EARLY CHILDHOOD : JURNAL PENDIDIKAN
Latest Publications


TOTAL DOCUMENTS

62
(FIVE YEARS 27)

H-INDEX

0
(FIVE YEARS 0)

Published By LPPM Universitas Muhammadiyah Tasikmalaya

2579-7190

2020 ◽  
Vol 4 (2) ◽  
pp. 43-52
Author(s):  
Yessy Nur Endah Sary
Keyword(s):  
T Test ◽  
P Value ◽  

Tujuan dari penelitian ini adalah menganalisis efektifitas pendidikan kesehatan untuk meningkatkan pengetahuan  nenek dan status gizi anak prasekolah. Merupakan penelitian kuantitatif dengan desain eskperimental, one group pre test post test design. Populasi pada penelitian ini adalah nenek sebanyak 29 orang nenek dan 29 cucunya (anak prasekolah (3-5 tahun)). Kriteria inklusi dalam penelitian ini adalah nenek yang bisa baca tulis dan bersedia ikut dalam penelitian. Teknik sampling yang digunakan adalah total sampling sehingga sampel yang digunakan adalah 29 orang nenek dan 29 cucnya (anak prasekolah (3-5 tahun)). Alat ukur yang digunakan adalah kuesioner singkat untuk mengukur data sosiodemografi nenek (umur, pendidikan terakhir dan pekerjaan). Leaflet tentang makanan bergizi seimbang diberikan kepada nenek saat mengikuti pendidikan kesehatan. Pengetahuan diukur dengan kuesioner. Status gizi diukur dan dicatat pada lembar observasi. Pengetahuan nenek dan status gizi anak prasekolah dianalisis dengan menngunakan t- test. Hasil analisis dengan t-test menunjukkan bahwa terjadi peningkatan pengetahuan yang dapat dilihat dari hasil pre test yang menyatakan mayoritas nenek memiliki tingkat pengetahuan buruk dan pada  post test pengetahuan nenek mayoritas menjadi  baik dengan p value=0,008 (p<0,01). Selain itu juga terjadi peningkatan status gizi setelah dilakukan analisis pada pres test dengan hasil mayoritas status gizi anak prasekolah yaitu buruk  dan post test meningkat menjadi status gizi baik dengan p value=0,06 (p<0,001). Pendidikan kesehatan tentang makanan bergizi seimbang efektif dalam meningkatkan pengetahuan nenek dan status gizi anak prasekolah.Diperlukan pemberian pendidikan kesehatan yang terus menerus dari tenaga kesehatan atau lembaga lainnya kepada nenek yang mengasuh cucunya karena meskipun nenek telah berhasil mengasuh orang tua anak usia sampai dewasa, tetapi mayoritas mereka tidak  memahami jenis makanan bergizi seimbang yang diperlukan  cucunya dalam satu hari sehingga akan  berdampak kepada kurang atau buruknya status gizi anak prasekolah


2020 ◽  
Vol 4 (2) ◽  
pp. 19-30
Author(s):  
Abdan Syakura

Degradasi moral yang terjadi di Indonesia mengakibatkan maraknya kasus korupsi. Salah satu bentuk pencegahan efektif diberikan kepada anak pra sekolah melalui jalur pendidikan antikorupsi dengan menanamkan nilai-nilai moral sejak awal, mengingat tumbuh kembang anak yang sangat penting untuk kehidu­pan dimasa yang akan datang. Riset ini bertujuan untuk menggambarkan penanaman nilai anti korupsi pada anak pra sekolah dengan melakukan telaah pustaka yang diambil dari beberapa sumber utama berupa buku cerita Tunas Integritas yang diterbitkan oleh Komisi Pem­be­­­­rantasan Korupsi (KPK).  Subyek penelitian berupa buku cerita Tunas Integritas terbitan KPK, penelitian ini berjenis kualitatif, pengumpulan data melalui teknik dokumentasi, dan dianalisis dengan deskriptif analisis isi buku cerita Tunas Integritas terbitan KPK. Output dari riset ini menggambarkan sembilan poin pembelajaran anti korupsi pada anak pra sekolah yaitu  a) perhatian sebanyak 18%, b) tanggung jawab 16%, c) kedisiplinan 12%, d) kesederha­naan 12%, e) kejujuran 11%, f) kemandirian 11%, g) keberanian 9%, h) keadilan 7%, i) kerja keras 4%.  


