Pengaruh Diskusi grup dan Brief Telephone Counseling Terhadap Peningkatan Sikap Pasien Diabetes Mellitus (DM) Terkait Pencegahan Komplikasi di PROLANIS Puskesmas Bojonegoro dan Puskesmas Wisma Indah

2021 ◽  
Vol 11 (1) ◽  
pp. 59-64
Author(s):  
Angger Anugerah Hadi H.S ◽  
Bayu Khayudin

ABSTRAK Diabetes Melitus merupakan salah satu penyakit kronis yang banyak dialami oleh masyarakt Indonesia. Semakin lama durasi pada penderita DM, maka semakin besar kemungkinan munculnya penyakit-penyakit komplikasi. Penyakit stroke, jantung coroner, luka DM dan gagal ginjal merupakan contoh penyakit yang dapat timbul akibat DM Tujuan dari penelitian ini adalah untuk meningkatan sikap pasien DM terkait pencegahan komplikasi dengan metode yang efektif dan efisien. Penelitian ini menggunakan pendekatan pra-eksperimental dengan rancangan one group pre-post test design. Sampel dalam penelitian ini adalah pasien DM yang mengikuti prolanis di puskesmas Wisma indah, dan puskesmas  Bojonegoro sebanyak 32 responden. Diskusi grup dan Brief Telephone Counseling dilakukan dengan 2 tahapan yaitu pendidikan kesehatan terkait pencegahan komplikasi dan follow-up melalui telepon. Berdasarkan hasil uji paired T-test didapati hasil p-value 0,000. Dengan demikian disimpulkan hasil terdapat peningkatan sikap responden setelah dilakukan intervensi yang dilakukan oleh peneliti. Penelitian ini diharapkan dapat menghasilkan artikel ilmiah yang terbit dalam jurnal nasional. Selain itu, luaran lain yang diharapkan adalah buku saku terkait pencegahan komplikasi DM Kata Kunci : Diabetes Mellitus, Komplikasi Diabetes Mellitus, Diskusi Grup, Brief telephone Counseling, Sikap

2021 ◽  
Vol 11 (1) ◽  
pp. 59-64
Author(s):  
Angger Anugerah Hadi Sulistyo H.S ◽  
Bayu Akbar Khayudin

ABSTRAK Diabetes Melitus merupakan salah satu penyakit kronis yang banyak dialami oleh masyarakt Indonesia. Semakin lama durasi pada penderita DM, maka semakin besar kemungkinan munculnya penyakit-penyakit komplikasi. Penyakit stroke, jantung coroner, luka DM dan gagal ginjal merupakan contoh penyakit yang dapat timbul akibat DM Tujuan dari penelitian ini adalah untuk meningkatan sikap pasien DM terkait pencegahan komplikasi dengan metode yang efektif dan efisien. Penelitian ini menggunakan pendekatan pra-eksperimental dengan rancangan one group pre-post test design. Sampel dalam penelitian ini adalah pasien DM yang mengikuti prolanis di puskesmas Wisma indah, dan puskesmas  Bojonegoro sebanyak 32 responden. Diskusi grup dan Brief Telephone Counseling dilakukan dengan 2 tahapan yaitu pendidikan kesehatan terkait pencegahan komplikasi dan follow-up melalui telepon. Berdasarkan hasil uji paired T-test didapati hasil p-value 0,000. Dengan demikian disimpulkan hasil terdapat peningkatan sikap responden setelah dilakukan intervensi yang dilakukan oleh peneliti. Penelitian ini diharapkan dapat menghasilkan artikel ilmiah yang terbit dalam jurnal nasional. Selain itu, luaran lain yang diharapkan adalah buku saku terkait pencegahan komplikasi DM Kata Kunci : Diabetes Mellitus, Komplikasi Diabetes Mellitus, Diskusi Grup, Brief telephone Counseling, Sikap


2019 ◽  
Vol 16 (2) ◽  
pp. 47
Author(s):  
Wahyuningsih Safitri ◽  
Rahajeng Putriningrum

Pencegahan penting dilakukan oleh penderita diabetes melitus agar tidak terjadi komplikasi dan kematian. Salah satu cara yang bisa dilakukan oleh penderita dengan mengontrol kadar gula darah tetap stabil dan tidak melebihi batas normal yaitu dengan terapi relaksasi progresif. Tujuan dalam penelitian ini untuk mengetahui pengaruh terapi relaksasi progresif terhadap kadar gula darah pasien diabetes mellitus tipe 2. Penelitian ini merupakan penelitian dengan pendekatan quasi eksperimen dengan rancangan one group pre and post test design. Populasinya adalah seluruh pasien, diambil sampel 18 responden dengan teknik purposive sampling. Analisis dengan uji paired simple t test. Hasil penelitian menunjukkan kadar gula darah sebelum perlakuan didapatkan rata-rata sebesar 173,07 mg/dL; Hasil pengukuran kadar gula darah sesudah perlakuan didapatkan data rata-rata sebesar 161,68 mg/dL. Kesimpulan dalam penelitian ini adalah ada pengaruh signifikan terapi relaksasi progresif terhadap kadar gula darah penderita diabetes mellitus tipe 2 (p-value = 0,001).


