al-Iltizam Jurnal Pendidikan Agama Islam
Latest Publications


TOTAL DOCUMENTS

45
(FIVE YEARS 29)

H-INDEX

0
(FIVE YEARS 0)

Published By Lp2m Iain Ambon

2614-3860, 2654-7902

2020 ◽  
Vol 5 (2) ◽  
pp. 33
Author(s):  
Ahmad Lutfi Haqi ◽  
Ahmad Fikri Haikal ◽  
Mualamatul Musawamah ◽  
Shoimmatun Nikmah ◽  
Lin Walidiya

Abstract: This journal discusses the implementation of Islamic education at the Elementary School level at the Indonesian School in The Hague. The background of this journal is the importance of Islamic Religious Education for elementary level students. This journal is intended to answer the problems of Islamic Education learning, the implementation of Islamic Education learning at SIDH. Data obtained by means of interviews or explanations of sources from SIDH online. The implementation of Islamic Education at Elementary School level at SIDH aims to improve the morals of students from an early age so that they become Muslim beings who can understand and practice the teachings of Islam in everyday life.. Keywords: SD (Elementari School), Islamic Education learning, learning implementation. Abstrak: Jurnal ini membahas tentang implementasi pendidikan Agama Islam jenjang SD di Sekolah Indonesia Den Haag. Latar belakang jurnal ini adalah pentingnya Pendidikan Agama Islam bagi peserta didik jenjang SD. Jurnal ini dimaksudkan untuk menjawab permasalahan pembelajaran PAI, implementasi pembelajaran PAI di SIDH. Data diperoleh dengan cara wawancara atau penjelasan narasumber dari SIDH secara daring. Implementasi Pendidikan Agama Islam jenjang SD di SIDH bertujuan memperbaiki akhlak peserta didik sejak dini agar mereka menjadi insan muslim yang dapat memahami dan mengamalkan ajaran Agama Islam dalam kehidupan sehari-hari. Keywords: SD (Sekolah Dasar), pembelajaran PAI, implementasi pembelajaran.


2020 ◽  
Vol 5 (2) ◽  
pp. 48
Author(s):  
Elfridawati Mai Dhuhani ◽  
Dewi Nofrita ◽  
Wahyu Khoirul Mustofa

Abstract The most prominent characteristic that distinguishes pesantren from other educational institutions is the twenty-four-hour education system, by conditioning the students in a dormitory location that is divided into rooms or rooms, making it easier to apply them. One of them Pondok Pesantren Khoiru Ummah Waitila Maluku Tengah. Pondok pesantren many achievements in the field of religion as in Musabaqoh Tilawatil Qur’an (MTQ), Musabaqoh Qiraatul Kutub (MQK) and so on. The achievements achieved by pondok pesantren are inseparable from the model and use of learning media pondok pesantren. This research uses qualitative research method there are three data collection techniques used in this research, in-depth interviews, participatory observation and documentation studies. For data analysis is carried out in three stages, namely data reduction, data presentation and conclusion drawing. The results of this study showed that the Pondok Pesantren Khoiru Ummah combining between Pesantren Salaf and Moderen. Pesantren salaf is a boarding school that always maintains the tradition of teaching classical books in the process of education in pesantren. While pondok pesantren modern is pondok pesantren conducting education through formal pathways such as madrasahs or schools developed by. Then the use of learning media is done by using a number of learning applications such as through google class room, e-learning, watshaap group, telegram and so on. Keywords; Model Review, Media Usage, Pondok Pesantren Abstrak Ciri khas paling menonjol yang membedakan pesantren dengan lembaga pendidikan lainnya adalah sistem pendidikan dua puluh empat jam, dengan mengkondisikan para santri dalam satu lokasi asrama yang dibagi dalam bilik-bilik atau kamar-kamar sehingga mempermudah mengaplikasikannya sistem pendidikan yang total. Salah satunya pondok pesantren Khoiru Ummah Waitila Maluku Tengah. Pondok pesantren ini banyak meraih prestasi dalam bidang keagamaan seperti pada Musabaqoh Tilawatil Qur’an (MTQ), Musabaqoh Qiraatul Kutub (MQK) dan sebagainya. Adapun prestasi yang dicapai pondok pesantren ini tidak terlepas dari model dan penggunaan media pembelajaran pondok pesantren ini sendiri. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif terdapat tiga teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu wawancara yang mendalam, observasi partisipatif dan studi dokumentasi. Untuk analisis data dilakukan dengan tiga tahap, yaitu reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan (verifikasi). Hasil penelitian ini menunjukan model Pondok Pesantren Khoiru Ummah memadukan antara Pesantren Salaf dan Moderen. Pesantren salaf adalah pondok pesantren yang selalu mempertahankan tradisi pengajaran kitab-kitab klasik dalam proses pendidikannya di pesantren. Sedangkan pondok pesantren moderen adalah pondok pesantren yang menyelenggarakan pendidikan melalui jalur formal seperti madrasah atau sekolah yang dikembangkan. Kemudian penggunaan media pembelajaran dilakukan dengan cara menggunakan sejumlah aplikasi pembelajaran seperti melalui google class room, e-learning, whatApp group dan sebagainya. Kata Kunci; Telaah Model, Penggunaan Media, Pondok Pesantren


