scholarly journals PENGARUH AIR REBUSAN BUAH MAHKOTA DEWA TERHADAP PENURUNAN GULA DARAH PADA PASIEN DIIABETES MELITUS TIPE II

2020 ◽  
Vol 1 (1) ◽  
Author(s):  
Desi Emiliasari Sabari ◽  
Mira Agusthia ◽  
Rachmawaty M. Noer

Penggunaan”tanaman mahkota dewa merupakan alternatif untuk mencegah efek radikal bebas pada DM. Selain itu dikenal juga beberapa obat anti diabetes seperti brotowali, mimba, daun salam dan lain-lain. Mahkota dewa sebagai obat asli indonesia banyak digunakan untuk berbagai penyakit diantaranya sebagai anti diabetes. Tujuan dari  penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh air rebusan buah mahkota dewa terhadap penurunan gula darah pasien diabetes melitus tipe II di Puskesmas Dabo Lama Kabupaten Lingga Penelitian. Rancangan penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan metode pengambilan sampel ini adalah purposive sample. Sampel dalam penelitian ini terdiri dari 18 orang dan data dianalisis menggunakan uji paired t-test. Hasil diketahui sebesar 88,9% sampel memiliki perbedaan kadar gula darah sebelum dan sesudah pemberian air rebusan mahkota dewa, dan 11.1 % tidak memiliki perbedaan sebelum dan sesudah diberikan air rebusan makota dewa. Kesimpulan dari analisa data diketahui p-value bernilai 0,000 (p=<0,05), menunjukkan ada pengaruh air rebusan mahkota dewa terhadap penurunan gula darah pada pasien diabetes mellitus tipe II di Puskesmas Dabo Lama Kabupaten Lingga. Adanya pengaruh air rebusan buah mahkota dewa terhadap penurunan kadar gula darah dapat digunakan sebagai salah satu pengobatan alternatif non”farmakologi.

2021 ◽  
Vol 1 (4) ◽  
pp. 394-403
Author(s):  
Rahmat Syuhada ◽  
Toni Prasetya ◽  
Ade Utia Detty ◽  
Merryshol Okhi

ABSTRACT: VISUAL RESULTS OF DIABETES RETINOPATHY PATIENTS POST PARS PLANA VITRECTOMY OPERATION AT PERTAMINA BINTANG AMIN HOSPITAL Background: Diabetic retinopathy is a neovascular complication that is very specific for type 1 diabetes and type 2 diabetes. Based on data according to Basic Health Research (RISKESDAS) in 2018, diabetes mellitus in 2013 reached 1.5% of patients with diabetes, and is increasing. to 2.0% in 2018. Treatment of diabetes mellitus patients with complications of diabetic retinopathy by performing pars plana vitrectomy surgery which is anoperative management that can improve eye visual or restore visual fuction. Research Objectives: To determine the visual outcome in diabetic retinopathy patients after pars plana vitrectomy surgery at Pertamina Bintang Amin Hospital, Lampung Province in 2020.Research Methods: This type of research was cross -sectional. Sampling was done by total sampling. Bivariate data analysis using Paired T-Test.Results: Statistical analysis using Paired T-Test showed the p-value for visualoutcome analysis in diabetic retinopathy patients before and after pars plana vitrectomy surgery was 0.000 (p-value <0.05).Conclusions: There are significant changes in diabetic retinopathy patients visualoutcome before pars plana vitrectomy surgery and after pars plana vitrectomy surgery at Pertamina Hospital Amin Star Lampung Province 2020. Keywords: Diabetic retinopathy, pars plana vitrectomy operation, Visualoutcome INTISARI: VISUALOUTCOME PADA PASIEN RETINOPATI DIABETIK PASCA OPERASI PARS PLANA VITRECTOMY DI RUMAH SAKIT PERTAMINA BINTANG AMIN  Latar Belakang: Retinopati diabetik adalah komplikasi neovaskular yang sangat spesifik untuk diabetes tipe 1 dan diabetes tipe 2. Berdasarkan data menurut Riset Kesehatan Dasar (RISKESDAS) pada tahun 2018, penyakit diabetes melitus di tahun 2013 mencapai 1,5% pasien pengidap diabetes, dan meningkat menjadi 2,0% pada tahun 2018. Penanganan pada pasien diabetes melitus dengan komplikasi retinopati diabetik diantaranya adalah dengan dilakukannya operasi pars plana vitrektomi yang merupakan penatalaksanaan operatif yang dapat memperbaiki visus mata atau memulihkan fungsi penglihatan . Tujuan Penelitian: Untuk mengetahui visualoutcome pada pasien retinopati diabetik pasca operasi pars plana vitrektomi di Rumah Sakit Pertamina Bintang Amin Provinsi Lampung Tahun 2020.Metode Penelitian: Jenis penelitian ini adalah potong silang (Cross-sectioal). Pengambilan sampel dilakukan secara total sampling. Analisis data bivariat dengan Paired T-Test.Hasil Penelitian: Analisis statistik menggunakan uji Paired T-Test menunjukkan p-value untuk analisa visualoutcome pada pasien retinopati diabetic sebelum dan sesudah operasi operasi pars plana vitrektomi sebesar 0,000 (p-value < 0,05).Kesimpulan: Terdapat perubahan yang signifikan pada visualoutcome pasien retinopati diabetik sebelum operasi pars plana vitrektomi dan sesudah operasi pars plana vitrektomi di Rumah Sakit Pertamina Bintang Amin Provinsi Lampung Tahun 2020. Kata Kunci: Retinopati Diabetik, Operasi Pars Plana Vitrektomi, Visualoutcome


