Constructing optimal router bit life sequential experimental designs: New results with a case study

2017 ◽  
Vol 48 (3) ◽  
pp. 723-752 ◽  
Author(s):  
A. M. Elsawah
2020 ◽  
Vol 9 (4) ◽  
pp. 457-462
Author(s):  
Ervon Veriza ◽  
S. Riyadi ◽  
W. Seisaria

Keterbatasan pendengaran pada anak tunarungu mengakibatkan kurangnya informasi yang didapatkan terutama mengenai cara menjaga kesehatan gigi dan mulut. Metode pembelajaran merupakan alat yang dapat membantu proses belajar mengajar dan berfungsi untuk memperjelas makna pesan yang disampaikan. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui perbedaan penyuluhan kesehatan gigi menggunakan media gambar dengan video dalam meningkatkan perilaku menyikat gigi pada anak tunarungu di SLB Negeri 1 Kota Jambi Tahun 2019. Penelitian ini menggunakan desain penelitian Pre-Experimental Designs dengan rancangan One-Shot Case Study. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah purposive sampling yaitu memilih sampel yang mewakili kriteria inklusi sebanyak 22 responden. Hasil penelitian didapatkan rata-rata skor perilaku menyikat gigi anak tunarungu sesudah diberikan penyuluhan dengan media gambar yaitu 9,45 dan rata-rata skor sesudah diberikan penyuluhan dengan media video yaitu 6,36, ada perbedaan yang signifikan antara penyuluhan menggunakan media gambar dan video dalam meningkatkan perilaku menyikat gigi pada anak tunarungu (nilai sig = 0,001). Peneliti menyarankan kepada anak tunarungu untuk mempraktikkan dan menerapkan bagaimana cara menyikat gigi yang benar di kehidupan sehari-hari.


2019 ◽  
Vol 1 (2) ◽  
pp. 7
Author(s):  
Muhamad Faisal ◽  
Yayuk Andayani ◽  
Syarifa Wahidah Al-Idrus ◽  
Wildan Wildan

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kompetensi sains siswa yang dikaji dari penulisan jurnal belajar berbasis literasi sains dan hasil belajar siswa SMAN 2 Mataram serta untuk mengetahui hubungan penulisan jurnal belajar berbasis literasi sains terhadap hasil belajar siswa SMAN 2 Mataram. Jenis penelitian ini adalah deskriptif asosiasi. Rancangan penelitian yang digunakan adalah Pre-Experimental Designs (nondesigns) jenis One-Shot Case Study. Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI IPA 2 SMAN 2 Mataram. Teknik penentuan subjek penelitian yang digunakan adalah purposive sampling. Literasi sains pada penelitian ini berupa literasi sains pada aspek kompetensi sains, yang terdiri dari tiga indikator mengidentifikasi isu ilmiah, menjelaskan fenomena ilmiah, dan menggunakan bukti ilmiah. Instrumen penelitian berupa jurnal belajar berbasis literasi sains dan tes literasi sains yang terdiri atas 13 butir soal pilihan ganda materi minyak bumi. Analisis data dilakukan secara deskriptif dan uji hubungan sederhana menggunakan rumus korelasi product moment. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata ketercapaian kemampuan literasi sains pada aspek kompetensi sains siswa sebesar 61% dengan kategori ketercapaian cenderung cukup. Hasil uji hubungan sederhana didapatkan koefisien korelasi (r) sebesar -0,157. Berdasarkan hasil tersebut maka dapat disimpulkan bahwa kemampuan kompetensi sains siswa kelas XI IPA 2 SMAN 2 Mataram tergolong cukup dan tidak ada hubungan penulisan jurnal belajar berbasis literasi sains terhadap hasil belajar siswa kelas XI IPA 2 SMAN 2 Mataram. Kata kunci: jurnal belajar berbasis literasi sains, kompetensi sains, hasil belajar.


2010 ◽  
Vol 5 (1) ◽  
Author(s):  
Navid Omidbakhsh ◽  
Ali Elkamel ◽  
Thomas A. Duever ◽  
Park M. Reilly

Product formulation design has seen an increasing attention because of the rising demand for application-specific products such as paints, adhesives, coating chemicals, detergents, disinfectants, pharmaceuticals, etc. However, new product formulation design is becoming increasingly difficult in today's markets due to tough competition. To survive and succeed, companies should be able to design new products in a short pace. Failure to do so can be very costly, not only in terms of market share lost, but also in the investment made to develop a product. Given that traditional product development methods are very slow, and cannot fulfill today's needs, a methodology is presented here to efficiently design new product formulations based on a combination of experimental designs, neural networks and optimization techniques. The methodology is applied on a case study that involves disinfectants' formulations. The framework takes advantage of all previous experiments for the next product formulation design, and archives experimental results of the existing project and uses them to retrain a model for future projects. The results show that the use of the proposed methodology significantly reduces the time and cost of product formulation. Although the methodology is applied to the case study of disinfectant formulation, it can be easily adopted to the design of other products.


