scholarly journals ALIH KODE DAN CAMPUR KODE DALAM TUTURAN BAHASA INDONESIA OLEH MAHASISWA FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS WINAYA MUKTI

2021 ◽  
Vol 6 (2) ◽  
pp. 178-188
Author(s):  
Lilis Amaliah Rosdiana ◽  
Dadang Sunendar ◽  
Vismaia Sabariah Damaianti

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran alih kode dan campur kode bunyi bahasa Sunda dalam percakapan bahasa Indonesia. Metode yang digunakan adalah metode deskriptif kualitatif. Sumber data penelitian ini adalah mahasiswa Fakutas Pertanian Universitas Winaya Mukti. Pengumpulan data dilakukan dengan teknik simak cakap, teknik simak bebas libat cakap, teknik rekam, dan teknik dokumentasi. Hasil yang didapat dari penelitian ini adalah sebagai berikut: (1) Alih kode dalam tuturan mahasiswa dapat dikelompokan ke dalam dua jenis yaitu alih kode intern dan alih kode ekstern. Alih kode intern berkecenderungan berbentuk: (a) alih kode dari bahasa Indonesia ke dalam bahasa Sunda halus; dan (b) alih kode intern dari bahasa Sunda ke dalam bahasa Indonesia. Kemudian alih kode ekstern yang terjadi pada mahasiswa berkecenderungan berbentuk alih kode dari bahasa Inggris ke dalam bahasa Indonesia. (2) Sedangkan campur kode yang terjadi dalam tuturan mahasiswa berkecenderungan berbentuk hanya campur kode ke luar (Outer Code Mixing) yaitu berkecenderungan berbentuk campur bahasa Indonesia-Sunda-Inggris di dalam satu kalimat.

2017 ◽  
Vol 4 (1) ◽  
pp. 1
Author(s):  
Cynantia Rachmijati ◽  
Anita Anggraeni

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui jumlah & tipe campur kode kata dan aspek pedagogis pada novel genre chick-lit, Aviredie karya Alline, Grow Up! karya Sucia Ramadhani, Pertama Kalinya! karya Sitta Karina dkk,  dan Oppa and I karya Orizuka & Lia Indra dan novel genre lad-lit, Hidden Agenda karya Jacob Julian, Marmut Merah Jambu karya Raditya Dika, School of Chemistry karya Al Dhimas. Metode penelitian adalah pendekatan kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa umumnya teen-lit tersebut mengandung lebih banyak ungkapan outer code mixing (Bahasa Inggris) dibandingkan dengan inner code mixing (Bahasa Indonesia informal), serta umumnya mengandung aspek pedagogis yaitu sosial, budaya dan moral. Ungkapan inner code mixing lebih sedikit ditemukan, demikian juga dengan aspek pedagogis dalam bentuk moral. Novel yang paling banyak mengandung ungkapan dalam bahasa Inggris adalah novel School Chemistry dan Pertama kalinya!. Bagi para pendidik terutama guru Bahasa Inggris, novel teen-lit ini dapat digunakan sebagai salah satu bahan ajar namun sebaiknya penggunaannya didampingi agar manfaatnya lebih positif dan penggunaan ungkapan bahasa Inggrisnya lebih efektif.Kata kunci: analisis, bahasa Inggris, aspek pedagogis, teen lit


LingTera ◽  
2018 ◽  
Vol 5 (1) ◽  
pp. 1-9
Author(s):  
Ruth Remilani Simatupang ◽  
Muhammad Rohmadi ◽  
Kundharu Saddhono