2021 ◽  
Vol 11 (1) ◽  
pp. 59-64
Author(s):  
Angger Anugerah Hadi H.S ◽  
Bayu Khayudin

ABSTRAK Diabetes Melitus merupakan salah satu penyakit kronis yang banyak dialami oleh masyarakt Indonesia. Semakin lama durasi pada penderita DM, maka semakin besar kemungkinan munculnya penyakit-penyakit komplikasi. Penyakit stroke, jantung coroner, luka DM dan gagal ginjal merupakan contoh penyakit yang dapat timbul akibat DM Tujuan dari penelitian ini adalah untuk meningkatan sikap pasien DM terkait pencegahan komplikasi dengan metode yang efektif dan efisien. Penelitian ini menggunakan pendekatan pra-eksperimental dengan rancangan one group pre-post test design. Sampel dalam penelitian ini adalah pasien DM yang mengikuti prolanis di puskesmas Wisma indah, dan puskesmas  Bojonegoro sebanyak 32 responden. Diskusi grup dan Brief Telephone Counseling dilakukan dengan 2 tahapan yaitu pendidikan kesehatan terkait pencegahan komplikasi dan follow-up melalui telepon. Berdasarkan hasil uji paired T-test didapati hasil p-value 0,000. Dengan demikian disimpulkan hasil terdapat peningkatan sikap responden setelah dilakukan intervensi yang dilakukan oleh peneliti. Penelitian ini diharapkan dapat menghasilkan artikel ilmiah yang terbit dalam jurnal nasional. Selain itu, luaran lain yang diharapkan adalah buku saku terkait pencegahan komplikasi DM Kata Kunci : Diabetes Mellitus, Komplikasi Diabetes Mellitus, Diskusi Grup, Brief telephone Counseling, Sikap


2021 ◽  
Vol 11 (1) ◽  
pp. 59-64
Author(s):  
Angger Anugerah Hadi Sulistyo H.S ◽  
Bayu Akbar Khayudin

ABSTRAK Diabetes Melitus merupakan salah satu penyakit kronis yang banyak dialami oleh masyarakt Indonesia. Semakin lama durasi pada penderita DM, maka semakin besar kemungkinan munculnya penyakit-penyakit komplikasi. Penyakit stroke, jantung coroner, luka DM dan gagal ginjal merupakan contoh penyakit yang dapat timbul akibat DM Tujuan dari penelitian ini adalah untuk meningkatan sikap pasien DM terkait pencegahan komplikasi dengan metode yang efektif dan efisien. Penelitian ini menggunakan pendekatan pra-eksperimental dengan rancangan one group pre-post test design. Sampel dalam penelitian ini adalah pasien DM yang mengikuti prolanis di puskesmas Wisma indah, dan puskesmas  Bojonegoro sebanyak 32 responden. Diskusi grup dan Brief Telephone Counseling dilakukan dengan 2 tahapan yaitu pendidikan kesehatan terkait pencegahan komplikasi dan follow-up melalui telepon. Berdasarkan hasil uji paired T-test didapati hasil p-value 0,000. Dengan demikian disimpulkan hasil terdapat peningkatan sikap responden setelah dilakukan intervensi yang dilakukan oleh peneliti. Penelitian ini diharapkan dapat menghasilkan artikel ilmiah yang terbit dalam jurnal nasional. Selain itu, luaran lain yang diharapkan adalah buku saku terkait pencegahan komplikasi DM Kata Kunci : Diabetes Mellitus, Komplikasi Diabetes Mellitus, Diskusi Grup, Brief telephone Counseling, Sikap


