scholarly journals Analisis Personal Higiene dan Pengetahuan dengan Kejadian Skabies pada Santri di Pondok Pesantren Al-Ikhwan Kota Pekanbaru tahun 2017

2018 ◽  
Vol 4 (2) ◽  
pp. 63-67
Author(s):  
Nila Puspita Sari ◽  
Sella Mursyida

Salah satu permasalahan yang sering dihadapi santri Pondok Pesantren Al-Ikhwan adalah personal higiene, seperti kebersihan kulit, tangan, kuku, genitalia, kaki dan pakaian. Kebiasaan hidup untuk menjaga kebersihan diri pribadi yang tidak baik merupakan salah satu penyebab timbulnya masalah kesehatan berupa penyakit skabies. Skabies merupakan salah satu penyakit kulit yang paling sering ditemukan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui analisis sanitasi lingkungan dan personal higiene dengan kejadian skabies pada santri di pondok pesantren Al-Ikhwan Kota Pekanbaru. Jenis penelitian ini menggunakan metode deskripsi analitik dan desain cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah santriwati berjumlah 143 santri. Sampel dalam penelitian ini sebanyak 83 santri, dengan kriteria inklusi merupakan siswa yang bersedia menjadi responden di kelas VII-IX. Teknik pegambilan sampel menggunakan simple random sampling. Hasil uji statistik Chi Square untuk personal hygiene diperoleh nilai p =0,047, POR (95% CI) = 3,010 (1,119-8,098) artinya terdapat hubungan antara personal higiene terhadap kejadian skabies di Pondok Pesantren Al-Ikhwan dan juga terdapat hubungan antara pengetahuan dengan skabies di Pondok Pesantren Al-Ikhwan dengan nilai p = 0,011, POR (95% CI) = 0,254 (0,095-0,681). Simpulannya adalah ada hubungan antara personal hygiene dan pengetahuan terhadap kejadian scabies pada santri di Pondok Pesantren Al-Ikhwan Pekanbaru. Saran kepada pihak manajemen pondok pesantren untuk memberikan sosialiasi tentang pola prilaku hidup bersih dan personal higiene kepada santri agar dapat menimbulkan kesadaran yang tinggi terhadap perilaku kesehatan yang baik dalam mencegah penularan penyakit skabies.

2017 ◽  
Vol 4 (1) ◽  
pp. 43
Author(s):  
Norhalida Rahmi ◽  
Syamsul Arifin ◽  
Endang Pertiwiwati

ABSTRAKSkabies merupakan penyakit infeksi menular yang disebabkan oleh infeksi dan sensitisasi oleh tungau Sarcoptes scabei var hominis (Sarcoptes sp.). Penularan dapat terjadi secara langsung dan tidak langsung. Salah satu dampak kejadian skabies yaitu personal hygiene yang buruk. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui hubungan personal hygiene dengan kejadian penyakit skabies pada santri Wustho di Pondok (SMP) Pesantren Al-Falah Putera Banjarbaru. Metode penelitian ini adalah penelitian korelasional dengan pendekatan cross-sectional.Tteknik sampling menggunakan probality sampling dengan simple random sampling. Populasi penelitian adalah seluruh santri wustho kelas 1 yang berasrama sebanyak 341 santri. Sampel yang digunakan ada 184 santri yang berasrama.H asil analisis didapatkan personal hygiene baik terkena skabies 24% dan personal hygiene baik tidak terkena skabies 76%. Personal hygiene buruk terkena skabies 53% dan personal hygiene buruk tidak terkena skabies 47 %. Hasil uji chi- square didapatkan nilai= 0,000 (r) = 12.590. Kesimpulan penelitian ini personal hygiene berhubungan dengan kejadian skabies. Hygiene perseorangan merupakan salah satu usaha yang dapat mencegah kejadian skabies.Kata- kata kunci : personal hygiene, skabies, pesantren.ABSTRACTScabies is a contagious infectious disease caused by infection and sensitization by Sarcoptes scabei var hominis mites (Sarcoptes sp.). transmission can occur directly and indirectly. one of the effects of scabies is poor personal hygiene. To determine the correlation personal hygiene with incidence of scabies in Islamic boarding Wustho students (SMP) Al Falah Putera Banjarbaru. This study was a correlational study with cross-sectional approach, using sampling techniques probality sampling with simple random sampling. The population was all studentswere Islamic boarding wustho in first class as many as 341 students. Total respondent were 184 students in Islamic boarding. Analysis of the Personal hygiene exposed to scabies 24% good, good personal hygiene was not affected by scabies 76%. Personal hygiene badly affected by scabies 53%, poor personal hygiene was not affected by scabies 47%. Result of correlation chisquare test p value = 0.000 and (r) = 12.590. personal hygiene associated with the incidence ofscabies. Personal hygiene was one of effort that can prevent the incidence of scabies.Keywords: personal hygiene, scabies, islamic boarding.