2020 ◽  
Vol 1 (1) ◽  
Author(s):  
Desi Emiliasari Sabari ◽  
Mira Agusthia ◽  
Rachmawaty M. Noer

Penggunaan”tanaman mahkota dewa merupakan alternatif untuk mencegah efek radikal bebas pada DM. Selain itu dikenal juga beberapa obat anti diabetes seperti brotowali, mimba, daun salam dan lain-lain. Mahkota dewa sebagai obat asli indonesia banyak digunakan untuk berbagai penyakit diantaranya sebagai anti diabetes. Tujuan dari  penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh air rebusan buah mahkota dewa terhadap penurunan gula darah pasien diabetes melitus tipe II di Puskesmas Dabo Lama Kabupaten Lingga Penelitian. Rancangan penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan metode pengambilan sampel ini adalah purposive sample. Sampel dalam penelitian ini terdiri dari 18 orang dan data dianalisis menggunakan uji paired t-test. Hasil diketahui sebesar 88,9% sampel memiliki perbedaan kadar gula darah sebelum dan sesudah pemberian air rebusan mahkota dewa, dan 11.1 % tidak memiliki perbedaan sebelum dan sesudah diberikan air rebusan makota dewa. Kesimpulan dari analisa data diketahui p-value bernilai 0,000 (p=<0,05), menunjukkan ada pengaruh air rebusan mahkota dewa terhadap penurunan gula darah pada pasien diabetes mellitus tipe II di Puskesmas Dabo Lama Kabupaten Lingga. Adanya pengaruh air rebusan buah mahkota dewa terhadap penurunan kadar gula darah dapat digunakan sebagai salah satu pengobatan alternatif non”farmakologi.


2021 ◽  
Vol 1 (4) ◽  
pp. 394-403
Author(s):  
Rahmat Syuhada ◽  
Toni Prasetya ◽  
Ade Utia Detty ◽  
Merryshol Okhi

ABSTRACT: VISUAL RESULTS OF DIABETES RETINOPATHY PATIENTS POST PARS PLANA VITRECTOMY OPERATION AT PERTAMINA BINTANG AMIN HOSPITAL Background: Diabetic retinopathy is a neovascular complication that is very specific for type 1 diabetes and type 2 diabetes. Based on data according to Basic Health Research (RISKESDAS) in 2018, diabetes mellitus in 2013 reached 1.5% of patients with diabetes, and is increasing. to 2.0% in 2018. Treatment of diabetes mellitus patients with complications of diabetic retinopathy by performing pars plana vitrectomy surgery which is anoperative management that can improve eye visual or restore visual fuction. Research Objectives: To determine the visual outcome in diabetic retinopathy patients after pars plana vitrectomy surgery at Pertamina Bintang Amin Hospital, Lampung Province in 2020.Research Methods: This type of research was cross -sectional. Sampling was done by total sampling. Bivariate data analysis using Paired T-Test.Results: Statistical analysis using Paired T-Test showed the p-value for visualoutcome analysis in diabetic retinopathy patients before and after pars plana vitrectomy surgery was 0.000 (p-value <0.05).Conclusions: There are significant changes in diabetic retinopathy patients visualoutcome before pars plana vitrectomy surgery and after pars plana vitrectomy surgery at Pertamina Hospital Amin Star Lampung Province 2020. Keywords: Diabetic retinopathy, pars plana vitrectomy operation, Visualoutcome INTISARI: VISUALOUTCOME PADA PASIEN RETINOPATI DIABETIK PASCA OPERASI PARS PLANA VITRECTOMY DI RUMAH SAKIT PERTAMINA BINTANG AMIN  Latar Belakang: Retinopati diabetik adalah komplikasi neovaskular yang sangat spesifik untuk diabetes tipe 1 dan diabetes tipe 2. Berdasarkan data menurut Riset Kesehatan Dasar (RISKESDAS) pada tahun 2018, penyakit diabetes melitus di tahun 2013 mencapai 1,5% pasien pengidap diabetes, dan meningkat menjadi 2,0% pada tahun 2018. Penanganan pada pasien diabetes melitus dengan komplikasi retinopati diabetik diantaranya adalah dengan dilakukannya operasi pars plana vitrektomi yang merupakan penatalaksanaan operatif yang dapat memperbaiki visus mata atau memulihkan fungsi penglihatan . Tujuan Penelitian: Untuk mengetahui visualoutcome pada pasien retinopati diabetik pasca operasi pars plana vitrektomi di Rumah Sakit Pertamina Bintang Amin Provinsi Lampung Tahun 2020.Metode Penelitian: Jenis penelitian ini adalah potong silang (Cross-sectioal). Pengambilan sampel dilakukan secara total sampling. Analisis data bivariat dengan Paired T-Test.Hasil Penelitian: Analisis statistik menggunakan uji Paired T-Test menunjukkan p-value untuk analisa visualoutcome pada pasien retinopati diabetic sebelum dan sesudah operasi operasi pars plana vitrektomi sebesar 0,000 (p-value < 0,05).Kesimpulan: Terdapat perubahan yang signifikan pada visualoutcome pasien retinopati diabetik sebelum operasi pars plana vitrektomi dan sesudah operasi pars plana vitrektomi di Rumah Sakit Pertamina Bintang Amin Provinsi Lampung Tahun 2020. Kata Kunci: Retinopati Diabetik, Operasi Pars Plana Vitrektomi, Visualoutcome


