scholarly journals PENGARUH MODEL PROBLEM BASED LEARNING TERHADAP MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR KETERAMPILAN BERMAIN SISWA

2019 ◽  
Vol 6 (2) ◽  
Author(s):  
Defri Mulyana

Abstrak: Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui  pengaruh Model Problem Based Learning terhadap Motivasi dan Hasil belajar Keterampilan Bermain. Metode penelitian yang digunakan adalah eksperimental : Pre-test and Post-test design, dengan menggunakan uji independent sample t-test dan uji paired sample t-test untuk melihat perbedaan dan pengaruh pendekatan taktis dan pendekatan tradisional. Sedangkan sampel dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI SMKN 2 Tasikmalaya yang aktif mengikuti kegiatan ektrakulikuler sepakbola sebanyak 30  orang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 1) Terdapat pengaruh yang signifikan  dari Model Problem Based Learning terhadap Motivasi belajar  dengan  nilai probabilitas (sig.) 0,001 < 0,05. 2) Terdapat pengaruh yang signifikan dari Model Problem Based Learning terhadap Keterampilan bermain sepakbola dengan nilai probabilitas (Sig.) 0,002 < 0,05. Kata Kunci: Model Problem Based Learning, Motivasi belajar dan Hasil Belajar Keterampilan Bermain Sepakbola

2020 ◽  
Vol 5 (2) ◽  
pp. 125
Author(s):  
Raden Alifian Setiawan ◽  
Hanna Hanna ◽  
Alberth Alberth

The use of videos in education makes it possible to overcome practical real-world constraints and explore far greater possibilities provided by digital spaces, especially for the video uploaded in online platform such as blog. This study examines whether online video blog as media have a significant effect on students’ achievement of passive voice. It used pre-experimental (one group pre-test and post-test) design. The samples of this study were 10 students at 4J Operation. A pre-test and post-test were conducted by using multiple choice questions as the instruments. Data analysis was through paired-sample t-test. Results showed that there was an increase in mean score of pre-test (49,1) and post-test (63,5). Data from Paired Sample t-test showed that Sig. (2-tailed) was 0.000 which was smaller than .05 which means that there was significance difference in mean score after employing treatment.


2016 ◽  
Vol 2 (1) ◽  
Author(s):  
Maslichah Maslichah ◽  
Bayu Akbar Khayudin ◽  
Ikha Ardianti

ABSTRAK Pasien yang dirawat di ICU pada umumnya mengalami sakit kritis biasanya hal ini akan menimbulkan bebagai  respons psikososial  dari anggota keluarganya. Respons ini dapat berupa respons positif maupun respons negatif. Salah satu cara agar respons psikososial menjadi positif yaitu memberikan penyuluhan kepada keluarga pasien agar ada peningkatan kognisi dan emosi. Desain penelitian ini menggunakan metode “Pre-Experiment”, dengan rancangan “One group pra-post test design”. Dengan populasi semua keluarga yang anggota keluarganya dirawat di Ruang ICU RSUD.dr.Sosodoro Djatikoesumo. Sampel diambil dengan proses Total Sampling. Variabel independen  yaitupenyuluhan keluarga pasien ICU, dan variabel dependen adalah respon psikososial keluarga pasien. Pengumpulan data menggunakan kuesioner. hasil penelitian yang dilakukan dengan uji statistik paired sample t-test, pada tingkat signifikansi diperoleh nilai 0,027 0,05 maka Ho ditolak dan H1 diterimaPerawat sebagai tenaga kesehatan yang harus selalu mengembangkan profesionalisme, perlu mengupayakan agar respons psikososial keluarga yang negatif dapat ditekan. Salah satu upayanya yaitu adalah memberikan penyuluhan kepada keluarga. Dalam penyuluhan akan diberikan: komunikasi, informasi, edukasi dan support. Kata Kunci : Penyuluhan, Respon Psikososial Keluarga  ABSTRACT Patients admitted to the ICU in general suffer from a critical illness usually this will lead to the kinds of psychosocial responses of family members. This response can be either a positive response or a negative response. One way to be positive psychosocial responses that provide counseling to the patient's family that there was an increase in cognition and emotion.This study design using the "Pre-Experiment", the draft "One group pre-post test design". With a population of all the families who have family members admitted to the ICU RSUD.dr.Sosodoro Djatikoesumo. Samples were taken with total sampling process. Independent variables, family counseling ICU patients, and the dependent variable is the family of the patient's psychosocial response. Collecting data using questionnaires. results of research conducted by the statistical test paired sample t-test, at a significance level obtained value 0,027 0,05 hence Ho refused and H1 accepted.Nurses as health workers must always develop professionalism, needs to strive for psychosocial response can be suppressed negative family. One of the efforts that are giving counseling to the family. In the extension will be granted: communication, information, education and support. Keywords: Counseling, Family Psychosocial Response