2020 ◽  
Vol 3 (1) ◽  
pp. 65-75
Author(s):  
Ari Tjahyadi Rafiuddin ◽  
Mega Purwanty

Berdasarkan hasil pengambilan data awal pada 10 ibu yang memiliki anak balita di wilayah kerja Puskesmas Puuwatu ditemukan bahwa 8 responden mengatakan kurang memahami tentang diare, penularan dan sumber penyebab diare, 7 responden mengatakan susah mendapatkan air bersih, mereka harus menimba di sumur yang airnya kadang keruh sehingga harus menggunakan air seadanya saat mencuci tangan ketika menyiapkan makanan untuk balita dan kadang hanya menggunakan air hujan untuk mencuci bersih peralatan masak dan keperluan memasak. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor yang berhubungan dengan Kejadian Diare pada Balita di Wilayah kerja Puskesmas Puuwatu Kota Kendari. Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan desain Cross Sectional. Populasi dalam penelitian ini yaitu seluruh ibu yang memiliki balita di wilayah kerja Puskesmas Puuwatu tahun 2019 sebanyak 244 orang, dengan penarikan sampel dilakukan secara simple random Sampling dengan menggunakan rumus sugiono dengan jumlah sampel 71 orang. Metode analisis menggunakan uji Statistik yakni uji chi square dan Phi.Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ada hubungan sedang antara pengetahuan dan personal hygiene dengan kejadian Diare pada Balita dan ada hubungan lemah antara sarana air bersih dengan kejadian Diare pada Balita di Wilayah kerja Puskesmas Puuwatu Kota Kendari.


2020 ◽  
Vol 5 (2) ◽  
pp. 522-527
Author(s):  
Muhammad Baihaqi ◽  
Agus Sutarna ◽  
Healthy Seventina

Latar belakang: Proses menua akan menyebabkan kemunduran berbagai system pada lansia. Sejalan dengan kemunduran fisik nya lansia membutuhkan pertolongan keluarga utuk memenuhi personal hygiene. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan antara aktifitas sehari-hari dengan kadar gula darah lansia di desa Jungjang Wetan Blok 02 dan Blok 03. Metode penelitian ini adalah: penelitian deskriptif korelasi dengan pendekatan cross sectional. Jumlah sampel sebanyak 35 orang yang diambil melalui rumus besar sampel dimana penentuan sampel nya dengan menggunakan simple random sampling. Data diperoleh degan cara observasi dan gluco test. Analisis secara statistic menggunakan uji Chi-Square. Hasil uji statistic di dapatkan aktivitas sehari-hari lansia di Desa Jungjang Wetan blok 02 dan blok 03 Wilayah Kerja Puskesmas Tegalgubug sebagian besar berada pada kategori ringan (45,7%). Distribusi gula darah sewaktu responden yang paling banyak berada pada kategori normal yaitu 25 lansia ( 71,4 % ).Hasil pengujian hipotesis diperoleh nilai Chi Kuadrat (X2)hitung 4,126dan nilai sig. (p-Value) 0,042 berarti ada hubungan antara aktifitas sehari-hari dengan kadar gula darah lansia.Kata Kunci : Kadar gula darah, Personal hygiene, Lansia ABSTRACTThe process of aging will lead to a deterioration of various system in the elderly. Along with the physical deterioration of elderly families in need weeks to meet personal hygiene. The purpose of this study to determine the relationship between daily activities with elderly blood sugar levels in the village JungjangWetan Block 02 and Block 03. This research is a descriptive study with cross-sectional correlation. The total sample of 35 people were taken through the large sample formula wherein determining the sample using simple random sampling. Data obtained inter alia, by observation and gluco test. Analyzed statistically using Chi-Square. From the statistical test results obtained with daily activities of the elderly in the village of JungaangWetan block 02 and block 03 PuskesmasTegalgubug largely gentleness in lightweight category (45.7%). Distribution of blood sugar while most respondents are in the 25 elderly normal category (71.4%). The results of hypothesis testing on the value obtained Chi Square (X2) count 4,126 and sig. (p-Value) 0.042 means that there is a relationship between daily activities with the elderly blood sugar levels.Keywords  : Role of Family, Personal hygiene Elderly


