PERANCANGAN BUSINEES MODEL CANVAS DAN BLUE OCEAN STRATEGY UNTUK SCALE UP USAHA PENGRAJIN ALAS KAKI SOOKO MOJOKERTO

2021 ◽  
Vol 15 (2) ◽  
pp. 217-230
Author(s):  
Sujani Sujani ◽  
Mochamad Syaiful Arif

The small footwear industry is a commodity that residents in Sooko, Mojokerto, can rely on. Affected by Covid-19, since May 2020 exports have had a significant effect on business continuity, while the local market was felt at the end of March. Buyers tended to cancel their orders and many craftsmen's businesses were closed. The canvas business model is an instrument in creating new businesses. To deal with new market situations, the blue ocean strategy is chosen then. In producing the BMC formula, several changes are made to: customer relationship in endorsement; stalls on the Channel; Key Activities in online sales and digital marketing as well as patent rights. Revenue Streams on product usage fees and licensing, then focusing on direct selling and indirect selling. Scale-up of efforts carried out in production & digital marketing collaboration. Increasing in brand & design patents and also sales platforms. The highest scale value is branding.

2021 ◽  
Vol 126 ◽  
pp. 04004
Author(s):  
Elena Omelyanenko ◽  
Teofilo Tirto ◽  
Dmitry Volodin ◽  
Vitaliy Omelyanenko ◽  
Galina Kovtun

The research deals with the analytics of the features of business processes of a digital agency and the identification of promising aspects of digital marketing as a tool for B2B interaction in the Foodtech market. It is noted that the primary trend of the Foodtech sector deals with digital transformation. From the strategic point of view of creating a business model, it is necessary to understand that digital transformation involves the installation of modern hardware or software and fundamental changes in approaches to management, corporate culture, and communications. To increase the efficiency of the digital agency’s business model, the authors propose to consider digital marketing. The analysis of the effectiveness of the business model of the digital agency allowed us to identify the most problematic and, at the same time, promising components of the business model. Based on generalized approaches to business model management in the case of a digital agency in the design of relevant services, it is proposed to consider maximizing the speed and efficiency of business model transformation and minimizing the uncertainty of further digital service development based on customer relationship management.


2020 ◽  
Vol 18 (1) ◽  
pp. 95
Author(s):  
Husoen Mans Sovei

Berkembangnya barbershop membuat persaingan bisnis ini menjadi semakin ketat, bahkan di Kota Yogyakarta semakin banyak bermunculan barbershop. Tujuan utama dalam penelitian ini untuk menciptakan perancangan model bisnis berkelanjutan dalam mengembangkan bisnis usaha barbershop dengan menggunakan metode SWOT, dan BMC (Business Model Canvas). Penelitian ini difokuskan untuk perancangan model bisnis baru dengan pendekatan Business Model Canvas (BMC) sembilan blok, yaitu: (1) Customer Segmentations, (2) Value Propositions, (3) Channels, (4) Customer relationship, (5) Revenue Streams, (6) Key Resources, (7) Key Activities, (8) Key Partnerships, dan (9) Cost Structure. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa model bisnis yang selama ini dilakukan dalam usaha Unick Barbershop Yogyakarta ditemukan kelemahan beberapa elemen BMC, oleh karena itu perlu dilakukan perbaikan pada 4 elemen yaitu; Blok Key Activities, Blok Value Propositions, Blok Customer Segmentations, dan Blok Key Resources


2018 ◽  
Vol 5 (3) ◽  
Author(s):  
Elfira Febriani

Pengembangan plastik biodegradable dari tepung singkong sangat potensial untuk dikembangkan karena bahan baku yang mudah didapatkan terutama di Indonesia. Plastik yang menggunakan bahan baku tepung singkong merupakan sebuah invensi yang harus dikembangkan untuk mengurangi masalah pencemaran lingkungan sehingga dapat menjadi sebuah bisnis yang dapat berkembang. Oleh sebab itu tujuan dari makalah ini adalah mengusulkan rancangan produk dan bisnis model termoplastik dari tepung singkong. Dalam perancangan produk untuk menghasilkan termoplastik menggunakan beberapa jenis bahan utama yaitu tepung tapioka, magnesium stearat, serta bahan pemlastis berupa gliserol 99% (b/b) serta akuades maka jika dihubungkan dengan teori tepung singkong berpotensi untuk dijadikan termoplastik dikarenakan memiliki kandungan pati (80-90%) dan serat (1.5-3%) yang tergolong cukup tinggi. Pada awalnya target pasar mungkin lebih ditujukan kepada masyarakat yang memiliki konsep back to nature. Rancangan termoplastik tersebut jika dirancang dalam sebuah model bisnis dengan konsep Business Model Canvass (BMC) yang terdiri dari sembilan elemen. Sembilan elemen BMC terdiri atas customer segments, value prepositions, channels, customer relationship, revenue streams, key resources, key activities, key partnership dan cost structure. Kata kunci: Rancangan Produk, Termoplastik, Business Model Canvass


