scholarly journals PENGARUH KONSUMSI TEH DAUN KELOR TERHADAP PENINGKATAN PRODUKSI ASI DI GROBOGAN

2020 ◽  
Vol 9 (3) ◽  
pp. 268
Author(s):  
Nurulistyawan Tri Purnanto ◽  
Laily Himawati ◽  
Nur Ajizah

ABSTRAK Rendahnya cakupan ASI eksklusif di Indonesia menjadikan anak terkurangi haknya untuk mendapatkan makanan bernutrisi tinggi bagi pertumbuhan. Hal ini dikarenakan kurangnya produksi ASI pada ibu menyusui. Pemberian tindakan non farmakologi seperti teh daun kelor diharapkan mampu meningkatkan produksi ASI sehingga anak tetap mendapatkan ASI. Penelitian ini bertujuan untuk untuk mengetahui pengaruh konsumsi teh daun kelor terhadap peningkatan produksi ASI di Kabupaten Grobogan. Metode penelitian ini berjenis quasi experimental study dengan menggunakan one group prepost test design pada 60 responden. Intervensi dilakukan selama 3 minggu untuk menilai produksi ASI antara Pre dan Post intervensi. Data dianalisa dengan menggunakan Uji Paired t-Test. Hasil penelitian menunjukkan rata-rata ASI pada tahap pre-test sebanyak 152,00 meningkat menjadi 158,50 pada tahap post-test. Terdapat perbedaan jumlah ASI dengan p-value sebesar 0,002 dengan nilai korelasi sebesar 0,934. Kesimpulan penelitian ini adalah terdapat pengaruh yang signifikan pada konsumsi teh daun kelor untuk produksi ASI.  Kata Kunci : Teh Daun Kelor, Produksi ASI

2021 ◽  
Vol 10 (2) ◽  
pp. 111
Author(s):  
Dhesi Ari Astuti ◽  
Nurul Kurniati ◽  
Mega Ardina

HIV/AIDS merupakan salah satu ancaman terbesar terhadap pembangunan sosial ekonomi, stabilitas negara-negara berkembang. Upaya promotif sebagai bagian dari Sustainable Development Goals (SDGs) harus diimplementasikan. Implementasi kegiatan dalam promosi kesehatan diperlukan media promosi dengan berbagai cara untuk digunakan oleh pelaku promosi kesehatan untuk menyampaikan pesan-pesan kesehatan, memberikan atau meningkatkan pengetahuan dan sikap tentang kesehatan atau mentransformasikan perilaku kesehatan kepada sasaran. Kader kesehatan telah dibuktikan dalam penelitian-penelitian sebelumnya memiliki pengaruh dalam pengetahuan, sikap atau perilaku. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui efektifitas  kader  HIV/AIDS terhadap sikap dan perilaku pencegahan HIV AIDS pada ibu di Desa Balecatur Gamping Sleman Yogyakarta. Metode penelitian ini dengan quasi-experimental study dengan pre test dan post test dengan analisis uji statistik Paired T test. Hasil penelitian ini secara statistik tidak terdapat perbedaan rerata sikap (p-value = 0,507 )  dan tidak terdapat perbedaan rerata perilaku pecegahan berisiko (p-value = 0,693) responden yang didampingi oleh kader yang bermakna sebelum dan sesudah satu kali pendampingan. Kesimpulan pendampingan oleh kader di Balecatur bukan merupakan faktor utama dalam promosi kesehatan untuk peningkatan sikap dan perilaku pencegahan terhadap HIV/AIDS.