2020 ◽  
Vol 5 (1) ◽  
pp. 30-32
Author(s):  
Anny Nur Hidayati ◽  
Danang Aji Setiawan ◽  
Tubagus Herlambang

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui peningkatan hasil tendangan shooting mahasiswi melalui program latihan circuit training dalam kegiatan UKM futsal putri Universitas PGRI Semarang. Metode penelitian ini menggunakan eksperimental dengan desain penelitian one group pre-test-post-test design. Populasi dalam penelitian ini adalah UKM futsal putri Universitas PGRI Semarang dengan jumlah 16 pemain. Hasil penelitian berdasarkan tabel output “ Paired Sample T- Test”, diketahui nilai Sig. (2- tailed) adalah 0.000 < 0.05, maka H0 ditolak dan Ha diterima. Sesuai pedoman dalam pengambilan keputusan dalam Uji Paired Sample T- Test Jika nilai Sig. (2- tailed) < 0,05 maka H0 ditolak dan Ha diterima. Jika nilai Sig. (2- tailed) > 0,05 maka H0 : tidak mempengaruhi dan Ha : ada peningkatan. Dapat disimpulkan bahwa program latihan circuit training mempengaruhi hasil tendangan shooting pada UKM futsal putri Universitas PGRI Semarang


10.26539/1363 ◽  
2018 ◽  
Vol 1 (3) ◽  
pp. 183
Author(s):  
Akhmad Rifqi Azis ◽  
Prili Aprilia Salam
Keyword(s):  
T Test ◽  

Ketertarikan siswa terhadap media sosial khususnya Instagram sangat tinggi, dan membuat siswa mampu berekspresi sesuai dengan yang di mereka inginkan. Desain penelitian ini menggunkan experiment dengan metode one-group pre-test dan post-test design. Lokasi penelitian adalah SMP Negeri 1 Arjasa. Responden penelitian ini yaitu siswa SMP, usia 13 tahun-15tahun, mempunyai akun Instagram, dan siswa yang memiliki kepercayaan diri rendah. Teknik pengambilan data menggunakan angket dan dokumentasi. Data yang di ambil adalah data uji validitas, uji reliabilitas. Metode analisa menggunakan product moment dan uji t-test. Dari hasil uji menggunakan α = 5% paired sample t-test, dan data yang digunakan adalah 24 siswa sebelum treatment (pre-test) dan 24 siswa sesudah treatment (post-test). Jumlah sampel N = 24 siswa Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Ha diterima dan H0 ditolak. Dari hasil tersebut menunjukkan bahwa layanan informasi berbasis Instagram efektif untuk meningkatkan kepercayaan diri siswa.


