LIFE REVIEW THERAPY MENURUNKAN TINGKAT DEPRESI LANSIA PADA WARGA BINAAN SOSIAL DI PANTI SOSIAL TRESNA WERDHA BUDI MULIA 3 JAKARTA SELATAN

2020 ◽  
Vol 15 (2) ◽  
pp. 114-121
Author(s):  
Maryati . ◽  
Eka Rokhmiati Wahyu Purnamasari

Life Review Therapy merupakanterapi psikoterapi untuk menyelesaikan masalah pada lansia yang mengalami depresi, mengekspresikan perasaan yang disupresikan sehingga energy psikis tersebut dilepaskan. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh Life Review Therapy terhadap tingkat depresi lansia pada warga binaan sosial di PSTW Budi Mulia Jakarta Selatan.Metode yang digunakan adalah quasi experiment, dengan pendekatan Pre Test and Post Test Without Control design. Populasi dalam penelitian ini adalah lansia dengan jumlah sampel 20 orang dengan teknik purposivesampling. Analisis data menggunakan Paired T Test dengan tingkat signifikan (α0,05). Hasil menunjukan bahwa ada pengaruh Life Review Therapy terhadap tingkat depresi lansiadengan ρValue=0,000. Berdasarkan penelitian tersebut, terapi Life Reviewterbukti dapat menurunkan tingkat depresi sehingga terapi ini dapat dijadikan salah satu acuan terapi untuk menangani depresi pada lansia di PSTW

2020 ◽  
Vol 5 (1) ◽  
Author(s):  
Tatiana Siregar ◽  
Nelly Febriani

Latar belakang: Kondisi sasaran pencapaian Indonesia Sehat 2015 dari program MDG’s yang belum tercapai, sehingga dilanjutkan dengan program SDGs menjadikan Indonesia harus banyak berperan dalam semua kegiatan khsusnya di bidang kesehatan. Proses pencapaian cakupan program kesehatan sangat dipengaruhi oleh Health education yang dilakukan petugas kesehatan kepada warga, kesehatan masyarakat. Tujuan: Penelitain ini bertujuan untuk mengetahui perubahan perilaku hidup bersih sehat yang  dilaksanakan warga setelah diberikan intervesi health education.  Metode: Metode penelitian dilaksanakan secara quasi experiment pre dan post test.  Teknik mengambil sampel secara purposive Sampling pada 30 reponden kelompook intervensi dan 26 responden kelompok kontrol. Analisa data dilakukan secara paired t test. Hasil: Hasil di dapat ada perbedaan yang bermakna antara pengetahuan dan perubahan perilaku hidup bersih sehat repsonden sebelum dan sesudah diberi penyuluhan p value = 0,000. Saran: Diharapkan pemerintah setempat menggerakkan petugas kesehatan bersama-sama dengan warga melakukan perilaku hidup bersih sehat dalam kehidupan sehari-hari dengan memfasilitasi  sarana penunjang untuk menjalankan perilaku hidup bersih sehat, dengan maksimal pada warga. Kata kunci: Health eduation,  Perilaku Hidup Bersih Sehat


2021 ◽  
Vol 11 (22) ◽  
pp. 110-118
Author(s):  
Admin ◽  
Yuli Suryanti

Pendidikan kesehatan merupakan cara penyampaian informasi kesehatan yang mudah diterima oleh ibu hamil dengan berbagai media yang digunakan. Masalah emosional yang terjadi pada kehamilan trimester III adalah perasaan cemas. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa pengaruh pendidikan kesehatan menggunakan metode cemarah dan leaflet terhadap tingkat kecemasan ibu hamil trimester III. Penelitian Quasi Experiment dengan pre-test dan post-test group sebanyak 48 responden dengan teknik Purposive Sampling. Instrumen yang digunakan untuk mengukur skala kecemasan Taylor Manifest Anxiety  Scale (TMAS). Analisis data menggunakan Paired T test dan Independen T test. Hasil penelitian di dapatkan ada perbedaan tingkat kecemasan ibu hamil trimester III sesudah diberikan pendidikan kesehatan dengan menggunakan metode ceramah dan leaflet dengan nilai p =0,000. Pendidikan kesehatan yang diberikan pada ibu hamil saat melakukan pelayanan antenatal terbukti mampu meningkatkan pengetahuan ibu hamil terhadap kehamilannya. Leaflet sangat efektif untuk menyampaikan pesan singkat dan padat media ini juga mudah dibawa dan disebarluaskan karena ukurannya lebih ringkas dan jumlah yang dibawa lebih banyak dari pada poster.