2020 ◽  
Vol 2 (3) ◽  
pp. 427-435
Author(s):  
Naziyah Naziyah ◽  
Susanti Widiastuti

Pendahuluan: Kejadian mukositis oral grade 3-4 ditemukan pada sekitar 85% pasien kanker. Tingginya angka kejadian mukositis oral akan menghambat proses perawatan dan kesembuhan anak usia 6-12 tahun dengan kanker. Upaya mengatasi masalah yang timbul pada anak difokuskan pada intervensi keperawatan Family Centered Care. Namun, kurangnya pengetahuan keluarga tentang perawatan mukositis oral pada anak dengan kanker maka tindakan yang dapat diberikan dengan cara pemberian edukasi.Tujuan : Untuk mengetahui pengaruh edukasi tentang perawatan mukositis oral terhadap keluarga pasien yang mempunyai anak dengan kankerMetode: Desain penelitian yang digunakan adalah quasi experimental  menggunakan rancangan one group pre-post test design. Sampel berjumlah 34 responden mengggunakan teknik pengambilan sampel  purposive sampling. Instrumen penelitian menggunakan uji validitas Korelasi Pearson dengan hasil r hitung > r tabel (14 responden) = 0,532 dan nilai uji reliabilitas Cronbach Coefficient Alpha 0,912.Hasil Penelitian: Nilai rata-rata pengetahuan keluarga pasien yang mempunyai anak dengan kanker sebelum dilakukan edukasi sebesar 10,5882 dan sesudah dilakukan edukasi menjadi sebesar 19,0294 terjadi peningkatan sebesar 8,4412. Hasil analisis statistik paired T-test didapatkan p-value yaitu 0,000< α (0,05).Kesimpulan dan Saran : Ada Pengaruh tentang edukasi perawatan mukositis oral terhadap keluarga pasien yang mempunyai anak dengan kanker dengan nilai p value 0,000 < α (0,05). Disarankan peran keluarga menerapkannya di lingkungan rumah terhadap pemeliharaan dan meningkatan perawatan mukositis oral pada


2018 ◽  
Vol 4 (2) ◽  
pp. 124-131
Author(s):  
Edisyah Putra Ritonga ◽  
Hamonangan Damanik

Penilaian kinerja perawat merupakan suatu cara untuk mengevaluasi kinerja perawat sesuai dengan standar praktik profesional, peraturan yang berlaku dan untuk menjamin tercapainya standar praktik keperawatan profesional dan layanan asuhan keperawatan. Berdasarkan wawancara kepada perawat pelaksana dan observasi, bahwa layanan asuhan keperawatan yang diberikan kurang maksimal, pengkajian keperawatan tidak dilakukan secara berkelanjutan, kurangnya modivikasi tindakan keperawatan untuk mengatasi masalah keperawatan yang terjadi pada pasien. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pelatihan dan penerapan penilaian kinerja perawat pelaksana terhadap layanan asuhan keperawatan. Jenis penelitian kuantitatif dengan metode Quasi-Experimental Study dengan desain penelitian two group pre-test-post test design. Peserta pelatihan adalah kepala ruangan pada kelompok intervensi yang berada di Rumah Sakit Umum Imelda Pekerja Indonesia Medan. Responden penelitian untuk pengukuran layanan asuhan keperawatan pada penelitian ini adalah sebanyak 108 perawat pelaksana yang terdiri dari kelompok intervensi yaitu sebanyak 54 orang perawat pelaksana dan pada kelompok kontrol  yaitu Rumah Sakit Umum Martha Friska Medan sebanyak 54 orang perawat pelaksana. Berdasarkan hasil penelitian dan dengan melakukan uji statistik yang dilakukan pre test dan post test layanan asuhan keperwatan pada kelompok intervensi dengan uji paired t-test dengan hasil yaitu p= 0,000<0,05 yang berarti ada pengaruh. Hal ini menunjukkan bahwa pelatihan yang diberikan meningkatkan kemampuan kepala ruangan untuk melakukan penilaian kinerja perawat pelaksana sehingga dapat menigkatakan motivasi dan kinerja perawat pelaksana dalam melakukan layanan asuhan keperawatan. Hasil  pre test dan post test layanan asuhan keperwatan pada kelompok kontrol dengan menggunakan uji paired t-test dengan hasil yaitu p= 0,284>0,05, hal ini menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan yang signifikan antara pre test dan post test. Berdasarkan uji statistik dengan menggunakan independent tes antara pre test kelompok intervensi dan kelompok kontrol didapatkan hasil p= 0,064>0,05 dan hasil uji post test kelompok intervensi dan kelompok kontrol didapatkan hasil p= 0,000<0,05. Pelatihan yang diberikan kepada kepala ruangan pada kelompok intervensi sangat berpengaruh positif dalam meningkatkan kemampuan kepala ruangan dalam melakukan penilaian kinerja perawat pelaksana.


