Jurnal Psikohumanika
Latest Publications


TOTAL DOCUMENTS

51
(FIVE YEARS 36)

H-INDEX

0
(FIVE YEARS 0)

Published By Universitas Setia Budi

2302-0660, 1979-0341

2021 ◽  
Vol 13 (2) ◽  
pp. 10-24
Author(s):  
Charyna Ayu Rizkyanti ◽  
Asti Hesti Cahyani ◽  
Salfira Salsabilla ◽  
Asti Aulia

Sejak media sosial menjadi begitu berpengaruh dalam kehidupan sehari-hari remaja terutama selama kondisi tinggal di rumah dalam Pandemi Covid-19, kekhawatiran para peneliti tentang efek pengamat (cyberbystander) dalam cyberbullying tumbuh. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui peran mediator parent communication pattern dalam pengaruh empati terhadap peran sebagau cyberbystander di kalangan remaja pengguna media sosial. Sebanyak 447 remaja berusia 12-21 tahun terlibat dan menyelesaikan Cyberbullying Bystander Scale (CBS) oleh Sarmiento et al., (2019), The Basic Empathy Scale (BES) oleh Jolliffe & Farrington (2006), dan The Revised Family Communication Pattern (RFCP) oleh Koerner & Fitzpatrick (2002). Hasil penelitian menunjukkan bahwa parent communication pattern secara parsial memediasi pengaruh empati terhadap perilaku cyberbystander (B = 0,0241, LLCI = 0,0096, ULCI = 0,0403). Dapatan ini menekankan bahwa empati memiliki efek langsung yang kuat pada perilaku cyberbystander. Temuan ini juga menggarisbawahi pentingnya fungsi keluarga untuk memperkuat empati remaja agar menghindarkan mereka untuk menjadi cyberbystander.


2021 ◽  
Vol 13 (2) ◽  
pp. 1-9
Author(s):  
Asra Faiza Khairunnisa ◽  
Aditya Nanda Priyatama ◽  
Selly Astriana

Salah satu fenomena yang muncul akibat dampak globalisasi adalah munculnya Korean Wave yang sudah akrab dirasakan sejak awal tahun 2000-an di Indonesia, hingga kini menciptakan budaya baru yang banyak memperdagangkan barang dagangan sebagai bentuk identitas untuk grup K-Pop. Dalam penelitian ini, kami mengeksplorasi hubungan antara pemujaan selebriti, regulasi diri dan pembelian impulsif pada pembelian merchandise oleh penggemar K-Pop yang telah menjadi budaya bagi komunitas penggemar selama satu dekade terakhir. Sampel penelitian ini adalah komunitas fansclub band K-Pop ‘Day6’ asal Solo, MyDaySolo dengan total 67 responden. Metode pengambilan sampel yang digunakan adalah purposive sampling dengan beberapa kriteria yang dibutuhkan. Penelitian ini dilakukan dengan pendekatan kuantitatif dengan menggunakan analisis regresi berganda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara pemujaan selebriti, regulasi diri, dan pembelian impulsif yang ditunjukkan oleh hasil analisis regresi berganda yaitu F = 60,982 (p<0,05).  Kata kunci: impulsive buying, celebrity worship, regulasi diri, penggemar K-Pop


2021 ◽  
Vol 13 (2) ◽  
pp. 49-63
Author(s):  
Juni Indrawati ◽  
Jimmy Ellya Kurniawan
Keyword(s):  

Generasi millennial cenderung memiliki komitmen organisasi yang rendah. Komitmen diasumsikan dapat ditingkatkan dengan adanya efikasi dalam bekerja dan budaya yang berorientasi kewirausahaan. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif, metode korelasional dengan tujuan agar mengetahui apakah ada pengaruh efikasi dalam bekerja dan orientasi kewirausahan organisasi terhadap komitmen organisasi. Pengambilan data menggunakan metode survei dengan cara menyebarkan kuesioner di Perusahaan X. Subjek penelitian adalah 157 generasi milenial yang memiliki masa kerja sekurangnya satu tahun. Dari Uji regresi linear berganda yang dilakukan dapat disimpulkan ada pengaruh antara efikasi dalam bekerja dan orientasi kewirausahaan organisasi terhdap komitmen orgnisasi. Penelitian ini juga menunjukkan bahwa dimensi efikasi dalam bekerja yang paling berpengaruh terhadap komitmen organisasi adalah occupational social self-efficacy. Sedangkan dimensi orientasi kewirausahaan organisasi yang paling mempengaruhi komitmen organisasi adalah proaktif.