2020 ◽  
Vol 5 (2) ◽  
pp. 66
Author(s):  
St Jumaeda ◽  
St Nur Alam

Abstract:This study aims to evaluate the implementation of classroom assessment on: (1) aspects of classroom assessment, 2) classroom assessment techniques, and (3) classroom assessment procedures. This research is a survey study, using a formative evaluation model from Michael Scriven.Sampling techniques are purposive samples. The research location is MTs DDI Seppange. Data collection is obtained through questionnaires, interviews, observations, and documentation. Data analysis techniques used are qualitative analysis techniques. The results showed that: (1) classroom assessment techniques carried out by MTS DDI Seppange teachers include written tests, observations, practical tests, assignment assessments, and oral tests, portfolios, journals, peer-to-peer assessment and self-assessment (2) aspects of classroom assessment that have been carried out by teachers covering cognitive, psychomotor, and affective aspects, (3) Classroom assessment procedures that have been carried out by teachers include making question grids, grain analysis , remedial implementation, and follow-up assessment results. The evaluation of aspects, techniques, and class assessment procedures, teachers at MTS DDI Seppange were carried out properly. Keywords: Evaluation, classroom assessment, teachers, Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi pelaksanaan classroom assessment tentang: (1) aspek-aspek classroom assessment, 2) teknik-teknik classroom assessment, dan (3) prosedur classroom assessment. Penelitian ini adalah penelitian survei, dengan menggunakan model evaluasi formatif dari Michael Scriven.Teknik pengambilan sampel adalah purposive sample. Lokasi penelitian adalah MTs DDI Seppange. Pengumpulan data diperoleh melalui angket, wawancara, observasi, dan dokumentasi. Teknik analisa data yang digunakan adalah teknik analisis kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) teknik classroom assessment yang dilaksanakan guru MTS DDI Seppange meliputi tes tertulis, observasi, tes praktik, penilaian tugas, dan tes lisan, portofolio, jurnal, penilaian antar teman dan penilaian diri (2) aspek-aspek classroom assessment yang telah dilaksanakan guru meliputi aspek kognitif, psikomotorik, dan aspek afektif, (3) Prosedur classroom assessment yang telah dilaksanakan guru meliputi pembuatan kisi-kisi soal, analisis butir soal, pelaksanaan remedial, dan tindak lanjut hasil penilaian. Hasil evaluasi tentang komponen aspek, teknik,dan prosedur penilaian kelas, guru di MTS DDI Seppange terlaksana dengan baik. Kata kunci: Evaluasi, penilaian kelas, guru,


