Bidayah : Studi Ilmu-Ilmu Keislaman
Latest Publications


TOTAL DOCUMENTS

25
(FIVE YEARS 25)

H-INDEX

0
(FIVE YEARS 0)

Published By Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Teungku Dirundeng Meulaboh

2615-2355, 2086-7174

Author(s):  
Maulida Maulida

Sejarah Islam dimulai dari Timur Tengah di wilayah Arab. Haramayn adalah dua kota Makkah dan Madinah berada di Timur Tengah sebagai pusat intelektual dunia Muslim, dimana ulama, sufi, filosof, penyair, pengusaha dan sejarawan Muslim bertemu dan saling menukar informasi. Hubungan intelektual para ulama Timur Tengah dengan para pelajar di Indonesia dalam bentuk murid dan guru di komunitas Jawi, telah memberikan andil sangat besar bagi pengakuan luas dari masyarakat bahwa mayoritas ulama Nusantara yang belajar di Timur Tengah mempunyai wibawa atau reputasi keulamaan yang baik. Hubungan tersebut terjalin sejak awal masuknya Islam dibawa oleh para pedagang Muslim dari Arab. Sejak abad ke-17 hubungan ini umumnya bersifat keagamaan, keilmuan, dan politik antar beberapa kerajaan Muslim Nusantara. Hubungan intelektual para ulama terkait paham keagamaan, yaitu harmonisasi antara syariat dan tasawuf. Kata Kunci: Intelektual, Islam Indonesia, Timur Tengah


Author(s):  
Jerri Gunandar

Abstrak Fana’ menurut disiplin Ilmu Tasawuf ialah lenyap dari sifat manusiawi yang terbelenggu dengan berbagai tuntutan syahwat dan hawa nafsu, hal keadaan tumpuan ingatan hati hanya tenggelam dalam menghayati sifat kesempurnaan dan keagungan Allah SWT. Hal demikian adalah karena fana’ merupakan kesadaran tingkat tinggi dan tumpuan ingatan yang jitu yang hanya tertuju kepada Allah SWT hingga ingatan dan perasaan terhadap perkara lain menjadi tumpul seolah-olah lenyap dari ingatan. Walaupun begitu, dalam wacana pemikiran akidah, banyak ditimbulkan isu-isu yang berkaitan dengan kesalahfahaman dan penyelewengan terhadap institusi tarekat khususnya yang berkaitan dengan konsep fana’. Dengan demikian, artikel ini mencoba mengetengahkan konsep fana’ menurut Sheikh Hamzah Fansuri (w. 1630M) melalui karya beliau untuk meneliti sejauh mana konsep fana yang telah dikemukakan oleh beliau sejalan dengan tokoh sufi Nusantara yang lain dan tokoh-tokoh sufi yang muktabar. Kajian ini menggunakan metode analisis kandungan dengan melihat karya sufi Sheikh Hamzah Fansuri yang berjudul “Asrar al-‘Arifin”. Kajian mendapati bahwa istilah fana’ yang dikemukakan oleh Sheikh Hamzah Fansuri sejalan dengan makna fana’ yang telah dikemukakan oleh tokoh sufi Nusantara seperti Sayyid Abdul Rahman (w. 1917M), Sheikh Abdul Samad al-Falimbani (w. 1788M) dan tokoh sufi lain yang muktabar. Walau bagaimanapun, penggunaan istilahnya agak berbeda dalam memberikan penjelasan tentang pengertian fana’. Di samping itu, Sheikh Hamzah Fansuri dalam karya beliau lebih banyak menekankan perbincangan terhadap aspek eksistensi yang diistilahkan oleh beliau sebagai martabat tujuh. Kajian menyimpulkan bahawa konsep fana’ yang dikemukakan beliau merupakan suatu asas yang penting dalam memahami konsep fana’ yang digunakan oleh penganut tarekat kesufian dalam kalangan masyarakat kini.