2021 ◽  
Vol 13 (2) ◽  
pp. 64-73
Author(s):  
Mikail Ahabba ◽  
Mochamad Widjanarko ◽  
Mohammad Khasan

This study aims to determine the relationship of social interaction and self-esteem with group cohesiveness of SSB students in Kudus. The subjects of this study were 80 students of SSB in Kudus. The sampling technique in this study used a quota sampling technique. The measuring tools used to obtain the data are the social interaction scale, self-esteem scale, and group cohesiveness scale. The results of data analysis using Regression Analysis where the calculation uses the SPSS 15.0 program. The results of the correlation coefficient rx1,2y  of 0.836 with p of 0.000 (p<0.01) mean that there is a very significant relationship between social interaction and self-esteem with group cohesiveness. The result of the correlation coefficient between social interaction variables and group cohesiveness rx1y is 0.836 with p of 0.000 (p <0.01) this means that there is a very significant positive relationship between social interaction and group cohesiveness. While the correlation coefficient between the variable self-esteem and group cohesiveness rx2y is 0.708 with p of 0.000 (p <0.01) this means that there is a very significant positive relationship between self-esteem and group cohesiveness. The effective contribution of the independent variable to the dependent variable is 69.9%.


2021 ◽  
Vol 13 (2) ◽  
pp. 25-38
Author(s):  
Shelmy Oktari ◽  
Sowanya Ardi Prahara

Abstrak                 Subjective well-being menjadi salah satu bagian yang harus diperhatikan dalam diri seorang ibu, di mana ketika menjalani peran sebagai seorang ibu yang bekerja dengan beragam tugas dan tanggung jawab mengharuskan seorang ibu untuk dapat mengendalikan dan mengatur diri agar mampu melakukan berbagai tugas dan tanggung jawab yang ada dengan sebaik-baiknya, sehingga tidak menimbulkan masalah pada kesejahteraannya. Sebab karena itulah perilaku prososial menjadi sangat penting untuk dilakukan karena dengan melakukan perilaku prososial maka ibu yang bekerja akan mengalami emosi positif yang lebih besar. Penelitian ini memiliki tujuan untuk mengetahui hubungan antara perilaku prososial dengan subjective well-being pada ibu yang bekerja. Subjek yang ada pada penelitian ini berjumlah 65 orang yang memiliki karakteristik sebagai seorang wanita yang bekerja, di mana wanita tersebut sudah menikah dan memiliki anak, masa kerja minimal 1 tahun, dan minimal usia 22 tahun dan maksimal 60 tahun. Teknik untuk pengambilan sampel yaitu menggunakan metode purposive sampling. Pada pengambilan data menggunakan Skala Perilaku Prososial dengan Skala Subjective Well-Being. Teknik analisis data yang digunakan adalah korelasi product-moment dari Karl Pearson. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan positif yang signifikan antara perilaku prososial dengan subjective well-being.  


2021 ◽  
Vol 13 (2) ◽  
pp. 73-83
Author(s):  
Charli Sitinjak ◽  
Gibson Manalu ◽  
Hafizh Zain Abdillah

Coronavirus disease (2019) or what we usually call COVID-19 has had a significant impact on all sectors, including the education sector. The transition from traditional or face-to-face teaching to an online teaching system. Has given a lot of homework for teachers, they have to work hard to be able to adapt quickly to the changes. In addition, this online learning process places a heavy burden on teachers. This makes teachers stressed and affects teacher performance. This study aims to describe the problems faced by teachers seen from the teacher's self-efficacy during teaching using the online method. 40 teachers participated in this study, where they were asked to fill out a teacher self-efficacy scale (TSE) to measure their self-efficacy. The results showed that there was a significant decrease in the self-efficacy of senior teachers when teaching using the online method


2021 ◽  
Vol 13 (2) ◽  
pp. 39-48
Author(s):  
Ade Machnun Saputra ◽  
Rini Sugiarti

This study aims to empirically test the influence of adversity quotient on the achievement of ToSM (test of second mathematics) scores on the student. The hypothesis proposed is the influence of adversity quotient on the accomplishment of ToSM scores on students. The subjects in this study amounted to 34 students from SMK Negeri 1 Dukuhturi, Tegal Regency. The sampling technique used is saturated sampling. The measuring instruments in this study were adversity quotient scales and Android app-based ToSM. The results of this study showed the significance of the correlation test was 0.671 > 0.05 and Pearson correlation = 0.075 < r table = 0.3246, while the linearity test explained the magnitude of the correlation value / R relationship of 0.75 of the output obtained a coefficient of determination (R Square) of 0.006, which contains the understanding that the influence of Adversity Qutotien variable on variable performance ToSM score value is 0.6%, the data can be interpreted that there is no correlation between the variables studied, these findings can also be interpreted that to increase KHDI is not enough just by relying on adversity intelligence alone need other efforts.


