scholarly journals EFEKTIFITAS LOGOTERAPI DALAM MENINGKATKAN KONSEP DIRI DAN KEMAMPUAN MEMAKNAI HIDUP PADA LANSIA

2017 ◽  
Vol 1 (1) ◽  
pp. 26
Author(s):  
Dwi Heppy Rahcmawati ◽  
Betie Febriana

AbstrakProses hidup lansia telah menghadapi berbagai masalah yang dapat mempengaruhi perkembangan psikologi lansia. Studi terdahulu menemukan bahwa konsep diri dan makna hidup merupakan hal yang paling terpengaruh pada usia lanjut. Jika tidak diatasi, hal ini akan memicu depresi pada lansia. Oleh karena itu, dibutuhkan terapi untuk meningkatkan konsep diri dan kemampuan memaknai hidup lansia. Penelitian ini bertujuan melihat efektifitas logoterapi terhadap peningkatan konsep diri dan kemampuan memaknai hidup lansia di panti. Desain pada penelitian ini adalah kuantitatif dengan Quasi Experimental Pre-Post Test Without Control Group Design. Jumlah sampel sebanyak 30 responden dengan teknik simple random sampling. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa perbedaan secara bermakna pada konsep diri (nilai p= 0,000) dan makna hidup (nilai p=0,000) lansia sebelum dan sesudah terapi. Logoterapi merupakan salah satu intervensi yang dapat digunakan pada lansia atau masalah psikososial. Pemberian logoterapi pada lansia berdampak pada peningkatan harga diri lansia dari rendah ke tinggi yaitu sebesar 22 responden artinya73% terjadi peningkatan harga diri-konsep diri dan ini merupakan angka yang cukup tinggi dan bermakna. Kesimpulan logoterapi efektif untuk meningkatkan konsep diri dan makna hidup lansia di Panti Pelayanan lansia di Panti pelayanan sosial pucang gading Semarang. Kata kunci: konsep diri, makna hidup, logoterapi, lansia AbstractThe effectiveness of logotherapy on improving self-concept and the ability to interpret the life of the elderly. The life process of the elderly has faced various problems that can affect the psychological development of the elderly. Previous studies have found that self-concept and the meaning of life are the most affected in old age. If not overcome, this will trigger depression in the elderly. Therefore, therapy is needed to improve self-concept and the ability to interpret the life of the elderly. This study aims to see the effectiveness of logotherapy on improving self-concept and the ability to interpret the life of the elderly in the institution. The design in this study is quantitative with Quasi Experimental Pre-Post Test Without Control Group Design. The number of samples was 30 respondents with simple random sampling technique. The results of this study indicate that there are significant differences in self-concept (p value = 0,000) and the meaning of life (p value = 0,000) the elderly before and after therapy. Logotherapy is one intervention that can be used in the elderly or psychosocial problems. The provision of logotherapy in the elderly has an impact on increasing the self-esteem of the elderly from low to high, which is 22 respondents, meaning that 73% of the increase in the price of self-concept is self and this is a fairly high and meaningful number. Conclusion Effective logotherapy to improve self-concept and the meaning of elderly life in Panti Elderly services at the social service center of Semarang ivory. Keywords: self-concept, meaning of life, logotherapy, elderly

2021 ◽  
Vol 7 (1) ◽  
pp. 139-144
Author(s):  
Widiyanti Sarimunadi ◽  
Bunga Tiara Carolin ◽  
Rosmawaty Lubis