2020 ◽  
Vol 3 (2) ◽  
pp. 171-176
Author(s):  
Risza Choirunissa ◽  
Desima Resnawati Manurung

Metode yang digunakan quasi-experiment dengan pendekatan pre-test and post-test with control design. Teknik sampling yang digunakan adalah Accendental sampling dengan jumlah sampel 30 ibu hamil, 15 ibu hamil intervensi dan 15 kontrol dengan lembar observasi. Uji normalitas mengunakan Shapiro-Wilk, analisa menggunakan paired samples test dan uji pengaruh independent t- test. Hasil Penelitian menunjukan bahwa rata–rata kadar Hb pada kelompok intervensi sebelum diberikan sari kacang hijau 9,993 g/dl dan sesudah diberikan sari kacang hijau 11,287 g/dl, rata kadar Hb pada kelompok kontrol sebelum 9,780 g/dl dan sesudah 9,967g/dl. Ada perbedaan terhadap kelompok intervensi  uji paired sampel test yaitu sig P value Sebesar 0,000 <α 0,05, sedangkan kelompok kontrol yang tidak diberikan sari kacang hijau Sebesar 0,036 < α 0,05. Uji pengaruh kadar hemoglobin pada pemberian sari kacang hijau secara uji stastistik independent T Test didapatkan P value sebesar 0,000 < 0,05.Simpulannya yaitu Sari kacang hijau berpengaruh terhadap kenaikan kadar Hb


Author(s):  
Titik Wijayanti ◽  
Ardiani Sulistiani

Latar Belakang : Pada tahun 2015 prevalensi balita yang memiliki berat badan dibawah garis merah KMS (Kartu Menuju Sehat) di Boyolali sebanyak 0,9% atau sebanyak 546 balita dan di wilayah Puskesmas Musuk terdapat 14 kasus balita mengalami gizi kurang atau sekitar 0,02 % (Dinas Kesehatan Boyolali, 2015). Banyak faktor yang mempengaruhi kejadian gizi kurang antara lain faktor herediter dan faktor lingkungan. Pemerintah telah melakuka berbagai upaya untuk menurunkan atau mencegah kejadian gizi kurang pada balita, diantaranya dengan stimulasi pertumbuhan. Termasuk dalam stimulasi pertumbuhan adalah stimulasi/ rangsangan yang berupa pijat bayi salah satunya adalah Pijat Tui Na yang dapat meningkatkan kelancaran peredaran darah limfa dan sistem pencernaan yang berdampak pada peningkatan penyerapan asupan nutrisi sehingga dapat meningkatkan berat badan (Sukanto, 2010). Dengan dilakukan Pijat Tui Na akan membantu anak balita dalam meningkatkan nafsu makan sehingga berat badan juga meningkat dengan demikian dapat membantu menurunkan angka kejadian balita dengan berat badan rendah atau tudak sesuai umur. Tujuan : Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui efektivitas pijat Tui Na terhadap kenaikan berat badan balita usia 1 – 2 tahun. Metode : Penelitian ini merupkan penelitian eksperimen semu atau quasi experiment designs, dengan rancangan one group pretest-postest dengan perlakukan Pijat Tui Na, sebelum memberikan Pijat Tui Na diawali dengan pengukuran berat badan anak (pre test), setelah diberikan Pijat Tui Na sebanyak 6x berturut – turut dalam seminggu diakhiri dengan pengukuran berat badan anak kembali (post test) 1 bulan kemudian . Sampel diambil dengan tehnik purposive yang memenuhi kriteria balita dengan berat badan kurang berdasarkan umur atau nafsu makannya sulit sehingga didapatkan jumlah sampel sebanyak 20 balita.Metode yang digunakan dalam pengumpulan data adalah observasi, dengan intrumen ceklist pijat Tui Na dan lembar observasi, sedangkan analisis data menggunakan Paired t test. Hasil : Hasil analisis data dengan Paired t testmenunjukkan bahwa nilai ρ-value (0,000) < α (0,05) maka Ho ditolak dan Ha diterima artinya Pijat Tui Na efektif meningkatkan berat badan balita. Simpulan : Setelah dilakukan pijat Tui Na sebagian besar balita mengalami kenaikan berat badan artinya Pijat Tui Na efektif meningkatkan berat badan balita. Dengan demikian pijat Tui Na dapat lebih dikenalkan kepada tenaga kesehatan dan keluarga agar diterapkan pada balita dengan berat badan atau nafsu makan yang kurang