Author(s):  
Pradnja Paramitha Chandra Devi ◽  
Rudi Hamarno ◽  
Roni Yuliwar

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan tingkat nyeri dan tekanan darahsebelum dan sesudah dilakukan DBE pada pasien yang mengalami pembedahan laparatomi di RSLavalette Malang. Metode penelitian yang digunakan adalah one group pre-post test design. Subyekpenelitian adalah pasien post laparatomi yang dipilih dengan teknik purposive sampling sebanyak 20responden. Hasil uji statistik paired t-test menunjukkan bahwa terdapat perbedaan signifikan sebelumdan sesudah deep breathing exercise (DBE) dari tingkat nyeri dengan p-value=0,000 (p<0,05). Namuntidak terdapat perbedaan signifikan pada tekanan darah sistole dengan p-value=0,725 dan tekanandarah diastole dengan p-value=0,428 (p>0,05). Saran bagi perawat agar melakukan DBE pada pasienpost laparatomi karena dapat menurunkan tingkat nyeri.


2018 ◽  
Vol 16 (3) ◽  
Author(s):  
Dina Rakhmawati ◽  
Nurhaidah . ◽  
Suprijandani .

Makanan jajanan menurut WHO (World Health Organization) adalah makanan dan minuman yang dipersiapkan dan dijual oleh pedagang kaki lima di jalanan dan tempat-tempat yang ramai atau tempat-tempat umum yang dapat dimakan atau dikonsumsi tanpa pengolahan lebih lanjut. Selama ini masih banyak makanan jajanan yang berpotensi dapat mengganggu kesehatan, seperti keracunan makanan. Dalam upaya menghindari terjadinya keracunan makanan maka perlu meningkatkan pengetahuan dan sikap anak usia sekolah tentang makanan jajanan menggunakan alat bantu atau media promosi, seperti media leaflet dan media video. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan penyuluhan menggunakan media leaflet dengan video tentang pengetahuan dan sikap siswa materi makanan jajanan.Jenis penelitian ini merupakan penelitian pra-eksperimental dengan rancangan penelitian yang digunakan adalah pra-eksperimen one group pre-post test design. Sampel dalam penelitian ini sebanyak 51 siswa kelas V pada responden kelompok media leaflet dan 51 siswa kelas V pada responden kelompok media video. Data yang diperoleh selanjutnya dianalisis secara analitik menggunakan paired t test pada program komputer.Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada perbedaan yang signifikan rata-rata nilai tingkat pengetahuan tentang makanan jajanan sebelum dengan sesudah dilakukan penyuluhan pada kelompok media leaflet dengan p value (0,032) < α (0,05), sedangkan pada sikap kelompok media leaflet dan pengetahuan serta sikap kelompok media video tidak terdapat perbedaan yang signifikan p value > α (0,05).Kesimpulan dalam penelitian ini diketahui bahwa penggunaan media leaflet dalam penyuluhan lebih baik dibandingkan dengan media video  terhadap peningkatan pengetahuan dan sikap responden. Disarankan agar sekolah melakukan penyuluhan secara berkala menggunakan bantuan media leaflet.Kata Kunci : Pengetahuan, Sikap, Media Leaflet dan Video