Author(s):  
Ramli Cibro

Dari keseluruhan model ilmu keislaman, tasawuf adalah yang paling luas jangkauan epistemologi dan sekaligus yang paling kontroversi. Keluasan tersebut karena tasawuf mencakup aspek jahir dan aspek batin kehidupan manusia. Bahwa tasawuf juga mengidentifikasi jenis keilmuan yang tidak didapat dari olah fikir atau proses transfer, tetapi melalui olah batin (tazkiat nafs), riyadhah dan mujahadah. Dengan metode diskursus-analisis atas literatur-literatur kesufian, disini ditelaah, model-model epistemologi yang terdapat dalam tasawuf. Hasilnya bahwa tasawuf memiliki keragaman epistemologi, baik dari aspek discovery (jalan suluk), discourse (kontemplatif-filosofis) hingga justification (analisis-filosofis-teologis). Kesemua model epistemologi ini merupakan kesatuan utuh yang membuat tasawuf semakin diminati oleh orang-orang dari berbagai latar dan orientasi.


Author(s):  
Hendriyanto Bujangga

Pandemi Corona Virus Desease (covid-19) memberikan tanggung jawab kepada orang tua menjadi pendidik utama bagi anak. Orang tua bertugas sebagai pendamping anak dalam mengerjakan tugas dan pendidikan akhlak yaitu dengan cara membantu anak mengerjakan tugas, belajar dari lingkungan sekitar, dan memberikan pengetahuan kepada anak mengenai pendidikan akhlak. urgensinya peran keluarga dalam mendidik anak, Ibn Qoyyim mengatakan, bahwa kerusakan anak sebagian dipicu oleh orang tua, yakni ketidak pedulian mereka, mereka tidak mengajarkan kewajiban-kewajiban dan sunah-sunah agama kepada anak-anak, mereka menelantarkan anak-anak sejak masih kecil sehingga anak-anak tidak memetik manfaat dari mereka sendiri, juga tidak memberi manfaat bagi orang tua kala menginjak usia senja pendidikan akhlak telah berpijak pada nilai-nilai yang memiliki kejelasan dan tahan lama serta memberikan kestabilan. Ahmad Amin menegaskan bahwa nilai-nilai yang memberikan pengaruh kuat terhadap pembentukan budaya (culture) tersebut adalah nilai-nilai agama selanjutnya dilengkapi dengan nilai yang berasal dari pemikiran (filsafat) manusia (etika), adat kebiasaan yang baik (‘uruf) dan hasil perenungan spiritual. Setiap keluarga memiliki cara yang berbeda dalam memberikan pendampingan pendidikan akhlak terhadap anak. Ada yang memberikan kebebasan terlebih dahulu kepada anak untuk bermain kemudian melanjutkan belajar, memberikan jadwal anak belajar sesuai jam belajar di sekolah, mengerjakan tugas terlebih dahulu kemudian diperbolehkan untuk bermain, memberikan kesempatan kepada anak untuk mempersiapkan alat dan bahan yang akan digunakan untuk mengerjakan tugas hingga proses merapikan setelah selesai belajar, serta melaksanakan pembelajaran di rumah dengan prinsip learning by doing.