Author(s):  
Pradnja Paramitha Chandra Devi ◽  
Rudi Hamarno ◽  
Roni Yuliwar

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan tingkat nyeri dan tekanan darahsebelum dan sesudah dilakukan DBE pada pasien yang mengalami pembedahan laparatomi di RSLavalette Malang. Metode penelitian yang digunakan adalah one group pre-post test design. Subyekpenelitian adalah pasien post laparatomi yang dipilih dengan teknik purposive sampling sebanyak 20responden. Hasil uji statistik paired t-test menunjukkan bahwa terdapat perbedaan signifikan sebelumdan sesudah deep breathing exercise (DBE) dari tingkat nyeri dengan p-value=0,000 (p<0,05). Namuntidak terdapat perbedaan signifikan pada tekanan darah sistole dengan p-value=0,725 dan tekanandarah diastole dengan p-value=0,428 (p>0,05). Saran bagi perawat agar melakukan DBE pada pasienpost laparatomi karena dapat menurunkan tingkat nyeri.


2018 ◽  
Vol 16 (3) ◽  
Author(s):  
Dina Rakhmawati ◽  
Nurhaidah . ◽  
Suprijandani .

Makanan jajanan menurut WHO (World Health Organization) adalah makanan dan minuman yang dipersiapkan dan dijual oleh pedagang kaki lima di jalanan dan tempat-tempat yang ramai atau tempat-tempat umum yang dapat dimakan atau dikonsumsi tanpa pengolahan lebih lanjut. Selama ini masih banyak makanan jajanan yang berpotensi dapat mengganggu kesehatan, seperti keracunan makanan. Dalam upaya menghindari terjadinya keracunan makanan maka perlu meningkatkan pengetahuan dan sikap anak usia sekolah tentang makanan jajanan menggunakan alat bantu atau media promosi, seperti media leaflet dan media video. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan penyuluhan menggunakan media leaflet dengan video tentang pengetahuan dan sikap siswa materi makanan jajanan.Jenis penelitian ini merupakan penelitian pra-eksperimental dengan rancangan penelitian yang digunakan adalah pra-eksperimen one group pre-post test design. Sampel dalam penelitian ini sebanyak 51 siswa kelas V pada responden kelompok media leaflet dan 51 siswa kelas V pada responden kelompok media video. Data yang diperoleh selanjutnya dianalisis secara analitik menggunakan paired t test pada program komputer.Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada perbedaan yang signifikan rata-rata nilai tingkat pengetahuan tentang makanan jajanan sebelum dengan sesudah dilakukan penyuluhan pada kelompok media leaflet dengan p value (0,032) < α (0,05), sedangkan pada sikap kelompok media leaflet dan pengetahuan serta sikap kelompok media video tidak terdapat perbedaan yang signifikan p value > α (0,05).Kesimpulan dalam penelitian ini diketahui bahwa penggunaan media leaflet dalam penyuluhan lebih baik dibandingkan dengan media video  terhadap peningkatan pengetahuan dan sikap responden. Disarankan agar sekolah melakukan penyuluhan secara berkala menggunakan bantuan media leaflet.Kata Kunci : Pengetahuan, Sikap, Media Leaflet dan Video


