Jurnal Christian Humaniora
Latest Publications


TOTAL DOCUMENTS

53
(FIVE YEARS 53)

H-INDEX

0
(FIVE YEARS 0)

Published By Jurnal Christian Humaniora, Institut Agama Kristen Negeri Tarutung

2599-1965, 2598-6317

2021 ◽  
Vol 5 (1) ◽  
pp. 116-124
Author(s):  
Andrianus Nababan ◽  
Warseto Freddy Sihombing

This study aims to determine the relationship and magnitude of Christian religious teacher’s integrity in carrying out their duties and responsibilities to students of SMP Negeri 2 Lintongnihuta. The number of samples here was 129 students. Data was collected by means of a questionnaire using descriptive analysis. The results showed that there was an effect of Christian religious teacher integrity in carrying out duties and responsibilities to students. This research was analyzed using descriptive and inferential statistical data analysis techniques with the following steps: (1) The relationship test found that rcount r table was 0.621 0.349. It can be concluded that there is a positive relationship between the Integrity of Christian religious Teachers with Duties and Responsibilities, (2) The significant test of the relationship shows that tcount t table is 4.338 2.042. Based on the results of this study, teachers of religious education must have integrity that greatly influences a person in carrying out their duties and responsibilities regularly, consistently, honestly, in accordance with the professional ethics code for Christian religious teachers. As result, student interest and motivation will increase. 


2021 ◽  
Vol 5 (1) ◽  
pp. 107-115
Author(s):  
Frainskoy Rio Naibaho

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penggunaan media visual dalam pembelajaran, terhadap motivasi belajar PAK pada siswa kelas VII SMP Negeri 3 Tarutung Kabupaten Tapanuli Utara tahun ajaran 2019/2020. Metode penelitian ini adalah metode kuantitatif deskriptif. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VII SMP Negeri 3 Tarutung, Kabupaten Tapanuli Utara tahun ajaran 2019/2020 dengan jumlah 245 orang. Sampel penelitian sebanyak 48 orang. Angket  diujicobakan kepada 30 siswa di luar sampel penelitian. Uji pengaruh: a) Persamaan regresi: =41,79+0,27X menunjukkan bahwa setiap penambahan variabel X (penggunaan media visual) sebesar satu satuan unit maka terjadi penambahan variabel Y (motivasi belajar PAK siswa) sebesar 0,27 dari nilai variabel X. b) Uji koefisien determinasi regresi (r2) = 0,0778 dan persentase pengaruh yang positif antara penggunaan media visual terhadap motivasi belajar PAK siswa kelas VII SMP Negeri 3 Tarutung, Kabupaten Tapanuli Utara tahun ajaran 2019/2020 7,78%. Terdapat pengaruh yang positif dan signifikan antara penggunaan media visual dalam pembelajaran terhadap motivasi belajar PAK, siswa kelas VII SMP Negeri 3 Tarutung tahun ajaran 2019/2020.


2021 ◽  
Vol 5 (1) ◽  
pp. 125-132
Author(s):  
Astry Conny Simorangkir ◽  
Betty A. S. Pakpahan ◽  
Sandy Ariawan

Discipline is very important because discipline plays a role in creating disciplined and productive employees. Discipline means carrying out its responsibilities in accordance with office regulations, thus employees will become more productive and able to work effectively and efficiently. One of the factors that affect the discipline of work is the example of the leader, the example of the leader is very instrumental in determining the discipline of employees, because the leadership is used as an example and role model by his subordinates. The purpose of this study was to analyze the influence of leadership on work discipline. This research was included in associative-quantitative research, which was research that connects two or more variables to see the influence between variables through hypothesis testing. In this study, researcher gave five alternative answers to respondents using a scale of one to five. The population in this study was employees at the Office of Cooperatives, Small and Medium Enterprises, Industry and Trade of North Tapanulli Regency as many as 30 people under the leadership of echelon 3. The R Square value of 0.744 means that 7.44% of employee work disciplinary variables (Y) can be explained by leadership (X). While the remaining 25.6% can be explained by other variables that were not studied in this study. Based on the results of the analysis of this study where the leadership plays a role in the discipline of employees' work, this is because good leadership is one of the important factors in the process of disciplining employees' work. Leadership can affect employee discipline and result in the form of work requirements that employees will carry out. If the leadership in the company or organization is good and has the ability to influence or control its employees in carrying out office tasks then the work discipline will be improved as expected by the company.