ABSTRACT: SEFT THERAPY (SPIRITUAL EMOTIONAL FREEDOM TECHNIQUE) FOR ANXIETY IN DEALING WITH LABORBackground: If the concern and anxiety of pregnant women is not handled seriously, it will have an impact and influence on physical and psychological aspects, both on the mother and the fetus. Pregnant women who experience anxiety in the face of labor are afraid of being operated on, afraid of spending a lot of money, fear of not being able to care for their babies properly, fear of their baby dying, fear of pain during delivery. One of the techniques for dealing with anxiety is SEFT therapy.Objective: to determine the effect of Spiritual Emotional Freedom Technique (SEFT) on anxiety in dealing with labor process.Methodology: this research is a quasi-experimental design with pre and post-test with control group design. The sample in this study was 25 trimester III pregnant women. The sampling technique was using purposive sampling technique. The research instrument used the DASS 42 questionnaire. The results of the data normality test were normally distributed so that the data were analyzed using the paired t-test.Results: The results showed that the average score of maternal anxiety before therapy was 13.48 (moderate) while after therapy was 7.88 (normal). The bivariate test results obtained p value 0,000.Conclusions: Spiritual Emotional Freedom Technique (SEFT) can overcome the anxiety of pregnant women in facing labor.Suggestions: It is hoped that this therapy can be applied in the practice of midwifery to care for pregnant women, especially pregnant women who experience trauma or have anxiety in their pregnancy. Keywords: anxiety, pregnant women, spiritual emotional freedom technique. ABSTRAK Latar Belakang: Kekhawatiran dan kecemasan pada ibu hamil apabila tidak ditangani dengan serius akan membawa dampak dan pengaruh terhadap fisik dan psikis, baik pada ibu maupun janin. Ibu hamil yang mengalami kecemasan dalam menghadapi persalinan disebabkan karena ibu takut dioperasi, takut akan mengeluarkan biaya yang banyak, takut tidak bisa merawat bayinya dengan baik, takut bayinya meninggal, takut kesakitan saat persalinan. Salah satu teknik untuk menghadapi kecemasan adalah denga terapi SEFT.Tujuan: Mengetahui pengaruh Terapi Spiritual Emotional Freedom Technique (SEFT) terhadap kecemasan dalam menghadapi persalinan.Metodologi penelitian: Penelitian ini merupakan quasi-experimental dengan rancangan pre and post test with control group design. Sampel dalam penelitian ini berjumlah 25 ibu hamil trimester III. Teknik pengambilan sampel menggunakan teknik purposive sampling. Instrumen penelitian menggunakan kuesioner DASS 42. Hasil uji normalitas data berdistribusi normal sehingga dianalisis data menggunakan uji paired t-test.Hasil Penelitian: Hasil penelitian menunjukan bahwa skor rata-rata kecemasan ibu sebelum terapi 13,48 (Sedang) sedangkan sesudah terapi menjadi 7,88 (normal). Hasil uji bivariate didapatkan p value 0,000.Kesimpulan: Terapi Spiritual Emotional Freedom Technique (SEFT) mampu mengatasi kecemasan ibu hamil dalam menghadapi persalinan.Saran: Diharapkan terapi ini dapat diaplikasikan dalam praktik kebidanan perawatan ibu hamil khususnya ibu hamil yang mengalami trauma atau mempunyai kecemasan dalam kehamilannya. Kata kunci: Kecemasan, ibu hamil, Terapi Spiritual Emotional Freedom Technique


2019 ◽  
Vol 7 (2) ◽  
pp. 11-23
Author(s):  
Suyani S

Pendahuluan. Nyeri punggung pada ibu hamil bisa disebabkan karena perubahan hormonal yang menimbulkan perubahan pada jaringan lunak penyangga dan penghubung sehingga menurunnya elastisitas dan fleksibilitas otot. Sekitar 50-72% dari ibu hamil yang mengalami nyeri punggung bawah akan meningkat seiring bertambahnya usia kehamilanya. Rumusan masalah pada penelitian ini adakah pengaruh kinesio tapping terhadap nyeri punggung pada ibu hamil. Tujuan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penggunaan kinesio tapping terhadap intensitas nyeri punggung pda ibu hamil trimester III di Puskesmas Gamping I Yogyakarta. Metode. Metode penelitian menggunakan Quasi Experimental dengan desain penelitian non equievalent pre dan post test control group design secara kuantitatif dilakukan pada 30 responden yang merupakan ibu hamil trimester III di Puskesmas Gamping I Yogyakarta serta dibagi menjadi 2 kelompok yaitu 15 responden kelompok perlakuan dan 15 responden kelompok kontrol. Hasil. Hasil analisis uji T didapatkan nilai p value 0,047< 0,05 sehingga hasil penelitian dapat disimpulkan terdapat pengaruh penggunaan kinesio tapping terhadap intensitas nyeri punggung pada ibu hamil trimsester III di Puskesmas Gamping I Yogyakarta. Kesimpulan. Hendaknya penelitian ini dapat dijadikan suatu intervensi non farmakologi untuk melakukan penatalaksanaan pada ibu hamil trimester III dengan nyeri punggung.   Kata Kunci: kehamilan, kinesio tapping, nyeri punggung


