Wardah
Latest Publications


TOTAL DOCUMENTS

33
(FIVE YEARS 21)

H-INDEX

0
(FIVE YEARS 0)

Published By State Islamic University Of Raden Fatah Palembang

2503-3050, 1412-3711

Wardah ◽  
2020 ◽  
Vol 21 (1) ◽  
pp. 1-17
Author(s):  
Badlihisham Mohd Nasir ◽  
Abdur Razzaq

Abstract: Article with the title 'Characteristics and Thought of Mr. Haji Yusof Rawa's Da'wah (1922 - 2000) in Malaysia', this aims to describe and analyze the character and thoughts of al-marhum Mr. Haji Yusof Rawa in the field of Islamic da'wah. It starts by highlighting his background in figures and goes on to talk about his Islamic da'wah thoughts. The method used in this study uses a library research method or approach. Literature study can be interpreted as a series of activities relating to the method of collecting library data, reading and recording and processing research material. The findings of this study indicate the role of this figure in controlling the age of the old order transition to the new order has been in line with the demands of the era. He succeeded in becoming a father to the party and upholding the fundamental principles that became the basis and compass for the next party journey. Although he sparked ideas and thoughts that symbolized the openness of PAS to the changing times, he was very wise in outlining the idealism of the party to the point of eternity until now. His strong stance in sparking Da'wah thoughts that were more similar to PAS-centric and shrouded in controversy at the time, had preceded many parties in introducing great ideas such as the Hadith tajdid which later was recognized as a source of inspiration for the hadhari Islamic ideas launched by the UMNO government led by Tun Abdullah Ahmad Badawi   Keywords: Da’wah thought, Haji Yusof Rawa   Abstrak: Artikel dengan judul ‘Ketokohan dan Pemikiran Dakwah Tuan Haji Yusof Rawa (1922 – 2000) di Malaysia’, ini bertujuan memaparkan dan menganalisis ketokohan dan pemikiran al-marhum Tuan Haji Yusof Rawa dalam bidang dakwah Islamiah. Dimulai dengan menyorot latar belakang ketokohan beliau dan seterusnya membincangkan mengenai pemikiran dakwah Islamiahnya. Metode yang digunakan dalam kajian ini menggunakan metode atau pendekatan kepustakaan (library research). Studi pustaka dapat diartikan sebagai serangkaian kegiatan yang berkenaan dengan metode pengumpulan data pustaka, membaca dan mencatat serta mengolah bahan penelitian. Temuan dari penelitian ini menunjukkan peranan tokoh ini dalam mengendalikan zaman transisi orde lama kepada orde baru telah sejalan dengan tuntutan zaman. Beliau berhasil menjadi seorang bapak bagi partai dan menegakkan asas fundamental yang menjadi dasar dan kompas kepada perjalanan partai selanjutnya. Walaupun beliau mencetuskan berbagai ide dan pemikiran yang melambangkan keterbukaan PAS kepada perubahan zaman, beliau sangat arif menggariskan idealisme partai hingga kekal utuh sampai sekarang. Ketokohannya dalam mencetuskan pemikiran dakwah yang lebih mirip kepada PAS-centric serta diselubungi dengan kontroversi pada waktu itu, telah mendahului banyak pihak dalam memperkenalkan gagasan besar seperti tajdid hadhari yang kemudian diakui menjadi sumber inspirasi kepada gagasan Islam hadhari yang dilancarkan oleh pemerintahan UMNO pimpinan Tun Abdullah Ahmad Badawi.   Kata kunci: Pemikiran dakwah, Haji Yuso Rawa    