2019 ◽  
Vol 5 (1) ◽  
pp. 45-53 ◽  
Author(s):  
Riwayani Riwayani ◽  
Riki Perdana ◽  
Ratna Sari ◽  
Jumadi Jumadi ◽  
Heru Kuswanto

Terdapat banyak model pembelajaran yang diterapkan untuk menganalisis kemampuan argumentasi ilmiah siswa. Namun, belum banyak model yang diintegrasikan dengan pembelajaran berbasis simulasi online untuk meningkatkan kemampuan argumentasi ilmiah siswa. Padahal, saat ini ada banyak website simulasi online yang diterbitkan oleh lembaga pendidikan atau universitas di tingkat internasional dan jarang digunakan dalam penelitian. Penelitian ini mengintegrasikan model pembelajaran inovatif dengan pembelajaran berbasis online simulation untuk meningkatkan kemampuan argumentasi ilmiah siswa. Website simulasi yang digunakan adalah Edu-media simulation. Dalam website ini ada banyak simulasi fisika yang disediakan, tetapi belum banyak penelitian yang menerapkan simulasi ini. Penelitian ini dilakukan dengan kuasi eksperimen yang terdiri dari satu kelas eksperimen dengan sampel 25 siswa kelas XI MIA 3 di SMA N 1 Prambanan Yogyakarta. Argumentasi ilmiah siswa diukur melalui instrumen tes uraian. Data argumentasi ilmiah siswa dianalisis menggunakan paired sample t-test  dan pola argumentasi Toulmin (TAP). Hasil penelitian menunjukkan bahwa PBL berbantuan edu-media simulation dapat meningkatkan kemampuan argumentasi ilmiah siswa baik secara kuantitatif maupun kualitatif. Ini ditunjukkan dengan nilai t value -11.051 < -1.711 bahwa terdapat perbedaan nilai rata-rata argumentasi pada pre-test (17) dan post-test (47). Dalam hal ini, siswa sudah mampu membuat klaim yang tegas dengan menyajikan bukti dan alasan yang mendukung klaim. Analyzing students’ scientific argumentation skill in optic: Problem-based learning assisted edu-media simulation AbstractThere are many learning models applied to analyze the ability of students' scientific argumentation. However, not many models have been integrated with online simulation-based learning to improve students' scientific argumentation skills. In fact, there are currently many online simulation websites published by educational institutions or international universities and rarely used in research. This research integrates innovative learning models with online simulation-based learning to improve students' scientific argumentation skills. The simulation website used is Edu-media simulation. In this website there are many physics simulations provided, but not many studies have applied this simulation. This research was conducted with a quasi-experimental consisting of one experimental class with a sample of 25 XI MIA 3 graders in Prambanan High School 1 Yogyakarta. Students' scientific arguments are measured through a description test instrument. Students' scientific argumentation data were analyzed using paired sample t-test and Toulmin argumentation patterns (TAP). The results showed that PBL assisted by edu-media simulation can improve students' scientific argumentation ability both quantitatively and qualitatively. This is indicated by the value of t value -11.051 <-1.711 that there are differences in the average value of argumentation in the pre-test (17) and post-test (47). In this case, students have been able to make assertive claims by presenting evidence and reasons that support the claim.


Author(s):  
Yohana Wuri Satwika ◽  
Riza Noviana Khoirunnisa ◽  
Hermien Laksmiwati ◽  
Miftakhul Jannah
Keyword(s):  
T Test ◽  

Kemampuan guru sekolah inklusi dalam melakukan identifkasi anak berkebutuhan khusus sangat diperlukan agar dapat memberikan pelayanan pendidikan yang sesuai. Guru sekolah inklusi harus mengetahui jenis-jenis, gejala dan ciri-ciri anak berkebutuhan khusus untuk dapat melakukan identifikasi yang sesuai. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui efektivitas pelatihan identifikasi anak berkebutuhan khusus (ABK) pada guru sekolah inklusi. Penelitaian ini adalah penelitian kuasi eksperimen dengan rancangan one group pre-test dan post-test design. Peserta dalam pelatihan identifikasi ABK ini adalah guru-guru yang menangani siswa ABK dengan jumlah 30 orang. Analisis dilakukan dengan paired sample t-test dengan nilai signifikansi 0,000 < alpha (0.05). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pelatihan identifikasi ABK ini efektif bagi para guru di sekolah inklusi. Kemampuan para guru sekolah inklusi dalam melakukan identifikasi pada ABK mengalami peningkatan setelah dilakukannya pelatihan.Kata Kunci: Pelatihan dentifikasi ABK, guru sekolah inklusi.