2020 ◽  
Vol 4 (2) ◽  
pp. 63-74
Author(s):  
Yubaedi Siron ◽  
Ipah Khonipah ◽  
Noer Kholifah Moti Fani

Media pembelajaran merupakan alat yang penting untuk suksesnya pembelajaran di Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD). Tujuan dari penelitian ini untuk mendeskripsikan pengalaman guru PAUD dalam menggunakan barang bekas sebagai media pembelajaran dan menyelidiki metode serta strategi yang digunakan guru dalam pembelajaran pada anak usia dini. Penelitian ini menggunakan mix method. Data kuantitatif dikumpulkan menggunakan kuesioner dan data kualitatif dikumpulkan menggunakan wawancara terstruktur melalui daring. Penelitian ini melibatkan 18 guru PAUD yang diambil dengan purpossive sampling. Hasil penelitian menunjukkan beraneka ragam barang bekas dapat dijadikan media pembelajaran di PAUD. Barang bekas mempunyai banyak kelebihan untuk digunakan di kelas. Ada perencanaan pembelajaran, metode, strategi dan evaluasi khusus yang digunakan guru dalam mengembangkan pembelajaran yang berbasis bahan bekas. Lebih dari itu, ada tantangan dan kendala yang dihadapi guru dalam mengembangkannya.


2020 ◽  
Vol 4 (2) ◽  
pp. 75-87
Author(s):  
Revalina Rizky Rinjany Sastra Miharja
Keyword(s):  

Peningkatan keterampilan motorik halus melalui permainan sains billon pada kelompok B TK Al Munawaroh Banjarsari. Penelitian ini dilatarbelakangi hasil pengamatan dan pengalaman peneliti bahwa kemampuan motorik halus pada anak kelompok B TK Al Munawaroh Banjarsari masih rendah. Dengan keterbatasan media yang ada di sekolah, kegiatan pembelajaran yang monoton, serta kurangnya stimulus yang dilakukan karena lembaga lebih mengutamakan calistung untuk peserta didiknya, dalam peningkatan keterampilan motorik halus menjadi kurang maksimal. Penelitian ini menggunakan metode single case experimental dengan partisipan empat orang anak berusia lima sampai enam tahun berjenis kelamin laki-laki dua orang dan berjenis kelamin perempuan dua orang yang dilibatkan dalam penelitian keterampilan motorik halus melalui permainan sains billon. Teknik pengumpulan data menggunakan lembar observasi, dan dokumentasi, sedangkan untuk teknik analisi data menggunakan statistik deskriptif. Kesimpulan hasil penelitian ini adalan penerapan permainan sains billon untuk peningkatan keterampilan motorik halus pada kelompok B TK Al Munawaroh Banjarsari. Kemampuan keterampilan motorik halus anak sebelum diberi intervesi belum berkembang (BB), pada intervensi 1 mulai berkembang (MB), dan intervensi 2 berkembang sesuai harapan (BSH). Dari uraian tersebut dapat ditarik kesimpulan penerapan permainan sains billon dapat meningkatkan keterampilan motorik halus kelompok B TK Al Munawaroh Banjarsari. Kata Kunci: Keterampilan Motorik Halus, Permainan Sains Billon, Anak Usia Dini


2020 ◽  
Vol 4 (2) ◽  
pp. 31-42
Author(s):  
Silva Ardiyanti ◽  
Erni Munastiwi

Social media is a tool that makes it easy for users to carry out various activities anytime, anywhere and with anyone without any time limit. Research This aims to describe the role of parents in utilizing social media for children during social distancing, a descriptive analytical qualitative approach is the approach and method used in this research Data collection uses observation, interview and documentation techniques, while the data collection tool is an interview guide.  consists of 10 parents who have children aged 6-13 years and use social media Test the validity of the data through tringulation of data sources The results showed that the role of parents in utilizing social media for children during social distancing in terms of learning and developing creativity of young people  well done,  because parents have their own activities, especially the impact of Covid-19 makes their economic conditions difficult, while the cost of living increases, especially the purchase of internet quota in supporting the online learning process of children during social distancing. 


2020 ◽  
Vol 4 (2) ◽  
pp. 11-18
Author(s):  
Andini Hardiningrum ◽  
Firdaus Firdaus