Wardah ◽  
2020 ◽  
Vol 21 (1) ◽  
pp. 18-34
Author(s):  
Habib Al Muzny

Abstract: The article with the title 'The Role of Parents' Families To Toddlers in Forming Character (Study of Beginner Parents),' aims to 1) Analyze the patterns of communication that parents make to their children, 2) Analyze the use of verbal and nonverbal communication by parents to toddlers. 3) looking for communication models carried out by parents to toddlers. The method used in this study is a qualitative descriptive approach to in-depth interviews with toddler parents. Conclusion Parent to child communication patterns are influenced by protective patterns with pluralistic patterns as well as the combination of protective patterns with consensual patterns. Parental verbal communication to children in parenting uses words that are easily understood by children, gentle, firm. nonverbal communication of parents to children hugging children when invited to other family homes, invited to go to a place of recreation. Model of family communication from parents between father and mother there are differences in the family communication model of family communication conducted by fathers using protective and laizzer-fair patterns, while the family communication model conducted by mothers uses modification or combination. Keywords: Family role; interpersonal communication.   Abstrak: Artikel dengan judul ‘Peran Keluarga Orang Tua Kepada Anak Balita Dalam Membentuk Karakter (Studi Pada Orang Tua Pemula),’ ini bertujuan untuk 1) Menganalisis Pola komunikasi yang dilakukan orang tua kepada anak, 2) Menganalisis penggunaan komunikasi verbal dan nonverbal yang dilakukan orang tua kepada anaka balita. 3) mencari model komunikasi yang dilakukan oleh orang tua kepada balita. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah deskriptif kualitatif dengan pendekatan wawancara mendalam kepada orang tua balita. Kesimpulan Pola komunikasi orangtua kepada anak a dipengaruhi oleh pola protektif dengan pola pluralistik juga  gabungan  pola  protektif  dengan pola konsensual, Komunikasi verbal orangtua kepada anak pada pola pengasuhan menggunakan kata yang mudah difahami anak, lemah lembut, tegas. komunikasi nonverbal orangtua  kepada  anak memeluk anak saat diajak kerumah keluarga lain, diajak jalan ketempat rekreasi. Model komunikasi keluarga dari orangtua antara ayah dan ibu terdapat perbedaan dalam model komunikasi keluarga komunikasi keluarga yang dilakukan oleh ayah lebih mengunakan pola protektif dan laizzer-fair, sedangkan model komunikasi keluarga yang dilakukan oleh ibu lebih mengunakan modifikasi atau gabungan. Kata kunci: Peran keluarga; komunikasi interpersonal.    


Wardah ◽  
2020 ◽  
Vol 21 (1) ◽  
pp. 35-49
Author(s):  
Ainor Syuhadah Binti Khalid ◽  
Intan Delsa Putri

Abstract: Article with the title ‘Analysis of the Concept of Integration of Science in Islam’, it discusses describing and analyzing concepts between sciences in Islam. Science we will describe later, is a system of meaning of reality and truth, based on revelation supported by reason and intuition. The method used in this study uses the method or literature study (library research). Literature study can be interpreted as an activity relating to the method of collecting library data, reading and recording and processing research materials. With nadzar and fikr processes, ratios will be able to articulate, make propositions, express opinions, argue, make analogies, make decisions, and draw conclusions. In the Islamic worldview, science is closely related to faith, ‘aql, qalb, and taqwa. Not only is knowledge systematically gathered, but knowledge is also an understanding. Where to calculate the haq Of course you will not argue with the haq. However, over time, hegemony and colonialism caused Muslims to replace and apply the concept of Western knowledge that is blindly. This attitude certainly causes confusion. So, trying to develop and develop the concept of science in the Qur'an can be made the basis for formulating the basis of knowledge in Islam. Keywords: Integration of knowledge, worldview, and scientific methods.   Abstrak: Artikel dengan judul ‘Analisis Konsep Integrasi Ilmu dalam Islam’, ini bertujuan memaparkan dan menganalisis konsep intergrasi ilmu dalam Islam. Ilmu sebagaimana akan kita uraikan nanti, merupakan system pemaknaan akan realitas dan kebenaran, bersumber pada wahyu yang didukung oleh rasio dan intuisi. Metode yang digunakan dalam kajian ini menggunakan metode atau pendekatan kepustakaan (library research). Studi pustaka dapat diartikan sebagai serangkaian kegiatan yang berkenaan dengan metode pengumpulan data pustaka, membaca dan mencatat serta mengolah bahan penelitian. Dengan proses nadzar dan fikr, rasio akan dapat berartikulasi, menyusun proposisi, menyatakan pendapat, berargumentasi, membuat analogi, membuat keputusan, serta menarik kesimpulan. Dalam worldview Islam, ilmu berkaitan erat dengan iman, ‘aql, qalb, dan taqwa. Tidak hanya merupakan satu pengetahuan yang terhimpun secara sistematis, tetapi ilmu juga merupakan suatu metodologi. Dimana metodologi yang haq tentu tidak akan bertentangan dengan yang haq. Namun seiring berjalannya waktu, hegemoni dan kolonialisme menyebabkan umat Islam cenderung meniru dan mengadopsi konsep ilmu pengetahuan Barat secara membabi buta. Sikap ini tentu saja menyebabkan kebingungan (confusition) yang berlanjut pada hilangnya identitas. Maka, upaya menggali dan mengembangkan konsep ilmu dalam al-Qur‘an dapat dijadikan landasan bagi upaya merumuskan kerangka integrasi ilmu pengetahuan dalam Islam. Kata kunci: Integrasi ilmu, worldview, metode keilmuan.    


