scholarly journals PROSPEK PENGEMBANGAN USAHATANI BAWANG MERAH DI KECAMATAN SAPE KABUPATEN BIMA

2020 ◽  
Vol 20 (3) ◽  
Author(s):  
Zainuddin Zainuddin ◽  
Sri Maryati ◽  
Sri Supartiningsih

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui besarnya pendapatan petani dalam usahatani bawang merah, menganalisis prospek pengembangan usahatani bawang merah ditinjau dari aspek teknis, aspek ekonomi, dan aspek pasar, mengetahui kendala apa saja dalam usahatani bawang merah. Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif, penentuan daerah sampel ditetapkan secara purposive sampling di Kecamatan Sape Kabupaten Bima yaitu Desa Parangina dan Desa Rasabou. Penentuan responden secara quota sampling sebanyak 40 orang, dan penentuan responden pada masing-masing desa dilakukan secara acidental sampling. Analisis data dalam penelitian ini menggunakan analisis deskriptif, analisis pendapatan, dan revenue cost ratio (R/C). Hasil penelitian menunjukkan bahwa prospek pengembangan usahatani bawang merah di Kecamatan Sape Kabupaten Bima memiliki prospek yang baik untuk dikembangkan, dilihat dari aspek teknis usahatani bawang merah sesuai untuk diusahakan dan memiliki potensi lahan sebesar 310 Ha, aspek ekonomi menunjukkan layak dengan pendapatan permusim tanam sebesar Rp.39.762.289,44/LLG atau Rp.113.121.733,84/Ha, serta R/C ratio sebesar 3,80, dan aspek pasar komoditi bawang merah masih memiliki potensi pasar. Kendala dalam usahatani bawang merah yaitu aspek teknis serangan hama dan penyakit, cuaca dan iklim, dan kurangnya penyuluhan. Aspek ekonomi harga jual yang tidak stabil dan harga saprodi mahal. Serta aspek pasar kurangnya informasi harga jual dan tidak ada tempat penyimpanan.

2020 ◽  
Vol 6 (2) ◽  
pp. 166
Author(s):  
Jamaluddin Jamaluddin ◽  
Mimi Cahayani

To be able to determine the type of tobacco that provides maximum profit for farmers in Lita from the types of tobacco leaf forms that are sold, it is necessary to conduct a study entitled "Economic Efficiency of Virginia Tobacco Farming Based on the Forms of Selling Wet Leaves and Dry Leaves in Sakra Barat District, East Lombok Regency" . Efficiency measurement using Revenue Cost Ratio (R / C). The unit of analysis in this research is farmers who do Virginia tobacco farming in the form of selling wet and dry leaves. Of the 16 Villages in West Sakra Subdistrict, four villages were selected by purposive sampling with the consideration that the four villages had the highest number of Virginia tobacco farmers. The four villages are Rensing Village, Jero gunung Village, Pematung Village, Rensing Raya Village. Determination of respondents is done by Quota Sampling, namely sampling based on a certain amount / quota. Based on the results of the analysis, the average income of wet leaf farmers was IDR 7,670,120 / LL or IDR. 065,013 / Ha and the average income of dry leaf farmers was IDR 60,832,656 / LLG or IDR 40,555,104 / Ha. The average R / C value for the sale of wet leaves is 2.4 and the R / C value for dry leaves is 3.4, it means that the sale of wet leaves and dry leaves is equally feasible because they have a higher R / C value> 1. compared to wet leaf sales.