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan alih kode dan campur kode yang digunakan oleh penutur di lingkungan SMK di Kota Medan. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif. Subjek yang digunakan dalam penelitian ini adalah bahasa-bahasa yang digunakan oleh guru dan siswa pada saat pembelajaran bahasa Indonesia. Objek dalam penelitian ini adalah tuturan penggunaan alih kode dan campur kode yang digunakan dalam pembelajaran bahasa Indonesia. Metode yang digunakan dalam mengumpulkan data adalah teknik pengamatan, teknik wawancara dan teknik rekam. Hasil penelitian menunjukkan bahwa alih kode dan campur kode yang terjadi ialah bahasa Inggris,bahasa Batak, dan bahasa Indonesia. Jenis alih kode yang ditemukan adalah bahasa Indonesia ke bahasa Batak. Jenis campur kode yang ditemukan adalah campur kode ke dalam dan campur kode keluar  dengan menggunakan  bahasa Indonesia,bahasa Inggris, dan bahasa Batak dengan bentuk kata, kelompok kata, kata ulang, ungkapan dan klausa.Code Switching and Code Mixing on the Speech of Education Environment AbstractThe research aims to describe code switching and code mixing that are used by speaker in vacation high school at Medan. This research is a qualitative descriptive. The subject of this research is languages used by teacher and students in learning Indonesian. The object of this research is code switching and code mixing used on learning Indonesian.The method used to collecting the data are observational echniques, interview techniques and recording techniques. The result shows that languages undergoing code switching and code mixing are English, Bataknese and indnesian. The type of code switching found is Bataknese languages to Indonesian languages.furthermor, the type of code mixing found is inner code-mixing and outer code -mixing by using Indonesian language, English and Bataknese with the form of the word, group of words, repetition of word, expression and clause.


Author(s):  
Safitri Hariani ◽  
Saiful Anwar Matondang

Sosiolinguistik memberikan pengetahuan tentang code switching (campur kode). Analisis teks novel untuk memahami penggunaan campur kode penutur dapat dilaksanakan untuk pengembangan ilmu sosiologi bahasa. Metode deskriptif kualitatif dalam menganalisis temuan dan mengklasifikasikan pencampuran kode dari Novel Andre Herata Sang Pemimpi. Analisis data berfokus pada kalimat dan paragraf yang menunjukkan penggunaan pencampuran kode di dalamnya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada satu jenis pencampuran kode yang ditemukan dalam novel Sang Pemimpi yaitu pencampuran kode luar (bahasa Indonesia dan Inggris) yang kemunculannya ada dalam bentuk kata, frasa, dan penyisipan klausa. Penggunaan dan jenis-jenis pencampuran kode yang ada dalam novel Sang Pemimpi karya Andrea Hirata meyangkut pencampuran kode; pada pencampuran berbagai unit linguistik, seperti morfem, kata-kata, pengubah, frasa, klausa dan kalimat, terutama yang berasal dari dua sistem tata bahasa yang berpartisipasi dalam sebuah kalimat. Dapat disimpulkan narator menggunakan pencampuran kode dari Bahasa Indonesia, Bahasa Melayu, dan pencampuran kode luar dari Bahasa Inggris; punchbag, sprinter, fan, session, speaker, shock, slide dan Bahasa Arab. Abstract. Sociolinguistics gave knowledge of the switching codes. Text analysis of novels for understanding the interdiction of interpreting codes can be performed for the development of language sociology. The qualitative descriptive method of analyzing the find and classifying the code mixing of the novel Andre herata Sang pemimpi. Data analysis focuses on sentences and paragraphs that indicate the use of a code mixing in them. Studies have shown that one type of mixing code found in the Sang pemimpi novel is that it includes a mixture of outside codes (Indonesian and English) that appears in the form of words, phrases, and insertion of klausa. The use and kinds of coded blending in the book of Sang pemimpi Andrea hirata passes the mixing of codes; In the mixing of various linguistic units, such as morpheme, words, modifiers, phrases, clauses and sentences, especially those that come from the two grammatical systems that participate in a sentence. It could be inferred that the narrator used a code mixing from Indonesian, Malay, and a proprietary blend of English; punchbag, sprinter, fan, session, speaker, shock, slide dan Arabic.


Author(s):  
Ade Rahima ◽  
Nadya April Tayana

The purpose of this research is to describe "Indonesian language code-mixing in the Javanese utterance of Kartini film by Hanung Bramantyo". In this film, there are many types of code-mixing occured, namely: code-mixing of words, code-mixing of frase, and code-mixing of clause. In addition, the film also included code-mixing characteristics based on informal situation. The primary data in this research is phrases and words, whereas, secondary data is a transcription dialogue in the Kartini film by Hanung Bramantyo. This research is qualitative research by using descriptive methods. In analyzing the data, Nababan’s theory is used. Moreover, Chaer and Agustina’s theories are used in analyzing code-mixing. Based on the results of data analysis, it can be concluded that the results of this study include 1) code-mxing of the words kita, aku, and, masuk. Meanwhile the code-mixing of frase can be seen from the words sejak semua and menemukan kebebasanmu and code-mixing of clause can be seen from aku nulis iklan. 2) The characteristic of code-mixing based-situation is the informal situation.