2020 ◽  
Vol 2 (2) ◽  
pp. 94
Author(s):  
Hafizha Firdaus Al-Fuady ◽  
Bambang Purwanto ◽  
Soebagijo Adi Soelistijo

AbstrakLatar Belakang: Diabetes melitus tipe 2 menjadi penyebab kematian nomer 3 di Indonesia. Kelebihan berat badan atau lingkar pinggang diatas normal dan kadar HDL-c rendah merupakan faktor risiko diabetes melitus tipe 2. Faktor risiko tersebut dapat diatasi salah satunya dengan olahraga. Senam PERSADIA 1 dirancang khusus untuk pencegahan diabetes. Namun, efek dari senam ini dalam menurunkan lingkar pinggang dan meningkatkan rasio HDL-c LDL-c belum pernah diteliti.Metode: Desain penelitian ini adalah eksperimen lapangan. Pengaruh Senam PERSADIA 1 terhadap lingkar pinggang dan rasio HDL-c LDL-c dianalisis dengan uji statistik deskriptif, uji normalitas saphiro wilk-test, uji beda berpasangan paired t-test / Wilcoxon-test.Hasil: Penelitian ini melibatkan 12 ibu-ibu PKK Lidah Wetan Gang V RW 2 Surabaya. Dari hasil analisis, terdapat penurunan rerata lingkar pinggang dan bermakna namun sedikit (p= 0,032), tidak ada peningkatan kadar HDL-c yang bermakna (p= 0,301), terdapat penurunan rerata LDL-c namun belum bermakna (p= 0,755), terdapat peningkatan rerata rasio HDL-c LDL-c namun belum bermakna (p= 0,303).Kesimpulan: Senam PERSADIA 1 dapat menurunkan lingkar pinggang namun sedikit dan belum dapat meningkatkan rasio HDL-c/LDL-c pada wanita secara bermakna menurut statistika. Diperlukan penelitian lebih lanjut dengan menambah waktu pelaksaan senam dan mengontrol energy intake subjek penelitian. Kata Kunci:. Diabetes melitus, Senam PERSADIA 1, lingkar pinggang, rasio HDL-c LDL-c, wanita AbstractBackground: Type 2 diabetes mellitus is the third causes of death in Indonesia. Overweight or waist circumference above normal and low HDL-c levels are risk factors for type 2 diabetes mellitus. One of the risk factors can be resolve with exercise. First series PERSADIA exercise is specifically designed for the prevention of diabetes. Howefer, the effect of this exercise in reducing waist circumference and increase ratio HDL-c LDL-c had never been proven.Method: The design of this study was a field experiment. The effect of first series PERSADIA exercise on waist circumference and HDL-c LDL-c ratio was analyzed by descriptive statistical test, saphiro wilk-test for normality test, paired t-test / Wilcoxon-test for different paired test.Result: This study involved 12 Women lived in Lidah Wetan Gang V RW 2 Surabaya. From the analysis, there was a decrease in mean waist circumference and significant but slightly (p = 0.032), there was no significant increase in HDL-c levels (p = 0.301), there was a decrease in LDL-c mean but it was not significant (p = 0.755), there was an increase in the mean HDL-c LDL-c ratio but it was not significant (p = 0.303).Conclusion: First series PERSADIA exercise has been able to reduce waist circumference but slightly and not able to increase HDL-c / LDL-c ratio significantly in women according to statistics. Further research is needed by increasing the exercise time and controlling the energy intake of subjects. Keywords: diabetes mellitus, first series PERSADIA exercise, waist circumference, HDL-c LDL-c ratio, women 