2020 ◽  
Vol 9 (3) ◽  
pp. 268
Author(s):  
Nurulistyawan Tri Purnanto ◽  
Laily Himawati ◽  
Nur Ajizah

ABSTRAK Rendahnya cakupan ASI eksklusif di Indonesia menjadikan anak terkurangi haknya untuk mendapatkan makanan bernutrisi tinggi bagi pertumbuhan. Hal ini dikarenakan kurangnya produksi ASI pada ibu menyusui. Pemberian tindakan non farmakologi seperti teh daun kelor diharapkan mampu meningkatkan produksi ASI sehingga anak tetap mendapatkan ASI. Penelitian ini bertujuan untuk untuk mengetahui pengaruh konsumsi teh daun kelor terhadap peningkatan produksi ASI di Kabupaten Grobogan. Metode penelitian ini berjenis quasi experimental study dengan menggunakan one group prepost test design pada 60 responden. Intervensi dilakukan selama 3 minggu untuk menilai produksi ASI antara Pre dan Post intervensi. Data dianalisa dengan menggunakan Uji Paired t-Test. Hasil penelitian menunjukkan rata-rata ASI pada tahap pre-test sebanyak 152,00 meningkat menjadi 158,50 pada tahap post-test. Terdapat perbedaan jumlah ASI dengan p-value sebesar 0,002 dengan nilai korelasi sebesar 0,934. Kesimpulan penelitian ini adalah terdapat pengaruh yang signifikan pada konsumsi teh daun kelor untuk produksi ASI.  Kata Kunci : Teh Daun Kelor, Produksi ASI


2021 ◽  
Vol 14 (2) ◽  
pp. 113
Author(s):  
Yuyun Sarinengsih ◽  
Inggrid Dirgahayu

Latar Belakang: Terapi komplementer salah satu intervensi yang dapat dilakukan untuk meningkatkan berat badan pada bayi berat lahir rendah sehingga pertumbuhan dan perkembangan dapat di optimalkan dan meminimalisasi komplikasi dari BBLR (Berat Bayi Lahir Rendah). Tujuan penelitian mengetahui perbedaan rerata peningkatan berat badan pada bayi berat lahir rendah sebelum dan setelah dilakukan PMK dan nesting disertai terapi musik klasik.Metode: penelitian menggunakan desain penelitian quasi eksperimental dengan rancangan two groups pretest post test design. Sample 36 BBLR dengan pengambilan data menggunakan metode Purposive Sampling yang terbagi satu kelompok dilakukan PMK disertai terapi music klasik dan nesting disertai terapi music. Analisa data menggunakan uji T paired T test dan ujin independent T Test.Hasil: rerata BBLR sebelum dilakukan PMK disertai terapi musik klasik 2085gram dan sesudah dilakukan PMK disertai terapi music klasik 2108gram, rerata BBLR sebelum nesting disertai terapi music klasik 2039 dan sesudah dilakukan nesting disertai terapi music klasik 2725, efektifitas antara PMK dan nesting disertai terapy music didapatkan nilai p-value ≥ 0,05 artinya tidak terdapat perbedaan bermakna.Kesimpulan: terdapat perbedaan rerata berat badan pada BBLR sebelum dan sesudah dilakukan PMK dan nesting disertai terapi music, tapi ketika kedua intervensi ini di bandingkan maka tidak ada perbedaan yang signifikan. Berdasarkan hasil tersebut kedua intervensi dapat diterapkan di ruangan perinatology untuk membantu meningkatkan berat badan pada BBLR.


2018 ◽  
Vol 4 (2) ◽  
pp. 141-147
Author(s):  
Erni Tri Indarti ◽  
Hendri Palupi