Author(s):  
Ila Marni ◽  
Iba Harliyana ◽  
Ririn Rahayu
Keyword(s):  

ABSTRAK Penelitian yang berjudul “Alih Kode dan Campur Kode dalam Bertutur Mahasiswa Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Malikussaleh” ini mengkaji 4 masalah, yaitu (1) bagaimanakah bentuk alih kode yang terjadi dalam tuturan mahasiswa FKIP Universitas Malikussaleh; (2) apa saja faktor yang menyebabkan alih kode yang terjadi dalam tuturan mahasiswa FKIP Universitas Malikussaleh; (3) bagaimanakah bentuk campurkodeyangterjadidalamtuturanmahasiswaFKIPUniversitasMalikussaleh;dan (4) apa saja faktor yang menyebabkan campur kode yang terjadi dalam tuturan mahasiswa FKIP Universitas Malikussaleh. Penelitian ini memiliki 4 tujuan, yaitu (1) mendeskripsikan bentuk alih kode dalam tuturan mahasiswa FKIP Universitas Malikussaleh; (2) mendeskripsikan faktor penyebab alih kode dalam tuturan mahasiswa FKIP Universitas Malikussaleh; (3) mendeskripsikan bentuk campur kode dalam bertutur mahasiswa FKIP Universitas Malikussaleh; dan (4) mendeskripsikan faktor penyebab campur kode dalam tuturan mahasiswa FKIP Universitas Malikussaleh. Pendekatan tuturan penelitian ini adalah pendekatan kualitatif. Metode yang digunakan adalah metode deskriptif kualitatif. Data penelitian ini adalah tuturan yang terindikasi alih kode dan campur kode dalam bertutur mahasiswa FKIP Universitas Malikussaleh. Sumber data penelitian ini adalah mahasiswa FKIP Universitas Malikussaleh. Teknik pengumpulan data penelitian ini adalah teknik menyimak, merekam, dan mencatat. Hasil penelitian menemukan adanya alih kode dalam bertutur mahasiswa FKIP Universitas Malikussaleh. Pertama, bentuk alih kode dalam bertutur mahasiswa FKIP Universitas Malikussaleh adalah alih kode intern terdapat 24 data, yaitu 1) alih kode dari bahasa Indonesia ke dalam bahasa Minang terdapat 12 data dan 2) alih kode dari bahasa Indonesia ke dalam bahasa Aceh terdapat 12 data. Alih kode ekstern tidak terdapat dalam bertutur mahasiswa FKIP Universitas Malikussaleh. Faktor penyebab alih kode dalam bertutur mahasiswa FKIP adalah, 1) pembicara atau penutur, 2) pendengar atau mitra tutur, dan 3) berubahnya topik pembicaraan. Kedua, campur kode dalam bertutur mahasiswa FKIP Universitas Malikussaleh terbagi menjadi 3 bentuk yaitu: 1) penyisipan unsur-unsur berwujud kata terdapat 9 data, 2) campur kode penyisipan unsur-unsurberwujudfrasaterdapat 4 data,dan3) campurkodepenyisipanunsur-unsur berwujud klausa terdapat 4 data. Pada peristiwa campur kode terjadi campur kode ke dalam (inner code-mixing) berupa bahasa daerah yang menyisip pada bahasa pertama yaitu bahasa Indonesia sebanyak 15 data dan campur kode ke luar (outher code-mixing) berupa bahasa asing yang menyisip pada bahasa pertama yaitu bahasa Indonesia sebanyak 2 data. Faktor penyebab campur kode dalam bertutur mahasiswa FKIP Universitas Malikussaleh yaitu: 1) ingin menjelaskan sesuatu dengan maksud tertentu, 2) ingin menjalin keakraban, 3) pengaruh pihak kedua, dan 4) latar belakang sikappenutur. Kata Kunci:AlihKode, CampurKode, Tuturan


