Multilingual
Latest Publications


TOTAL DOCUMENTS

50
(FIVE YEARS 45)

H-INDEX

0
(FIVE YEARS 0)

Published By Badan Pengembangan Dan Pembinaan Bahasa

2620-6250, 1412-4823

Multilingual ◽  
2021 ◽  
Vol 20 (2) ◽  
pp. 166-180
Author(s):  
Nurlina - Arisnawati

This research aims to describe the expressive value of grammar in the discourse of corruption in the print media "Fajar" which includes expressive modalities. Expressive modality is a modality that is used to indicate the authority of producing texts with regard to the truth or possible representation of reality. The research method used is a qualitative research method with a critical discourse analysis approach to the Norman Fairclough model. The data source in this study is the discourse on corruption in Fajar's print media, while the data is the expressive modality in the discourse of corruption in the "Fajar" print media. This data was collected using the following techniques: documentation, especially external documentation in the form of news published in the print media "Fajar" from the 1 December 2018 edition to the 28 February 2019 edition which was taken randomly, observed, read, and recorded. The data that has been collected is then analyzed using the critical discourse analysis approach of Norman Fairclough's model by means of description, interpretation, and explanation. From the results of data analysis, it can be concluded that the expressive modalities expressed by the text generators in the discourse on corruption in the printed media "Fajar" include: the modalities of truth which are marked by words or modals still, already, and definitely; the modality of desire expressed through modal can, so, will, and wants, and the modality of necessity expressed through modal must have imperative and directive power to move other people to do something in accordance with what the text generator wants.Tujuan penelitian ini adalah mendeskripsikan tentang nilai ekspresif gramatika dalam wacana korupsi di media cetak “Fajar” yang meliputi modalitas ekspresif. Modalitas ekspresif adalah modalitas yang digunakan untuk menunjukkan autoritas penghasil teks yang berkenaan dengan kebenaran atau kemungkinan representasi realitas. Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian kualitatif dengan pendekatan analisis wacana kritis model Norman Fairclough. Sumber data dalam penelitian ini yaitu wacana korupsi dalam media cetak Fajar, sedangkan yang menjadi data adalah modalitas ekspresif dalam wacana korupsi dalam media cetak “Fajar”. Data ini dikumpulkan dengan teknik: dokumentasi khususnya dokumentasi eksteren berupa berita-berita yang dimuat dalam media cetak “Fajar” mulai edisi 1 Desember 2018 sampai dengan Edisi 28 Februari 2019 yang diambil secara acak , observasi, baca, dan catat. Data yang telah dikumpulkan kemudian dianalisis dengan menggunakan pendekatan analisis wacana kritis model Norman Fairclough dengan cara deskripsi, interpretasi, dan eksplanasi. Dari hasil analisis data dapat disimpulkan bahwa modalitas ekspresif yang dinyatakan oleh  penghasil teks dalam wacana korupsi di media cetak “Fajar” meliputi: modalitas kebenaran yang ditandai dengan kata atau modal masih, sudah, dan pasti; modalitas keinginan yang dinyatakan melalui modal bisa, agar, akan , dan ingin, dan modalitas keharusan yang dinyatakan melalui modal harus yang memiliki kekuatan imperatif dan direktif untuk menggerakkan orang lain melakukan sesuatu sesuai dengan yang diinginkan penghasil teks.


Multilingual ◽  
2021 ◽  
Vol 20 (2) ◽  
pp. 234-248
Author(s):  
NFN TAMRIN ◽  
NFN Yunidar ◽  
NFN Nursyamsi ◽  
Siti Fatinah