Author(s):  
Intan Sari Intan Sari

ABSTRAK   Flour albus (flour albus, leukorea, vaginal discharge) merupakan istilah yang digunakan untuk cairan yang keluar dari genitalia wanita yang bukan darah. Flour albus adalah gejala yang sering ditemukan pada pasien ginekologi. Sepertiga pasien ginekologi datang dengan keluhan flour albus. Flour albus menjadi salah satu dari 25 alasan terbanyak untuk mengunjungi tenaga medis di Amerika Serikat. Tujuan dari penelitina ini diketahuinya hubungan antara penggunaan cairan pembersih vagina dan personal hygiene dengan kejadian flour albus pada wanita usia subur di Desa Sukajadi Kecamatan Talang Kelapa Kabupaten Banyuasin Tahun 2017. Penelitian ini bersifat deskriptif korelasi dengan pendekatan cross sectional. Teknik sampling yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik simple random sampling dengan taraf kesalahan sebesar 5 %. Jumlah sampel sebesar 56 responden. Faktor-faktor yang berhubungan terhadap keputihan dan kejadian keputihan diukur dengan kuesioner. Uji statistik menggunkan uji chi square. Ada hubungan antara pemakaian cairan pembersih vagina dengan kejadian keputihan (p-value = 0,000), ada hubungan antara personal hygiene dengan kejadian keputihan (p-value = 0,002) pada wanita usia subur di Desa Sukajadi Kecamatan Talang Kelapa Kabupaten Banyuasin Tahun 2017. Dengan demikian diharapkan kepada tenaga kesehatan untuk memberikan informasi tentang kesehatan reproduksi terutama tentang faktor-faktor penyebab keputihan.   ABSTRACT Flour albus (flour albus, leukorea, vaginal discharge) is a term used for fluid that comes out of the female genitalia that is not blood. Flour albus is a common symptom of gynecologic patients. A third of gynecologic patients come with flour albus complaints. Flour albus is one of the 25 most frequent reasons to visit medical personnel in the United States.It use descriptive research with cross sectional correlation. The sampling technique used simple random sampling technique with a standard error of 5%. The sample Population samples was 56 respondens, the factors related to the occurrence of the leucorrhea accurence and whiteness were measured by questionnaires. Statistical test used chi square test. there is a correlation between the use of vaginal douche with the incidence of leucorrhea (p-value = 0,000 ), there is a relationship between personal hygiene with the incidence of leucorrhea (p-value = 0,002) on fertile age women Sukajadi Village Talang Kelapa District Banyuasin 2017.Thus it is expected to health personnels to provide information about reproductive health, especially the factors that cause leucorrhea.