Author(s):  
Andrew Keith ◽  
Darryl Ahner ◽  
Nicole Curtis

Evaluation theory provides a rigorous foundation for the practice of military operation assessment. Government and industry assessors have used evaluation theory to improve the effectiveness of assessment across a wide range of fields. This article focuses on the relationship between evaluation theory and military assessment. We briefly survey the major evaluation approaches with a focus on connecting the theoretical models to practical security-related applications. These evaluation approaches include expertise-oriented, program-oriented, decision-oriented, and participant-oriented models. Within the overarching framework of these approaches, we consider alternative monitoring and evaluation designs in detail, including descriptive designs (case study, cross-sectional, time-series), quasi-experimental designs (interrupted time-series, comparison group, case study), and experimental designs (posttest-only, pre-post). Then, we discuss quantitative and qualitative methods for analyzing and reporting uncertainty with respect to each design alternative, with an emphasis on mixed-method approaches. Throughout the review, we make the relationship between evaluation theory and operation assessment practice explicit through examples, and we suggest more detailed references where appropriate.


Author(s):  
Lucy Barnard-Brak ◽  
Valerie Osland Paton

Violations of academic integrity (e.g., cheating and other acts of academic dishonesty) are issues on every college campus (e.g., Turner & Beemsterboer, 2003; Arnold, Martin, Jinks, & Bigby, 2007). Many institutions have adopted honor codes as part of their unique culture in response to violations of academic integrity. While the number of honor codes at institutions has increased over the past few decades, research examining the effectiveness of honor codes has been limited by issues of research design. The case study presented here discusses honor codes, their presence on college campuses across the United States, and highlights one particular campus. In contrast to previous research, we suggest that future research should utilize experimental designs technique to determine the effectiveness of honor code reporting on reducing academic integrity violations. Thus, previous institutional research investigating violations of academic integrity has been retrospective and correlational in nature, which precludes an accurate examination of the effectiveness of honor code reporting as these research design characteristics do not permit the examination of cause-and-effect relationships. Only experimental designs permit the examination of causal or cause-and-effect relationships (Kirk, 1996). Thus, this case study describes the fundamental advantage of experimental design over previous research in its ability to conclude causal relationships between honor codes and violations of academic integrity.


2012 ◽  
Vol 17 (1) ◽  
pp. 116
Author(s):  
Mr Nahadi ◽  
Wiwi Siswaningsih ◽  
Entin Watiningsih
Keyword(s):  

Penelitian ini berjudul “Pengembangan Penilaian Keterampilan Proses Sains Berbasis Kelas pada Pembelajaran Kimia”. Tujuan penelitian ini adalah untuk memperoleh instrumen penilaian berbasis kelas yang dapat mengukur keterampilan proses yang dimiliki oleh peserta didik dalam pembelajaran kimia serta memperoleh tes tertulis yang memenuhi kriteria penilaian yang baik melalui uji reliabilitas, uji validitas, analisis taraf kesukaran, dan daya pembeda. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian dan pengembangan dengan desain penelitian adalah pre-experimental designs one-shot case study. Penelitian dilakukan di salah satu SMA Negeri di kota Bogor dengan sampel penelitian kelas XI IPA 2 sebanyak 36 peserta didik. Instrumen yang digunakan adalah berupa tes keterampilan proses (tertulis), Lembar Kerja Siswa (LKS), dan lembar observasi siswa serta pedoman wawancara dan angket. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tes keterampilan proses yang dikembangkan telah memenuhi kriteria tes yang baik berdasarkan validitas, reliabilitas, tingkat kesukaran, dan daya pembeda. Namun, Proporsi tingkat kesukarannya tidak tersebar secara normal karena tidak adanya soal tes yang sukar. Soal-soal dalam Lembar Kerja Siswa (LKS) yang dikembangkan belum semuanya memiliki validitas yang baik. Berdasarkan respon peserta didik, penilaian yang dikembangkan memenuhi prinsip-prinsip penilaian berbasis kelas yaitu valid, mendidik, berkesinambungan, dan menyeluruh.Kata Kunci: pengembangan penilaian, penilaian berbasis kelas, keterampilan proses sains,


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document