2018 ◽  
Vol 2 (1) ◽  
pp. 63-70
Author(s):  
Jenny Oktarina

Pendahuluan: Remaja merupakan masa transisi dari anak-anak menjadi dewasa. Usia remaja berada pada rentang 10-19 tahun. Seiring dengan masa transisi, remaja mempunyai permasalahan yang kompleks. Salah satunya adalah perilaku seks pra nikah. faktor yang mempengaruhi seks pra nikah pada remaja adalah kurangnya informasi dan pengetahuan mengenai kesehatan reproduksi. Pendidikan kesehatan reproduksi merupakan salah satu cara untuk mengurangi dampak negatif dan mencegah seks pra nikah. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pendidikan kesehatan reproduksi pada pengetahuan dan sikap remaja dalam pencegahan hubungan seks pra nikah di SMAN 1 Sukamara, Provinsi Kalimantan Tengah. Metode: Penelitian ini menggunakan rancang bangun quasi experimental (eksperimental semu) jenis pre test – post test control group design. Pengambilan sampel dilakukan dengan menggunakan teknik simple random sampling. Kuesioner digunakan untuk pengumpulan data dan analisis dilakukan dengan menggunakan uji t sampel berpasangan. Pendidikan kesehatan reproduksi diberikan tiga kali. Pre test dan post test dilakukan untuk mengukur pengetahuan dan sikap.  Hasil: terdapat perbedaan yang bermakna pada kelompok kontrol dan kelompok perlakuan pada pengetahuan dan sikap remaja.  pengetahuan pada remaja p=0,000 (p<0,05) dan sikap pada remaja p=0,014 (p<0,05). Kesimpulan: Ada pengaruh pendidikan kesehatan reproduksi terhadap peningkatan pengetahuan dan sikap remaja di SMAN 1 Sukamara, Provinsi Kalimantan Tengah. Kata kunci: Pendidikan Kesehatan Reproduksi, Pengetahuan, Sikap, Seks Pra Nikah. 


DIFFRACTION ◽  
2020 ◽  
Vol 2 (1) ◽  
pp. 38-43
Author(s):  
Visensius Man Un ◽  
Muhammad Nur Hudha ◽  
Kurriawan Budi Pranata

Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran ROPES terhadap keaktifan dan prestasi belajar siswa fisika kelas VII di SMP PGRI 6 Malang dan mengetahui adanya interaksi antara model pembelajaran ROPES dengan keaktifan dan prestasi belajar siswa. Populasi dalam penelitian ini merupakan semua siswa kelas VII SMP PGRI 6 Malang. Teknik penentuan sampel menggunakan simple random sampling, di peroleh kelas VII B sebagai kelas eksperimen dan kelas VII D sebagai kelas kontrol. Metode penelitiannya merupakan Quasi Experimental Design. Rancangan penelitian pada penelitian ini mengunakan pretest - post-test control group design. Data keaktifan dikumpulkan melalui observasi dan data prestasi dikumpulkan melalui tes. Data yang terkumpul dianalisis dengan uji anova dua jalur dengan menggunakan bantuan program SPSS 16. Hasil penelitian menunjukkan adanya perbedaan keaktifan dan prestasi belajar siswa yang menggunakan pembelajaran model ROPES dengan siswa yang pembelajaran model konvensional. Hal ini diperkuat oleh nilai keaktifan dan prestasi yang lebih tinggi dengan model pembelajaran ROPES dibandingkan dengan model pembelajaran konvensional. Hasil penelitian juga menunjukkan adanya interaksi antara model ROPES terhadap keaktifan dan prestasi belajar siswa. Dengan demikian, dapat diambil simpulan bahwa model pembelajaran ROPES lebih berpengaruh terhadap keaktifan dan prestasi belajar siswa.


