ABSTRAK<br />Tembakau Temanggung merupakan komoditas penting bahan baku<br />industri rokok kretek, sumber pendapatan petani dan PAD Kabupaten<br />Temanggung. Selain itu, tembakau juga menjadi pemicu pertumbuhan<br />kegiatan ekonomi lainnya yang terkait dengan usahatani, seperti<br />transportasi, penyediaan sarana produksi pertanian serta penyediaan<br />lapangan kerja. Usahatani tembakau Temanggung menghadapi 3 (tiga)<br />masalah utama, yaitu: sifat tembakau Temanggung yang tergolong fancy<br />product, struktur pasar yang monopsonistik dan kondisi lahan usahatani<br />yang beragam (beragam menurut elevasi, arah lereng dan tingkat<br />kemiringan lereng). Kondisi lahan tersebut mengakibatkan mutu tembakau<br />menjadi beragam, dan cenderung menurun bahkan mengancam keber-<br />lanjutan usahatani tembakau. Penelitian ini dilaksanakan bulan Januari<br />2004 - Maret 2005 di sentra produksi tembakau Temanggung, yang<br />memiliki beberapa perbedaan berdasarkan elevasi, arah lereng dan tingkat<br />kemiringan. Untuk mengetahui ragam mutu dan produktivitas dianalisis<br />dengan sidik ragam. Untuk mengetahui pengaruh elevasi, arah dan<br />kemiringan lereng digunakan analisis regresi berganda. Dalam<br />menganalisis keberlanjutan usahatani, digunakan multi atribut non-<br />parametrik yang diolah dengan multidimentional scaling (MDS). Mutu dan<br />produktivitas tembakau Temanggung cukup beragam. Elevasi dan arah<br />lereng (slope aspect) merupakan faktor utama yang mempengaruhi mutu<br />dan produktivitas tembakau Temanggung. Mutu tembakau yang ditanam<br />pada lahan berelevasi di atas 1.000 m dpl, nyata lebih baik dibandingkan<br />dengan mutu tembakau yang ditanam pada lahan yang berelevasi kurang<br />dari 1.000 m dpl. Produktivitas tembakau yang ditanam pada lahan arah<br />lereng ke timur nyata lebih tinggi dibandingkan dengan produktivitas<br />tembakau pada lahan arah lereng ke timur laut dan utara. Tingkat<br />kemiringan lereng tidak berpengaruh terhadap mutu maupun produktivitas<br />tembakau. Indeks keberlanjutan usahatani tembakau Temanggung,<br />termasuk kedalam kategori cukup (IKb = 55,53 pada skala keberlanjutan 0<br />– 100).<br />Kata kunci : Tembakau, Nicotiana tabacum L., tembakau Temanggung,<br />mutu, produktivitas, indeks keberlanjutan, usahatani, Jawa<br />Tengah<br />ABSTRACT<br />Analysis of quality, productivity and sustainability and<br />development direction of tobacco farming in Temanggung<br />District, Central Java<br />Temanggung tobacco is an important commodity for cigarette<br />industry, farmers’ income and product domestic regional brutto (PDRB)<br />of Temanggung District. Tobacco stimulates economy activities, so that it<br />can grow other bussiness activities, such as transportation, agroproduct<br />and employment availability. Uncontrolled cultivation intensity and<br />market structure monopsonistic resulted in weak bargaining position of<br />farmer in marketing tobacco. Tobacco is a fancy product, it means that its<br />marketing and transaction are very determined by quality. These<br />conditions affected the sustainability of tobacco farm. This research was<br />carried out from January 2004 to March 2005 in the center of Temanggung<br />tobacco production, which varies in terms of elevation, slope aspect and<br />topography. Temanggung tobacco varies in terms of quality and<br />productivity. Elevation and slope aspect were the primary factors<br />influencing tobacco productivity and quality. The quality of tobacco<br />planted at farmer location at the elevation more than 1.000 m above sea<br />level (asl) with slope facing east, was significantly better than the quality<br />of tobacco planted at the elevation less than 1.000 m asl with slope facing<br />north-east and north. The tobacco productivity planted on the slope facing<br />east differed significantly with the tobacco productivity planted on north-<br />east and north slope facing. The slope did not significantly influence<br />tobacco quality and productivity. Sustainability index of tobacco farm<br />belongs to enough category (IKb = 55.53 at scale of sustainability 0 –<br />100).<br />Key words : Nicotiana tabacum L. Temanggung tobacco, quality,<br />productivity, sustainability index, farming system, Central<br />Java