Wardah ◽  
2020 ◽  
Vol 21 (1) ◽  
pp. 50-65
Author(s):  
Muhammad Ridwan ◽  
Nurhasanah Bakhtiar

Abstract: Abstract: Paper entitled ‘Educational Values ​​and Da'wah of Muhammmad Al-Fatih as Conqueror of Constantinople’, this aims to analyze various histories about the role of Muhammad Al-Fatih in the conquest of Constantinople. By using a library research approach (library research) sourced both from books, journals and the internet, the method used in this research is a historical analysis method that can be interpreted as a research method and writing history with systematic methods, procedures or techniques in accordance with the principles the principles and rules of history. The historical method is divided into four groups of activities, namely heuristics, namely the activity of collecting historical sources, criticism (verification), namely examining the sources that are true, both form and content, interpretation, which is to establish the meaning and interrelation of verified facts. , and then is historiography, namely the presentation of the results of the synthesis obtained in the form of a historical story. The findings of this article in the form of educational values ​​and preaching from the character of Muhammad Al-Fatih are important for us examples of which are very love for Islamic law, the practice of the Qur'an and sunnah, the spirit of jihad is strong, mentally strong, not discouraged, sincere, always praying, close to Allah SWT. Keywords: Character education; Muhammmad Al-Fatih.   Abstrak: Makalah dengan judul ‘Nilai–Nilai Pendidikan dan Dakwah Muhammmad Al-Fatih Sebagai Penakluk Konstantinopel’, ini bertujuan untuk menganalisis berbagai sejarah seputar peranan Muhammad Al-Fatih dalam penaklukan Konstantinopel. Dengan menggunakan pendekatan studi kepustakaan (library research) yang bersumber baik dari buku, jurnal maupun internet, metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode analisis sejarah yang dapat diartikan sebagai metode penelitian dan penulisan sejarah dengan cara, prosedur atau teknik yang sistematik sesuai dengan asas-asas dan aturan ilmu sejarah. Metode sejarah terbagi atas empat kelompok kegiatan yaitu heuristik yaitu kegiatan menghimpun sumber-sumber sejarah, kritik (verifikasi) yaitu meneliti sumber-sumber itu sejati, baik bentuk maupun isinya, interpretasi yaitu untuk menetapkan makna dan saling-hubungan dari fakta-fakta yang telah diverifikasi, dan kemudian adalah historiografi yaitu penyajian hasil sintesis yang diperoleh dalam bentuk suatu kisah sejarah Hasil temuan dari artikel ini berupa nilai pendidikan dan dakwah dari ketokohan Muhammad Al-Fatih yang penting kita contoh diantaranya sangat cinta kepada syariat Islam, amalan Al-qur’an dan sunnah, semangat jihad yang kuat, kuat mental, tidak putus asa, ikhlas, selalu berdo’a, dekat  dengan Allah SWT. Kata kunci: Pendidikan karakter;  Muhammmad Al-Fatih.  