2021 ◽  
Vol 9 (1) ◽  
pp. 88
Author(s):  
Sutrisno Hadi Purnomo ◽  
Ayu Intan Sari ◽  
Neo Dwi Romadhona

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pendapatan serta mengetahui besarnya profitabilitas usaha peternakan sapi potong di Kecamatan Bangsri, Kabupaten Jepara. Lokasi penelitian ditentukan secara sengaja (purposive sampling) yaitu 3 desa yaitu, Wedelan, Srikandang dan Bondo. Penelitian dilaksanakan di Kecamatan Bangsri, Kabupaten Jepara. Penelitian ini dilaksanakan selama kurang lebih 1 bulan. Metode pengambilan responden secara purposive sampling dengan jumlah 60 responden penelitian. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pendapatan rata-rata peternak sapi potong di Kecamatan Bangsri Kabupaten Jepara Rp.1.292.585. Hasil dari Return of Investmen (ROI) sebesar 13,2% hasil analisis Benefit Cost Ratio (BCR) sebesar 1,15 yang artinya usaha tersebut layak dijalankan. Hasil analisis dari Payback Period of Credit (PPC) jangka waktu pengembalian investasi adalah 7,5 tahun.


2019 ◽  
Vol 2 (1) ◽  
pp. 17-25
Author(s):  
Asdi Asdi ◽  
Samsul Rizal

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana penerapan strategi pemasaran produktabungan Simpedes dalam meningkatkan jumlah nasabah pada Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk.Kantor Cabang Sungguminasa. Penelitian dilakukan dengan menjaring sebanyak 50 orang nasabahsampel melalui teknik combined sampling yaitu kombinasi dari teknik quota sampling, aksidentalsampling, dan purposive sampling. Data primer diperoleh dari responden melalui teknik wawancaraselanjutnya diolah dengan dengan mengidentifikasi berbagai factor dalam penerapan strategipemasaran produk tabungan Simpedes BRI yaiyu factor internal dan eksternal baik yang berupapeluang maupun yangh berupa ancaman yang selanjutnya dianalisis dengan menggunakan analisisSWOT.Hasil analisis data menggambarkan bahwa posisi produk tabungan simpedes BRI pada PT.Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Kantor Cabang Sungguminasa memberikan peluang yangmerupakan kekuatan pendorong dalam menerapkan strategi pemasaran yang dapat meningkatkanjumlah nasabah pada PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Kantor Cabang Sungguminasa.


2021 ◽  
Vol 22 (1) ◽  
pp. 11
Author(s):  
Ni Ketut Sri Pujasai ◽  
Taslim Sjah ◽  
Halil Halil

Penelitian ini bertujuan untuk : (1) menganalisis kualitas tahu yang diminta oleh konsumen di Kota Mataram; (2) menganalisis kualitas tahu yang ditawarkan oleh produsen di Kota Mataram; dan (3) menganalisis kesesuaian kualitas tahu yang diminta oleh konsumen dan kualitas tahu yang ditawarkan oleh produsen di Kota Mataram. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dan pengumpulan data primer dilakukan dengan teknik survei dan dilengkapi pengumpulan data sekunder. Unit analisis dalam penelitian ini adalah konsumen dan produsen tahu di Kota Mataram. Penelitian ini dilaksanakan di Kota Mataram. Dari 6 kecamatan di Kota Mataram ditetapkan 4 kecamatan sebagai daerah sampel penelitian konsumen yaitu Kecamatan Mataram, Sekarbela, Sandubaya dan Kecamatan Cakranegara dan 2 kecamatan sebagai daerah sampel penelitian produsen yaitu Kecamatan Sandubaya dan Kecamatan Sekarbela secara purposive sampling atas pertimbangan bahwa kecamatan tersebut memiliki jumlah konsumsi dan produksi tahu terbanyak dari 6 kecamatan lainnya. Jumlah responden konsumen ditentukkan secara “quota sampling” yakni 30 konsumen. Untuk menentukan responden konsumen di keempat kecamatan tersebut menggunakan teknik “accidental sampling”. Jumlah sampel produsen tahu diambil secara “quota sampling” yakni 30 produsen. Selanjutnya jumlah responden produsen di masing-masing kecamatan dilakukan secara “quota sampling” (50% produsen di Desa Abiantubuh dan 50% produsen di Desa Kekalik Jaya). Untuk menentukan responden produsen di kedua kecamatan tersebut menggunakan teknik “accidental sampling”. Hasil penelitian menunjukkan bahwa : (1) Konsumen tahu di Kota Mataram meminta (mengkonsumsi) tahu dengan kualitas cukup empuk, berwarna cukup putih, dan sangat segar; (2) Produsen tahu di Kota Mataram menawarkan (memproduksi) tahu dengan kualitas cukup empuk, berwarna putih, dan sangat segar; (3) Terdapat kesesuaian antara tingkat keempukan, warna dan kesegaran tahu yang diminta oleh konsumen dan tahu yang ditawarkan oleh produsen di Kota Mataram.