2021 ◽  
Vol 5 (1) ◽  
pp. 81-93
Author(s):  
Erika Christine Panggabean ◽  
Endang Juliati Br Manullang ◽  
Jerry Stevan Sinambela

Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui persepsi mahasiswa terhadap pembelajaran online selama pandemic covid-19. Penelitian deskriptif ini dilakukan dengan teknik kuesioner yang disebar secara online kepada mahasiswa di IAKN Tarutung dengan bantuan google form. Sebanyak 440 mahasiswa dari semua program studi yang ada di IAKN Tarutung telah berperan menjadi responden penelitian ini. Hasil penelitian yang telah dilakukan menunjukkan bahwa sebanyak 42.3% memilih aplikasi zoom meeting yang sering digunakan oleh dosen dalam pelaksanaan perkuliahan online. Bentuk perkuliahan online yang dilakukan oleh dosen dengan cara memberikan penjelasan langsung secara online dipilih mahasiswa dengan persentase sebesar 74,8%. Dalam hal penggunaan perangkat untuk pembelajaran online, sebanyak 95,2% mahasiswa menggunakan handphone/smartphone. Kendala utama yang sering dihadapi mahasiswa dalam proses pembelajaran online adalah akses internet yang lambat dengan persentase sebesar 31,1%. Dan 418 orang (95%) mahasiswa dari total 440 mahasiswa yang telah berperan sebagai responden dalam penelitian ini lebih menyukai perkuliahan secara konvensional (tatap muka) daripada perkuliahan online.


2021 ◽  
Vol 5 (1) ◽  
pp. 94-106
Author(s):  
Tiur Imeldawati ◽  
Yayan Erina Br. Regar

AbstrakUntuk menghasilkan hidup sebagai seorang kristen yang berkualitas diperlukan hidup sesuai prinsip-prinsip pertubumbuhan yang terdapat dalam Alkitab. Pertumbuhan rohani jemaat harus menjadi visi dan misi gereja Tuhan. Tujuan penelitian ini ialah untuk menemukan dan memaparkan prinsip -prinsip pertumbuhan rohani dalam Efesus 5 :1- 21 yang masih relevan terhadap prinsip pertumbuhan rohani; dan untuk menjelaskan cara pengupayaan pertumbuhan rohani jemaat GPdI Gunung Moria Bedagai sesuai dengan pertumbuhan rohani Efesus 5 :1- 21; serta untuk membuktikan adanya hubungan prinsip pertumbuhan rohani dalam Efesus 5 :1- 21 yang memiliki kolerasi terhadap prinsip pertumbuhan kerohanian jemaat GPdI Gunung Moria Bedagai.Katakunci : prinsip, pertumbuhan rohani, GPdI Gunung Moria AbstractTo live a quality Christian life requires living according to the principles of growth found in the Bible. The spiritual growth of the congregation must be the vision and mission of God's church. The purpose of this research is to find and explain the principles of spiritual growth in Ephesians 5: 1–21 which are still relevant to the principles of spiritual growth; and to explain how to nurture the spiritual growth of the GPdI Gunung Moria Bedagai congregation in accordance with the spiritual growth of Ephesians 5: 1-21; and to prove that there is a relationship between the principles of spiritual growth in Ephesians 5: 1-21 which correlate with the principles of spiritual growth in the GPdI Mount Moria Bedagai church  Keywords: principle, spiritual growth, GPdI Mount of Moriah


2021 ◽  
Vol 5 (1) ◽  
pp. 64-80
Author(s):  
Luhut Sinaga ◽  
Resteti Sarumaha ◽  
Hasahatan Hutahaean

Penelitian ini bertujuan menemukan kontribusi pertumbuhan kerohanian terhadap peningkatan hasil belajar. Pertumbuhan rohani adalah satu aspek kehidupan yang menyeluruh dari diri seseorang yang beriman pada Tuhan. Meliputi perilaku, ucapan dan pikiran seseorang, termasuk hasil belajar. Kerohanian berhubungan dengan bagaimana cara seseorang berinteraksi dengan sesamanya. Di sisi lain siswa yang sedang belajar mempunyai keinginan untuk memperoleh hasil belajar yang memuaskan. Sedangkan secara umum, khalayak memahami bahwa untuk meningkatkan hasil belajar dibutuhkan usaha dan perhatian yang besar khususnya mempelajari subjek-subjek pelajarannya. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan menyebar angket untuk menghimpun data. Skala Likert digunakan untuk memberikan range penilaian atas hasil pengumpulan data. Hasilnya penelitian menunjukkan adanya kontribusi pertumbuhan kerohanian terahadap hasil belajar. Karena itu hipotesis adanya kontribusi yang berarti antara pertumbuhan kerohanian terhadap hasil belajar PAK siswa diterima. Karena itu diharapkan adanya sinergi antara Guru-Sekolah-Gereja-Orangtua untuk menopang pertumbuhan rohani siswa secara berkesinambungan. Sebab upaya yang parsial memberikan hasil belajar yang tidak memuaskan


