanyaan wawancara kepada siswa kelas X, serta nilai hasil belajar speaking siswa. Data yang diperoleh selanjutnya dianalisis dengan melakukan analisis regresi berganda serta menentukan kontribusi melalui nilai R-Square. Populasi siswa terdiri dari 76 siswa. Berdasarkan hasil analisis yang diperoleh yakni bahwa koefisien efikasi diri berpengaruh positif terhadap hasil belajar speaking. Koefisien motivasi belajar berpengaruh positif terhadap hasil belajar speaking. Terakhir yakni koefisien minat baca berpengaruh positif minat baca terhadap hasil belajar speaking. Berdasarkan nilai R-Square, maka ketiga variabel diatas diperoleh nilai secara simultan berpengaruh kuat terhadap hasil belajar speaking.


2021 ◽  
Vol 22 (1) ◽  
pp. 35-45
Author(s):  
Abdul Latip ◽  
Nursida Sutantri

The study aims to measure and describe the profile of students’ digital literacy who take distance learning in chemistry subjects. During the Covid-19 pandemic, learning carried out online using digital-based technology. This research measures digital literacy using descriptive research methods with quantitative approaches. Data collection carried out by giving digital literacy questionnaires to 74 eleven-grade students who are conducting online learning. The students assess themselves through a questionnaire about digital literacy, the results of the study indicate that the digital literacy of eleven-grade students on online learning are as follows: 1) The aspect of the ability to use digital media obtained an average score of 79.95; 2) The aspects of managing digital learning platforms obtained an average score of 76.29; 3) The aspect of the use of advanced digital media obtained an average score of 68.48; and 4) Ethical and safety aspects in the use of digital media obtained an average score of 79.77. Penelitian ini bertujuan untuk mengukur dan menggambarkan profil literasi digital siswa kelas XI ketika mengikuti pembelajaran jarak jauh pada mata pelajaran kimia. Selama masa pandemi Covid-19, pembelajaran dilaksanakan secara daring dan luring dengan memanfaatkan teknologi berbasis digital. Penelitian ini melakukan pengukuran literasi digital menggunakan metode penelitian deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Pengumpulan data dilakukan dengan cara memberikan kuisioner pengukuran literasi digital kepada 74 siswa kelas XI yang melaksanakan pembelajaran kimia secara daring. Siswa menilai dirinya sendiri melalui kuisioner literasi digital, hasil penelitian menunjukkan bahwa literasi digital siswa kelas XI pada pembelajaran secara daring sebagai berikut: 1) Pada aspek kemampuan menggunakan media digital diperoleh rata-rata skor sebesar 79.95; 2) Pada aspek pengelolaan platform pembelajaran digital diperoleh rata-rata skor sebesar 76,29; 3) Pada aspek penggunaan media digital tingkat lanjut diperoleh rata-rata skor sebesar 68,48; dan 4) Pada aspek etika dan keamanaan dalam penggunaan media digital diperoleh rata-rata skor sebesar 79,77.


2021 ◽  
Vol 22 (1) ◽  
pp. 16-34
Author(s):  
Nurul Fadhilah ◽  
Andi Muhammad Akram Mukhlis

  This research aims to know the correlation of family environment, peer interaction and emotional intelligence with Biology learning outcomes of science students grade XI in senior high school of Bulukumba District. This research is an ex-post facto. The population of research is science students grade XI in senior high school of Bulukumba regency in academic year 2015/2016 with samples were 263 students. The technique of sampling used purposive-proportional random sampling technique. The instruments of research are: (1) Family environment questionnaire; (2) Peer interaction questionnaire; (3) Emotional intelligence questionnaire, and (4) Documentation study of data of student’s Biology learning outcomes by odd semester. Data were analyzed by using descriptive statistic and inferential statistic analysis (path analysis). The result showed the following: student grade XI in senior high school of Bulukumba regency has family environment in conducive category, peer interaction in very high category, emotional intelligence in high category and Biology learning outcomes in medium category. Family environment and peer interaction were directly related and significant with emotional intelligence. Family environment, peer interaction, and emotional intelligence were directly related and significant with Biology learning outcomes. Family environment and peer interaction were indirectly related with Biology learning outcomes and significant through emotional intelligence. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh lingkungan keluarga, interaksi teman sebaya dan kecerdasan emosional terhadap hasil belajar siswa kelas XI IPA SMA Negeri di Kabupaten Bulukumba. Penelitian ini merupakan penelitian ex-post facto, dengan siswa kelas XI IPA SMA Negeri di Kabupaten Bulukumba tahun ajaran 2015/2016 sebagai populasi penelitian dan jumlah sampel sebanyak 263 siswa. Teknik purposive-proporsional random sampling digunakan dalam proses pengambilan sampel. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah: (1) Angket lingkungan keluarga; (2) Angket interaksi teman sebaya; (3) Angket kecerdasan emosional, dan (4) Studi dokumentasi tentang data hasil belajar Biologi siswa semester ganjil. Data dianalisis dengan menggunakan statistika deskriptif dan statistika inferensial yakni analisis jalur (path analysis). Hasil penelitian menunjukkan bahwa siswa kelas XI IPA SMA Negeri di Kabupaten Bulukumba memiliki hasil belajar Biologi dalam kategori sedang dengan kondisi lingkungan keluarga pada kategori kondusif, interaksi teman sebaya pada kategori sangat tinggi, kecerdasan emosional pada kategori tinggi dan hasil belajar Biologi berada pada kategori sedang. Lingkungan keluarga dan interaksi teman sebaya berhubungan langsung dan signifikan dengan kecerdasan emosional. Lingkungan keluarga, interaksi teman sebaya, dan kecerdasan emosional berhubungan langsung dan signifikan dengan hasil belajar Biologi. Lingkungan keluarga dan interaksi teman sebaya berhubungan tidak langsung dan signifikan dengan hasil belajar Biologi melalui kecerdasan emosional.


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document