A Service-Oriented Component Modeling Approach

2011 ◽  
pp. 300-322
Author(s):  
Zoran Stojanovic ◽  
Ajantha Dahanayake ◽  
Henk Sol
Keyword(s):  
System Architecture ◽  
System Development ◽  
It Alignment ◽  
Modeling Methods ◽  
Modeling Approach ◽  
Component Based Development ◽  
Development Life Cycle ◽  
Service Oriented ◽  
Implementation Level ◽  
Service Managers

Although implementation technology and standards for Component-Based Development (CBD) and Web services are nowadays widely used in enterprise system development, there is a strong need for truly component-oriented modeling methods. CBD methods proposed so far do not provide a necessary support for modeling various component and service concepts throughout a development life cycle. They mainly follow a bottom-up approach by treating components as implementation level artifacts for packaging software code. However, the component can be much more useful if it is treated as a building block of the logical system architecture. This chapter presents a service-oriented component modeling approach focused on the concepts of component and service as the main modeling and design artifacts. The approach provides a paradigm shift from components as objects to components as service managers. The approach is business-driven, flexible, and agile, providing an effective business/IT alignment in a component- and service-oriented manner.

scholarly journals Review of Relevant System Development Life Cycles (SDLCs) in Service-Oriented Software Engineering (SoSE)

2012 ◽  
Vol 10 (2) ◽  
Author(s):  
L. Rodríguez-Martínez ◽  
M. Mora ◽  
F. Álvarez ◽  
L. Garza ◽  
H. Durán ◽  
...  
Keyword(s):  
Software Engineering ◽  
System Development ◽  
Life Cycles ◽  
Software Systems ◽  
Computing Technology ◽  
New Paradigm ◽  
Development Life Cycle ◽  
Service Oriented ◽  
Component Based Software Engineering ◽  
Relevant Range

Service-oriented software engineering (SoSE) is a new  paradigm for building software systems, fostered by the availability of a new -but already mature- computing technology based on services.  SoSE advances the current object-oriented and the component-based software engineering paradigms. Under that new paradigm, multiple software-system development life cycle (SDLC) methodologies have been proposed; however, none of them have gained a total acceptance as the dominant SDLC in SoSE.  On this theoretical and practical situation, we believe that a research is required to reach more standardized and stabilized knowledge about SDLCs in SoSE.  Thus, this article reviews nine recent SDLCs proposed for SoSE with the aim to present a descriptive-comparative landscape of a relevant range of SDLCs for SoSE. Such description-comparison is guided by two criteria: (i) the extent of completeness of each SDLC, with respect to the proposed phases, activities and delivered artifacts, and (ii) the extent of the Boehm-Turner’s Rigor-Agility balance. Our results suggest that only three of the nine SDLCs studied already provide the best level of completeness and Rigor-Agility. Finally, we consider that the reported descriptivecomparative framework and their findings from each SDLC can be useful also for comparing and elaborating future SDLCs in SoSE.

An Evaluation Framework for Component-Based and Service-Oriented System Development Methodologies

2011 ◽  
pp. 45-69 ◽  
Author(s):  
Zoran Stojanovic ◽  
Ajantha Dahanayake ◽  
Henk Sol
Keyword(s):  
Service Oriented Architecture ◽  
System Development ◽  
Evaluation Framework ◽  
Distributed Information ◽  
It Alignment ◽  
Loosely Coupled ◽  
Service Oriented ◽  
Business Objects ◽  
System Development Methodologies ◽  
Cbd Method

Components-Based Development (CBD) and Web Services (WS) nowadays are prominent paradigms for implementing and deploying advanced distributed information systems. They have been proposed as the ways to support effective business/IT alignment and produce high quality and flexible software solutions that fulfill business goals within short time-to-market. However, current achievements in these areas at the level of methodology are much behind the technology ones. CBD methods proposed so far lack a comprehensive support for component and service concepts throughout the development process. By treating components as packages of implementation artifacts during software deployment or as larger-grained business objects during analysis and design, these methods are not well equipped for modeling loosely coupled coarse-grained components that offer business meaningful services organized in a Service-Oriented Architecture (SOA). This chapter presents an evaluation framework that highlights the extent to which a particular method is component-based and service-oriented. The CBD method sample is selected and evaluated using the framework’s concepts and requirements. Based on the evaluation, the method improvements are proposed in order to provide consistent, systematic, and integrated CBD and WS methodology support throughout the lifecycle.