2019 ◽  
Vol 2 (1) ◽  
Author(s):  
Eko Ruslamsyah ◽  
Agus Rahayu ◽  
Rida Rosida

Islamic Economics regulates development through instruments of Islamic development funds including zakat, infaq and alms. But the collection of ZIS funds is still low compared to its potential. This research is designed to analyze the influence of service quality, donor’s trust in donor’s loyalty. The population of this study was donors at the Sinergi Foundation institution. The sampling technique used was purposive sampling quota sampling with a total sample of 100 people. In addition, it also uses path analysis to determine the relationship or influence between these variables. The results of this study indicate that First, service quality has a positive and significant effect on donor’s trust. Second, service quality does not have a positive and significant effect on donor’s loyalty. Third, donor’s trust has a positive and significant effect on donor loyalty. Fourth, service quality affects the loyalty of donors through trust in donors as an intervening variable.


2020 ◽  
Vol 20 (2) ◽  
Author(s):  
Anak Agung Istri Kris Paridewi ◽  
I Ketut Budastra ◽  
Addinul Yakin

Penelitian ini bertujuan untuk (1) menganalisis perilaku konsumen dalam pembelian buah durian; (2) menganalisis tingkat kepuasan konsumen terhadap atribut-atribut buah durian. Penelitian ini menggunakan metode deskiptif. Penentuan lokasi sampel dilakukan dengan metode purposive sampling dan penentuan responden dilakukan secara quota sampling. Penelitian dilakukan di Kota Mataram. Analisis data yang digunakan diantaranya adalah analisis TRA (The Theory of Reasoned-Action), dan CSI (Customer Satisfaction Index). Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1)  Perilaku konsumen dalam pembelian buah durian di Kota Mataram  menunjukkan hasil yaitu 3,57 dalam arti konsumen kemungkinan akan membeli kembali buah durian tersebut, keputusan konsumen membeli di dominasi oleh atribut cita rasa karna cita rasa dari buah durian tersebut menjadi alasan utama dalam memutuskan pembelian dengan memiliki nilai evaluasi paling tinggi dibandingkan atribut lainnya dan motivas referen yang dipercayai oleh konsumen lebih mengikuti anjuran dari pihak keluarga (2) Perilaku konsumen berdasarkan karakteristik responden menurut pekerjaan, pendapatan dan suku/etnik rata-rata menunjukkan hasil yang positif dalam arti tidak adanya perbedaan perilaku konsumen dalam mengambil keputusan membeli buah durian di Kota Mataram (3) Kepuasan konsumen dalam pembelian buah durian di Kota Mataram termasuk dalam kategori tinggi dengan perhitungan Customer Satisfaction Index (CSI) sebesar 0,72 atau 72% termasuk dalam kategori bahwa konsumen merasa puas terhadap atribut-atribut buah durian berikut: harga, ukuran, tekstur, aroma, cita rasa, warna, kesegaran, kebersihan dan jenis durian, karena berada pada indeks antara 0,66 sampai 0,88.