DEIKSIS ◽  
2020 ◽  
Vol 12 (03) ◽  
pp. 296
Author(s):  
Siti Nita Kartika ◽  
Ratri Harida ◽  
Adip Arifin

<p class="5AbstrakIsi"><em>Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis ujaran Baby Moonella yang mengandung campur kode dan alih kode di video Instagram miliknya. Ada 5 video yang dipilih dengan mempertimbangkan kecukupan representasi penggunaan alih kode dan campur kode kekinian</em><em>. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif. Data dikumpulkan dari hasil transkripsi tuturan Baby Moonella. Untuk menganalisis data, peneliti menggunakan teori dari Hymes (1986</em><em>) dan Siregar (1996) yang diadaptasi dari Hoffman. Hasil dari penelitian ini menunjukkan ada tiga jenis alih kode dan dua jenis campur kode yang digunakan Baby Monella, seperti: tag code switching, inter-sentential switching, intra-sentential switching, intra-sentential mixings, insertion in extra-sentential mixing, dan alternation in Extra-sentential mixing. Jenis yang paling dominan digunakan dalam tutur kata Baby Moonella yaitu intra-sentential switching dan extra-sentential mixing dalam bentuk alternation. Alasan Baby Moonella melakukan pencampuran kode dan alih kode karena dia meniru apa yang dikatakan ibunya. Dia sering merasa kebingungan dengan perubahan bahasa dalam percakapan sehari-harinya. Banyak kata dalam Bahasa Inggris yang dia sendiri tidak mengetahui arti dan padanannya dalam Bahasa Indonesia. Selain itu, Baby Moonella juga sudah dibiasakan oleh orang tuanya untuk menggunakan dua bahasa dalam komunikasi sehari-hari.</em></p><p><em> </em></p><p class="8Abstractcontent"><strong><em>Kata Kunci:</em></strong><em> alih kode, campur kode, video instagram, Babby Moonella</em></p>


2018 ◽  
Vol 7 (2) ◽  
Author(s):  
Vera Fewinda Saragih ◽  
Abdurrahman Adisaputera
Keyword(s):  

Penelitian ini bertujuan untuk: (1) Indonesia siswakelas VII SMPNegeri 1 Purba Tiga Runggu Tahun Pembelajaran 2016/2017, (2)Menentukanjeniscampur kodebahasaSimalungundalamtulisanberbahasaIndonesia siswakelas VII SMP Negeri 1 Purba Tiga Runggu TahunPembelajaran 2016/2017.Adapun tulisan yang di teliti adalah tulisanberbahasa Indonesia siswa kelas VII. Hasil dari penelitian inimenunjukkan bahwa hasil data yang diperoleh oleh peneliti daripenelitian Peneliti menemukan terdapat bentuk campur kode dalam (1)bentuk kata, (2) bentuk frasa, (3) bentuk perulangan kata,dan (4) bentukungkapan/idiom. Bentuk campur kode dalam tulisan berbahasaIndonesia siswa kelas VII SMP Negeri 1 Purba Tiga Runggu TahunPembelajaran 2016/2017 sebanyak 205 kata dalam tulisan bentukcampur kode dari 30 data yang di dapat dari siswa. Dalam bentukcampur kode kata sebanyak 152 kata dalam tulisan campur kode BahasaSimalungun.Bentuk Frasa sebanyak13 kata dalamtulisan campur kodebahasa Simalungun,Bentuk Ungkapan sebanyak 26 kata dalam tulisancampur kode bahasa Simalungun, dan Bentuk Perulangan kata sebanyak14 kata dalam tulisan campur kode bahasa Simalungun. Suwito(2005:65). Ketiga jenis campur kode menurutnya antara lain adalah 1.Inner Code Mixing Campur kode yang dimaksudkan adalah campurkode yang menggunakan elemen-elemen dari bahasa asli atau bahasaasalcampur kodenya yang masih terdapat hubungan dengan bahasa yangdicampur. 2. Outer Code Mixingjenis campur kode ini merupakancampur kode yang menggunakan elemen-elemen dari bahasa asingdalam peristiwacampur kodenya. Misalnya seorang penutur berbahasaIndonesia yang didalam komunikasinya menyisipkan elemen bahasaasing3.Hybrid Code MixingJenis campur kode yang dimaksud dapatmenerima elemen apapun dalam peristiwa campur kodenya. KataKunci:campur kode, bahasa simalungun, tulisan berbahasaindonesia