2021 ◽  
Vol 1 (1) ◽  
pp. 75
Author(s):  
Jati Paras Ayu

Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi model bisnis yang digunakan oleh bisnis kuliner Bekasi Salaku dengan menggunakan business model canvas. Identifikasi dilakukan dalam 9 elemen dalam business model canvas yaitu customer segments, value proposition, channels, customer relationship, revenue streams, key resources, key activities, key partnership, dan cost structure. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dan metode penelitian ini adalah studi kasus. Pengumpulan data primer pada penelitian ini dilakukan yaitu dengan menggunakan wawancara. Hasil penelitian yang ditemukan ialah belum adanya perencanaan Business Model Canvas yang memenuhi 9 elemen model bisnis, oleh karena itu peneliti membantu membuatkan atau merencanakan usaha kuliner khas Bekasi Salaku ke dalam 9 elemen model bisnis. Setelah merancang dari 9 elemen model bisnis Salaku miliki maka hasil simpulan dan saran yang dapat diberikan yaitu, Salaku perlu membuat strategi marketing yang lebih gencar dan menarik untuk memasarkan produk yang spesifik kepada pasar yang potensial. Strategi marketing yang lebih gencar seperti membuat suatu jadwal posting Sosial Media dalam satu timetable lalu bekerja sama dengan banyak Lembaga terkait seperti Dinas Pariwisata daerah, lalu memasarkan produk yang menarik yaitu membuat design postingan sosial media yang lebih atraktif dari warna dan angle foto lalu mengemas produk yang sesuai pada tren saat ini.


2020 ◽  
Vol 3 (1) ◽  
pp. 36
Author(s):  
Ayuni Rizma Maulida ◽  
Andre Geza Haryanto

The business world needs a business plan that can help entrepreneurs prepare everything needed for the smooth running of their business. This business plan can be made in the form of a business plan. One business plan model that has many advantages is the Business Model Canvas. The purpose of writing this article is to find out what needs to be considered in making a business plan using the Business Model Canvas. The results of the literature review show that using the Business Model Canvas business planning becomes clearer and more focused. The glass chip business, which is an example in the application of the canvas business model, is becoming more focused and clear. Therefore, in making a business model, the canvas has 9 important components, including Customer Segment, Value Propositions, Channels, Customer Relationships, Revenue Streams, Key Activities, Key Partnerships, Key Resources and Cost Structures that need to be considered and structured clearly to help run the business.Keywords: business, Business Model Canvas, business plan, glass chips, planningABSTRAK Dunia usaha memerlukan suatu perencanaan usaha yang dapat membantu wirausahawan menyiapkan segala sesuatu yang dibutuhkan untuk kelancaran usahanya. Perencanaan usaha ini dapat dibuat dalam bentuk business plan. Salah satu model business plan yang banyak memiliki keuntungan yaitu Business Model Canvas. Tujuan dari penulisan artikel ini adalah untuk mengetahui apa saja yang perlu diperhatikan untuk membuat perencanaan usaha menggunakan Business Model Canvas. Hasil dari penelaahan pustaka menunjukkan dengan menggunakan Business Model Canvas perencanaan usaha menjadi lebih jelas dan terarah. Usaha keripik kaca yang menjadi contoh dalam penerapan Business Model Canvas ini menjadi lebih terarah dan jelas. Oleh karena itu dalam pembuatan Business Model Canvas memiliki 9 komponen penting diantaranya Customer Segment, Value Propositions, Channel, Customer Relationship, Revenue Streams, Key Activities, Key Partnership, Key Resources dan Cost Structure yang perlu diperhatikan dan disusun dengan jelas agar membantu kelancaran usaha. Kata Kunci: Business Model Canvas, business plan, keripik kaca, perencanaan, usaha


2016 ◽  
Vol 9 (2) ◽  
Author(s):  
Eius Solihah ◽  
Aida Vitayala S. Hubeis ◽  
Agus Maulana

Usaha di bidang perikanan menghadapi berbagai kendala, sehingga untuk menjaga keberlangsungan usahanya, menuntut KNM Fish Farm yang merupakan usaha keluarga yang bergerak di bidang budidaya perikanan air tawar agar meningkatkan kinerja dengan cara memperbaiki model bisnis yang selama ini digunakan dalam menjalankan bisnisnya. Tujuan dari penelitian ini adalah: (1) Mengidentifikasi model bisnis di KNM Fish Farm menggunakan BMC, (2) Menciptakan model bisnis perbaikan pada KNM Fish Farm. Data dikumpulkan dari Desember 2013 hingga Februari 2014 dan menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan studi kasus pada KNM Fish Farm. Alat analisis yang digunakan yaitu Business Model Canvas (BMC) dan Analisis SWOT. Penelitian ini difokuskanuntuk membuat model bisnis baru dengan pendekatan Business Model Canvas (BMC) yang melihat perusahaan melalui sembilan elemen, yaitu: (1) Customer segmentations, (2) Value Propositions, (3) Channels, (4) Customer relationship, (5) Revenue streams, (6) Key Resources, (7) Key Activities, (8) Key Partnerships, dan ( 9) Cost Structure. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa model bisnis yangselama ini dilakukan oleh KNM Fish Farm ditemukan kelemahan pada ke-9 elemen BMC, oleh karena itu perlu dilakukan perbaikan pada semua elemen.