2018 ◽  
Vol 9 (2) ◽  
pp. 83-98
Author(s):  
Cati Martiyana ◽  
Emy Huriyati ◽  
Retna Siwi Padmawati

Latar Belakang. Gangguan Akibat Kekurangan Iodium (GAKI) masih terjadi di berbagai negara. Ibu hamil, bayi, dan balita adalah kelompok rentan GAKI. Kebutuhan iodium pada ibu hamil meningkat menjadi 250 µg/hari dari 150 µg/hari untuk pertumbuhan dan perkembangan janin. Asupan iodium harian tersebut harus terpenuhi agar tidak menimbulkan dampak buruk terhadap ibu atau janin diantaranya abortus, lahir mati, gangguan tumbuh kembang anak, dan dampak terburuk adalah lahir kretin. Wanita Usia Subur (WUS) merupakan sasaran potensial pendidikan kesehatan mengenai GAKI karena akan melahirkan generasi baru. Tujuan. Untuk mengetahui pengaruh perbedaan metode pendidikan kesehatan terhadap pengetahuan, sikap dan keyakinan WUS mengenai GAKI, efektivitas media intervensi yang digunakan, faktor pendukung, dan penghambat pelaksanaan pendidikan kesehatan. Metode. Jenis penelitian kuantitatif quasi experimental pretest and post test control group design dengan dukungan data kualitatif. Penelitian dilakukan di Desa Wulung Gunung dan Desa Wonolelo, Kecamatan Sawangan, Kabupaten Magelang pada bulan Maret sampai dengan Juni 2018. Kelompok eksperimen diintervensi dengan diskusi menggunakan leaflet sementara kelompok kontrol dengan ceramah menggunakan lembar balik. Sampel dipilih secara simple random sampling. Sebanyak 101 WUS yang sesuai dengan kriteria inklusi terbagi menjadi dua kelompok, kelompok eskperimen (n=54 orang) dan kelompok kontrol (n=47 orang). Data kuantitatif dianalisis dengan t test berpasangan, uji Wilcoxon, t test tidak berpasangan dan Mann Whitney, sementara data kualitatif dianalisis secara tematik. Hasil. Terdapat perbedaan rerata skor pengetahuan, sikap dan keyakinan yang tidak bermakna setelah intervensi antara kelompok diskusi dengan leaflet dan ceramah dengan lembar balik. Faktor pendukung adalah metode dan media intervensi yang dianggap menarik oleh peserta, sementara faktor penghambat adalah tidak semua peserta aktif dalam proses intervensi dan kondisi lingkungan sekitar yang dapat mengganggu konsentrasi peserta. Kesimpulan. Metode diskusi dengan leaflet dan ceramah dengan lembar balik setara dalam meningkatkan pengetahuan, sikap dan keyakinan individu, dan keduanya dapat menjadi alternatif pendidikan kesehatan mengenai GAKI di wilayah perdesaan endemik GAKI.


2020 ◽  
Vol 7 (1) ◽  
pp. 095-106
Author(s):  
Muhammad Saleh Nuwa ◽  
Stefanus Mendes Kiik