Author(s):  
Rahimi Rahimi

Abstract The success of the transformation of knowledge from a teacher to a student is largely determined by the intelligence of three aspects, namely intelligence, emotional and spiritual. This study discusses the concept of teacher professionalism and its relation to ESQ. In discussing the above problems, the writer uses library research with qualitative analysis research methods. From the results of the study the authors conclude that teacher professionalism is a profession that animates a teacher in generating intellectual, emotional and spiritual intelligence of students, ESQ is the result of the integration of IQ, EQ and SQ through the principle of tawhid. With the awareness of monotheism, emotions will be controlled, so that a sense of calm and peace will arise. With this controlled emotional calm, the God spot or the door of the heart opens and works, so that divine whispers invite the qualities of justice, compassion, honesty, responsibility, care, creativity, commitment, togetherness, peace and heart whispers. other noble will be heard so that the potential for intellectual and emotional intelligence works optimally. Keywords: ESQ, Teacher , Profesionalism Abstrak Keberhasilan transformasi ilmu dari guru kepada seorang murid sangat ditentukan oleh kecerdasan dari tiga aspek yaitu inteligensi, emosional dan spiritual. Penelitian ini membahas kosep profesionalisme guru dan kaitannya dengan ESQ. Dalam membahas permasaalahan di atas, penulis menggunakan penelitian perpustakaan (library research) dengan motode penelitian analisis kualitatif. Dari hasil kajian penulis menyimpulkan bahwa profesionalisme guru merupakan profesi yang menjiwai pada seorang guru dalam membangkitkan kecerdasan intelektual, emosional dan kecerdasan spiritual peserta didik, ESQ merupakan hasil integrasi IQ, EQ dan SQ melalui prinsip tauhid. Dengan kesadaran tauhid, maka emosi akan terkendali, sehingga akan timbul rasa tenang dan damai. Dengan ketenangan emosi yang terkendali tersebut, maka God spot atau pintu hati terbuka dan bekerja, sehingga bisikan-bisikan Ilahiah yang mengajak kepada sifat-sifat keadilan, kasih sayang, kejujuran, tanggung jawab, kepedulian, kreativitas, komitmen, kebersamaan, perdamaian dan bisikan hati mulia lainnya akan terdengar sehingga potensi kecerdasan intelektual dan emosional bekerja dengan optimal. Kata Kunci: ESQ, Profesioanalisme, Guru


Author(s):  
Ahmad Zakki Yamani

Penelitian dilakukan adalah untuk memperbaiki pembelajaran Pendidikan Agama Islam di kelas VIII.1 SMP Negeri 1 Idi pada materi zuhud dan tawakal, dengan tujuan: (1) melakukan perbaikan motivasi belajar siswa pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam, (2) meningkatkan hasil belajar siswa pada pelajaran Pendidikan Agama Islam, dan (3) menumbuhkan respon positif siswa terhadap strategi kooperatif Jigsaw. Subjek penelitian sebanyak 30 orang siswa kelas VIII.1 SMP Negeri 1 Idi. Tindakan perbaikan pembelajaran dilakukan dalam 2 (dua) siklus. Setiap siklus satu kali pertemuan, dan beberapa tahapan yaitu: perencanaan, pelaksanaan tindakan, pengamatan dan refleksi. Pembelajaran didesain dengan penerapan strategi kooperatif Jigsaw. Pengumpulan data dilakukan dengan tes, observasi dan wawancara bebas mendalam. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kegiatan motivasi dan hasil belajar peserta didik pada kondisi awal menunjukkan 60% tuntas dan 40% tidak tuntas. siklus I motivasi kategori baik 83,3%, hasil belajar 80%, aktivitas siswa rata-rata baik yaitu 3,88% sedangkan aktivitas guru yaitu 68,6%. Hipotesis penelitian ini adalah penerapan strategi pembelajaran kooperatif model Jigsaw dapat meningkatkan motivasi dan hasil belajar peserta didik dalam materi zuhud dan tawakal di kelas VIII.1 SMP Negeri 1 Idi. siklus II menunjukkan hasil motivasi siswa 96,7%, hasil belajar 96,7%, aktivitas siswa rata-rata 4,3%, respon siswa yang menyatakan sangat setuju sebesar 82,2%. Peningkatan aktivitas guru dalam pengelolaan pembelajaran dari 68,8% menjadi 88,6%, naik sekitar 19,8%. Berdasarkan hasil yang dicapai pada siklus II, maka hipotesis diterima dan pembelajaran dengan penerapan strategi kooperatif Jigsaw, efektif untuk materi zuhud dan tawakal.