2018 ◽  
pp. 87-90
Author(s):  
Nurul Devi Ardiani ◽  
Yunia Renny Andhikatias

ABSTRAK Pengetahuan kebersihan diri saat menstruasi yang baik menjadikan perilaku remaja lebih baik. Hal ini dapat menghindarkan remaja dari berbagai penyakit reproduksi yang mungkin muncul. Tujuan dari penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan remaja tentang kebersihan diri saat menstruasi di RT 01 RW1, Sruni, Boyolali. Penelitian ini menggunakan desain penelitian Quasi Eksperimental dengan Pre and post test without control yang menggunakan 22 sampel penelitian untuk menilai pengetahuan kebersihan diri saat menstruasi sebelum dan sesudah pemberian pembelajaran video. Pengambilan data dilakukan dua kali pada saat sebelum perlakuan dan sesudah perlakuan. Data sebelum dan sesudah perlakuan dianalisa menggunakan Uji Paired T-Test. Hasil yang diperoleh terdapat perbedaan yang signifikan rata-rata pengetahuan sebelum dilakukan pembelajaran video 4,27 dan rata-rata pengetahuan setelah dilakukan pembelajaran video7,13. Hasil uji statistik sebelum dan sesudah dilakukan pembelajaran video pada remaja dengan menggunakan Paired T-Test diperolah hasil 0,00 yang berarti nilai p < 0,05 sehingga dapat disimpulkan terdapat pengaruh pembelajaran video terhadap pengetahuan perawatan kebersihan diri saat menstruasi pada remaja RT01, RW1, Sruni, Boyolali.   Kata kunci: pembelajaran video, pengetahuan, kebersihan diri saat menstruasi       ABSTRACT Good self-hygiene knowledge during menstruation makes teenagers better in their behavior. It’s can prevent teenagers from various reproductive diseases that may arise. The present study aimed to improve adolescent knowledge about personal hygiene during menstruation. This was a quantitative study using a Quasi Experimental design and involved 22 respondents of teenagers of RT 01, RW1, Sruni, Boyolali to know their knowledge of personal hygiene during menstruation before and after giving of video learning. The data were collected twice before the treatment and after treatment. The data were analyzed using Paired T-Test. The results of analysis found there are significant differences in average knowledge before video learning 4.27 and average knowledge after learning video learning 7,13. The results of statistical test before and after video learning found a sig score of 0,00, and showed a p value of < 0.05. It was concluded that video learning variables has a significant influence on hygiene care knowledge during menstruation at adolescent RT 01, RW1, Sruni , Boyolali.   Keywords: video learning, knowledge, hygiene care during menstruation


2021 ◽  
Vol 11 (1) ◽  
pp. 59-64
Author(s):  
Angger Anugerah Hadi H.S ◽  
Bayu Khayudin

ABSTRAK Diabetes Melitus merupakan salah satu penyakit kronis yang banyak dialami oleh masyarakt Indonesia. Semakin lama durasi pada penderita DM, maka semakin besar kemungkinan munculnya penyakit-penyakit komplikasi. Penyakit stroke, jantung coroner, luka DM dan gagal ginjal merupakan contoh penyakit yang dapat timbul akibat DM Tujuan dari penelitian ini adalah untuk meningkatan sikap pasien DM terkait pencegahan komplikasi dengan metode yang efektif dan efisien. Penelitian ini menggunakan pendekatan pra-eksperimental dengan rancangan one group pre-post test design. Sampel dalam penelitian ini adalah pasien DM yang mengikuti prolanis di puskesmas Wisma indah, dan puskesmas  Bojonegoro sebanyak 32 responden. Diskusi grup dan Brief Telephone Counseling dilakukan dengan 2 tahapan yaitu pendidikan kesehatan terkait pencegahan komplikasi dan follow-up melalui telepon. Berdasarkan hasil uji paired T-test didapati hasil p-value 0,000. Dengan demikian disimpulkan hasil terdapat peningkatan sikap responden setelah dilakukan intervensi yang dilakukan oleh peneliti. Penelitian ini diharapkan dapat menghasilkan artikel ilmiah yang terbit dalam jurnal nasional. Selain itu, luaran lain yang diharapkan adalah buku saku terkait pencegahan komplikasi DM Kata Kunci : Diabetes Mellitus, Komplikasi Diabetes Mellitus, Diskusi Grup, Brief telephone Counseling, Sikap