Latar Belakang : Kemoterapi  membuat pasien yang didiagnosa menderita kanker memiliki perasaan gelisah, cemas dan takut akan bayang-bayang kematian yang menghantui setiap saat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Pengaruh Spiritual Guided imagery and music (SGIM) terhadap kecemasan pasien kanker yang menjalani kemoterapi. Metode : Jenis Penelitiani ini adalah  Quasi experimental dengan rancangan one group pre and post test with control group design. Penelitian  dilaksanakan diruangan kemoterapi pada 30 pasien yang mendapatkan terapi SGIM dan 30 sebagai kelompok kontrol.  Skore kecemasan  diukur sebanyak 3 kali yaitu 1 hari  dan 30 menit sebelum kemoterapi serta 1 hari setelah kemoterapi. Kecemasan diukur menggunakaan skala HARS. Data dianalsisi dengan uji GLM repeated mesure dengan bantun SPSS 21. Hasil : sebanyak   73,3 % dan  26,7 pasien memiliki kecemasan berat dan sedang  saat pre test    menjadi kecemasan  sedang (56,7%) dan kecemasan ringan   (43,3%) pada pengukuran 30 menit sebelum kemoterapi dan pada akhir pengukuran berada pada kecemasan ringan (63,4 %) dan tidak ada kecemasan (33,3 %) dan  sisanya 3,3 % masih mengalami kecemasan berat pada kelompok SGIM.  Analisis uji GLM repeated measure post hock banferoni diketahui p value = 0,001, dengan nilai r square =0,29. Hal ini menunjukan ada pengaruh SGIM terhadap penurunan kecemasan pasien kanker yang menjalani kemoterapi dengan besar sumbangan   pengaruh sebesar 29% sisanya dipengaruhi variabel yang lain. Kesimpulan : Pemberian Terapi SGIM menurunkan  kecemasan pasien kanker yang menjalani kemoterapi. Rekomendasi penelitian adalah SGIM dapat diaplikasikan sebagai salah satu terapi  komplementer dalam pemberian intervensi keperawatan di rumah sakit untuk menurunkan kecemaasan  pasien terutama pada saat pertama kali melakukan kemoterapi. Background : Chemotherapy make patients who diagnosed with cancer have feelings of aneasy, anxiety and fear of the shadows of death that haunts every time. The aim of this study was to investigate the effect of Spiritual Guided imagery and music (SGIM) on the anxiety of cancer patients undergoing chemotherapy. Method : This is a Quasi experimental research study with one group pre and post test design with control group design. The study was conducted in a chemotherapy room in 30 patients who received SGIM therapy and 30 as a control group. Anxiety scores  were measured 3 times: 1 day and 30 minutes before chemotherapy and 1 day after chemotherapy. Anxiety is measured using the Hamilton Anciety Rating Scale (HARS). Data were analyzed by GLM repeated mesure  test with SPSS 21. Results : as many as 73.3% and 26.7 patients had severe and moderate anxiety during the pre test becoming moderate anxiety (56.7%) and mild anxiety (43.3%) at the measurement 30 minutes before chemotherapy and at the end of the measurement had mild anxiety (63.4%) and (33,3 %) had no anxiety, and the rest  3.3% still have experience  of severe anxiety in the SGIM group. The Analysis of  GLM repeated measure test with   post hock banferoni known p value = 0.001, with the  r sguare value = 0.29. This shows that there is an effect of SGIM on anxiety reduction of cancer patients during chemotherapy with  a contribution of 29% ,and the rest are affected by  other variables. Conclusion :  SGIM Therapy reduces anxiety of cancer patients undergoing chemotherapy. The research recommendation is that SGIM can be applied as one of the complementary therapies in providing nursing interventions in hospitals to reduce patient anxiety, especially at the  first time undergoing chemotherapy


2019 ◽  
Vol 3 (1) ◽  
Author(s):  
Siti Zuraida Muhsinin ◽  
Titih Huriah ◽  
Erfin Firmawati

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh health education video project dalam proses discharge planning untuk meningkatkan kesiapan keluarga dalam merawat pasien stroke. Jenis penelitian ini menggunakan quasi experimental pretest and posttest with control group design. Teknik sampling yang digunakan simple random sampling. Pengukuran tingkat kesiapan responden menggunakan kuesioner dan checklist tentang perawatan pasien stroke di rumah. Hasil uji Mann Whitney didapatkan p value (0,000)<α (0,05) artinya health education video project dalam proses discharge planning meningkatkan kesiapan keluarga dalam merawat pasien stroke di rumah. 


2020 ◽  
Vol 5 (1) ◽  
pp. 9-17
Author(s):  
Try Putra Parmana ◽  
Edison Siringoringo ◽  
Safruddin

Abstrak Hipertensi merupakan penyakit yang dapat menyebabkan kecacatan permanen dan kematian secara mendadak akibat penyakit ikutannya seperti stroke, gagal ginjal dan lainnya. Berdasarkan dari dokumentasi buku laporan kesehatan 10 penyakit terbanyak pada satu tahun terakhir di pustu Benjala menunjukkan kasus hipertensi menjadi urutan pertama. Pengukuran time series dalam 3 bulan terakhir yaitu pada bulan November 2017 sampai bulan januari 2018 penderita hipertensi . penelitian ini adalah untuk mengetahui dan mengidentifikasi Pengaruh Rendam Kaki dengan Air Hangat terhadap Tekanan Darah Pasien Hipertensi Diwilayah Kerja Pustu Kelurahan Benjala Tahun . Penelitian ini menggunakan desain penelitian  True-Eksperimen dengan rancangan penelitian Pre and post test control group design.. Sampel penelitian ini sebanyak 34 responden kelompok eksperimen yang diambil dengan metode simple random sampling. Kelompok eksperimen  mendapatkan terapi rendam kaki dengan air hangat selama 5 kali perlakuan dengan durasi 15 menit . Analisis data dalam penelitian ini menggunakan uji statistik uji Wilcoxon.Hasil analisis menggunakan uji statistik wilcoxon dengan tingkat kepercayaan (α = 0,05). Berdasarkan hasil uji wilcoxon menunjukkan bahwa ada penurunan rerata tekanan darah sistolik dan diastolik sebelum dan setelah dengan nilai p-Value = < 0,05. Maka Ha diterima dan Ho ditolak.  Kesimpulan : dari penelitian  ini adalah terdapat pengaruh  rendam kaki dengan air hangat terhadap tekanan darah pasien hipertensi di wilayah kerja pustu kelurahan benjalaPeneliti menyarankan agar hasil penelitian ini bisa dijadikan sebagai referensi untuk pengaplikasian dalam ruang lingkup pelayanan keperawatan khususnya dalam menangani  hipertensi. Kata Kunci : Rendam Air Hangat, Pasien Hipertensi