Diabetes Melitus merupakan sekelompok kelainan heterogen yang ditandai oleh kenaikan kadar glukosa dalam darah atau hiperglikemia. Senam kaki merupakan latihan yang dilakukan bagi penderita DM atau bukan penderita untuk mencegah terjadinya luka dan membantu melancarkan peredaran darah bagian kaki (Soebagio, 2011). Tujuan Penelitian ini untuk mengetahui Senam Kaki Lebih Efektif Meningkatkan Sirkulasi Darah Ke Kaki Dibanding Penurunan Kadar Glukosa Pada Penderita Diabetes Mellitus Di Wilayah Kerja Puskesmas Rejoso. Penelitian ini merupakan  jenis penelitian Pra – Experiment dengan One Pre-Post Test Design. Penelitian ini dilakukan tanggal 20 Juli – 20 Agustus 2018 di Wilayah kerja Puskesmas Rejoso. Sampel dalam penelitian ini penderita Diabetes Mellitus yang memenuhi kriteria inklusi sebanyak 30 orang. Teknik sampling dalam penelitian ini menggunakan purposive sampling. Instrumen penelitian yang digunakan adalah Video Senam Kaki, Stetoskop Merk Onemed, Spygnomanometer Merk Onemed, Glukotest Merk EasyTooth. Analisis bivariat untuk mengetahui perbedaan Nilai ABPI dan Gula darah responden sebelum dan sesudah dilakukan intevensi dengan uji Wilcoxon.  Berdasarkan hasil uji wilcoxon didapatkan p-value  nilai ABPI 0,000 ≤ α(0,05) dan p-value gula darah 0,006 ≤ α(0,05), sehingga Ha diterima dan ada pengaruh senam kaki terhadap perubahan nilai ABPI dan gula darah pada penderita diabetes mellitus, hal ini berarti ada pengaruh senam kaki terhadap Sirkulasi Darah Ke Kaki pada penderita diabetes mellitus dengan rata-rata penurunan nilai ABPI 0,124 dan rata-rata penurunan gula darah sebesar 11,37. Kata Kunci : Senam Kaki, Diabetes Mellitus, Gula Darah, Sirkulasi Darah ke kaki


2018 ◽  
Vol 2 (2) ◽  
pp. 45
Author(s):  
Dewi Puspita Ningrum ◽  
Hery Ernawati ◽  
Laily Isro'in

AbstractDandruff is often regarded as a mild thing. However, for patients it resulted in disruption of comfort and confidence. The use of natural ingredients without the side effects of chemicals for the treatment of dry dandruff is by using traditional materials obtained from the natural surroundings, one of which is aloe vera (Aloe vera). Aloe vera (Aloe vera), which chemically has elements of a compound that can replace chemical drugs to cope with dry dandruff such as phosphorus, vitamins A, B, amino acids, saponins and flavonoids. The design of this study using one group pra-post test design, with a population of 23 respondents, a sample of 23 respondents, using total sampling technique. Collecting data using questionnaires. Data processing with data normality test pre-post <30%, then using a paired t-test with significance <0.05.The results of this study obtained from 23 respondents, 17 respondents (73.9%) experienced a decline in scores, 4 respondents (17.4%) score remained, and 2 respondents (8.7%) decrease increase of dry dandruff score. Statistical analysis showed significant results with a p-value = 0.000 < 0.05. The conclusion of this study is aloe vera gel (Aloe vera) has an effect to healing dry dandruff. Therefore it is expected that sufferers of dry dandruff are more selective to choose the type of scalp treatment.Keywords: Aloe Vera Gel, Dry Dandruff.AbstrakKetombe kering sering dianggap sebagai hal yang ringan. Namun, bagi penderita hal tersebut mengakibatkan gangguan kenyamanan dan tidak percaya diri. Penggunaan bahan alami tanpa menimbulkan efek samping untuk pengobatan ketombe kering adalah dengan menggunakan bahan tradisional, salah satunya adalah lidah buaya (Aloe vera). Lidah buaya (Aloe vera) yang secara kimia memiliki unsur-unsur senyawa yang dapat menggantikan fungsi obat kimia untuk mengatasi ketombe kering diantaranya fosfor, vitamin A,B, asam amino, saponin dan flavonoid. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian gel lidah buaya (Aloe vera) terhadap penyembuhan ketombe kering. Desain penelitian ini menggunakan one group pra-post test design, dengan jumlah populasi 23 responden, sampel 23 responden, dengan menggunakan teknik total sampling. Pengumpulan data menggunakan kuesioner. Pengolahan data dengan uji normalitas data pre-post <30%, maka menggunakan uji paired t-test dengan kemaknaan <0,05. Hasil penelitian ini didapatkan dari 23 responden, 17 responden (73,9%) mengalami penurunan skor, 4 responden (17,4%) skor tetap, dan 2 responden (8,7%) mengalami penurunan peningkatan skor ketombe kering. Analisis statistika menunjukkan hasil yang signifikan dengan nilai = p-value 0.000 < 0.05. Kesimpulan dari penelitian ini adalah gel lidah buaya (Aloe vera) mempunyai efek untuk penyembuhan ketombe kering. Maka dari itu diharapkan penderita ketombe kering lebih selektif untuk memilih jenis perawatan kulit kepala.Kata Kunci : Gel Lidah Buaya, Ketombe Kering.


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document