Author(s):  
Muhammad Muhammad Iqbal Muhammad Iqbal

Abstrak Penelitian ini difokuskan di SMP Muhammadiyah 1 Depok, ketika tahun 2009 SMP ini mengalami keterpurukan. Jika sekolah tidak mampu menerima anak-anak lebih dari 10 siswa maka SMP ini terancam akan ditutup. Faktor keterpurukan SMP ini disebabkan oleh marketing yang gagal dan pelayanan jasa pendidikan yang menurun. Dengan menerapkan implementasi strategi pemasaran jasa pendidikan, SMP Muhammadiyah 1 Depok ini mampu bangkit dari keterpurukan. Sehingga konsumen, orang tua, dan masyarakat kembali yakin dan percaya untuk menyekolahkan anaknya di SMP ini. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui implementasi strategi pemasaran jasa pendidikan dalam meningkatkan pelayanan pendidikan SMP Muhammadiyah 1 Depok Yogyakarta. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan menggunakan pendekatan teori strategi pemasaran jasa pendidikan. Data dikumpulkan melalui: (1) observasi, (2) dokumentasi, dan (3) wawancara mendalam kepada kepala sekolah, waka humas, waka kesiswaan, orang tua siswa dan siswa. Teknik validasi dan keabsahan data dengan triangulasi sumber dan triangulasi teknik. Hasil penelitian menunjukkan implementasi strategi pemasaran jasa pendidikan dalam meningkatkan pelayanan pendidikan SMP Muhammadiyah 1 Depok yaitu: (1) melakukan strategi pemilihan pasar dengan melakukan segmentasi pasar, targeting dan positioning. (2) menetapkan marketing mix dengan cara menerapkan produk-produk yang berkualitas dari SMP ini, menonjolkan letak geografisnya yang cukup strategis, menerapkan harga yang bersaing, dan juga melakukan langkah-langkah promosi serta langkah-langkah lainnya. Kata Kunci: Implementasi Strategi Pemasaran, Pelayanan Pendidikan, Marketing mix. Abstract This research focused on SMP 1 Muhammadiyah Depok Sleman Yogyakarta, in 2009 this junior high school experienced adversity. If the school was unable to receive more than 10 students, this school would be closed. This SMP downturn is caused by failed marketing and declined educational services. By applied implementation the marketing strategy of educational services, SMP 1 Muhammadiyah Depok able to rise from adversity. So that consumers, parents and the community would trust and believe in sending their children to this junior high school. This study was aimed at determining the implementation of educational services marketing strategies in improving educational services in SMP 1 Muhammadiyah Depok Yogyakarta. This research was a qualitative research used the marketing strategy theory approach to educational services. Data were collected through: (1) observation, (2) documentation, and (3) in-depth interviews with principals, public relations staff, student affairs, parents of students, and students. Data validation and validity techniques were undertaken by using source triangulation and technical triangulation. The results of the study indicated the implementation of marketing services marketing strategies in improving education services in SMP 1 Muhammadiyah Depok, namely: (1) implementing market selection strategies by segmenting the market, targeting and positioning. (2) establishing the marketing mix by applying quality products from this junior high school, highlighting its geographical location that is quite strategic, applying competitive prices, and also taking promotional steps and other steps. Keywords: Marketing Strategy Implementation, Educational Services, Marketing mix.