2021 ◽  
Vol 2 (2) ◽  
pp. 106-116
Author(s):  
Heri Setyawan

Objektif Perkebunan kelapa sawit rakyat menyumbangkan 40,8 % dari total produksi kelapa sawit di indonesia, dengan demikian dari hasil bertani mampu memberikan dampak ekonomi bagi petani kelapa sawit rakyat. Penelitian ini betujuan untuk mengetahui tingkat kesejahteraan petani kelapa sawit rakyat di Desa Amin Jaya, Kecamatan Pangkalan Banteng, Kabupaten Kotawaringin Barat, Kalimantan Tengah. Material and Metode. Penelitian dilaksanakan di Desa Amin Jaya, Pangkalan Banteng, Kotawaringin Barat, Kalimantan Tengah menggunakan metode purposive sampling. Data penelitian  menggunakan data primer dan sekunder dengan jumlah responden 30 petani kelapa sawit. Data yang digunakan sebagai parameter meliputi biaya produksi, revenue/cost ratio. Pengukuran variabel responden menggunakan skala likert. Data dianalisis secara deskriptif berdasarkan hasil uji skala likert. Hasil.  Kesejahteraan petani kelapa sawit rakyat di Desa Amin Jaya menunjukkan hasil presentase 82.27 %, nilai tersebut berada di dalam kelas interval “Sangat Setuju”  sehingga hasil analisis menunjukan bahwa petani kelapa sawit rakyat di desa Amin Jaya “sangat setuju” bahwa produksi yang tinggi memberikan pengaruh terhadap hasil dan meningkatkan pendapatan serta kesejahteraan. Kesimpulan. Produksi kelapa sawit yang tinggi memberikan dampak yang nyata terhadap kesejahteraan petani. Semakin luas lahan maka produksinya semakin tinggi sehingga pendapatan yang di peroleh semakin besar dan memberikan dampak nyata trhadap perekonomian kelaurga petani kelapa sawit rakyat di desa Amin Jaya, Kecamatan Pangkalan Banteng, Kabupaten Kotawaringin Barat, Kalimantan Tengah.


JAS ◽  
2016 ◽  
Vol 1 (04) ◽  
pp. 46-49
Author(s):  
E. Edi Sunarto ◽  
Obed H. Nono ◽  
Ulrikus R. Lole ◽  
Hilarius Yosef Sikone

Tujuan dari penelitian ini untuk menganalisis pendapatan usaha penggemukan sapi di perusahaan peternakan dan peternakan rakyat, kelayakan usaha penggemukan sapi potong di perusahaan peternakan dibandingkan dengan usaha penggemukan sapi potong di peternakan rakyat, dan faktor-faktor yang mempengaruhi besaran pendapatan dari usaha penggemukan sapi potong di perusahaan dan peternak. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survey. Pengambilan wilayah sampel ditentukan secara Sampel Acak Klaster (Cluster Random Sampling) dan responden secara purposive sampling dengan jumlah responden sebanyak 60 responden. Analisis kelayakan finansial dikaji secara kuantitatif melalui analisis biaya dan manfaat, analisis laba rugi, analisis kriteria investasi, yaitu meliputi Net Present Value (NPV), Internal Rate Return (IRR), Net Benefit Cost Ratio (Net B/C), Payback Pariod (PP), dan Analisis Switching Value. Hasil analisis menunjukan bahwa usaha penggemukan di perusahaan peternakan untuk sapi jantan memiliki nilai NPV sebesar Rp. 7.472.015.043; B/C sebesar 3.09; IRR sebesar 30.15%; Usaha penggemukan sapi betina afkir memiliki nilai NPV sebesar Rp. 3.720.704.516,- B/C sebesar 4.87; IRR sebesar 34%; sementara usaha penggemukan sapi jantan di peternakan rakyat memiliki nilai NPV sebesar Rp. 61.825.470; B/C adalah 4.92; IRR sebesar 95%. Faktor-faktor yang mempengaruhi besaran pendapatan untu usaha penggemukan sapi adalah jumlah ternak, harga bakalan, tenaga kerja dan harga jual, biaya pakan, dan bobot akhir ternak. Kesimpulan yang diperoleh dari penelitian ini adalah usaha penggemukan sapi potong di Kabupaten Kupang baik yang dilakukan oleh peternak maupun perusahaan peternakan layak dijalankan. ©2016 dipublikasikan oleh JAS.