2020 ◽  
Vol 5 (2) ◽  
pp. 1
Author(s):  
Saida Manilet

Abstract: The purpose of this study was to obtain information regarding the salafiyah learning system in the Shuffah Hizbullah Islamic boarding school along with the basic problems that resulted in the community of Oli hamlet not involving their children in the system. This type of research is ex post facto with a qualitative approach. In this study, the data collection techniques used were observation, interview and documentation. The data is then reduced according to the focus of the study, after which it is presented in a narrative form and ends with drawing conclusions. The results of the study found that the salafiyah learning system in Dusun Oli, Hitu Village, Leihitu District still uses classical models and methods that have not been touched by modern things. However, the evaluation to measure the success of the objectives has not been carried out properly. In addition, the people of Dusun Oli generally like learning salafiyah, but what is a factor in the participation of students from Hamlet Oli in learning salafiyah is due to 5 things, namely 1) Parents' lack of understanding about salafiyah subjects and the benefits of learning them. This is because there is no clear socialization from the pesantren, 2) The opportunity to become the TNI that was promised by the pesantren to ordinary students other than boarding students causes parents to feel sufficient if their child only studies at the madrasa in the morning, 3) Parents' busyness causes the child participate in helping their work, 4) There is no obligation given to all students in the Islamic Boarding School to take part in salafiyah lessons, 5) Lack of parental trust to allow children to study in the pesantren in the afternoon and evening. Keywords: Salafiyah learning system, view of Dusun Oli community Abstrak: Tujuan penelitian ini adalah untuk memperoleh informasi terkait sistem pembelajaran salafiyah di pondok pesantren Shuffah Hizbullah beserta masalah dasar yang mengakibatkan masyarakat dusun Oli tidak melibatkan anak mereka dalam sistem tersebut.Tipe penlitian ini adalah ex post facto dengan pendekatan kualitatif. Dalam penelitian ini teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, wawancara dan dokumentasi. Data kemudian direduksi sesuai fokus penelitian, setelah itu disajikan dalam bentuk narasi dan berakhir dengan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian ditemukan bahwa sistem pembelajaran salafiyah di Dusun Oli Desa Hitu Kecamatan Leihitu masih menggunakan model dan metode klasik yang belum tersentuh oleh hal-hal yang modern. Namun evaluasi untuk mengukur keberhasilan tujuan belum terlaksana sebagaimana meskinya. Selain itu yang masyarakat Dusun Oli pada umumnya menyukai pembelajaran salafiyah, namun yang menjadi faktor ketidakikutsertaan siswa dusun Oli dalam pembelajaran salafiyah diakibatkan karena 5 hal, yakni 1) Ketidak pahaman orang tua tentang mata pelajaran salafiyah dan manfaat mempelajarinya karena tidak ada sosialisasi yang jelas dari pihak pesantren, 2) Peluang menjadi TNI yang diberikan pihak pesantren kepada siswa biasa selain santri mondok menyebabkan orang tua merasa cukup belajar di madrasah di pagi hari, 3) Kesibukan orang tua yang menyebabkan turut serta bantuan anak dalam pekerjaan, 4) Tidak adanya kewajiban yang diberikan Pondok Pesantren kepada semua siswa untuk mengikuti pembelajaran salafiyah 5) Kurangnya kepercayaan orang tua untuk mengizinkan anak pulang pergi belajar di pesantren sore dan malam. Kata Kunci: Sistem pembelajaran salafiyah, pandangan masyarakat Dusun Oli


2020 ◽  
Vol 5 (1) ◽  
pp. 74
Author(s):  
Saddam Husein

Abstract: This article describes the culture of the Assalam Islamic Boarding School in Manado, which exists to this day, while standing in the center of a Muslim-majority area. Islamic boarding schools Islamic boarding schools do not cause problems for non-Muslim communities in boarding schools. This study found that non-Muslim communities around the pesantren were very good and harmonious. This paper discusses two important things, first, about the needs and challenges of the Assalam Islamic Boarding School in Manado to continue to exist amid its interests in the area of Muslim freedom. Second, Culture and Success in developing Islamic Education among Muslims. Keyword: Muslim minority, Pondok Pesantren Assalam, Manado City Abstrack Artikel ini menjelaskan mengenai kultur Pondok Pesantren Assalam Kota Manado yang eksis sampai sekarang ini, walaupun berdiri tegak di tengah wilayah minoritas muslim. Realitasnyamenjelaskan bahwa eksistensi Pondok pesantren tersebut tidak menjadi masalah bagi masayarakat non muslim yang berada di sekitar pesantren. Studi ini menemukan bahwa relasi masyarakat non muslim sekitar pesantren sangat baik dan harmonis. Tulisan ini menegaskan dua hal penting, pertama, tentang kebutuhan dan tantangan Pondok Pesantren Assalam Kota Manado untuk tetap eksis ditengah keberadaannya di wilayah minoritas muslim. Kedua, Kultur serta upaya dalam mengembangkan Pendidikan Islam di tengah minoritas muslim. Kata kunci: Minoritas Muslim, Pondok Pesantren Assalam, Kota Manado


2020 ◽  
Vol 5 (1) ◽  
pp. 1
Author(s):  
Badrun Badrun

Indonesia masih mengalami krisis moralitas yang ditandai dengan maraknya pembunuhan, perampokan, korupsi, kolusi, nepotisme. Begitupula masalah di dunia pendidikan masih banyak terjadi tawuran anak sekolah, pergaulan bebas, penyalahgunaan narkoba dll. Kerusakan sosial atau moral yang terjadi menunjukan perlunya pembenahan dari sisi pendidikan karakter sejak dini melalui pendidikan. Peran Pondok Pesantren khususnya Pondok Pesantren Hamzanwadi NW Pancor sangat diperlukan dalam pembenahan moralitas Bangsa melalui Pendidikan Karakter dengan kekuatan religiusitas yang tinggi. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan studi kasus di Pondok Pesantren Hamzanwadi NW Pancor melalui wawancara, diskusi mendalam, dan observasi. Hasil analisis menunjukkan bahwa sumber nilai, jenis-jenis nilai dan indikator pendidikan karakter di Pondok Pesantren akan terwujud dengan adanya sinergisitas. Sinergisitas yang harus dilakuakn adalah adanya peran Tuan Guru, ustad, orang tua dan masyarakat dalam membangun dan mengembangkan pendidikan karakter di Pondok Pesantren Hamzanwadi NW Pancor. Penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai rujukan, acuan, atau perbandingan dalam Pendidikan karakater dan bisa berkontribusi dalam pengembangan literasi Pendidikan karakter di Indonesia.


