Evaluation of drug use and drug related problem identification among patients with pneumoniaBackground : Pneumonia is still a public health problem cause in mortality of due to this disease in various countries. Based on the burden of the Global Disease Study in 2010 which reported 90% of pneumonia cases occurring at the age of 65 years and pneumonia became the greatest need after ischemic heart disease, stroke and chronic obstructive pulmonary disease (COPD) in European countries. The high incidence of pneumonia needs treatment therapy as accurate and rationally, to ensure that the drugs used are appropriate, safe, and efficient.Purpose: To evaluation of drug use and drug related problem identification among patients with pneumonia at Fatmawati General Hospital, December 2014-February 2015Method: This study uses a cross sectional study design by observing samples and analyzing the data descriptively. The flow of data collection is prospective among patients with pneumoniaResults: 25 cases of DRP occurrences. From 30 patients found 18 patients who experienced DRP events with a total of 25 cases, in this case 1 patient could experience more than 1 case of DRP events. In this study the most cases occurred in the domain (P1.2), namely the effect of the drug is not optimal as many as 20 cases (80%) with causes of DRP associated with drug dose selection (C.3) include (C3.1) less than a number of doses \ / 2 cases (8%), (C3.4) the frequency of administration was 15 cases (60%), then (C3.2) overdose of 3 cases (12%).Cases that often arise are in the category of dose selection caused by (C3.4) the frequency of administration is lacking. There were 15 patients who received ranitidine injection at a dose of 50 mg every 12 hours per day, whereas the dose listed in the Drugs Information of Handbook library was 50 mg every 6-8 hours per day. The doctor's consideration in giving ranitidine dose 2x50 mg / day is as a prophylactic therapy for the use of several drugs that can increase stomach acid production such as corticosteroids, NSAIDs, NSAID drugs combined with aspirin, and anticoagulant drugs.Conclusion : Knowing that the 5 most therapeutic drug classes used in Fatmawati General Hospital are 30 patients (100%) antibiotics, 30 patients (100%) bronchodilators, 28 patients (93%) anti-peptic ulcer, anti-hypertension. 23 patients (77%) and mucolytic 22 patients (77%). The results showed that there were 18 Drug Related Problems (DRP) patients experiencing DRP events out of 25 total cases, the majority of DRP events were in the domainKeywords: Evaluation; Drug use; Drug Related Problem; Identification; Patients; PneumoniaPendahuluan : Pneumonia masih menjadi masalah kesehatan masyarakat menyebabkan kematian akibat penyakit ini di berbagai negara. Berdasarkan Global Burden of Disease Study pada 2010 yang melaporkan 90% kasus pneumonia terjadi pada usia 65 tahun dan pneumonia menjadi masalah terbesar setelah penyakit jantung iskemik, stroke dan penyakit paru obstruktif kronik (PPOK) di negara-negara Eropa. Tingginya insiden pneumonia dapat menimbulkan risiko kematian, sehingga terapi pengobatan harus dilakukan secara rasional, untuk memastikan bahwa obat yang digunakan sesuai, aman, dan efisien.Tujuan : Untuk mengevaluasi penggunaan obat dan mengetahui ada tidaknya permasalahan terkait obat (DRPs) pada pasien Pneumonia.Metode: Menggunakan desain cross sectional dengan mengamati sampel dan menganalisis data secara deskriptif. Pengumpulan data prospektif pada pasien dengan pneumonia di bangsal rumah sakit.Hasil: Diperoleh 25 kasus kejadian DRP. Dari 30 pasien ditemukan 18 pasien yang mengalami kejadian DRP dengan total kasus sejumlah 25, dalam hal ini 1 pasien dapat mengalami lebih dari 1 kasus kejadian DRP. Dalam penelitian ini kasus terbanyak terjadi pada domain (P1.2) yaitu efek obat tidak optimal sebanyak 20 kasus (80%) dengan penyebab DRP yang berkaitan dengan pemilihan dosis obat (C.3) meliputi (C3.1) dosis kurang sejum\/lah 2 kasus (8%), (C3.4) frekuensi pemberian kurang sejumlah 15 kasus (60%), kemudian (C3.2) dosis berlebih sebanyak 3 kasus (12%). Kasus yang sering muncul yaitu pada kategori pemilihan dosis yang disebabkan (C3.4) frekuensi pemberian kurang. Terdapat 15 pasien yang mendapatkan ranitidin injeksi dengan dosis 50 mg tiap 12 jam perhari, sedangkan dosis yang tercantum dalam pustaka Drugs Information of Handbooks yaitu 50 mg tiap 6-8 jam perhari. Pertimbangan dokter dalam memberikan dosis ranitidine 2x50 mg/hari yaitu sebagai terapi profilaksis terhadap penggunaan beberapa obat yang dapat meningkatkan produksi asam lambung seperti kortikosteroid, NSAID, Obat NSAID yang dikombinasi dengan aspirin, dan obat antikoagulan.Simpulan: Diketahui bahwa 5 kelas terapi obat terbanyak yang digunakan di RSUP Fatmawati adalah antibiotik sebanyak 30 pasien (100%), bronkodilator sebanyak 30 pasien (100%), anti tukak lambung sebanyak 28 pasien (93%), anti hipertensi sebanyak 23 pasien (77%) dan mukolitik sebanyak 22 pasien (77%). Hasil penelitian menunjukkan bahwa Drug Related Problem (DRP) terdapat 18 pasien mengalami kejadian DRP dari 25 jumlah total kasus, mayoritas kejadian DRP terdapat pada domain