2021 ◽  
Vol 14 (2) ◽  
pp. 113
Author(s):  
Yuyun Sarinengsih ◽  
Inggrid Dirgahayu

Latar Belakang: Terapi komplementer salah satu intervensi yang dapat dilakukan untuk meningkatkan berat badan pada bayi berat lahir rendah sehingga pertumbuhan dan perkembangan dapat di optimalkan dan meminimalisasi komplikasi dari BBLR (Berat Bayi Lahir Rendah). Tujuan penelitian mengetahui perbedaan rerata peningkatan berat badan pada bayi berat lahir rendah sebelum dan setelah dilakukan PMK dan nesting disertai terapi musik klasik.Metode: penelitian menggunakan desain penelitian quasi eksperimental dengan rancangan two groups pretest post test design. Sample 36 BBLR dengan pengambilan data menggunakan metode Purposive Sampling yang terbagi satu kelompok dilakukan PMK disertai terapi music klasik dan nesting disertai terapi music. Analisa data menggunakan uji T paired T test dan ujin independent T Test.Hasil: rerata BBLR sebelum dilakukan PMK disertai terapi musik klasik 2085gram dan sesudah dilakukan PMK disertai terapi music klasik 2108gram, rerata BBLR sebelum nesting disertai terapi music klasik 2039 dan sesudah dilakukan nesting disertai terapi music klasik 2725, efektifitas antara PMK dan nesting disertai terapy music didapatkan nilai p-value ≥ 0,05 artinya tidak terdapat perbedaan bermakna.Kesimpulan: terdapat perbedaan rerata berat badan pada BBLR sebelum dan sesudah dilakukan PMK dan nesting disertai terapi music, tapi ketika kedua intervensi ini di bandingkan maka tidak ada perbedaan yang signifikan. Berdasarkan hasil tersebut kedua intervensi dapat diterapkan di ruangan perinatology untuk membantu meningkatkan berat badan pada BBLR.


2020 ◽  
Vol 5 (1) ◽  
pp. 441-448
Author(s):  
R. Nur Abdurakhman ◽  
Eva Latifatul Fajriyah

Salah satu aspek  yang perlu diperhatikan pada siswa sekolah  adalah percaya diri (self confidence), percaya diri merupakan salah satu modal dalam kehidupan yang harus ditumbuhkan pada  setiap siswa agar mereka dapat menjadi manusia yang bisa mengontrol berbagai aspek yang ada pada dirinya.masalah fisik, obesitas dan kurangnya berat badan, keterlambatan dalam menerima pelajaran dikelas, yang mengakibatkan seorang anak kurang percaya diri. salah satu metodenya yaitu dengan memberikan gerakan senam hook ups.  Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh penerapan senam hook ups terhadap peningkatan percaya diri anak kelas dua. Metode penelitian yang digunakan adalah eksperimen semu atau quasy eksperimen tanpa kelompok pembanding (one group pretest and post test), dengan jumlah sampel sebanyak 35 siswa/i kelas dua MIN Guwa Kidul. Pengumpulan data selama satu bulan untuk pre test dilakukan dengan responden mengisi kuisioner sebelum intervensi,  post test  dilakukan pengumpulan data pada minggu ke empat . Uji statistik dengan Uji Paired t – test dengan nilai t- post test 85.636 dan p Value 0.000.Hasil uji statistik didapatkan bahwa  ada perbedaan tingkat percaya diri sebelum dan sesudah dilakukan senam Hook Ups dengan nilai mean 0,32 dan menunjukkan ada peningkatan tingkat percaya diri setelah dilakukan senam Hook Ups ( p value 0,000).Kata Kunci          : senam Hook Ups, tingkat percaya diri.ABSTRACTOne aspect to note is the school student confidence (self-confidence), self-confidence is one of the capital in a life that must be grown on each student so that they can be a man who can control every aspect of the physical dirinya.masalah, obesity and lack of weight gain, delays in receiving lessons in class, which resulted in a child's lack of confidence. one method is to provide the hook ups gymnastics movement. The purpose of this study was to determine the effect of the application of gymnastics hook ups to the increased confidence graders.The method used was experimental or quasi-experimental Quasy without comparison groups (one group pretest and post-test), with a sample size of 35 students / class i MIN Guwa two Kidul. The collection of data for a month to pre-test conducted with respondents fill out questionnaires before the intervention, post-test data collection at week four. Test statistics with the Paired t- test, post test  85.636 and p Value 0.000.Statistical test results showed that there are differences in confidence levels before and after exercise Hook Ups with a mean of 0.32 and showed no increase in confidence levels after exercise Hook Ups (p value 0.000).Keywords             : gymnastics Hook Ups, confidence level.