abstractLocal wisdom is one of the products of character strengthening development, both in the form of morals and ethics. Therefore, the meaning of local wisdom can be knitted and developed in shaping the nation's moral and ethical character. By raising the theme of the function of local wisdom in Kulawi proverbs as a reinforcement of the Kulawi ethnic character, this study aims to describe the functions and meanings contained in Kulawi proverbs that show local wisdom and cultural values. The method used in this study is a qualitative research method by describing and analyzing phenomena, events, social activities, attitudes and beliefs of individuals and groups. Furthermore, data collection through and analyzed based on Rolan Bhartes' semiotic elements. The results of the analysis show that the meaning of local wisdom contained in the Kulawi proverb is to elevate the morality of the Kulawi ethnic life and assert itself as a dignified community. The function of local wisdom in the Kulawi proverb is as a tool for controlling social norms, a means of communication and controlling society, as a means of education, and as a tool for maintaining the harmony of religious communities.Keywords: local wisdom, proverbs, ethnicity, culture  AbstrakKearifan lokal merupakan salah satu produk pengembangan penguat karakter, baik berupa moral amaupun etika. Oleh karena itu, makna kearifan local dapat dirajut dan dikembangkan dalam membetuk karakter bangsa yang bermoral dan beretika. Dengan mengangkat tema  fungsi kearifan lokal  dalam peribahasa Kulawi sebagai penguat karakter etnik Kulawi, penelitian ini bertujuan mendeskripsikan fungsi dan makna yang terkandung dalam peribahasa  bahasa Kulawi yang menunjukkan kearifan lokal dan nilai budaya. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian kualitatif dengan mendeskripsikan dan menganalisis  fenomena, peristiwa, aktivitas sosial, sikap dan kepercayaan individual dan kelompok. Selanjutnya, pengumpulan  data melalui  dan dianalisis berdasarkan elemen semiotika Rolan Bhartes. Hasil analisis menunjukkan  bahwa makna keraifan local  yang terdapat dalam peribahasa bahasa Kulawi yaitu  meninggikan moralitas kehidupan etnik Kulawi serta menegaskan diri sebagai komunitas yang bermartabat. Adapun fungsi kerifan local dalam peribahasa Kulawi yaitu  sebagai alat pengedali norma social, alat komunikasi dan pengedali masyarakat, sebagai sarana pendidikan, dan sebagai alat pemelihara ketrukunan ummat beragama. 


Multilingual ◽  
2021 ◽  
Vol 20 (2) ◽  
pp. 181-193
Author(s):  
Nursyamsi Nursyamsi ◽  
Siti Fatinah ◽  
M Asri ◽  
Tamrin Tamrin

Bahasa sebagai salah satu aset bangsa  perlu dipelihara agar tetap hidup dan dituturkan oleh masyarakat penuturnya.  Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui daya hidup atau status vitalitas bahasa Pamona di Kecamatan Poso Pesisir Selatan, Kabupaten Poso. Data dikumpulkan dengan teknik pengisian kuesioner,  observasi, wawancara terstruktur,  pencatatan,  dan  penelusuran dokumen. Daya hidup atau status vitalitas bahasa Pamona dapat diketahui melalui  pengolahan data kuantitatif menggunakan program excel dan SPSS. Status vitalitas bahasa Pamona  ditetapkan dengan melihat  rerata indeks indikator penutur, kontak bahasa, bilingualisme, posisi dominan masyarakat penutur, ranah penggunaan bahasa, sikap bahasa, regulasi, pembelajaran, dokumentasi, dan tantangan lalu dikorelasikan dengan karakteristik responden serta  dikaitkan dengan lima tingkatan vitalitas. Hasil pengolahan tersebut dipadukan dengan  pengolahan data kualitatif dari hasil wawancara. Hasil penelitian menunjukkan bahwa indeks rerata dari keseluruhan indikator  berada pada angka 0,61. Ini menunjukkan bahwa status vitalitas bahasa Pamona  kategori  rentan. Akan tetapi, jika dihubungkan dengan dokumen bahasa maka bahasa Pamona berada pada kategori mengalami kemunduran.Kata kunci: bahasa Pamona, daya hidup bahasa, kepunahan bahasa


Multilingual ◽  
2021 ◽  
Vol 20 (2) ◽  
pp. 222-233
Author(s):  
Rudiansyah Rudiansyah

This research is entitled 'The Value of the Struggle in the Film Better Days (少年的你 ) by Derek Tsang.' The background of this research departs from an interest in literary works set in the struggle of a girl named Chen Nian who is preparing for her college entrance exam. The formulation of the research problem is what are the values of struggle in the Better Days film. The purpose of this study is to find, reveal and describe the formulation of the problem in its entirety and in detail. The research method used in this study is a qualitative descriptive method. The theory used in this research is the theory of sociology of literature according to Wellek and Warren. The data source used in this study is the film Better Days directed by Derek Tsang and released on October 25, 2019. The results of this study are the value of struggle and the influencing factors, in the film represented by several pieces of quotes and scenes. This film contains the values of struggle, including the value of helping; the value of courage; the value of self-sacrifice; the value of working together; the value of mutual respect; spirit, and never giving up. Keywords: better days; film; the value of struggle; Derek Tsang; China.