2020 ◽  
Vol 5 (1) ◽  
pp. 34
Author(s):  
Saida Manilet

This study aims to reveal: 1) The form of Islamic education for children in households in Morella village, Central Maluku district, 2) Constraints and solutions adopted in the implementation of Islamic education in households in Morella village, Central Maluku Regency. This study uses a descriptive qualitative research method with a phenomenolological approach with data collection procedures, namely observations related to forms of Islamic education for children in the household, and interviews related to the obstacles found by parents in educating children with Islamic education and the solutions made. Data collection procedures are carried out by collecting data related to forms of Islamic education in the household, presenting data that is included in the focus of the study and making conclusions. The results found: 1) the form of Islamic education in the household includes faith education, including: a) Opening the life of a child with the sentence Laa Ilaaha Illallaah, by various ways of tending the child at birth, child technique, breastfeeding a child, cutting / shaving hair or aqiqah, circumcision, b) introduce halal and haram, and c) reading the Qur'an. Education in aspects of worship include: a) Teaching Salat, b) fast and c) give alms. Education in moral aspects includes: a) Prohibition of traveling and b) Behaving honestly. Education in social aspects: a) Do good to parents, b) Maintain friendship with relatives, c) Do good to neighbors, d) Respect for older people, e) Ethics of greeting, f) Ethics of eating and drinking, and g) Meet friend's invitation.


2020 ◽  
Vol 5 (1) ◽  
pp. 19
Author(s):  
St Jumaeda

This research aims to determine the level of achievement of the activities of the MGMP subjects of Islamic religious education at junior high school level (SMP) in Masohi regency of Maluku Tengah. The study uses evaluative research methods on the MGMP activities of these PAI subjects using goal-oriented evaluation models developed by Ralph Winfred Tyler. Where the focus is on research into the level of goal achievement. Data collection In this study, conducted using observation techniques, interviews, questionnaires, and documentation. Subjects in the study were principals, PAI teachers, and MGMP-PAI administrators of Masohi. Results showed that the result of input evaluation related to MGMP-level capacity of Junior High School includes activity activities MGMP PAI has an average score, 85.78%, performance management MGMP PAI has an average score of 90.04%, facilities and infrastructure MGMP has an average score of 75.25%, KTSP availability in school member MGMP has a score of 92.75%. The implementation of learning has an average score of 88.02%, and the learning results assessment has an average score of 84.17%. Overall evaluation of inputs related to MGMP capacity of PAI at SMP level in Masohi is in good category. While for the output aspect related to the competency of teachers in school member MGMP, has an average value of 90.47% or the competency of the teacher is in good category.


2020 ◽  
Vol 5 (1) ◽  
pp. 53
Author(s):  
Muslim Muslim

ABSTRAK: Permasalahan dalam penelitian ini adalah bagaimana kompetensi pedagogik guru PAI dalam proses pembelajaran di kelas XI MA Nurul Ikhlas Ambon dan bagaimana motivasi belajar peserta didik di MA Nurul Ikhlas Ambon. Tipe penelitian adalah penelitian deskriptif kualitatif. Penelitian ini dilaksanakan dari tanggal 18 Februari sampai tanggal 18 Maret 2019 di MA Nurul Ikhlas Ambon. Subjek penelitian adalah guru PAI kelas XI, kepala sekolah dan tiga orang peserta didik kelas XI. Instrumen penelitian yang digunakan adalah lembar observasi dan pedoman wawancara. Analisis data menggunakan reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1) kompetensi pedagogik guru PAI dalam proses pembelajaran di kelas XI MA Nurul Ikhlas Ambon yaitu: (a) memberikan pemahaman dalam pembelajaran, (b) membuat silabus dirinci dalam rancangan pembelajaran, (c) membuat RPP agar materi yang disampaikan terarah, (d) melaksanakan pembelajaran berpusat pada tiga arah, (e) menggunakan teknologi agar peserta didik lebih mudah memahami materi, (f) melakukan evaluasi untuk mengetahui kemampuan peserta didik, (g) mengembangkan potensi peserta didik dengan latihan berceramah, (h) memberikan bimbingan mengingatkan peserta didik agar lebih disiplin dan bertanggung jawab. 2) Motivasi belajar peserta didik di kelas MA Nurul Ikhlas Ambon yaitu guru PAI komunikasi, interaksi dan menyampaikan materi dengan sangat baik sehingga peserta didik termotivasi dalam belajar.


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document