  Anak adalah individu yang aktif membentuk pengetahuan berdasarkan pengalaman yang diperoleh melalui lingkungan tempat bergaulnya. Kemampuan sosial anak akan berkembang ketika anak melakuka sosialisasi dengan teman sekitarnya. Kemampuan sosial ini tidak terlepas dari peran orangtua yang sangat berpengaruh.. Banyak sekali orangtua yang tidak memperhatikan hal ini karena mereka sibuk bekerja dan tidak punya waktu. Komunikasi dan pelayanan yang diberikan di di TK Khadijah Pandegiing Surabaya adalah orangtua diwajibkan selalu berperan aktif dalam proses pembelajaran di sekolah, maka orangtua selalu melakukan komunikasi dan aktif menyampaikan perkembangan anak dirumah. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui Peran orang tua dalam menstimulasi perkembangan sosial anak usia 4-5 tahun di TK Khadijah Pandegiling Surabaya. Metode penelitiannya menggunakan kualititatif deskriptif. Proses pengumpulan data menggunakan angket, observasi dan wawancara. Teknik analisis data menggunakan credibility, transferability, dependability, dan conformability. Hasil penellitiannya adalah Hasil analisis menunjukkan bahwa ada keterkaitan yang sangat signifikan mengenai peran orang tua dalam menstimulasi kemampuan sosial anak usia 4-5 tahun, yang berdampak pada kepribadian anak di perkembangan selanjutnya. Saran dari penelitian ini adalah perlu penelitian lebih lanjut untuk mengetahui lebih dalam tentang adanya keterkaitan antara stimulasi orang tua terhadap kemampuan bersosialisasi anak.  


2020 ◽  
Vol 3 (2) ◽  
pp. 82-90
Author(s):  
Iman Nurjaman ◽  
Titi Rachmi ◽  
Arjulayana

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui persepsi orang tua terhadap perolehan bahasa Inggris pada anak usia dini. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode kualitatif, menggunakan teknik wawancara untuk 40 orang tua siswa anak usia dini. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 80% (32 orang tua) memiliki persepsi bahwa memperoleh bahasa Inggris pada anak usia dini sangat penting dan perlu diajarkan sejak dini.   Kata kunci: Akuisisi bahasa, bahasa Inggris, persepsi orang tua, anak usia dini   


2020 ◽  
Vol 3 (1) ◽  
pp. 58-67
Author(s):  
Ghina Maslihah Muharrom ◽  
Gina Nursyayidah Mukaromah ◽  
Hendi Agus Dian ◽  
Neng Syifa Ulfiah ◽  
Elfan Fanhas Fatwa Khomaeny

ABSTRAK Pendidikan membangun karakter merupakan proses panjang yang harus dimulai sejak masa kelahiran anak walaupun baru dirasakan dampaknya setelah anak-anak tersebut tumbuh dewasa. Pendidikan karakter sejak dini merupakan pondasi awal dalam membentuk karakter di masa mendatang. Sikap bersahaja harus ditanamkan pada anak mulai sejak dini karena untuk memilah dan memilih antara apa yang dibutuhkan dan tidak dibutuhkan. Hidup bersahaja banyak memberi manfaat bagi kehidupan karena dapat memperteguh hati untuk selalu bersyukur atas apa yang Allah berikan dan hidup akan lebih berarti bagi sesama. Salah satu membiasakan anak usia dini bersahaja yaitu dengan cara menabung. Menabung berarti menyisihkan sebagian uang yang dimiliki untuk disimpan dalam jangka waktu tertentu. tujuan orang-orang dalam menabung pada umumnya sangatlah berbeda-beda tapi intinya adalah untuk memenuhi ekspektasi atau harapan di masa depan. Dengan menggunakan metode kualitatif, maka penelitian yang berupa kata-kata dan gambar dalam pengumpulan data-data, data tersebut mengandung makna yakni makna yang sebenarnya atau suatu nilai yang baik. Menanamkan sikap bersahaja pada anak usia dini dengan cara pembiasaan menabung.   Kata Kunci : anak usia dini, sikap bersahaja, pembiasaan menabung     ABSTRACT Character building education is a long process that must be started from childbirth even when it is felt after the children grow up. Early character education is an early foundation for character building in the future. Simple attitudes should be instilled in children starting early because to sort and choose between what is needed and not needed. Simple life provides many benefits for life because it can strengthen the heart to always be grateful for what God gives and life will be more meaningful to others. One of the habitual early childhood that is by way of saving. Saving means setting aside some of the money held for a certain period of time. the purpose of the people in saving in general is very different but the point is to meet expectations or expectations in the future. By using qualitative methods, the research in the form of words and images in the collection of data, the data contains the meaning of the true meaning or a good value. Embedding a simple attitude in early childhood by way of saving habituation.   Keywords: early childhood, modesty, saving habits  


2020 ◽  
Vol 4 (1) ◽  
pp. 35-43
Author(s):  
Chandrawaty Chandrawaty ◽  
Khusniyati Masykurah

