Sejak media sosial menjadi begitu berpengaruh dalam kehidupan sehari-hari remaja terutama selama kondisi tinggal di rumah dalam Pandemi Covid-19, kekhawatiran para peneliti tentang efek pengamat (cyberbystander) dalam cyberbullying tumbuh. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui peran mediator parent communication pattern dalam pengaruh empati terhadap peran sebagau cyberbystander di kalangan remaja pengguna media sosial. Sebanyak 447 remaja berusia 12-21 tahun terlibat dan menyelesaikan Cyberbullying Bystander Scale (CBS) oleh Sarmiento et al., (2019), The Basic Empathy Scale (BES) oleh Jolliffe & Farrington (2006), dan The Revised Family Communication Pattern (RFCP) oleh Koerner & Fitzpatrick (2002). Hasil penelitian menunjukkan bahwa parent communication pattern secara parsial memediasi pengaruh empati terhadap perilaku cyberbystander (B = 0,0241, LLCI = 0,0096, ULCI = 0,0403). Dapatan ini menekankan bahwa empati memiliki efek langsung yang kuat pada perilaku cyberbystander. Temuan ini juga menggarisbawahi pentingnya fungsi keluarga untuk memperkuat empati remaja agar menghindarkan mereka untuk menjadi cyberbystander.