Aplikasi Resep Menu Makanan Khas Jakarta Berbasis Android

ICIT Journal ◽  
2020 ◽  
Vol 6 (2) ◽  
pp. 195-204
Author(s):  
Witta Listiya Ningrum
Keyword(s):  
Life Cycle ◽  
System Development ◽  
Black Box ◽  
Development Life Cycle

Jakarta merupakan Ibukota Negara Indonesia yang memiliki kekayaan berupa kuliner yang beragam. Tetapi seiring berjalannya waktu, makanan khas Jakarta tergeser oleh makanan luar negeri yang masuk ke kota Jakarta. Hal ini membuat masyarakat kurang minat terhadap makanan khas kota jakarta. Aplikasi Resep Jakarta berisi berbagai resep makanan khas Jakarta yang diharapkan aplikasi ini dapat membantu masyarakat dalam membuat makanan kuliner Indonesia khususnya menu makanan Jakarta. Aplikasi ini dibuat menggunakan Android Studio. Metode penelitian yang penulis gunakan dalam pembuatan resep Jakarta adalah SDLC (System Development Life Cycle). Tahapan pertama dilakukan adalah perencanaan, tahapan perancangan, impelementasi dan uji coba. Aplikasi ini sudah dilakukan pengujian, yaitu pengujian menggunakan metode Black-box. Hasil dari uji coba yaitu semua fungsi berjalan dengan baik sesuai harapan. Kata Kunci : Aplikasi, Jakarta, Android, SDLC, Makanan

DESAIN WEBSITE PEMESANAN JASA PERAWATAN KECANTIKAN DAN PENJUALAN PRODUK KECANTIKAN PADA GONOVA BEAUTY CARE

2019 ◽  
Vol 3 (1) ◽  
Author(s):  
Jordan Frankl Pasaribu ◽  
RinRin Meilani Salim ◽  
Zulpa Salsabila
Keyword(s):  
System Development ◽  
Care Services ◽  
Development Methodology ◽  
Input And Output ◽  
Development Life Cycle ◽  
Traditional Process ◽  
Beauty Care ◽  
Bootstrap Application ◽  
Beauty Products ◽  
New System

Gonova Beauty Care is a beauty clinic that offers various types of beauty care services, consultations and beauty products, which was established on September 14, 2016. Where all transaction activities at the clinic still use the traditional process where customers must first come to the clinic. To help overcome the problem in Gonova Beauty Care, the author tries to analyze and design a new system using the system development methodology, namely the System Development Life Cycle (SDLC) method. The proposed new system is based on the website to manage transactions that occur at the clinic and can make it easier for customers to place an order. The website is designed to serve the transaction of sales of beauty products and ordering beauty services. The design of this system uses the Bootstrap application for input and output design.Keywords: Website, Gonova Beauty Care, Order Service, Selling Beauty Products

APLIKASI MULTIMEDIA PEMBELAJARAN PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP TENTANG BENCANA ALAM

2017 ◽  
Vol 15 (1) ◽  
Author(s):  
Restu Yoga Setia ◽  
Deasy Permatasari ◽  
Wahyuni Yuni
Keyword(s):  
Life Cycle ◽  
System Development ◽  
Development Life Cycle ◽  
E Learning