2021 ◽  
Vol 5 (1) ◽  
pp. 47-63
Author(s):  
Nurmiati Marbun ◽  
Lamtiur Pasaribu

AbstrakPendidikan merupakan suatu kebutuhan yang mutlak diperlukan bagi setiap insan manusia, sebab tanpa pendidikan sama sekali, maka mustahil bagi seorang pribadi atau sekelompok masyarakat mengalami perkembangan menuju cita-cita untuk maju, hidup sejahtera dan bahagia. Kegiatan proses belajar mengajar di sekolah merupakan kegiatan inti yang sangat penting. Sekolah merupakan lembaga yang mengelola dan mengatur segala potensi untuk mencapai tujuan pendidikan. Namun tidak cukup hanya sekolah yang berperan untuk untuk mewujudkan tujuan pendidikan. Kerjasama antara sekolah dengan masyarakat dan juga orangtua dengan peserta didik merupakan hal yang sangat penting. Namun tidaklah suatu hal yang mudah untuk mewujudkan itu semua, ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhi minat belajar PAK seorang peserta didik—faktor luar maupun faktor dalam diri siswa.Katakunci : minat belajar, pendidikan agama kristen, sekolahAbstractEducation is a necessity absolutely necessary for everyone, that without education, it is impossible for a person or society to experience a development towards advancing ideal, living a prosperous and happy life. Teaching and learning process activities in schools are important and core activities. School managed by an institution and regulates all potential to achieve educational goals. However, it’s not enough to schools achieve it’s educational goals. There is must be, a cooperation between schools and the community, also between parents and students is very important. However, it’s not an easy thing to realize it, there are several factors can affect student's interest in learning Christian Education—outside factors and from within students.  Keywords: christian education, learning interesting, school,


2021 ◽  
Vol 5 (1) ◽  
pp. 01-13
Author(s):  
Alferdi Alferdi

ABSTRACT The leadership crisis in the church, especially the church pastor, is a very touching phenomenon. How not, this crisis affects the church's growth, especially spiritual growth. Because of this crisis, so here and there many congregations then no longer heed their faith, and even chose to leave Jesus. The cause of this crisis is none other than the pastors of the church who do not know what their principles are in carrying out pastoral care. This article examines the principles of a church pastor. The principle of shepherding will be explored based on the text of the Gospel of John 10: 1-21, which is a parable told by Jesus about the Good Shepherd. When a pastor in the church understands what the principles of a pastor are, it will certainly be an advantage that that way the ministry in the church will run well. Writing this article uses a qualitative approach with literature review. This approach seeks to analyze the text of the Gospel of John 10: 1-21 with various sources from books and online journals. This research shows that in the Gospel of John there are several principles of a shepherd, namely, shepherding is a calling, caring for, and sacrifice. These three things must be interpreted properly as a pastor, to lead to a ministry that is oriented towards church growth from various aspects, not a pastoral ministry that is only selfish or just looking for profit.ABSTRAKKrisis kepemimpinan dalam Gereja khususnya gembala jemaat adalah sebuah fenomena yang begitu mengharukan. Bagaimana tidak, krisis ini mempengaruhi pertumbuhan jemaat secara khusus pertumbuhan rohani. Karena krisis ini, sehingga di sana sini banyak jemaat yang kemudian tidak lagi mengindahkan iman mereka, dan bahkan memilih meninggalkan Yesus. Penyebab dari krisis ini tidak lain karena gembala jemaat tidak mengetahui apa yang menjadi prinsip mereka dalam melaksanakan penggembalaan. Artikel ini membahas apa yang menjadi prinsip dari seorang gembala jemaat. Prinsip penggembalaan akan ditelusuri berdasarkan teks Injil Yohanes 10:1-21, yaitu sebuah perumpamaan yang disampaikan oleh Yesus mengenai Gembala yang baik. Ketika seorang gembala dalam jemaat mengerti apa prinsip dari seorang gembala, tentu akan menjadi suatu keuntungan bahwa dengan jalan itu pelayanan dalam jemaat akan berjalan dengan baik. Penulisan artikel ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan kajian kepustakaan. Pendekatan ini berusaha menganalisis teks Injil Yohanes 10:1-21 dengan berbagai sumber dari buku maupun jurnal-jurnal online. Dari penelitian ini menunjukkan bahwa dalam Injil Yohanes ada beberapa prinsip dari seorang gembala yaitu, penggembalaan adalah panggilan, pemeliharaan, dan pengorbanan. Ketiga hal ini harus dimaknai dengan baik sebagai seorang gembala, untuk menuju pada pelayanan yang berorientasi pada pertumbuhan jemaat dari berbagai aspek bukan pelayanan penggembalaan yang hanya mementingkan diri sendiri ataupun hanya mencari keuntungan.