ABSTRACT     This study aims to determine student perceptions of the project based learning model in the preparation of the Education Unit Level Curriculum (KTSP). Data collection used questionnaires and documentation, while data analysis techniques used quantitative descriptive analysis. Research location on the campus of the Faculty of Teacher Training and Education, University of Muhammadiyah Prof. DR. HAMKA. The research subjects were all 22 semester 5 Early Childhood Teacher Education Study Program students who took Curriculum Development courses in 2019/2020 Academic Year. The results of the study showed: 1) 100% of students said that after arranging KTSP through project based learning, their mastery of curriculum development subjects was increased; 2) 95% of students said that through project based learning increases the depth of curriculum development analysis; 3) 95% of students said that every teacher must master the skills in preparing KTSP; 4) 95%of students said that they would apply their KTSP skills when becoming early childhood teachers.   Keywords: perception; project based learning, Education Unit Level Curriculum,   ABSTRAK   Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui persepsi mahasiswa terhadap model project based learning dalam penyusunan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Pengumpulan data menggunakan angket dan dokumentasi, sedangkan teknik analisa data menggunakan analisis deskriptif kuantitatif. Lokasi penelitian di kampus  Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Prof. DR. HAMKA, Jakarta. Penelitian ini menggunakan teknik pengambilan data purposive sampling.  Subjek penelitian adalah seluruh mahasiswa program studi Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini semester 5 berjumlah 22 yang mengambil mata kuliah Pengembangan Kurikulum pada Tahun Akademik 2019/2020. Hasil penelitian menunjukkan  : 1) 100% mahasiswa mengatakan setelah menyusun KTSP melalui project based learning meningkatkan penguasaan mata kuliah pengembangan kurikulum; 2) 95% mahasiswa menyampaikan bahwa melalui project based learning meningkatkan kedalaman analisis pengembangan kurikulum; 3) 95% mahasiswa menyampaikan bahwa setiap guru harus menguasai keterampilan menyusun KTSP; 4) 95% mahasiswa menyampaikan bahwa akan mengaplikasikan keterampilan menyusun KTSP saat menjadi guru PAUD.   Kata kunci : persepsi; project based learning; Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan


2020 ◽  
Vol 3 (1) ◽  
pp. 7-21
Author(s):  
Novrian Satria Perdana

ABSTRAK Saat ini terdapat peningkatan kasus anak berhadapan dengan hukum mencapai 1.434 kasus. Banyaknya kasus tersebut mengindikasikan gejala memudarnya karakter anak. Berdasarkan permasalahan tersebut, maka tujuan penelitian ini antara lain: 1) Menganalisis faktor-faktor yang berpengaruh dalam menerapkan pendidikan keluarga sebagai upaya peningkatan karakter anak, dan 2) Menganalisis strategi implementasi pendidikan keluarga dalam upaya peningkatan karakter anak sejak dini. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dan kualitatif, melalui wawancara dengan Dinas Pendidikan Kota Tangerang Selatan, Kepala Sekolah sampel, dan Orangtua. Sampel penelitian ini adalah 5 TK di Kota Tangerang Selatan, di Provinsi Banten. Hasil dari penelitian ini antara lain: 1) faktor-faktor yang berpengaruh: a) karakteristik orangtua, b) lingkungan, c) media elektronik/teknologi, d) ekonomi, dan e) dukungan Pemda kabupaten/kota terhadap program pendidikan keluarga, dan 2) Strategi implementasi antara lain: a) pelibatan orangtua dalam kegiatan kokurikuler, ekstrakurikuler, dan kegiatan lain untuk pengembangan diri anak di sekolah, b) penerapan lingkungan kehidupan sosial dan proses pembelajaran yang lebih rohani, c) komunikasi aktif antar ekosistem pendidikan, dan d) pelibatan seluruh elemen masyarakat dalam upaya peningkatan karakter anak. Kata kunci: Pendidikan Keluarga, Karakter, Anak     ABSTRACT At present there is an increase in cases of children facing the law reaching 1,434 cases. The number of these cases indicates the symptoms of waning children's character. Based on these problems, the objectives of this study include: 1) Analyzing the factors that influence the implementation of family education as an effort to improve the character of children, and 2) Analyze the strategy of implementing family education in an effort to improve the character of children early. This study uses a quantitative and qualitative approach, through interviews with the South Tangerang City Education Office, sample School Principals, and Parents. The research sample was 5 kindergartens in South Tangerang City, in Banten Province. The results of this study include: 1) factors that influence: a) parental characteristics, b) environment, c) electronic / technology media, d) economy, and e) district / city government support for family education programs, and 2 ) Implementation strategies include: a) parental involvement in co-curricular, extracurricular activities, and other activities for children's self-development in school, b) application of a more spiritual social life and learning process, c) active communication between educational ecosystems, and d) involvement of all elements of the community in an effort to improve children's character. Keywords: Family Education, Character, Children  


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document