Aplikasi Multimedia pembelajaran sebagai salah satu media yang dapatdigunakan dalam penyampaian materi di sekolah, memberikan dampak positifbagi Guru dan Siswa dalam hal pemanfaatan perangkat digitalisasi danTeknologi Informasi di era Globalisasi saat ini. Hal ini termasuk pula memanfaatkan E-Learning yang pada saat ini merupakan media komunikatif dalam Proses Belajar Mengajar (PBM). Mata pelajaran Pendidikan LingkunganHidup (PLH) di tingkat Sekolah Menengah Pertama (SMP), yang salah satunyamempelajari sub bab materi tentang bencana alam. Dalam Proses PBM disekolah khususnya tingkat Menengah Pertama, rata-rata secara umum Gurusebagai penyampai materi masih menggunakan metode pembelajaran danmedia yang bersifat konvensional, yaitu hanya dengan memanfatkan metodeinteraksi langsung dengan siswa dan media buku-buku pelajaran tanpa ataubahkan tidak sama sekali memanfaatkan perangkat Teknologi Informasi (IT).Hal tersebut menyebabkan siswa harus menalar kronologis kejadian bencanaalam yang dirasakan agak menyulitkan baik bagi pihak Guru maupun Siswadalam memahami materi pelajaran karena akan lebih baik apabila terdapatmedia yang dapat memperlihatkan dengan jelas tentang fenomena bencanaalam dengan menggunakan aplikasi multimedia sebagai media yang dapatmembantu secara visualisasi dalam bentuk video animasi, sehingga materiakan lebih mudah dipahami dan ditalar oleh siswa. Metode pengembangansistem yang digunakan adalah model SDLC (System Development Life Cycle)atau Waterfall. Karena model ini bertujuan menghasilkan sistem dengankualitas yang tinggi, memenuhi harapan penggunanya, tepat dalam waktu danbiaya, bekerja dengan efektif dan efisien dalam infrastruktur TeknologiInformasi yang ada atau yang direncanakan, serta murah dalam perawatan danpengembangan lebih lanjut. Berdasarkan permasalahan diatas, maka dibuatlahsebuah “Aplikasi Multimedia Pembelajaran Pendidikan Lingkungan HidupTentang Bencana Alam”. Aplikasi ini diharapkan dapat membantu siswa dalammempelajari materi Pendidikan Lingkungan Hidup tentang bencana alamdengan menonjolkan objek gambar, suara, animasi video, animasi yangmenarik dan interaktif yang diharapkan akan dapat berfungsi dalam membantudalam PBM.

PERBANDINGAN MODEL WATERFALL DAN PROTOTYPING UNTUK PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI

2016 ◽  
Vol 14 (1) ◽  
Author(s):  
Rani Susanto ◽  
Anna Dara Andriana
Keyword(s):  
Life Cycle ◽  
System Development ◽  
Development Life Cycle

System Development Life Cycle atau yang lebih dikenal dengan istilah SDLC adalah metodologi umum yang digunakan untuk mengembangkan sistem informasi. SDLC terdiri dari beberapa fase yang dimulai dari fase perencanaan, analisis, perancangan, implementasi hingga pemeliharaan sistem. Konsep SDLC ini mendasari berbagai jenis model pengembangan perangkat lunak untuk membentuk suatu kerangka kerja untuk perencanaan dan pengendalian pembuatan sistem informasi. Model-model SDLC yang sering digunakan antara lain Waterfall dan Prototyping. Pembahasan mengenai model pengembangan perangkat lunak ini terdapat di salah satu materi di mata kuliah Analisis dan Desain Sistem Informasi yang ada di program studi Teknik Informatika yaitu di Bab 2 Pengembangan Sistem Informasi.Hasil perbandingan dari kedua model tersebut menyatakan bahwa model waterfall lebih cocok untuk sistem atau perangkat lunak yang bersifat generik, artinya sistem dapat diidentifikasi semua kebutuhannya dari awal dengan spesifikasi yang umum. Sesuai dengan karakteristik model ini, contoh topik Tugas Akhir/Skripsi yang cocok jika menggunakan model ini adalah tugas akhir/skripsi yang memiliki tujuan untuk membangun sebuah sistem dari awal yang mengumpulkan kebutuhan sistem yang akan dibangun sesuai dengan topik penelitian yang dipilih sampai dengan produk tersebut diuji. Sedangkan prototyping lebih cocok untuk sistem atau perangkat lunak yang bersifat customize, artinya software yang diciptakan berdasarkan permintaan dan kebutuhan (bahkan situasi atau kondisi) tertentu. Sesuai dengan karakteristik model ini contoh topik Tugas Akhir/Skripsi yang cocok jika menggunakan model ini adalah tugas akhir/skripsi yang memiliki tujuan untuk mengimplementasikan sebuah metode atau algoritma tertentu pada suatu kasus.Keywords : System Development Life Cycle, Waterfall, Prototype

Pemanfaatan Sistem Informasi Terhadap Kinerja Pelayanan, Sirkulasi Buku Dan Pengolahan Arsip

2018 ◽  
Vol 4 (1) ◽  
pp. 87-96
Author(s):  
Yanni Suherman
Keyword(s):  
Information System ◽  
Data Processing ◽  
System Development ◽  
Processing System ◽  
Data Processing System ◽  
Data Archiving ◽  
Data Archives ◽  
Development Life Cycle ◽  
Search Data

Research conducted at the Office of Archives and Library of Padang Pariaman Regency aims to find out the data processing system library and data archiving. All data processing is done is still very manual by using the document in writing and there is also a stacking of archives on the service. By utilizing library information systems and archives that will be applied to the Office of Archives and Library of Padang Pariaman Regency can improve the quality of service that has not been optimal. This research was made by using System Development Life Cycle (SDLC) which is better known as waterfall method. The first step taken on this method is to go directly to the field by conducting interviews and discussions. This information system will be able to assist the work of officers in terms of data processing libraries and facilitate in search data archives by presenting reports more accurate, effective and efficient.