Jurnal IPTA ◽  
2015 ◽  
Vol 3 (1) ◽  
pp. 1
Author(s):  
I Wayan Agus Slamet ◽  
I Nyoman Sudiarta ◽  
I Wayan Suardana

The perception of tourist about accessibility from Penelokan village to Toya Bungkah destination” has objective to known the tourist perceptions of accessibility in Toya Bungkah destination. Kinds data used are primary data and secondary data. The data was gain through observations, depth interviews, questionnaires, literature studies, and documentations. Sampling was gain by purposive sampling to option the data of accessibility. The respondents was choose by using quota sampling. Analyzed the perception of tourist by using attitude scale (Likert scale) to measure the results. The result of the research showed that the tourist perceptions of accessibility to Toya Bungkah were : Condition about access from Penelokan to Toya Bungkah get average score was 3.10 is good enough, Quality of access from Penelokan to Toya Bungkah get average score was 3.20 is good enough, Comfortable of access from Penelokan to Toya Bungkah get average score was 3.14 is good enough, Condition transportasion after arrived from Penelokan to Toya Bungkah get average score was 3,48 is good, View at around access the tourist can see from Penelokan to Toya Bungkah get average score was 4.08 is good, Safety with the path from Penelokan to Toya Bungkah get average score was 3.50 is good, Perception of the tourist about Toya Bungkah get average score was 3.76 is good.


2021 ◽  
Vol 22 (1) ◽  
pp. 11
Author(s):  
Ni Ketut Sri Pujasai ◽  
Taslim Sjah ◽  
Halil Halil

Penelitian ini bertujuan untuk : (1) menganalisis kualitas tahu yang diminta oleh konsumen di Kota Mataram; (2) menganalisis kualitas tahu yang ditawarkan oleh produsen di Kota Mataram; dan (3) menganalisis kesesuaian kualitas tahu yang diminta oleh konsumen dan kualitas tahu yang ditawarkan oleh produsen di Kota Mataram. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dan pengumpulan data primer dilakukan dengan teknik survei dan dilengkapi pengumpulan data sekunder. Unit analisis dalam penelitian ini adalah konsumen dan produsen tahu di Kota Mataram. Penelitian ini dilaksanakan di Kota Mataram. Dari 6 kecamatan di Kota Mataram ditetapkan 4 kecamatan sebagai daerah sampel penelitian konsumen yaitu Kecamatan Mataram, Sekarbela, Sandubaya dan Kecamatan Cakranegara dan 2 kecamatan sebagai daerah sampel penelitian produsen yaitu Kecamatan Sandubaya dan Kecamatan Sekarbela secara purposive sampling atas pertimbangan bahwa kecamatan tersebut memiliki jumlah konsumsi dan produksi tahu terbanyak dari 6 kecamatan lainnya. Jumlah responden konsumen ditentukkan secara “quota sampling” yakni 30 konsumen. Untuk menentukan responden konsumen di keempat kecamatan tersebut menggunakan teknik “accidental sampling”. Jumlah sampel produsen tahu diambil secara “quota sampling” yakni 30 produsen. Selanjutnya jumlah responden produsen di masing-masing kecamatan dilakukan secara “quota sampling” (50% produsen di Desa Abiantubuh dan 50% produsen di Desa Kekalik Jaya). Untuk menentukan responden produsen di kedua kecamatan tersebut menggunakan teknik “accidental sampling”. Hasil penelitian menunjukkan bahwa : (1) Konsumen tahu di Kota Mataram meminta (mengkonsumsi) tahu dengan kualitas cukup empuk, berwarna cukup putih, dan sangat segar; (2) Produsen tahu di Kota Mataram menawarkan (memproduksi) tahu dengan kualitas cukup empuk, berwarna putih, dan sangat segar; (3) Terdapat kesesuaian antara tingkat keempukan, warna dan kesegaran tahu yang diminta oleh konsumen dan tahu yang ditawarkan oleh produsen di Kota Mataram.


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document