2021 ◽  
Vol 10 (2) ◽  
pp. 196
Author(s):  
Ellysa Verdyana ◽  
Antonius Johanes Tjahjoanggoro

Hasil analisis kebutuhan pada komunitas kepemudan X menunjukkan kurangnya self dan social awareness, solidaritas dan tenggang rasa, serta manajemen konflik yang belum efektif sehingga berdampak negatif pada kesolidan unit komunitas. Penelitian ini menguji efektivitas pelatihan yang disusun berdasarkan aspek emotional intelligence (Goleman, 2001). Penelitian ini menggunakan metode quasi-experimental one group pre-test post-test design. Kohesivitas diukur menggunakan Group Environment Questionnaire (Carron et al., 1985). Pelatihan ini diikuti oleh 14 peserta. Evaluasi dilakukan pada level reaction, learning, dan behavior. Data kuantitatif dianalisis menggunakan paired sample t-test (t = -7.311, p < 0.05). Analisis effect size Cohen’s D menghasilkan nilai d = 1.033 (large effect size). Kesimpulan penelitian menunjukkan bahwa pelatihan emotional intelligence terbukti efektif secara signifikan meningkatkan kohesivitas pada komunitas kepemudaan X.


2020 ◽  
Vol 5 (2) ◽  
pp. 368
Author(s):  
Putu Windi Ridayanti ◽  
Kadek Devy Marleni ◽  
Ni Nyoman Laras Sintya Dewi
Keyword(s):  
T Test ◽  

Pendahuluan: Media boneka tangan merupakan boneka yang dijadikan media atau alat bantu yang digunakan dalam kegiatan pembelajaran. Jenis boneka yang biasanya digunakan adalah boneka tangan yang terbuat dari potongan kain. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh metode bermain peran dengan media boneka tangan terhadap kemampuan berbicara pada siswa TK (4-5 tahun) Budhiyasa Sangsit . Metode: Desain penelitian menggunakan pra-eksperimental dengan rancangan one group pre-post test design. Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah siswa TK (4-5 tahun) Budhiyasa Sangsit. Besar sampel yang digunakan adalah 30 responden yang telah dipilih dengan menggunakan teknik sampling total sampling. Pengukuran kemampuan berbicara dikumpulkan dengan menggunakan lembar observasi yang berpedoman pada tugas-tugas menurut usia di Denver II. Penelitian ini menggunakan statistik parametrik menggunakan uji Paired Sample T-test dengan taraf signifikan α=0,05. Hasil: Hasil penelitian menunjukkan rata-rata (mean) pre-test adalah 56,00 dan rata-rata (mean) post-test adalah 68,33. Hasil uji statistik parametrik menggunakan uji Paired Sample T-test didapatkan hasil pre dan post (0,000) <α (0,05), yang berarti H0 ditolak dan Ha diterima. Kesimpulan: Hal ini menunjukkan bahwa terdapat Pengaruh Metode Bermain Peran denagan Media Boneka Tangan terhadap Kemampuan Berbicara pada Siswa TK (4-5 tahun) Budhiyasa Sangsit.


2019 ◽  
Vol 4 (2) ◽  
pp. 1-3
Author(s):  
Diplan Diplan ◽  
Yuni Budiyaningsih
Keyword(s):  
T Test ◽  

