ABSTRAK Kedelai merupakan bahan pangan yang menduduki posisi strategis, ketergantungan impor kedelai berdampak kurang baik untuk menjaga keamanan pangan, karena impor kedelai menyedot devisa negara, dan adanya kerawanan pasokan jika penurunan nilai tukar rupiah, akibatnya berdampak pada kesetabilan harga kedelai nasional. Oleh karena itu diperlukan upaya megembangkan kedelai lokal yang didukung oleh petani. Tujuan penelitin ini untuk menganalisis peranan usahatani kedelai tumpangsari terhadap pendapatan keluarga tani. Penelitian dilaksanakan di sentra produksi kedelai Jawa Barat. Metoda yang digunakan adalah metoda survey, data yang digunakan terdiri data primer (dari petani) dan data secunder. Data dianalisis menggunakan analisis matematik dan deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan, usahatani kedelai tumpangsari memberikan kontribusi cukup besar terhadap pendapatan petani. Selain itu tanaman tumpangsari (non kedelai) memberikan pendapatan tambahan, pendapatan berkelanjutan dan turut menjaga kegagalan usahatani. Kata kunci: kedelai, tumpangsari, pendapatan, Jawa Barat. ABSTRACT Soybean is a food that occupies a strategic position, dependence on soybean imports has a bad impact on maintaining food security, because soybean imports suck up foreign exchange, and the supply of insecurity if the rupiah exchange rate decreases, consequently impacts on national soybean price stability. Therefore, an effort is needed to develop local soybeans supported by farmers. The purpose of this research is to analyze the role of intercropping soybean farming on the income of farmer families. The research was conducted at the West Java soybean production center. The method used is the survey method, the data used consists of primary data (from farmers) and secondary data. Data were analyzed using mathematical and descriptive analysis. The results showed that intercropping soybean farming contributed significantly to farmers' income. In addition, intercropping (non-soybean) crops provides additional income, sustainable income and helps maintain farm failure. Keywords: soybean, policulture, West Java Income