2018 ◽  
Vol 2 (2) ◽  
pp. 82-91
Author(s):  
Aisyiah Aisyiah ◽  
Tommy J Wowor ◽  
Novi Apriliani

Kejadian kusta di Indonesia hingga saat ini masih tergolong tinggi dengan adanya peningkatan jumlah klien kusta beberapa tahun terakhir. Jawa Barat sebagai peringkat kedua sejumlah 2.222 orang sebagai daerah dengan jumlah kasus terbanyak. Gangguan harga diri pada klien kusta yang ditunjukkan dengan sikap malu, kurang percaya diri, dan perasaan tidak berharga yang didukung dengan stigma masyarakat dan diskriminasi. Di dalam Self Help Group, kelompok bantuan timbal balik dapat saling mendukung dan mengurangi atau menghilangkan masalah dan konsekuensi pribadi dan sosial. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh kelompok swabantu (self help group) untuk meningkatkan harga diri penderita kusta pada kelompok kasus dan kelompok kontrol. Desain Penelitian quasi-experiment ini menggunakan rancangan two group, pretest post-test design. Sampel dalam penelitian ini berjumlah 45 pasien kusta. Instrumen penelitian terdiri dari kuesioner tentang harga diri yaitu CSEI. Data dianalisis menggunakan Uji T yaitu paired t test untuk mengetahui perbedaan skor harga diri dalam satu kelompok dan Independent t-test untuk mengetahui perbedaan skor harga diri antar kelompok. Hasil Penelitian menunjukkan bahwa ada perbedaan yang signifikan pada skor harga diri sebelum dan sesudah diberikan intervensi self help group pada kelompok kasus dan kelompok kontrol (p0,05). Kelompok Swabantu (self help group) mampu meningkatkan harga diri pada penderita kusta. Self help group merupakan salah satu intervensi yang tepat digunakan dalam meningkatkan harga diri pasien kusta.


2021 ◽  
Vol 1 (1) ◽  
pp. 8-17
Author(s):  
Fitriyanti Farming

Kemampuan ibu dalam menyusui dengan benar khususnya bagi ibu primipara sangat mendukung keberhasilan ibu dalam menyusui dengan teknik yang benar. Seorang ibu dengan bayi pertamanya mungkin akan mengalami masalah ketika menyusui yang sebetulnya hanya karena tidak tahu cara-cara menyusui yang benar. Cara menyusui berpengaruh terhadap keberhasilan menyusui. Bidan serta petugas kesehatan yang lain harus melakukan pendampingan dan memberikan dukungan selama menyusui. Untuk mencapai keberhasilan menyusui, bidan harus memberikan bimbingan cara menyusui yang benar, sehingga ibu tidak mengalami masalah selama menyusui dan bayi pun mendapatkan ASI Eksklusif. Jenis penelitian yang di gunakan adalah penelitian kuantitatif dengan desain quasi experiment dengan pendekatan pre dan post test non equivalent control group. Populasi dalam penelitian ini adalah semua ibu post normal yang menyusui bayinya. Semua ibu nifas pada tahun  2017  di RSUD Kota Kendari Sulawesi Tenggara, sejumlah 965 orang ibu nifas. Sampel dalam penelitian ini adalah semua ibu nifas yang dirawat diruang nifas yang ada pada saat penelitian dilakukan. Hasil Uji Statistic paired t test menunjukan terdapat perbedaan nilai rerata antara kelompok kontrol dengan intervensi setelah diberikan perlakuan berupa kemampuan ibu dalam pemberian ASI (p=0,000) sehingga dapat disimpulkan bahwa ada peningkatan yang bermakna antara skor kemampuan ibu dalam pemberian ASI sebelum dan sesudah perlakukan pada kelompok intervensi. Saran kepada puskesmas agar melakukan pembuatan program secara terjadwal dalam mengikutsertakan bidan untuk mengikuti pelatihan manajemen laktasi dan konseling menyusui, sehingga bidan benar-benar mempunyai pengetahuan untuk melakukan demonstrasi dan pendampingan menyusui.