Tujuan penelitian ini mengetahui kemampuan interaksi sosial yang rendah dapat ditingkatkan dengan menggunakan layanan Konseling Kelompok dengan Teknik Sosiodrama pada peserta didik kelas VII MTs Hidayatul Insan Palangka Raya. Populasi dalam penelitian ini adalah 66 peserta didik. Jumlah sampel Penelitian terdiri dari 7 peserta didik. Penelitian ini termasuk penelitian kuantitatif, metode penelitian adalah metode pre eksperimen One-group pre-test dan post-test design.. Teknik pengumpulan data menggunakan skala interaksi sosial. Teknik analisis data yang digunakan adalah uji t (paired sample T test) yang tergolong dalam statistik parametrik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kemampuan interaksi sosial peserta didik yang rendah dapat ditingkatkan dengan menggunakan layanan Konseling Kelompok dengan teknik sosiodrama. terbukti dari hasil analisis data kemampuan interaksi sosial menggunakan uji t, dapat diketahui bahwa t hitung adalah -10,180 dengan nilai probabilitas atau sig. (2-tailed) sebesar 0,000 < 0,05, karena nilai sig. (2-tailed) sebesar 0,000 lebih kecil dari 0,05. Jadi dapat ditarik kesimpulan bahwa konseling kelompok dengan teknik Sosiodrama dapat meningkatkan kemampuan interaksi sosial peserta didik kelas VII di MTs Hidayatul Insan Palangka Raya. Tujuan penelitian ini mengetahui kemampuan interaksi sosial yang rendah dapat ditingkatkan dengan menggunakan layanan Konseling Kelompok dengan Teknik Sosiodrama pada peserta didik kelas VII MTs Hidayatul Insan Palangka Raya. Populasi dalam penelitian ini adalah 66 peserta didik. Jumlah sampel Penelitian terdiri dari 7 peserta didik. Penelitian ini termasuk penelitian kuantitatif, metode penelitian adalah metode pre eksperimen One-group pre-test dan post-test design.. Teknik pengumpulan data menggunakan skala interaksi sosial. Teknik analisis data yang digunakan adalah uji t (paired sample T test) yang tergolong dalam statistik parametrik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kemampuan interaksi sosial peserta didik yang rendah dapat ditingkatkan dengan menggunakan layanan Konseling Kelompok dengan teknik sosiodrama. terbukti dari hasil analisis data kemampuan interaksi sosial menggunakan uji t, dapat diketahui bahwa t hitung adalah -10,180 dengan nilai probabilitas atau sig. (2-tailed) sebesar 0,000 < 0,05, karena nilai sig. (2-tailed) sebesar 0,000 lebih kecil dari 0,05. Jadi dapat ditarik kesimpulan bahwa konseling kelompok dengan teknik Sosiodrama dapat meningkatkan kemampuan interaksi sosial peserta didik kelas VII di MTs Hidayatul Insan Palangka Raya.


2017 ◽  
Vol 1 (2) ◽  
pp. 70-74
Author(s):  
Intan Putri Thahara ◽  
Hari Mulyadi ◽  
Dian Herdiana Utama

Tujuan - untuk mengetahui efektivitas model implementasi pembelajaran berbasis masalah pada keterampilan berpikir kritis siswa.Desain/metodologi/pendekatan - metode eksperimen dengan bentuk quasi eksperimental.populasi penelitian ini adalah peserta didik kelas XI Pemasaran. Data dilakukan dengan tes tertulis kemampuan berpikir kritis dan kuisioner. Analisis data dilakukan dengan uji t (paired sample t-test), independent sample t test, dan uji analisis ANOVA dua arah.Temuan Penelitian - peningkatan keterampilan berpikir kritis dengan pengobatan PBL.Orisinalitas/nilai - memberikan dasar untuk memahami isu-isu mahasiswa berpikir kritis pada impementasi PBL. Perbedaan penelitian ini dengan penelitian sebelumnya pada kelas control dan eksperimen, variabel yang digunakan, mendukung teori serta referensi yang berbeda yang digunakan oleh peneliti sebelumnya.Kata kunci: PBL, Problem Based Learning, Berpikir Kritis, Orde Berpikir Tinggi, Efektivitas PBL pada siswa keterampilan berpikir kritis, PBL untuk meningkatkan siswa keterampilan berpikir kritisJenis Penelitian: Jurnal Penelitian


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document