mezurashii ◽  
2020 ◽  
Vol 2 (1) ◽  
Author(s):  
Cuk Yuana

Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan alih kode dan campur kode yang terdapat dalam lirik lagu  Aimer album Dawn dan Sleepless Nights. Metode yang digunakan adalah metode deskriptif kualitatif, yaitu penelitian yang mengandalkan uraian berupa lirik lagu. Dalam lirik lagu  Aimer album Dawn dan Sleepless Nights  menunjukkan bahwa terdapat alih kode ekstern (outer code switching) dari bahasa Jepang ke bahasa Inggris. Adapun bentuk campur kode yang terdapat adalah campur kode ekstern (outer code switching) dalam wujud frasa, kata, dan kalimat.Kata kunci: Sosiolinguistik, dwibahasa, alih kode, campur kode, lirik lagu  Abstract: This study aims to describe the code switching and code mix contained in the lyrics of the song Aimer album ‘Dawn’ and ‘Sleepless Nights’. The method used in this study is a qualitative method, a research that relies on the description in the form of song lyrics. In the lyrics of the song Aimer album ‘Dawn’ and ‘Sleepless Nights’ shows that there is an external code switching from Japanese to English. Whereas the mixed form of code contained is a mixture of external code in the form of phrases, words, and sentences. Keywords: Sociolinguistics, bilingual, code switching, code mixing, song lyrics


2019 ◽  
Author(s):  
Safitri Hariani ◽  
Pardi . ◽  
Asnani . ◽  
Sri Wulan

This study aims to find out the usage of code mixing in the novel Bidadari Bermata Bening by Habiburrahman El Shirazy. It also aims to find out the types of code mixing. This study is supported by Bhatia and Richie’ theory(2006:337) about code mixing. It is stated that code mixing refers to the mixing of various linguistic units (morphemes, words, modifiers, phrases, clauses and sentences) primarily from two participating grammatical system within a sentence Besides that, this study is also based Suwito’s theory (1983, 76). He classified code mixing into two, they are: inner code mixing and outer code mixing. This study is conducted by using a qualitative descriptive method in analyzing finding and classifying mixed and mixed codes. In this analysis, the data used are the sentences and paragraphs which show the usage of code mixing in it. The result of the study shows that the form of insertion and also the types of code mixing that appear in the novel. There are two types of code mixing found in the novel. First, Inner code mixing (Indonesian and Javanese), its occurences in the form of word, phrase, repetition and clause insertion. Second, Outer code mixing (Indonesian and Arabic), its occurences in the form of word, phrase, and clause insertion.


Author(s):  
Andi Asrifan ◽  
Harun Abdullah ◽  
Muthmainnah Muthmainnah ◽  
Atul Patil

examined is the types and level code-mixing. In types and level code-mixing, researchers used the Suwito theory. As for the types of code-mixing, including inner code-mixing and outer code-mixing, while in code-mixing level consists of six words: word-level code-mixing, phrase-level code-mixing, clause level code, baster level code-mixing, repetition level code-mixing, and code-mixing level idioms. This research design used is qualitative research. Qualitative research, among others, is descriptive. The data is collected more in the form of words or pictures rather than numbers. The qualitative descriptive method is a method that researchers can use to analyze by doing fact-finding with the right interpretation. Qualitative research is closely associated with the context. Based on the results of the analysis from London to Bali, the data was obtained for types of code-mixing consisting of inner code-mixing 115 data, outer code-mixing 46 data, and level code-mixing consisting of word-level code-mixing 145 data, phrase level code-mixing 10 data, code-mixing clause level 4 Data, baster level code-mixing 1 data, repetition level code-mixing 3 data, idiom level code-mixing 0 data. 


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document