2020 ◽  
Vol 2 (2) ◽  
Author(s):  
Ryan Majid ◽  
Ratna Dewi Indi Astuti ◽  
Susan Fitriyana

Skabies adalah salah satu penyakit yang masih tinggi di negara berkembang. Di Indonesia, prevalensi penyakit skabies mencapai 6,8%. Faktor risiko penyakit skabies adalah kepadatan hunian, kontak langsung maupun tidak langsung, dan personal hygiene. Personal hygiene menjadi faktor yang memengaruhi kejadian skabies khususnya pada kalangan santri. Penelitian ini bertujuan mengetahui hubungan antara personal hygiene dan kejadian skabies pada santri di salah satu Pondok Pesantren Kabupaten Bandung tahun 2019. Penelitian menggunakan metode analitik observasional pendekatan cross-sectional dengan prosedur dimulai dengan pemeriksaan oleh tim dokter untuk mengecek sampel apakah terkena skabies atau tidak dan memberikan kuesioner tentang personal hygiene yang telah divalidasi. Pada penelitian ini sampel berjumlah 60 responden yang didapatkan dengan metode simple random sampling. Data dianalisis menggunakan uji chi-square. Hasil analisis data menunjukkan personal hygiene belum baik (55%), kejadian skabies yang tinggi (53%), dan terdapat hubungan antara personal hygiene dan kejadian skabies pada santri di salah satu Pondok Pesantren Kabupaten Bandung (p=0,042). Simpulan, personal hygiene adalah salah satu faktor risiko yang dapat berpengaruh terhadap kejadian skabies. THE CORRERATION OF PERSONAL HYGIENE AND SCABIES INCIDENCE ON SANTRI IN PESANTREN BANDUNG DISTRICTScabies is one of the disease which have high prevalence in developing countries. In Indonesia, the prevalence of scabies is up to 6.8%. Risk factors of scabies are dense habitat, direct and indirect contact, and personal hygiene. Personal hygiene is the factor that influence the incidence of scabies in santri. Aim of this study is to determine the correlation between personal hygiene and scabies incidence on santri in one of the Pesantren in Kabupaten Bandung 2019. The study was conducted using descriptive analytic method with cross-sectional approach with the procedure starts from examination to diagnose samples whether the samples are scabies or not and followed by samples filling a validated questionnaire about personal hygiene. Samples were taken with subjects as many as 60 subjects with simple random sampling method. The data were analysed with using chi-square test. The results of data analysis showed that personal hygiene on samples was bad (55%), scabies incidence was high (53%), and there was a correlation between personal hygiene and scabies incidence on santri in one of the Pesantren in Bandung district (p=0.042). In conclusion, personal hygiene is one of the risk factor that can influence the incidence of scabies.


2016 ◽  
Vol 1 (1) ◽  
Author(s):  
Dina Athanmika

<p>Merokok adalah perilaku penggunaan .Wabah tembakau atau rokok telah meracuni dan membunuh 4 juta penduduk dunia setiap tahunnya.  Berdasarkan laporan WHO tahun 2008 ditemukan 24,1% remaja pria Indonesia adalah perokok. Konsumsi rokok di Indonesia meningkat lebih cepat dibandingkan negara-negara lain. Pada kelompok umur 10-14 tahun, jumlah perokok meningkat dari 0.3% menjadi 1.4% dalam kurun waktu 18 tahun (1995-2013), dan pada kelompok umur 15-19 tahun terjadi peningkatan dari 7,1% ke 18,3%.  Hasil Riskesdas 2013, menunjukkan bahwa terdapat 30,3% perokok aktif di Sumatera Barat. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk melihat faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku merokok didalam rumah Kelurahan Tarok Kecamatan Payakumbuh Utara Tahun 2014.Penelitian menggunakan desain <em>cross sectional</em>. Populasi dalam penelitian ini adalah kepala keluarga  perokok yang berada di Kelurahan Tarok Kecamatan Payakumbuh   Utara   dengan   jumlah   sampel   162   responden   dan   dipilih menggunakan teknik Simple Random Sampling. Pengolahan data menggunakan analisis univariat dan bivariat (Uji Chi-Square).Hasil analisis univariat didapatkan sebagian besar (89,5 %)  responden mempunyai perilaku merokok, 62,3% responden memiliki sikap negatif, terdapat 51,2% responden memiliki <em>perceive behavioral </em>yang tinggi, dan 56,8 % responden memiliki peran ibu rumah tangga yang tidak optimal. Hasil analisis bivariat menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara peran ibu rumah tangga (p = 0,032 ; OR = 3,6), tidak ada hubungan sikap (p = 0,958 ; OR =1,18) dan <em>perceive behavioral </em>(p = 0,152 ; OR = 2,5) dengan perilaku merokok didalam rumah.penelitian ini disimpulkan bahwa ada hubungan peran ibu rumah tangga terhadap perilaku merokok. menjalin kerjasama dengan tokoh masyarakat   dalam memberikan informasi dan pengetahuan kepada warga berupa penyuluhan kesehatan tentang merokok agar dapat menghentikan kebisaan merokok didalam rumah.</p>