1970 ◽  
Vol 2 (1) ◽  
Author(s):  
Endang Triyanto ◽  
Rahmi Setiyani ◽  
Rahmawati Wulansari

Periode pubertas merupakan masa kritis bagi remaja. Perubahan akibat pubertas sering menimbulkan berbagai perilaku maladaptive seperti membolos, membangkang, dan tawuran. Keluarga sebagai lingkungan utama remaja memegang peranan penting dalam membentuk perilaku remaja. Tujuan penelitian untuk mengidentifikasi pengaruh optimalisasi dukungan keluarga terhadap perilaku adaptif pada usia pubertas. Desain quasi experimentaldengan pendekatan pre-post test without control group design. Responden dipilih secara purposive samplingdi Rempoah Baturaden. Perilaku adaptif remaja meningkat dari 60% menjadi 97% setelah diberikan perlakuan dukungan keluarga. Kesulitan orang tua dalam memberikan dukungan adalah ketika mengarahkan untuk belajar, menjalin komunikasi terbuka, dan menghadapi emosi remaja. Hasil penelitian menunjukkan terdapat pengaruh optimalisasi dukungan keluarga yang signifikan terhadap peningkatan perilaku adaptif remaja (p value0.001). Orang tua hendaknya selalu meningkatkan pengetahuan untuk melaksanakan dukungan keluarga kepada anak remaja.Kata kunci:Dukungan, keluarga, perilaku, pubertas, remaja Abstract The period of puberty is a critical period for adolescents. The consequence of changing puberty is often arise a dis-adaptif behaviour such as a shirker, protester, gang fighter. Family as the primary environment teenager plays an important role in shaping adolescent behavior. The research objective was to identify the influence of family support for adaptive behavior of adolescent puberty. Quasi-experimental design approach without pre-posttest control group design was applied. Respondents was selected by purposive sampling in Baturaden. Adaptive behavior that increased from 60% to 97% after optimization family support. Difficulties of parents in providing family support when directed to learn, to establish open communication, and teenagers emotional. There is the influence of family support optimization significantly to the increase of adaptive behavior adolescents with p value of 0.001. Parents should always increase their knowledge to implement family support to teenagers.Key words: Behavior, family, puberty, support, teenagers


2019 ◽  
Vol 3 (2) ◽  
pp. 78-85
Author(s):  
Rahmawati Dian Nurani ◽  
Erna Rochmawati ◽  
Nurchayati Nurchayati

Hemodialisis merupakan salah satu terapi untuk pelaksanaan penyakit ginjal kronis tahap akhir. Pasien yang menjalani hemodialisis sering mengalami komplikasi seperti gangguan tidur. Salah satu cara untuk meningkatkan kualitas tidur yaitu terapi murottal. Tujuan penelitian untuk mengetahui efektifitas terapi murottal Al Qur’an terhadap kualitas tidur. Penelitian ini merupakan quasy-experiment dengan pre-test and post-test with control group design. Sampel penelitian adalah 38 orang dengan teknik simple random sampling. Analisis yang digunakan independent sample t test. Hasil penelitian menunjukkan peningkatan kualitas tidur dengan p-value = 0,000 (p < 0,05). Terdapat efektifitas murottal Al Qur’an dalam meningkatkan kualitas tidur pasien hemodialisa.


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document