Program Keluarga Harapan dan Penurunan Angka Kematian Ibu (Studi di Provinsi Jambi dan Provinsi Kalimantan Selatan)
The study was conducted with a qualitative approach to see how the Family Hope Program (PKH) played a role in decreasing Maternal Mortality Rate (MMR) in Jambi and South Kalimantan Provinces. Data were obtained from interviews with PKH management officials, PKH assistants and PKH recipients who were pregnant. It was found that there was no direct connection between PKH and the decline in MMR, because there was no detailed provision regarding the percentage of cash received from PKH that had to be spent to improve the nutritional quality of PKH recipients, thus influencing the quality of maternal health and reducing MMR. In addition, not all pregnant women check themselves at a minimum of 4 times during pregnancy. The two provinces do not hold special programs for pregnant women receiving PKH. Nevertheless, there were several efforts to improve the quality of health and nutrition of pregnant women from the Ministry of Health, namely through the provision of blood tablets and biscuits, as well as the implementation of the Class for Pregnant Women. To increase the effectiveness of PKH in reducing MMR, it is necessary to periodically provide assistance and monitoring to PKH recipients who were pregnant.AbtrakPenelitian dilakukan dengan pendekatan kualitatif untuk melihat bagaimana peran Program Keluarga Harapan (PKH) dalam penurunan Angka Kematian Ibu (AKI) di Provinsi Jambi dan Kalimantan Selatan. Data diperoleh dari wawancara kepada pejabat pengelola PKH, pendamping PKH dan ibu hamil penerima PKH. Ditemukan bahwa tidak terdapat kaitan secara langsung antara PKH dan penurunan AKI, karena tidak ada ketentuan yang rinci mengenai persentase uang tunai yang diterima dari PKH yang harus dibelanjakan untuk meningkatkan kualitas gizi ibu hamil penerima PKH, sehingga berpengaruh pada kualitas kesehatan ibu hamil dan penurunan AKI. Selain itu, tidak semua ibu hamil memeriksakan diri minimal 4 kali selama kehamilan. Kedua provinsi tidak menyelenggarakan program khusus bagi ibu hamil penerima PKH. Meskipun demikian, ada beberapa upaya untuk meningkatkan kualitas kesehatan dan gizi ibu hamil yang menjadi program Kementerian Kesehatan, yaitu melalui pemberian tablet tambah darah dan biskuit, serta penyelenggaraan Kelas Ibu Hamil. Untuk meningkatkan efektivitas PKH dalam menurunkan AKI, perlu dilakukan pendampingan dan monitoring secara berkala kepada ibu hamil penerima PKH.