SISTEM INFORMASI MANAJEMEN LOGISTIK PADA GUDANG BANTUAN DI DINAS SOSIAL KOTA KENDARI MENGGUNAKAN BAHASA PEMROGRAMAN JAVA

2017 ◽  
Vol 2 (1) ◽  
pp. 65-71
Author(s):  
Jeremmy Januar Ishak ◽  
Sutardi Sutardi
Keyword(s):  
Life Cycle ◽  
System Development ◽  
Microsoft Excel ◽  
Development Life Cycle

Dinas Sosial Kota Kendari memilikipermasalahan dalam pengolahan datanya, yang masihmenggunakan Microsoft Excel sebagai penampungandatanya sehingga pencarian data sering memilikipermasalahan. Karena harus mencari data satupersatu yang biasa memerlukan waktu yang cukuplama untuk pengecekan datanya, karena itu perludibuatkan sebuah aplikasi berbasis sistem informasiyang bisa memudahkan dalam pencarian datanyasehingga mampu lebih mempercepat waktunya tanpaharus mencarinya secara manual (membuka tiap-tiapfolder atau sheet-sheet dalam MS Excel) yangtentunya akan memakan waktu yang lamamenyebabkan keterlambatan informasi.Metode yang digunakan dalam tugas akhir iniadalah metode SDLC (system development life cycle)sedangkan gambaran sistem yang dibangunmenggunakan Flowchart bisnis, DFD (Data FlowDiagram), dan ERD (Entitas Relationship Diagram).Hasil dari aplikasi yang dibangun ini yaituaplikasi yang dapat mempermudah Bagianpergudangan pada kantor Dinas Sosial Kota Kendariuntuk mengolah data gudang agar lebihmengefisienkan dalam pemberian informasi.

Perancangan Sistem Informasi Monitoring Pembangunan Desa Berbasis Bring Your Own Device

METIK JURNAL ◽  
2021 ◽  
Vol 5 (2) ◽  
pp. 10-18
Author(s):  
Priyo Hadi Nugroho ◽  
Rizki Achmad Darajatun
Keyword(s):  
Life Cycle ◽  
System Development ◽  
Bring Your Own Device ◽  
Data Monitoring ◽  
Development Life Cycle

Dalam upaya melakukan pengelolaan potensi sumber daya dan persoalan di desa, pihak pemerintah desa telah merancang program pembangunan jangka lima tahun yang disusun dalam dokumen bernama RPJM Desa. Pada pelaksanaan kebijakan pada program tersebut, diperlukan monitoring secara berkala agar luaran yang dihasilkan sejalan dengan tujuan yang ditetapkan. Saat ini kegiatan monitoring pembangunan di Desa Majalaya masih bersifat konvensional. Kaur Umum dan Perencanaan perlu melakukan kunjungan langsung ke beberapa lokasi pembangunan dan mengelola berita monitoring yang dilaporkan oleh aparatur desa dari media whatsapp sehingga proses monitoring membutuhkan waktu dan tenaga yang banyak. Berdasarkan hal tersebut, Peneliti mengusulkan sistem informasi monitoring pembangunan di Desa Majalaya dengan tujuan menganalisis dan merancang sistem informasi pembangunan desa berbasis Bring Your Own Device (BYOD). Sistem usulan dirancang menggunakan metode System Development Life Cycle (SDLC), mulai dari tahap planning, analysis dan design. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sistem informasi monitoring pembangunan desa berbasis BYOD dapat menghasilkan informasi secara cepat dan akurat sehingga memudahkan Kaur Umum dan Perencanaan beserta aparatur desa lainnya dalam mengelola data monitoring pembangunan desa. Hal ini karena sistem tersebut memiliki database yang mengelola data monitoring secara otomatis dan dihubungkan dengan smartphone pengguna yang memiliki akses internet. Selain itu, terdapat fitur geolocation yang dapat melacak koordinat lokasi kegiatan monitoring sehingga informasi yang diterima Kaur Umum dan Perencanaan lebih relevan.

Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document