2018 ◽  
Vol 2 (2) ◽  
pp. 45
Author(s):  
Dewi Puspita Ningrum ◽  
Hery Ernawati ◽  
Laily Isro'in

AbstractDandruff is often regarded as a mild thing. However, for patients it resulted in disruption of comfort and confidence. The use of natural ingredients without the side effects of chemicals for the treatment of dry dandruff is by using traditional materials obtained from the natural surroundings, one of which is aloe vera (Aloe vera). Aloe vera (Aloe vera), which chemically has elements of a compound that can replace chemical drugs to cope with dry dandruff such as phosphorus, vitamins A, B, amino acids, saponins and flavonoids. The design of this study using one group pra-post test design, with a population of 23 respondents, a sample of 23 respondents, using total sampling technique. Collecting data using questionnaires. Data processing with data normality test pre-post <30%, then using a paired t-test with significance <0.05.The results of this study obtained from 23 respondents, 17 respondents (73.9%) experienced a decline in scores, 4 respondents (17.4%) score remained, and 2 respondents (8.7%) decrease increase of dry dandruff score. Statistical analysis showed significant results with a p-value = 0.000 < 0.05. The conclusion of this study is aloe vera gel (Aloe vera) has an effect to healing dry dandruff. Therefore it is expected that sufferers of dry dandruff are more selective to choose the type of scalp treatment.Keywords: Aloe Vera Gel, Dry Dandruff.AbstrakKetombe kering sering dianggap sebagai hal yang ringan. Namun, bagi penderita hal tersebut mengakibatkan gangguan kenyamanan dan tidak percaya diri. Penggunaan bahan alami tanpa menimbulkan efek samping untuk pengobatan ketombe kering adalah dengan menggunakan bahan tradisional, salah satunya adalah lidah buaya (Aloe vera). Lidah buaya (Aloe vera) yang secara kimia memiliki unsur-unsur senyawa yang dapat menggantikan fungsi obat kimia untuk mengatasi ketombe kering diantaranya fosfor, vitamin A,B, asam amino, saponin dan flavonoid. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian gel lidah buaya (Aloe vera) terhadap penyembuhan ketombe kering. Desain penelitian ini menggunakan one group pra-post test design, dengan jumlah populasi 23 responden, sampel 23 responden, dengan menggunakan teknik total sampling. Pengumpulan data menggunakan kuesioner. Pengolahan data dengan uji normalitas data pre-post <30%, maka menggunakan uji paired t-test dengan kemaknaan <0,05. Hasil penelitian ini didapatkan dari 23 responden, 17 responden (73,9%) mengalami penurunan skor, 4 responden (17,4%) skor tetap, dan 2 responden (8,7%) mengalami penurunan peningkatan skor ketombe kering. Analisis statistika menunjukkan hasil yang signifikan dengan nilai = p-value 0.000 < 0.05. Kesimpulan dari penelitian ini adalah gel lidah buaya (Aloe vera) mempunyai efek untuk penyembuhan ketombe kering. Maka dari itu diharapkan penderita ketombe kering lebih selektif untuk memilih jenis perawatan kulit kepala.Kata Kunci : Gel Lidah Buaya, Ketombe Kering.


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document