2021 ◽  
Vol 13 (1) ◽  
pp. 34-50
Author(s):  
Istiqomah Istiqomah ◽  
Wiwik Juwarini Prihastiwi

Abstrak   Peningkatan mutu pendidikan dilakukan dengan meningkatkan teacher professional well being. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh sertifikasi guru, nilai kerja  dan iklim sekolah terhadap  teacher professional well being. Teknik sampling yang digunakan adalah accidental sample. Jumlah sample yang dalam penelitian ini adalah 61 guru yang sudah dan belum mendapatkan sertifikasi. Teknik analisis data menggunakan regresi berganda dan uji t. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada pengaruh antara work value dan iklim sekolah terhadap teacher professional well being  sedangkan persepsi terhadap sertifikasi guru tidak berpengaruh secara significant. Sumbangan   ketiga  variabel sebesar 69,2%  dan 30,80 % dipengaruhi oleh faktor lainnya. Masing - masing variabel memberikan sumbangan efektif sebesar sebesar  48,15 % sedangkan work value memberikan sumbangan sebesar 19,37 %. Teacher  professional well being  ditinjau dari guru yang telah tersertifikasi dan belum tersertifikasi tidak menunjukkan adanya perbedaan. Teacher  professional well being ditinjau dari masa  kerja guru yang telah bekerja selama 20 tahun  dan kurang dari 20 tahun juga tidak   menunjukkan adanya perbedaan.   Key word: Sertifikasi Guru, Nilai Kerja,   Iklim Sekolah, dan  teacher professional well being    


2021 ◽  
Vol 13 (1) ◽  
pp. 22-33
Author(s):  
Nur Rama Yuniani ◽  
Arif Tri Setyanto ◽  
Rosita Yuniati

ABSTRACT   Instagram is the highest media social which accessed by teenagers in the development of information technology nowadays. The excessive use of Instagram creates the Fear of Missing Out phenomena which can reduce life satisfaction, bring up negative moods, create someone feels insufficient and compare themselves with others. Therefore, Fear of Missing Out affects the Subjective Well Being This study aims to find out the correlation between Fear of Missing Out and Subjective Well Being among teenagers Instagram’s users. The hypothesis proposed in this study is Fear of Missing out and Subjective Well Being among teenagers Instagram’s users. This study uses a quantitative method and proportionate stratified random sampling technique for getting the samples. The subjects in this study were 129 students of SMA Negeri 7 Surakarta which are Instagram’s users between 15-18 years old. The measuring instruments used in this study are the Fear of Missing Out scale and Subjective Well Being scale. The data analysis used is Karl Pearson’s Product Moment correlation in SPSS 21.0 for Windows release. The analysis showed a correlation coefficient rxy= -0,209 with P=0,019 (p<0.05). It proves there is a significant negative relationship between Fear of Missing Out and Subjective Well Being. Therefore, the hypothesis proposed in this research is accepted. Rsquare value of 0,044 means that Fear of Missing Out gives effective contribution of 4,4% to Subjective Well Being.   Keywords: Fear of Missing Out, Subjective Well Being, Teenager, Instagram.


2021 ◽  
Vol 13 (1) ◽  
pp. 51-67
Author(s):  
Walda Isna Nisa
Keyword(s):  

Abstrak Gangguan mental umumnya terjadi karena tekanan yang berasal dari faktor eksternal. Oleh karena itu, pengetahuan praktis mengenai gangguan jiwa selayaknya juga dipahami oleh masyarakat. Masyarakat diharapkan dapat berpartisipasi melalui metode pemberdayaan komunitas guna meningkatkan kemandirian dalam penanganan kesehatan mental, sehingga tidak ada lagi pasien gangguan jiwa yang di pasung dan kehilangan produktifitasnya. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh gambaran pelaksanaan pertolongan pertama kesehatan mental pada masyarakat Bantur yang dikemas dalam bentuk modul. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah R&D dengan tahapan: 1)Identifikasi masalah, 2)Pengumpulan data, 3)Merancang produk, 4)Pengembangan produk, 5)Validasi dan evaluasi produk, 6)Diseminasi dan implementasi, 7)Pembuatan produk masal. Penelitian dilakukan di Kecamatan Bantur Kabupaten Malang dengan subyek penelitiannya adalah masyarakat yang memiliki keterlibatan dalam berbagai kasus Gangguan Mental. Berdasarkan hasil validitas uji kelompok sebanyak 81% dari 10 orang memilih bahwa modul sudah layak. Selain itu hasil dari validasi ahli modul ini termasuk dalam kriteria “Layak Digunakan”. Setelah dilakukan diseminasi dengan 30 peserta diketahui hasil pre-test adalah 60,3 dan post-test 64,37 dengan signifikansi 0,000 < 0,05 yang menunjukkan ada perbedaan yang signifikan terhadap pemahaman peserta sebelum dan sesudah sosialisasi modul. Maka dapat disimpulkan bahwa Modul Penanganan Kesehatan Mental Berbasis Komunitas ini layak dan efektif untuk digunakan. s


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document