2019 ◽  
Vol 4 (2) ◽  
pp. 235
Author(s):  
Dian Sari

<p><em>Pulmonary Tuberculosis is one of the infectious diseases that become the main problem of Indonesian society. Based on a survey conducted at Andalas Public Health Centre obtained PMO (supervisor taking medicine) TB Lungless provide support to the patient of Pulmonary TB.. This study aims to determine the relationship of knowledge and attitude with the support of family as the PMO of Pulmonary TB patients. The study was conducted at the Andalas Public Health Centre Padang in 2017. The type of descriptive analytic research using a cross-sectional approach with a sample of 59 people taken from a population of 145 people PMO using simple random sampling systematic techniques. The results showed that 27.1% of PMO was not good at providing support, 32.2% knowledge was low, and 37.3% had a negative attitude. Chi-square test concluded that there is a significant correlation between knowledge (p = 0,036), and attitude (p = 0,000), with family support as PMO in Public health centre working area Andalas Padang of the year 2017. The result of this research can be used as a reference in improving TB program Lung so it can reduce the incidence of Pulmonary TB in Public health centre working area Andalas Padang.</em><em></em></p><p> </p><p><em>Tuberkulosis Paru merupakan salah satu penyakit menular yang menjadi masalah utama masyarakat Indonesia. Berdasarkan survei yang dilakukan di Puskesmas Andalas Kota Padang didapatkan sebahagian PMO (pengawas minum obat) TB Paru kurang memberikan dukungan kepada penderita TB Paru. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan pengetahuan dan sikap dengan dukungan keluarga sebagai PMO penderita TB Paru.Penelitian dilakukan di Wilayah Kerja Puskesmas Andalas Padang Tahun 2017. Jenis penelitian deskriptif analitik dengan menggunakan pendekatan cross sectionaldengan sampel sebanyak 59 orang yang diambil dari populasi 145 orang PMO menggunakan teknik sistematik simple random sampling. Hasil penelitian menunjukkan 27,1% PMO kurang baik dalam memberikan dukungan, 32,2% pengetahuan rendah, dan 37,3% mempunyai sikap negatif. Uji chi-square disimpulkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara pengetahuan (p= 0,036), dan sikap (p=0,000), dengan dukungan keluarga sebagai PMO di Wilayah kerja Puskesmas Andalas Padang Tahun 2017. Hasil penelitian ini dapat dijadikan referensi dalam meningkatkan program TB Paru sehingga dapat menurunkan angka kejadian TB Paru di Wilayah Kerja Puskesmas Andalas Padang</em></p>


Author(s):  
Lela Kania Rahsa Puji ◽  
Nurwulan Adi Ismaya ◽  
Tri Okta Ratnaningtyas ◽  
Nur Hasanah ◽  
Nada Fitriah