Author(s):  
Amirul Haq RD

Abstrak: Pendidikan merupakan salah satu usaha sadar untuk menciptakan Sumber Daya Manusia yang berkualitas, guna melahirkan Sumber Daya Manusia yang berintelektual dan bermoral maka dibutukan pula suatu kebijakan pendidikan yang mengatur sistem pendidikan, sebagai parameter dalam pelaksanaan pendidikan. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan pendekatan deskriptif menyangkut tentang studi kebijakan publik terhadap kekhususan kebijakan pendidikan Aceh. Studi kebijakan publik dalam penelitian ini dimaksud untuk mengeksplorasi berbagai tindakan yang dilakukan pemerintah, untuk kepentingan siapa, dan bagaimana hasil, akibat dan dampaknya. Adapun subjek penelitian ini diambil dengan cara purposive sampling, dengan metode pengumpulan data dilakukan melalui 3 (tiga) macam cara yaitu; 1) observasi; 2) wawancara; dan 3) dokumentasi yaitu menganalisis isi kebijakan (content analysis), mengkaji dokumen-dokumen berupa kategori administratif maupun substantif, diantaranya berupa berbagai bentuk kertas kerja hingga naskah akademik suatu kebijakan pendidikan di Aceh. Setelah rangkaian data terkumpul, selanjutnya dilakukan pula analisis data dengan 4 (empat) tahap dan prosedur pengolahan data yaitu: 1) pemilahan/penyusunan klasifikasi data, 2) penyuntingan data, 3) konfirmasi/verifikasi/pendalaman data, dan 4) analisis data sesuai dengan konstruksi pembahasan hasil penelitian. Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa Pemerintah Aceh telah merumuskan suatu kebijakan publik tentang pendidikan di Aceh yaitu Qanun Aceh Nomor 11 Tahun 2014 tentang Penyelenggaraan Pendidikan, dan Qanun Aceh Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan Atas Qanun Aceh Nomor 11 Tahun 2014 tentang Penyelenggaraan Pendidikan, alasan utama dilakukan perumusan kebijakan khusus pendidikan Aceh diantaranya ialah sebagai bentuk implementasi dari Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2006 tentang Pemerintah Aceh. Melalui kebijakan yang telah dirumuskan berdasarkan Qanun Aceh itu pula, Pemerintah Aceh sangat menghendaki agar sistem pendidikan dikembangkan dengan menekankan pola Sistem Pendidikan Islami atau Sistem Pendidikan Berbasis Nilai-Nilai Islami (penekanannya pada penanaman nilai-nilai Islami dan pengembangan budaya islami).


Author(s):  
Yenni Muflihan

Basically, all children have the same rights to get education, including children with special needs. Teachers must be able to understand and think about what learning strategies are suitable for children with special needs, because children with special needs require special treatment in educating or teaching them. Inclusive PAUD is an educational institution intended for children with special needs, in addition to children with special needs, many students have also registered in Kasya Inclusion PAUD. This study aims to analyze the implementation of learning strategies in the Kasya Day Care Center and School Banda Aceh Inclusion PAUD, namely the “kayang” strategy, through the library research method. From the results of this study, it can be concluded that the “kayang” strategy has had a huge impact on the progress and success of the Kasya Day Care Center and School Banda Aceh Inclusion PAUD.


Author(s):  
Mita Helfiana ◽  
Nita Sari ◽  
Suciani Suciani

Reading interest is one of the important keys for someone to gain knowledge and information. So by reading, students can get the knowledge that has been provided. The more often a student reads, the broader his knowledge and insight will be. This study aims to determine the effectiveness of the 15 Minute Literacy Movement in Fostering Reading Interest in Class 4 Autistic Students in Indonesian Language Subjects in Narrative Story Text Material at TNCC Banda Aceh Special School. This research is a qualitative research, with data collection techniques including observation, interviews and studies. documentation. The subjects in this study were students of class IV Autism at SLB TNCC Banda Aceh, which consisted of two people, and the data analysis technique was carried out qualitatively with stages including: (1) data reduction, (2) data presentation. (3) Triangulation, and (4) Verification / Conclusion Withdrawal. Based on the results of the study, it is known that the Literacy Movement 15 minutes before the Teaching and Learning Process (PBM) is very effective in cultivating students’ reading interest in autism in class 4. This can be seen from the results of completeness of the indicators of the effectiveness of reading interest, with 15 minutes of Literacy activities for autistic students there are significant changes. in recognizing letters and students’ reading interest increases.


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document