Wardah ◽  
2020 ◽  
Vol 21 (1) ◽  
pp. 123-132
Author(s):  
Zhila Jannati ◽  
Muhammad Randicha Hamandia

Abstract: In fact, every living thing will surely die. Death is something that needs to be understood as something that will definitely happen so that humans can live life well so they can face death with full readiness. This study aims to understand the meaning of death according to Imam Ghazali. This research is a type of research study literature or library (library research). The data collection technique is to use documentation. The results show that (a) death is a condition when the spirit begins to separate from the body, (b) the virtue of remembering death is that it can increase human fear of Allah. so that they can continue to prepare themselves to welcome death, (c) death's sakaratul is divided into 3 phases of disaster namely the terrible pain when life is taken away, witnessing death angels that can create fear and fear in the heart for a year, and immoral practitioners who will witness the hell where they returned and they too felt very scared, and (d) the condition of humans in the grave that is alone in a dark place, filled with worms, and the conditions that humans get are in accordance with the deeds of deeds in the world.   Keywords: Death analisys, Imam al-Ghazali     Abstrak: Sejatinya, setiap yang hidup pasti akan mati. Kematian adalah sesuatu hal yang perlu dipahami sebagai sesuatu yang pasti akan terjadi agar manusia dapat menjalani kehidupan dengan baik sehingga dapat menghadapi kematian dengan penuh kesiapan. Penelitian ini bertujuan untuk memahami makna kematian menurut Imam Ghazali. Penelitian ini merupakan jenis penelitian studi literature atau kepustakaan (library research). Adapun teknik pengumpulan data yakni dengan menggunakan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (a) kematian merupakan suatu keadaan saat ruh mulai berpisah dari jasad, (b) keutamaan meningat kematian yakni dapat bertambahnya rasa takut manusia kepada Allah swt. sehingga dapat terus mempersiapkan diri untuk menyambut kematian, (c) sakaratul maut terbagi menjadi 3 fase bencana yakni rasa sakit yang begitu dahsyat ketika nyawa dicabut, menyaksikan malaikat maut yang dapat menciptakan rasa gentar dan takut dalam hati selama setahun, serta para pelaku maksiat yang akan menyaksikan neraka tempat mereka kembali dan merekapun sangat merasa ketakutan, serta (d) keadaan manusia dialam kubur yakni sendirian di tempat yang gelap, dipenuhi cacing, serta keadaan yang didapatkan manusia adalah sesuai dengan amal perbuatannya di dunia.   Kata kunci: Analisis kematian, Imam al-Ghazali


Wardah ◽  
2020 ◽  
Vol 21 (1) ◽  
pp. 106-122
Author(s):  
Windo Putra Wijaya
Keyword(s):  