Masalah kesehatan reproduksi yang sering dialami oleh wanita dalam masyarakat adalah gangguan mestruasi. Di Indonesia 260 wanita usia subur 95% mengalami minimal satu gejala Premenstrual syndrom(PMS) , antara gejala sedang sampai berat sebanyak 3,9%. Dari studi pendahuluan di STIKes Kharisma Persada Pamulang didapatkan 66,7% wanita mengalami gejala ringan dari premestrual syndrome (PMS), sedangkan 33,3% wanita mengalami gejala sedang sampai gejala berat dari premenstrual syndrome (PMS). Tujuan : menganalisis aktivitas fisik, stres, dan pola tidur terhadap Premenstrual Syndrome (PMS) kepada mahasiswi PRODI D3 farmasi STIKes Kharisma Persada Pamulang. Metode kuantitatif dengan cross sectional. Sampel sebesar 97 secara simple random sampling. Kuesioner diisi oleh responden melalui google form, analisa data menggunakan uji chi square. Hasil penelitian didapatkan terdapat hubungan bermakna di setiap variabel aktivitas fisik, stres dan pola tidur terhadap kejadian Premenstrual syndrom(PMS) .


2021 ◽  
Vol 6 (12) ◽  
pp. 6073
Author(s):  
Atni Primanadini ◽  
Cast Torizellia ◽  
Lisa Setia

Coronavirus Disease-2019 (COVID-19) adalah penyakit jenis baru yang belum pernah diidentifikasi sebelumnya pada manusia yang disebabkan oleh virus Sars Cov-2. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh pengetahuan dan perilaku gerakan mencuci tangan, menjaga jarak dan memakai masker terhadap angka kejadian Covid-19. Penelitian ini menggunakan desain Cross Sectional yaitu peneliti melakukan pengukuran variabel pada satu waktu tertentu yang bertujuan untuk mengetahui korelasi antara variabel. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh masyarakat Desa Indrasari yang berjumlah 5444 orang, sampel sebanyak 400 responden dengan tehnik pengambilan sampel Simple Random Sampling. Hasil analisis uji Chi-Square menunjukkan ada pengaruh yang antara pengetahuan (p-value= 0,000, OR=0,18) dan perilaku (p-value=0,000, OR=0,29) gerakan 3M terhadap angka kejadian Covid-19. Kesimpulan dari penelitian ini adalah terdapat pengaruh yang signifikan antara pengetahuan dan perilaku gerakan 3M (mencuci tangan, memakai masker dan menjaga jarak terhadap angka kejadian Covid-19


Jurnal Surya ◽  
2020 ◽  
Vol 12 (1) ◽  
pp. 38-44
Author(s):  
Diah Eko Martini

Perubahan pola menstruasi merupakan efek samping yang umum pada penggunaan kontrasepsi implant, hal ini merupakan faktor utama akseptor implant menghentikan menggunakan metode ini, namun belum bisa dipastikan sejak kapan perubahan pola menstruasi ini mulai terjadi. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui lama penggunaan implant terhadap pola menstruasi di PMB Kirang Naning Amd.Keb Desa Kedali Kecamatan Pucuk Kabupaten Lamongan. Desain penelitian ini menggunakan analtik dengan pendekatan cross sectional, jumlah populasi sebanyak 35 responden dengan besar sampel sebesar 33 responden, teknik yang di ambil dengan simple random sampling. Instrumen penelitian menggunakan kuesioner. Uji statistic menggunakan  uji chi-square dengan tingkat kemaknaan 0,05. Hasil penelitian menunjukkan pada siklus menstruasi akseptor kb implant 3 bulan-1 tahun mengalami siklus menstruasi normal sedangkan >1 tahun sebagian besar (71,4%) mengalami amenorea, sedangkan lama menstruasi akseptor kb implant 3 bulan-1 tahun mengalami lama menstruasi normal, sedangkan >1 tahun hampir seluruhnya (80,0%) mengalami hiperminorea. dari uji statistik diperoleh Dimana nilai Ρ 0,001 dimana Ρ<0,05 artinya H0 ditolak dan H1 diterima sehingga ada hubungan lama penggunaan implant dengan siklus menstruasi. Ρ 0,011 dimana Ρ<0,05 artinya H0 ditolak dan H1 diterima sehingga ada hubungan lama penggunaan implant dengan lama menstruasi. Rekomendasi dari penelitian ini, perlu adanya informasi tentang lama penggunaan implant dengan cara memberikan konseling sebelum pemilihan metode kontrasepsi. Kata kunci : Lama penggunaan implant, siklus, lama menstruasi   


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document