Multilingual ◽  
2021 ◽  
Vol 20 (2) ◽  
pp. 194-207
Author(s):  
Derri Ris Riana
Keyword(s):  

Teks sastra sebagai produk sejarah dilandasi oleh peristiwa sejarah yang melatarbelakangi kelahirannya. Novel Laut Bercerita karya Leila S. Chudori menghadirkan peristiwa sejarah 1998. Masalah penelitian adalah kekuasaan negara dalam konstruksi peristiwa reformasi 1998, gerakan mahasiswa sebelum dan sesudah tragedi 1998, dan representasi ekonomi dan budaya sebelum dan sesudah tragedi 1998. Tujuan penelitian adalah untuk mendeskripsikan kekuasaan negara dalam konstruksi peristiwa reformasi 1998, gerakan mahasiswa sebelum dan sesudah tragedi 1998, dan representasi ekonomi dan budaya sebelum dan sesudah tragedi 1998. Pendekatan yang digunakan adalah pendekatan new historicism dengan mengaitkan teks sastra dan nonsastra sebagai upaya untuk mengungkap kekuatan sosial, ekonomi, dan politik yang melingkupi karya sasta. Metode yang digunakan adalah pembacaan secara paralel teks sastra dalam novel dan nonsastra pada peristiwa 1998. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tragedi 1998 digambarkan melalui kekuasaan negara dengan kepemimpinan yang didukung oleh kekuatan militer secara otoriter dan represif. Jika dilihat dari wacana yang berkembang ketika periode sebelum dan sesudah tragedi 1998, terjadi pertarungan kekuasaan yang memicu gerakan mahasiswa. Sementara itu, pada masa pascareformasi kekuasaan Orde Baru tidak lagi memegang kendali Mahasiswa tidak lagi melakukan perlawanan. Kendali kekuasaan pascareformasi menunjukkan perkembangan ekonomi dan budaya yang makin baik.


Multilingual ◽  
2021 ◽  
Vol 20 (2) ◽  
pp. 249-261
Author(s):  
Anisa Dimas Tutik

ABSTRACTThis research is motivated by the problems contained in public service advertisements on social media during the covid-19 pandemic. The objectives of the research are (1) to describe the form of language variations of public service advertisements on social media during the Covid-19 pandemic. (2) To describe the function of the various languages of public service advertisements on social media during the Covid-19 pandemic. The method used is descriptive qualitative by explaining objects based on facts contained in public service advertisements on social media during the covid-19 pandemic. The data source of this research is public service advertisements on social media. Data collection techniques used were recording techniques and data transcripts in the form of words, phrases, and sentences in public service advertisements. The data analysis techniques used in this study include data collection, data reduction, data presentation, and conclusions. The results of this study indicate that there are as many as 3 types of language variations in terms of speakers, usage and formality. There are 5 types of language functions, namely emotive, referential, directive, poetic, and fatigued


Multilingual ◽  
2021 ◽  
Vol 20 (2) ◽  
pp. 208-221
Author(s):  
SITI JAMZAROH ◽  
Eka Suryatin

This study aims to a) describe the classification of Banjar proverbs based on S. Keyzer; and b) describe the function of proverbs in Banjar society. This research is descriptive qualitative. Data collection using SBLC technique and recording technique. The data are in the form of Banjarese proverbs or expressions contained in the book Paribasa Urang by Syamsiar Semar. The data is processed by being classified based on the S. Keyzer grouping. The results showed that based on S. Keyzer's classification, Banjar proverbs were classified as: a) animal proverbs; b) group of plant proverbs; c) group of human proverbs; d) group of kinship proverbs; e) group of body function proverbs; 2) The functions of Banjar proverbs include 1) a mirror or projection of the owner's imagination, 2) a tool for ratifying the institutions of cultural institutions, 3) an educational tool, and 4) a means of suppressing or forcing the implementation of community values (means of social pressure), and controlling behavior. community (exercion social control).Key words: proverbs, education, values


Multilingual ◽  
2021 ◽  
Vol 20 (2) ◽  
pp. 149-165
Author(s):  
Siti Fatinah ◽  
NFN Tamrin