Abstract: Study with the title "Verses of ‘Waris’ in the Review of Maudhu'i's Tafsirand Deviations in Indonesia", aims to analyze the understanding and meaning ofwaris verses. A review of maudhu'i's interpretation highlights how the applicationof misconceptions, especially perversions that occur in Indonesia. Using a librarystudy approach (library reaserch), this study uses and compares the thoughts ofmufassir and then collides with the deviation of their implementation in Indonesia.The findings of this study are that the practice and application of inheritance isnot entirely based on what is requested by the Shari'a. Not a few deviations thatoccur in the community. These deviations sometimes not only apply to people whoare unfamiliar with the law of inheritance, but can also apply even among thosewho should know and understand the problem of the distribution of inheritance inIslamic law.Keywords: The verses of waris, tafsir Maudhu’i   Abstrak: Kajian dengan judul “Ayat-Ayat Waris Dalam Tinjauan TafsirMaudhu’i dan Penyimpangannya di Indonesia” ini, bertujuan untuk menganalisispemahaman dan makna dati ayat-ayat waris. Tinjauan tafsir maudhu’i menyorotibagaimana aplikasi dari pemahaman yang salah khususnya penyimpangan yangbanyak terjadi di Indonesia. Dengan menggunakan pendekatan studi pustaka(library reaserch), kajian ini menggunakan dan membandingkan pemikiran paramufassir dan kemudian membenturkan dengan penyimpangan pelaksanaannya diIndonesia. Temuan dari kajian ini adalah pengamalan dan penerapan pembagianwaris belum sepenuhnya berdasarkan apa yang dipinta oleh syariat. Tak sedikitpenyimpangan-penyimpangan yang terjadi di tengah masyarakat. Penyimpangantersebut kadangkala tidak hanya berlaku pada masyarakat yang awam terhadapsyariat waris, tapi juga dapat berlaku bahkan dikalangan yang semestinya tahu danpaham masalah pembagian waris dalam syariat Islam.Kata kunci: Ayat-ayat waris, tafsir maudhu’i


Wardah ◽  
2020 ◽  
Vol 21 (1) ◽  
pp. 66-105
Author(s):  
Muhamad Agus Mushodiq

Abtract: This paper aims to explore the concept of non-radicalism da’wah initiated by Ali Mahfudz. Although Ali Mahfudz did not explicitly say in his magnum opus, that the concept of da’wah refers to the method of non-radicalism da’wah, the author sees many indications that support the concept. In conducting research, the authors use qualitative-library research with content analysis methods. In analyzing the data, the writer uses the indicator of non-radicalism da’wah formulated by Yusuf al-Qaradawi. The results obtained in this paper are (1) the concept of non-radicalism da’wah embodied through three major conceptions, namely mauidzah (tadzkir and qissah), isryad, and khitabah in which there are explanatory explanations about the importance of gentleness, wisdom, grace, be patient, and always follow the way of the Prophet's da’wah in the Koran which includes wisdom, mauidzah hasanah, and debate in the best way, (2) a preacher must balance between the use of revelation and reason, (3) in matters that are khilafiyah, Ali Mahfudz just explained it, without forcing the reader to be fanatical about one understanding, such as the law for someone who does not get da'wah based on the Muktazilah, Asy'ariyah, and al-Maturidiyah understandings, (4) permitting the use of israiliyyat as da’wah material, the use of takwil in interpreting the verse mutasyabihat, and the suggestion to refer the theologians (mutakallimin) in da’wah, (5) dynamism in his da’wah was allegedly caused by the transformation of religious experience from the Syafi'i school to the Hanafi school of thought. Keywords: Da’wah; Ali Mahfudz; Non-Radicalism ; Mu’idzah; Irsyad; Khitabah.   Abstrak: Tulisan ini bertujuan untuk mengeskplore konsep dakwah nir-radikalisme yang digagas oleh Ali Mahfudz. Meskipun secara eksplisit Ali Mahfudz tidak mengatakan di dalam magnum opusnya, bahwa konsep dakwahnya merujuk pada metode dakwah nir-radikalisme, penulis melihat banyak sekali indikasi yang mendukung konsep tersebut. Dalam melakukan penelitian, penulis menggunakan metode penelitian kualitatif pustaka dengan metode analisis konten. Dalam menganalisa data, penulis menggunakan indikator dakwah nir-radikalisme yang dirumuskan oleh Yusuf al-Qardhawi. Adapun hasil yang didapatkan dalam tulisan ini adalah (1). Konsep dakwah nir-radikalisme terejawantahkan melalui tiga konsepsi besar, yakni mauidzah (tadzkir dan qissah), isryad, dan khitabah yang di dalamnya terdapat repitisi penjelasan tentang pentingnya lemah lembut, bijaksana, lapang dada, sabar, dan selalu mengikuti cara dakwah rasul di dalam Alquran yang meliputi hikmah, mauidzah hasanah, dan perdebatan dengan cara yang paling baik, (2). Seorang pendakwah harus menyeimbangkan antara penggunaan wahyu dan akal, (3). Dalam hal yang bersifat khilafiyah, Ali Mahfudz hanya sekedar memaparkan saja, tanpa memaksa pembaca untuk fanatik terhadap satu paham, seperti hukum bagi seseorang yang tidak mendapatkan dakwah yang didasarkan pada paham Muktazilah, Asy’ariyah, dan al-Maturidiyah, (4). Diperbolehkannya penggunaan israiliyyat sebagai materi dakwah, penggunaan takwil dalam memaknai ayat mutasyabihat, dan anjuran untuk merujuk para pakar teologi (mutakallimin) dalam berdakwah, (5). Kedinamisan beliau dalam berdakwah disinyalir disebabkan transformasi pengalaman keagamaan dari madzhab Syafi’i menuju madzhab Hanafi. Kata kunci: Dakwah Ali Mahfudz; nir-radikalisme; mu’idzah; irsyad; khitabah.    