2017 ◽  
Vol 4 (1) ◽  
Author(s):  
Evy Kusgiarti

Sebesar 28,5% penderita stroke non hemoragik meninggal dunia dan sisanya mengalami  kelumpuhan total  atau sebagian.  Hanya  15 % saja  yang  dapat  sembuh  total dari serangan  stroke  atau kecacatan.  Therapy Mirror merupakan  terapi untuk pasien stroke dengan melibatkan  sistem mirror neuron yang terdapat di daerah kortek serebri yang bermanfaat dalam penyembuhan motorik dari tangan dan gerak mulut.. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Pengaruh Mirror Therapy terhadap kekuatan otot pasien Stroke Non Hemoragik di RSUD Kota Semarang Jenis  penelitian  kuantitatif,  metode  quasi  experiment,     Desain  One  Group  Pretest-Posttest   yaitu kelompok  control dan kelompok  intervensi.  Jumlah sampel 10 pasien stroke non hemoragik.  Teknik purposive sample.  Uji normalitas data dengan Shapiro Wilks dan uji paired t test. Hasil Penelitian kekuatan otot sebelum dilakukan latihan Mirror Therapy pasien Stroke Non Hemoragik rata- rata 1.600.  sedangkan  sesudah  dilakukan  latihan  Mirror  Therapy  rata-rata  2.600.  hasil uji normalitas  p value sebesar 0,000 dan p value kekuatan otot sesudah latihan mirror therapy adalah 0,030 (>0,05). Kesimpulan  : terdapat pengaruh  yang signifikan  latihan Mirror Therapy terhadap  kekuatan  otot pasien stroke non hemoragik. t hitung = -2.428 dengan p value = 0,015Saran : meningkatkan  mutu pelayanan dengan cara memberikan  pemahaman  tentang pemberian  latihan mirror therapy pada pasien stroke.


2021 ◽  
Vol 19 (1) ◽  
pp. 10-17
Author(s):  
Nur Ichan. H ◽  
Devi Syahfitria Ningsih P. ◽  
Ismail Dalimunthe ◽  
Kristina L. Silalahi

Menurut WHO Global Report diabetes merupakan masalah kesehatan yang penting bagi masyarakat. Diabetes Melitus bisa dikatakan suatu penyakit yang menjadi indung atau inangnya dari semua penyakit di dalam tubuh manusia pada umumnya. Diabetes Mellitus bisa mengakibatkan berbagai jenis penyakit lainnya. Komplikasi diabetes mellitus bisa timbul dari kepala hingga kaki, mulai dari penyakit jantung dan stroke, gagal ginjal yang menyengsarakan, hingga infeksi terutama pada kaki yang bisa berlanjut pada amputasi dan semua pada akhirnya bisa merengut nyawa. Metode dalam penelitian ini adalah ekperimen semu. Dimana dalam penelitian ini peneliti ingin mengetahui sejauh mana efektivitas seduhan hangat kayu manis dalam pengurangan kagar gula darah pada penderita diabetes mellitus di Panti Jompo Yayasan Guna Budi Bakti Medan tahun 2021, menggunakan tehnik aksidental sampling. Populasi penelitian ini sebanyak 25 responden dan sampelnya 25 responden, data dalam penelitian ini dan alisis dengan uji Paired T test. Hasil penelitian menunjukkan bahwa efektifitas dari mengkonsumsi seduhan hangat kayu manis mampu mengurangi kadar glukosa darah pengidap diabetes mellitus, dapat dilhat bahwa sebanyak 25 responden sebelum diberikan seduhan hangat kayu manis memiliki kadar glukosa darah yang meningkat, namun setelah dilakukan pemberian seduhan hangat kayu manis, kadar glukosa darah responden mengalami penurunan.


2022 ◽  
Vol 5 (1) ◽  
pp. 67-72
Author(s):  
Teguh Fathurrahman ◽  
Imanuddin Imanuddin ◽  
Lena Atoy ◽  
Astri Jelina

Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimental dengan desain penelitian pre and post control desain. Pada penelitian ini akan melihat efektifitas pemberian kue cucur tepung beras merah dalam menurunkan kadar glukosa darah penderita Diabetes Melitus di wilayah kerja puskesmas Kulisusu kabupaten buton utara. Populasi dalam penelitian ini sebanyak 113 pasien rawat jalan di wilayah kerja Puskesmas Kulisusu. Sedangkan sampel dalam penelitian ini sebanyak 30. Analisis yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari analisis univariat dan analisis bivariat menggunakan uji statistik T Test, Hasil analisa menggunakan uji statistik Paired T Test diperoleh nilai t hitung 22,027 > t tabel 2,045 yang menunjukkan terdapat pengaruh pemberian kue cucur tepung beras merah terhadap kadar glukosa darah puasa penderita Diabetes Mellitus tipe 2 di wilayah kerja Puskesmas Kulisusu Kabupaten Buton Utara. Pemberian cucur beras merah ini mampu menekan laju kadar glukosa darah sebesar 42,4% pada kelompok perlakuan yang dilihat pada persen selisih rata-rata kadar glukosa darah puasa dan glukosa darah 2 jam PP, Terdapat pengaruh pemberian cucur beras merah terhadap kadar glukosa darah penderita diabetes mellitus tipe 2 di wilayah kerja Puskesmas Kulisusu Kabupaten Buton Utara ketika dilihat hasil analisis statistik nilai t hitung 22,027 > t tabel 2,045, yang mana produk tersebut mampu menekan laju kadar glukosa darah 2 jam PP sebesar 42,4% pada kelompok perlakuan. Produk cucur beras merah juga disukai oleh para panelis yang mana panelis tersebut merupakan penderita Diabetes Mellitus Tipe 2 di wilayah kerja Puskesmas Kulisusu Kabupaten Buton Utara setelah dilihat dari beberapa aspek penilaian seperti warna, aroma, rasa dan tekstur.


2019 ◽  
Vol 8 (2) ◽  
pp. 131
Author(s):  
Annaas Budi Setyawan ◽  
Burhanto Burhanto

Latar Belakang : Bawang Dayak merupakan salah satu tumbuhan yang digunakan oleh masyarakat Dayak di Kalimantan Timur untuk mengobati beberapa penyakit antara lain sebagai obat kanker payudara, darah tinggi (hipertensi), kencing manis (diabetes melitus) dan kolesterol. Umbi bawang dayak mengandung flavonoid yang berguna untuk melancarkan peredaran darah dan mencegah terjadinya penyumbatan pada pembuluh darah, sehingga darah dapat mengalir dengan normal. Tujuan dari penelitian ini membuktikan efek teh bawang dayak terhadap penurunan tekanan darah pada pasien hipertensi. Metode : Metode penelitian menggunakan rancangan one grup pretest and posttest tanpa kelompok pembanding (kontrol). Sampel dalam penelitian ini adalah warga dengan hipertensi di wilayah kerja Puskesmas Wonorejo Samarinda sebanyak 20 orang. Uji Bivariat menggunakan Paired t-test untuk mengetahui perbedaan tekanan darah sebelum dan sesudah diberikan teh bawang dayak Hasil : Hasil analisis uji statistik menunjukkan bahwa pada variabel tekanan darah diukur melalui sistolik dan diastolik nilai p value adalah 0.001 (<0.05) yang berarti teh bawang dayak efektif menurunkan tekanan darah pada pasien hipertensi. Kesimpulan : Teh bawang dayak efektif menurunkan tekanan darah pada pasien hipertensi


2021 ◽  
Vol 3 (2) ◽  
pp. 285-295
Author(s):  
Umi Romayati Keswara ◽  
Rahma Elliya ◽  
Maya Maya