2019 ◽  
Vol 1 (1) ◽  
pp. 62
Author(s):  
Desty Emilyani ◽  
Awan Dramawan

Melihat kembali kehidupan sebelumnya (Life Review Therapy) merupakan proses yang normal berkaitan dengan pendekatan terhadap proses kematian. Reintegrasi yang sukses dapat memberikan arti dalam kehidupan dan mempersiapkan seseorang untuk mati, tanpa disertai rasa cemas dan rasa takut. Hasil diskusi terahir tentang proses ini, menemukan melihat kembali kehidupan sebelumnya merupakan salah satu strategi untuk merawat masalah jiwa lansia. Desain penelitian ini, adalah Quasi Eksperiment dengan pendekatan One Group Pre-Test dan Post-Test. Sampelnya adalah lansia yang mengalami demensia yang berada di Panti Sosial Tresna Werdha “Puspakarma “Mataram dengan tehnik pengambilan sampel menggunakan Total Sampling denganjumlah responden 10 orang. Tehnik pengumpulan data mengunakan dokumentasi, wawancara, dan observasi dengan uji statistik menggunakan t-test. Hasil penelitian ini didapatkan bahwa dari 10 responden terdapat 9 kelayan mengalami gangguan kognitif berat dan 1 orang mengalami gangguan kognitif sedang, setelah diberikan Life Review Therapy kepada 10 Orang responden terjadi perubahan yang signifikan dimana ditemukan 7 orang responden dengan kategori kerusakan kognitif berat, 3 orang responden dengan kategori berat. Dengan hasil uji t-test dengan nilai p 0,005 dengan tingkat kemaknaan ≤ 0,05. Dapat disimpulkan bahwa setelah diberikan life review therapy terjadi perubahan pada tingkat kemampuan kognitif lansia. Sehingga Life Review Therapy lebih dapat diterapkan sebagai salah satu terapi modalitas.


2020 ◽  
Vol 4 (1) ◽  
pp. 61-69
Author(s):  
Tamrin Tamrin ◽  
Tri Sakti Widyaningsih ◽  
Windiyastuti Windiyastuti

Latar Belakang: Adanya pergeseran pola penyakit dari penyakit yang menular menjadi penyakit tidak menular salah satunya adalah diabetes melitus. Di Indonesia diabetes merupakan penyebab kematian tertinggi setelah stroke dan jantung koroner, hampir 85 sampai 90% orang dengan diabetes tipe 2 penyakit yang paling banyak dialami oleh lansia. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui pengaruh terapi dzikir terhadap kadar gula darah sewaktu pada lansia diabetesi. Metode: Penelitian quasi experiment dengan desaign pre test dan post-test without control group design. Pengambilan sampel 36 responden, kemudian dianalisis menggunakan uji paired t-test. Hasil: Sebelum diberikan terapi dzikir rerata kadar gula darah sewaktu pada lansia diabetesi yaitu 176,25 mg/dl, sedangkan setelah diberikan terapi dzikir rerata kadar gula darah sewaktu pada lansia diabetesi 163,55 mg/dl. Hasil uji paired t-test menunjukkan bahwa nilai P value sebesar 0,000 < 0,05 maka Ho ditolak dan Ha diterima yang artinya ada penurunan kadar gula darah secara bermakna. Kesimpulan: Ada pengaruh terapi dzikir terhadap kadar gula darah pada lansia Diabetesi di Wilayah Kerja Puskesmas Lebdosari Semarang. Setelah mengetahui manfaat terapi dzikir diharapkan masyarakat dapat mengaplikasikan secara mandiri terutama bagi mereka yang terkena diabetes.


