Hiperpigmnetasi pascainflamasi (HPI) merupakan penggelapan warna kulit yang terjadi setelah inflamasi atau cedera pada kulit. HPI sering terjadi pada warna kulit lebih gelap dan dapat menurunkan kepercayaan diri seseorang. Pengobatan konvensional HPI adalah hydroquinone (HQ) topikal yang sering dikombinasikan dengan retinoid. HQ memiliki efek samping berupa dermatitis, perubahan warna kuku, leukoderma permanen, hipopigmentasi, dan okronosis eksogen sedangkan retinoid memiliki efek samping teratogenik. Senyawa fitokimia pada tanaman dapat digunakan sebagai kosmeseutikal herbal untuk terapi alternatif HPI yang lebih aman karena memiliki efek toksisitas minimal. Beberapa kosmeseutikal herbal yang dapat digunakan di antaranya adalah aloesin pada lidah buaya, alpha-bisabolol pada kamomil, arbutin pada tanaman bearberry, ellagic acid pada teh hijau, stroberi, ceri, walnut, anggur, dan geranium, glabridin pada akar manis, polifenol pada teh hijau dan kedelai, vitamin C, silimarin pada Silybum marianum, procyanidin pada Pinus pinaster dan kacang tanah, dan lektin pada gandum, kacang-kacangan, dan berbagai jenis sayuran.