2019 ◽  
Vol 1 (2) ◽  
pp. 115-129
Author(s):  
Rahmatang Rahmatang ◽  
Evahelda Evahelda ◽  
Fournita Agustina

UMKM Toko Pelawan merupakan salah satu UMKM penghasil madu yang telah memiliki brand image. Meskipun usaha ini telah beriri cukup lama, akan tetapi masih ada beberapa hal yang perlu diperbaiki terutama pada inovasi serta permasalahan yang dialami berkaitan dengan banyaknya pesaing yang membuat produk serupa dan strategi yang diterapkan kurang efektif. Tujuan dalam penelitian ini, yaitu 1) mengidentifikasi model bisnis yang diterapkan di UMKM Toko Pelawan dengan pendekatan sembilan elemen business model canvas, yaitu customer segments, value propositions, channels, customer relationship, revenue streams, key resources, key activities, key partnership, cost structure. 2) Merumuskan alternatif strategi yang paling tepat di UMKM Toko Pelawan untuk mengembangkan usahanya dengan pendekatan business model canvas. Metode penelitian ini adalah analisis kualitatif yang terdiri analisis deskriptif dan analisis SWOT. Hasil dari penelitian ini bahwa UMKM Toko Pelawan telah memenuhi kesembilan elemen dari business model canva.  Namun, model bisnis di UMKM Toko Pelawan saat ini masih memiliki kelemahan, sehingga menciptakan strategi yang dihasilkan dari perbaikan business model canvas seperti menambah agen, perlu menambah jenis lebah madu dan menambah rumah sarang lebah madu, membuat gerai yang lebih menarik dan nyaman, membuat kartu member, penambahan modal usaha, perlu memodifikasi bentuk dan ukuran kemasan yang bervariasi, melakukan pelatihan bagi anggota atau karyawan, perlu adanya kerja sama tertulis yang sah secara hukum.


Author(s):  
Sofiatul Khotimah ◽  
Emyana Ruth Eritha Sirait ◽  
Annisa Muthia Yana Ariyanti

2020 ◽  
Vol 65 (2) ◽  
pp. 284-299
Author(s):  
Bob Carbaugh

America’s college textbook publishers historically had a business model based on continuing profits and growth led by high prices. However, that model eroded as competition from the used-book market and rental textbooks resulted in falling textbook sales and losses for publishers. Textbook publishers are currently revising their business model so as to move away from printed textbooks to digital (online) educational materials. Also, publishers are downsizing their operations and undergoing mergers with each other to survive in the marketplace. The 2019 merger proposal of McGraw-Hill and Cengage Learning reflects the current problems of college textbook publishing: The merger would be between two financially weak companies that are attempting to reduce overhead and production costs and create additional revenue streams. However, the U.S. Department of Justice’s concerns about the harmful effects on competition led to the companies’ agreement to abandon their plans to merge in May 2020. JEL Classification: A00, K21, L22, L41


2019 ◽  
Vol 10 (1) ◽  
pp. 93-100
Author(s):  
Wanda Fatricia ◽  
Mokh Adib Sultan Sultan

Abstract. Bussniess model concept at this moment considered as the alternative choice for entrepreneurs to design and develop a business. One of which frequently applied is Business Model Canvas. The purpose of this study is to implement the Bussniess model canvas in designing the management of Jaskost-mobile based application. Jaskost is an application designed to meet the tenants' needs (anak kos). The method used is qualitative one with descriptive approach. The  result shows that 9 elements of Bussniess model canvas relate each other. Revenue streams is believed as the point of the Bussniess model canvas elements which illustrates the income would be penetrated through the jaskost application. The implementation of business model canvas in designing the management of Jaskost-application in this study is as a representation of what must be done.Keywords: Bussniess Model Canvas; Entrepreneur; JaskostAbstrak. Konsep model bisnis hingga saat ini terus menjadi alternatif wirausaha dalam merancang dan mengenbangkan bisnisnya. Salah satu model bisnis yang sering digunakan adalah Bisnis Model Kanvas. Tujuan penelitian ini adalah menerapkan model bisnis kanvas dalam perancangan manajemen aplikasi JASKOST berbasis Mobile Application. Jaskost adalah sebuah aplikasi yang dirancang untuk memenuhi kebutuhan anak kost. Metode penelitian yang digunakan adalah metode kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sembilan elemen model bisnis canvas memiliki hubungan satu sama lain. Revenue streams merupakan inti dari elemen model bisnis kanvas dimana elemen ini menggambarkan aliran pendapatan yang masuk keperusahaan melalui aplikasi Jaskost. Penerapan model bisnis kanvas dalam perancangan manajemen aplikasi Jaskost menjadi sebuah gambaran usaha yang akan dilakukan.Kata kunci :  Bisnis Model Kanvas, Jaskost, Kewirausahaan


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document