2019 ◽  
Vol 1 (2) ◽  
pp. 12
Author(s):  
Aola Isnadiya ◽  
Felicia Risca Ryandini ◽  
Taufiq Priyo Utomo

Penyakit Jantung Koroner (PJK) adalah gangguan fungsi jantung akibat otot jantung kekurangan darah karena adanya penyempitan pembuluh darah koroner. Salah  satu tindakan invasif yang biasa dilakukan untuk menangani PJK adalah Percutaneous Coronary Intervention (PCI). Masalah yang sering muncul pada pasien pre PCI adalah kecemasan. Kecemasan tersebut harus ditangani, karena dapat mengganggu kondisi hemodinamik pasien menjadi tidak stabil. Salah satu upaya untuk mengatasai kecemasan adalah Emotional Freedom Technique (EFT). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui adanya pengaruh EFT terhadap kecemasan pasien yang akan menjalani PCI di SMC RS Telogorejo. Rancangan penelitian ini menggunakan quasi experiment dengan pendekatan one group pre-post test with control group. Jumlah sampel dalam penelitian ini adalah 24 responden yang terbagi menjadi 2 kelompok, sehingga 12 responden menjadi kelompok intervensi dan 12 responden menjadi kelompok  kontrol dengan teknik pengambilan sampel menggunakan purposive sampling. Uji statistik yang digunakan adalah Paired T-Test untuk membandingkan nilai pre test dan post test pada masing-masing kelompok dan Independent T-Test digunakan untuk membandingkan selisih kecemasan antara kelompok intervensi dan kelompok kontrol. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian EFT memiliki pengaruh yang signifikan terhadap tingkat kecemasan pasien yang akan menjalani PCI dengan selisih skor 2.833 dan p-value ≤0.05 (0.0001). Rekomendasi penelitian ini adalah supaya EFT dapat menjadi salah satu intervensi tambahan untuk mengatasi kecemasan pasien pre PCI.


2021 ◽  
Vol 5 (1) ◽  
pp. 1
Author(s):  
Adillah Imansari ◽  
Siti Madanijah ◽  
Lilik Kustiyah

Latar Belakang: Pendidikan gizi dapat berpengaruh terhadap peningkatan pengetahuan, sikap dan keterampilan kader dalam mendeteksi status gizi balita secara dini di posyandu. Tujuan: Menganalisis pengaruh pendidikan gizi terhadap pengetahuan, sikap dan keterampilan konseling gizi di posyandu. Metode: Desain penelitian ini menggunakan quasi experiment dengan rancangan non randomized control group pre-test – post-test. Subjek penelitian berjumlah 60 kader dari Kecamatan Tatanga, Kota Palu yang dibagi menjadi 2 kelompok yaitu kelompok intervensi dan kontrol. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juni –Agustus 2019. Kelompok intervensi diberikan pendidikan gizi sebanyak 3 kali dengan teknik ceramah, simulasi dan praktik dengan menggunakan modul. Kelompok kontrol diberikan pendidikan gizi sebanyak 1 kali dengan teknik ceramah tanpa modul . Analisis menggunakan independen t-test dan paired t-test.  Hasil: Kelompok intervensi mengalami peningkatan pengetahuan post-test 1 sebesar 21.96 poin dan  post-test 2 meningkat sebesar 0.4 poin; sikap post-test 1 meningkat sebesar 6.73 poin dan post-test 2 meningkat sebesar 0.07 poin; keterampilan post-test 1 meningkat sebesar 21.94 poin dan post-test 2 meningkat sebesar 0.26 poin. Sementara kelompok kontrol mengalami peningkatan pengetahuan post-test 1 sebesar 11.17 poin dan saat post-test 2 meningkat sebesar 8.63 poin; sikap  post-test 1 meningkat sebesar 0.27 poin dan post-test 2 menurun sebesar 0.94 poin; keterampilan post-test 1 meningkat sebesar 7.22 poin dan post-test 2 menurun 0.28 poin. Kesimpulan: Nilai pengetahuan, sikap dan keterampilan kader pada kelompok intervensi siginifikan lebih baik daripada kelompok kontrol. Pendidikan gizi dengan simulasi dan praktik sebaiknya dilakukan secara berkelanjutan sehingga pengetahuan, sikap dan keterampilan kader tetap terjaga lebih baik. 


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document