2021 ◽  
Vol 5 (1) ◽  
pp. 25-46
Author(s):  
Yakobus Ndona ◽  
Liber Siagian ◽  
Sampitmo Habeahan

AbstractJesus Christ is not only a founder of Christianity. Jesus is from pedagogical perspective including an educational figures with the power of charisma who until now has influenced to the world of Christianity. The charisma pedagogy of Jesus appears in authoritative teaching, the charismatic, delivery of messianic expectations and a distinctive educational pattern. A study of a gospels, reveals that the pedagogy of Jesus was not oriented toward the inculcation of religious laws as done by the Jewish rabbis. Jesus education focused on renewing the heart based on the value of the kingdom of God.  Jesus did not build a formal class but made Himself and the environment around Him as a learning laboratory. This pattern shows that the pedagogy of Jesus has both parallel and contradiction with the various educational which developing in the world of education. This paper examines the richness of Jesus pedagogy as seem from a progressivism perspective of an education. The philosophical hermeneutic analysis found the substance, pattern and objective value of Jesus education. Then, through reflection and heuristics, we find contextual values that have implications for the world of Christian education and is an inspiration for educational activists today.Key words : Jesus, Pedagogy, Progressivism  AbstrakYesus Kristus tidak hanya seorang pendiri kristianitas. Yesus, dari perspektif pedagogik  termasuk tokoh pendidikan dengan kekuatan kharisma yang sampai sekarang berpengaruh pada dunia kekristenan. Kharisma pedagogi Yesus tampak dalam pengajaran yang otoritatif, berkharisma, penyampaian harapan-harapan mesianik, dan pola pendidikan yang khas. Telah terhadap kitab-kitab Injil memperlihatkan bahwa pedagogi Yesus tidak berorientasi pada penanaman hukum-hukum agama seperti yang dilakukan para rabi Yahudi. Pendidikan Yesus terfokus pada pembaharuan hati yang berlandaskan pada nilai-nilai kerajaan Allah. Yesus tidak membangun kelas-kelas formal, tetapi menjadikan diri-Nya dan lingkungan sekitar sebagai laboratorium belajar. Pola ini memperlihatkan bahwa pedagogi Yesus memiliki paralel sekaligus kontradiksi dengan berbagai aliran pendidikan yang sekarang berkembang dalam dunia pendidikan. Tulisan ini mengkaji kekayaan pedagogi Yesus yang dilihat dari perspektif progresifisme pendidikan.Analisa hermeneutika falsafati menemukan substansi,  pola dan nilai objektif pendidikan Yesus, kemudian lewat gerak refleksi dan heuristika menemukan nilai kontektual yang berimplikasi bagi dunia pendidikan Kristen, dan inspirasi bagi para penggiat pendidikan dewasa ini. Kata kunci: Pedagogi, Progresifisme, Yesus,


2021 ◽  
Vol 5 (1) ◽  
pp. 14-24
Author(s):  
Alki Firton Tambunan ◽  
Abai Manupak Tambunan

AbstrakPenelitian ini mendeskripsikan bagaimana gaya kepempimpinan seorang kepalasekolah beragama kristen pada sekolah sekuler, gambaran pada kepemimpinantersebut secara langsung maupun tidak langsung mengimplementasikan beberapa nilai-nilai Alkitabiah. Mendapatkan hasil yang otentik dan mendalam, penelitian ini dilaksanakan dengan menggunakan analisis kualitatif dengan pendekatan studi kasus dengan peran peneliti sebagai instrumen kunci. Ditemukan kesimpulan bahwa gaya kepemimpinan seorang kepala sekolah turut dipengaruhi ajaran agama yang dianutnya, dalam kontek tersebut kepala sekolah berpeluang memperkenalkan ajaran kristen yang dianutnya pada orang-orang disekitar tempat kerjanya.Katakunci :  Agama, Gaya kepemimpinan, Kepala Sekolah. Abstractthis research describes how leadership style of principal of a Christian in a seculer Schooll  and It is explained that the direct or indirect off leadership to implement values of biblical  and to get results that are authentic and profound, the research executed with the analysis of the qualitative and case study approach with the role of the researcher as the key instrument,in this study found the conclusion   or result  that leadership style of school off principal affected the teachings of religion in him believe in the context of the head of school has an opportunity to introduce of christian religion to the surrounding. Keywords: Religion, leadership style, Principal. 


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document