This research is aimed to describe the pattern of language shifts of Muna Language (BM) in the education domain in the Banggai Regency and explain the factors that caused those shifts. The research data was obtained using the speaking and listening method through questionnaire, interview, note-taking, and participating observation techniques. Quantitative data were processed using descriptive statistics (calculated the mean). There are four categories used to interpret the BM shift patterns, namely not yet shifted; begins to shift, but tends to persist; begins to shift; has shifted. The result of the study indicated that the shift in BM in the education aspect in the Banggai Regency, both based on age, gender, education, and occupation, showed a varied pattern of language shift. Based on age group, age 11-15 years old, BM has shifted (always use BI); 16-27 and 28-49 years, BM starts to shift (uses BI more often), and 50 years and over, BM has not shifted persists. Based on gender, both male and female, the pattern of shifting in BM are almost the same, namely starting to shift. Based on the education category, the pattern of BM shift varies: SD/TTSD BM begins to shift, but tends to persist; in SMP, SMA, and PT, BM began to shift (using BI more often). Varied patterns of BM shifts are also seen in the job category. Muna people, who are also a student, BM has shifted (always using BI); Civil servants/TNI/Polri and private employees, BM began to shift (using BI more often); self-employment, trading, and other occupations, BM began to shift, but tended to persist; farmers, have not shifted persist (using BM and BI in a balanced way). The shift in BM in the domain of education is caused by several factors, including social factors, where the Muna people live, ethnic diversity, ethnic minorities, and bilingualism. Among these factors, social factors, bilingualism, ethnic minorities, and where the Muna people live are very dominant in influencing the shift in BM in the education domain in the Banggai Regency.


Multilingual ◽  
2021 ◽  
Vol 20 (2) ◽  
pp. 134-148
Author(s):  
Tania Intan

Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji kontruksi femininitas baru yang disajikan dalam novel metropop Runaway Ran karya Mia Arsjad. Metode yang digunakan adalah deskriptif-kualitatif, dengan pendekatan kritik sastra feminis. Data yang terdiri dari kata, frasa, dan kalimat dikumpulkan dari novel sebagai objek penelitian dengan teknik dokumentasi. Data selanjutnya diklasifikasi, diinterpretasi, dan dianalisis dengan teori-teori yang relevan, yang di antaranya yang digagas oleh Arvanitaki, Gill  Herdierckerhoff,dan Taylor.Hasil penelitian ini memperlihatkan bahwa (1) sebagai sebuah karya bergenre metropop, novel Runaway Ranmenarasikan kehidupan urban dan mapan pada para tokohnya. (2) Indikator femininitas baru yang muncul dalam novel tersebut ditandai melalui kelajangan, warga urban, kemandirian, bekerja di ruang publik, terpelajar, penampilan menarik, dan perilaku konsumtif. (3) Sekalipun ada upaya pengarang untuk mengangkat dan menyosialisasikan nilai-nilai femininitas baru, novel tersebut ternyata masih mempertahankan konstruksi tradisional yang ditunjukkan melalui superioritas laki-laki dan dominansi maskulin secara stereotipik. 


Multilingual ◽  
2021 ◽  
Vol 20 (1) ◽  
pp. 91-104
Author(s):  
Toni Heryadi ◽  
Rizaldi Amri ◽  
Nani Darmayanti ◽  
Tri Saptarini

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis wacana pemberitaan izin investasi industri minuman keras pada media daring CNN Indonesia. Sumber data penelitian berasal dari teks berita daring CNN Indonesia yang direpresentasikan dengan wujud kata-kata dan kalimat pada teks berita dalam portal berita bersangkutan. Data dibatasi dari pemberitaan pada tanggal 25 Februari sampai 28 Februai 2021. Menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan kritis melalui teori analisis wacana kritis (AWK). Pengumpulan data menggunakan metode simak bebas libat cakap, metode catat, metode studi pustaka, dan metode dokumentasi. Hasil studi menunjukkan temuan berupa representasi aktor yang ditunjukkan melalui (1) kosakata yang terdiri dari asosiasi dan metafora, (2) tata bahasa yang terdiri dari proses dan partisipasi, dan (3) kombinasi klausa. Penelitian ini memberikan manfaat pada perkembangan keilmuan umunya pada bidang linguistik, khususnya bidang analisis wacana kritis.


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document