ABSTRACT: THE EFFECT OF PROGRESIVE MUSCLE RELAXATION (PMR) ON REDUCING BLOOD GLUCOSE LEVELS IN PEOPLE WITH DIABETES MELLITUS IN THE WORK AREA OF OGAN LIMA HEALTH CENTER, WEST ABUNG DISTRICT, NORTH LAMPUNG Introduction: Diabetes mellitus (DM) is a non-communicable disease that often suffers. Diabetes mellitus (DM) is a non-communicable disease that often suffers.Purpose: To determine the effect of progresive muscle relaxation (PMR) on reducing blood glucose levels in people with diabetes mellitus.Method: This type of research is quantitative, quasi-experimental design using non equivalent control groups. The population in this study were all DM patients in the Work Area of Ogan Lima Health Center, West Abung District, North Lampung, with a total sample of 34 respondents. Data analysis used T test analysis (dependent and independent sample t-test).Results: The results of univariate analysis showed that the average blood glucose level of respondents in the pretest group was 247.29 ± 28.431 mg / dL and posttest 210.29 ± 28.711 mg / dL. The average level of respondent's blood glucose at pretest was 255.94 ± 30.738 mg / dL and posttest 230.76 ± 25.69 mg / dL. T-dependent test results obtained by the treatment group p-value = 0,000, and the control group p-value = 0.006. T-independent test results obtained p-value = 0.035.Conclusion: There was a significant difference between the blood glucose levels of diabetics in the treatment group and the control group. Suggestions are expected that health workers can apply PMR training as an alternative therapy for DM patients. Keywords :progresive muscle relaxation, blood glucose level, diabetes mellitus  Latar Belakang: Diabetes Melitus (DM) merupakan penyakit tidak menular yang sering diderita. Data di dunia sebanyak 422 juta orang dewasa hidup dengan diabetes, di Indonesia tahun 2018 prevalensi  diabetes meningkat dari 1,1% menjadi 2,0%, di Provinsi Lampung meningkat dari 0,8% menjadi1,6%, di Kabupaten Lampung Utara meningkat dari 0,9menjadi 1,07 %. Terapi komplementer untuk mengontrol kadar glukosa darah salah satunya dengan relaksasi otot progresif (Progresive Muscle Relaxation (PMR).Tujuan:Diketahui Pengaruh Progresive Muscle Relaxation (PMR) terhadap penurunan kadar glukosa  darah pada penderita diabetes melitus.Metode Penelitian:Jenis penelitian ini adalah kuantitatif, rancangan quasi eksperiment menggunakan non equivalent control group. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh pasien DM di Wilayah Kerja Puskesmas Ogan Lima Kecamatan Abung Barat Lampung Utara, dengan jumlah sampel sebanyak 34 responden.Analisis data menggunakan analisis uji T (dependent dan independent sample t-test).Hasil Penelitian: Hasil analisis univariat bahwa rata-rata kadar glukosa darah responden kelompok perlakuan saat pretest yaitu 247,29 ± 28,431 mg/dL dan posttest 210,29 ± 28,711 mg/dL. Rata-rata kadar glukosa darah responden saat pretest yaitu 255,94 ± 30,738 mg/dL dan posttest 230,76 ± 25,69mg/dL. Hasil uji t-dependen kelompok perlakuan diperoleh p-value=0,000, dan kelompok kontrol p-value=0,006. Hasil uji t-independen diperoleh p-value=0,035.Kesimpulan: Ada perbedaan yang signifikan antara kadar glukosa darah penderita diabetes melitus pada kelompok perlakuan dan kelompok kontrol. Saran diharapkan agar tenaga kesehatan dapat menerapkan latihan PMR sebagai alternative terapi pada pasien DM. Kata Kunci     : progresive muscle relaxation, kadar glukosa darah, diabetes melitus


2019 ◽  
Vol 8 (03) ◽  
pp. 109-113
Author(s):  
Eka Rokhmiati Wahyu Purnamasari ◽  
Saeful Gunardi ◽  
Dina Febrina

Usia Lanjut usia (Lansia) akan terjadi berbagai penurunan fisik, psikologis, kognitif  dan hubungan sosial. Tujuan dari penelitian ini meningkatkan minat Lansia ke Posbindu dengan memberikan variasi aktivitas yang bermanfaat agar kualitas hidupnya lebih terjaga. Pos Pelayanan Terpadu (Posbindu) merupakan wadah beraktivitas Lansia sejumlah total sampel  68 di wilayah RW 05, dibantu oleh Kader dan di fasilitasi oleh Puskesmas. Aktivitas atau Kegiatan bermanfaat secara bersama yaitu; life review reminiscence, senam, kontrol kesehatan dan penyuluhan kesehatan mengenai cara perawatan penyakit kronis (Diabetes Mellitus dan Hipertensi). Sebelum adanya  variasi aktivitas, kunjungan Lansia berkurang  dan sesudah adanya variasi aktivitas, minatnya meningkat ke Posbindu. Dibuktikan dengan uji paired T Test P Value 0.002;  menunjukan variasi aktivitas meningkatkan minat Lansia berkunjung ke Posbindu. Peran tenaga kesehatan yaitu; Perawat memfasilitasi kader, untuk memberikan variasi  aktivitas secara kontinyu serta memberikan ilmu dan informasi kesehatan guna meningkatkan minat Lansia di RW 05 Ciganjur Jagakarsa Jakarta Selatan.


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document