Wardah ◽  
2019 ◽  
Vol 20 (2) ◽  
pp. 102-125
Author(s):  
Choiriyah Choiriyah
Keyword(s):  

Abstrak One of Ulama Nusantara's works, Sheikh Abdussomad al-Palimbani, which until now continues to receive attention from academics, is a book called Sairussalikin Ila Ibadah Robbal ‘Alamin. This monumental work describes aspects of the creed, fiqh and Sufism, and the study of Sufism seems to be more dominant than other aspects. Interestingly in the second volume the Author also explained about the concept of amar ma'ruf nahi munkar. This paper will explain Sheikh Abdussomad al-Palimbani's thoughts about amar ma'ruf nahi munkar: Its relevance to the implementation of da'wah. Abdussomad al-Palimbani believes that in amar ma'ruf nahi munkar there must be al-muhtasib, al-muhtasib alayhi, al-muhtasib fihi, and nafs ihtisab. Abdussomad al-Palimbani's thoughts can be applied in the implementation of da'wah at this time, especially on the issue of preaching targets which must also be oriented to the authorities or officials. Kata Kunci : Amar ma’ruf , Nahi Munkar, Relevansi , Aktifitas dakwah


Wardah ◽  
2019 ◽  
Vol 20 (2) ◽  
pp. 1-11
Author(s):  
Nur Aisyah Abu Hassan ◽  
Safinah Ismail ◽  
Aemy Elyani Mat Zain ◽  
Siti Zahidah Mual

Abstract: Delivering da’wah by using the foreign language is one of the new approaches in da’wah strategy. Some of the preachers aware on it and indirectly involved in this kind of da’wah by using Mandarin language. That is why the are several of da’wah associations like PERKIM, YADIM and MACMA use the language of Mandarin in da’wah. Hence, the purpose of the paper is to discuss the using of Mandarin language among some of da’wah associations by concentrating their contributions dan their roles in presenting da’wah in Malaysia. Keywords: Mandarin, da’wah association, MACAM, YADIM, PERKIM


Wardah ◽  
2019 ◽  
Vol 20 (2) ◽  
pp. 69-86
Author(s):  
Aminullah Cik Sohar ◽  
M Randicha Hamandia

Abstract : Fanatic is a view that does not have a theoretical backing or a foundation of reality, but is deeply embraced so that it is difficult to straighten or change. Fanatic attitudes arise in the form of excessive trust in the teachings adopted. A fanatic person in the teachings that he professes rejects all the different forms of teaching from his beliefs. The problem is how is the method of guidance and counseling qurani in overcoming fanatical attitudes. Fanatic causative factors according to the Koran are internal factors and external factors. While the Quranic method in overcoming fanatic attitudes is good teaching methods and dialogue methods. Keywords: Qur’ani method, fanatic


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document